Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn “P“

DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OPERASI BPH


(BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA)

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn “ P“
Umur : 69 Tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : TTSD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Tanjung, KLU
b. Penanggung jawab
Nama : Tn “ A “
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hub dgn klien : Anak
Alamat : Tanjung, KLU
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama MRS : kecing sedikit atau menetes
b. Keluhan saat dikaji
Klien mengatakan terasa nyeri pada daerah bekas operasi di abdomen di bawah
umbilicus dan diatas simpisis pubis dengan skala nyeri 3 (0-5), klien
mengatakan nyerinya datang pada saat ia ingin mengedan dan pada saat ia
mengubah posisinya dari terlentang ke semi fowler atau sebaliknya. klien
mengatakan kadang kepala terasa pusing.

c. Riwayat perjalanan penyakit :


Klien mengatakan sejak setahun yang lalu klien mengeluh sulit kencing, bila
kencing biasanya sedikit-sedikit (menetes). Klien mengatakan nyeri tekan di
bawah umbilkus. Klien pergi berobat ke PKM Tanjung dengan keluhan yang
sama, diberi obat namun klien tidak kunjung sembuh bahkan klien makin sulit
untuk kencing. Klien berobat kembali ke PKM tanjung untuk kedua kalinya
dan klien di rujuk ke RSUP Mataram pada tanggal 28/10/2014 jam 10.00 wita.
Pada tanggal 3/11/2014 klien masuk ruang IBS untuk dilakukan tindakan
operasi setelah dilakukan operasi kemudian Tn. “P” masuk di ruang pemulihan
atau Rehabilitation Room (RR) untuk dilakukan observasi sebelum ke ruangan
Dengan keadaan umum lemah, kesadaran Compos mentis (4,5,6), tekanan
darah 110/70, nadi 84, suhu 36,2, respirasi 20x/mt.
d. Riwayat penyakit sebelumnya:
Klien mengatakan belum pernah ia mengalami sakit seperti ini, klien
mengatakan biasanya ia mengeluh kepala pusing, badan pegal-pegal serta batuk
pilek biassa.
e. Riwayat penyakit keluarga.
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada dari anggota keluarga yang pernah
mengalami penyakit yang serupa dengan klien, dan keluarga juga mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang sedang maupun pernah mengalami penyakit
menurun dan menular.
f. Riwayat Operasi
Klien dioperasi pada hari senin tanggal 03-11-2014 di ruang IBS merupakan
operasi yang pertama bagi Tn. “P”. ahli Anestesi dilkukan oleh dr. Surya dan
piñata anastesinya adalah Ahyar, pada jam 08.50 wita dengan jenis anestesi
spinal (Maintenance O2 + Efedrin) kemuadian Operasi dimulai jam 09.00 wita
oleh dr. Akhada, Sp. U dikamar operasi no 6, jenis opesari : terencana, besar,
bersih. Penemuan pada intra operasi adalah insisi perifer, bulla vesika urinaria,
bula diidentifikasi trigonum, tampak prostate tidak membesar, dipasang kateter
namun gagal, selanjutnya dilakukan spoor cateter dan dijahit  vesika urinaria
dua lapis, pasang drain prevesikal, jahit.operasi selesai jam 09.50 dengan
instruksi terapi IVFD RL 20 tpm, Ceftriaxone 1 gr/12 jam, ketorolac 3% drip
infuse dan Antarain ½ / 8 jam.
A. Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign
1) Keadaan umum : Lemah
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tekanan darah: : 110/70 mmHg,
4) Nadi : 84 X/mnt,
5) Respirasi : 20 X/mnt.
6) Temp (axila) : 36.2O C
b. Head to Toes
1) Kepala
- Rambut : beruban, rambut pendek dan rambut terlihat bersih, tidak
terdapat ketombe, tidak terdapat lesi di kulit kepala
- Wajah : bentuk wajah oval, tidak terapat luka atau lesi di sekitar
wajah, pada saat perawatan luka wajah klien tampak meringis akibat nyeri
pada daerah operasi di abdomen dibawah umbilicus dan diatas simpisis pubis.
skala nyeri berada pada angka 5 dengan menggunakan interval skala 0-5 Kulit
wajah keriput.
- Hidung : hidung klien bersih, tidak terdapat polip, pertumbuhan
rambut hidung tampak merata.
- Mulut : keadaan bibir kering, tidak terdapat sariawan, lidah klien
kotor berwarna merah disertai bintik-bintik putih pada pangkal lidah. keadaan
gigi tidak lengkap berwarna putih kekuning-kuningan.
2) Leher : tidak terdapat bendungan vena jugolaris, denyut arteri karotis
teraba, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
3) Thorax : bentuk simetris, pengembangan dada maksimal, tidak terdapat
weezing dan stridor saat respirasi, frekuensi 20x/mt.
4) Abdomen : terdapat nyeri tekan, turgor kulit tidak kembali cepat,
terdapat bekas operasi dijahit melintang, terpasang spoor kateter dan drain,.kulit
andimen lengket.
5) Extremitas (anggota gerak)
Tidak ada keterbatasan gerak pada kedua ekstremitas klien. Pada ekstremitas
kanan/ kiri bawah terdapat kulit yang terkelipas akibat alergi, kulit kering,
ekstermitas atas tidak terdapat lesi, pergerakan tidak dibatasi pada kedua
ekstermits baik atas maupun bawah,
6) Genetalia
Genetalia kotor, tidak terdapat bulu pubis, terpasang kateter dengan urine
tampung 1.600 berwarna kemerahan.
B. Pemeriksaan Laboratorium
1. Laboratorium klinik
HGB : 13.1 g/dL
RBC : 4.73 i
HCT : 40.4 i
MCV : 85.4 i
MCH : 28.8 i
MCHC : 33.7 i
RDW-SD : 29.4 i
RDW-CV : 12.0 i
WBC : 8.59 i
PLT : 224 i
PDW : 9.0 i
MPV : 9.2 i
P-LCR : 18.4 i
PCT : 0.21 i
2. Pemeriksaan kimia klinik
GDS : 102 mg%
SGOT : 19 u/L
SGPT : 12 U/L
UREUM : 21 mg%
KREATININ : 0.9 mg%
ASAM URAT: 4.9 mg%

C. Terapi
1. Tindakan prostatektomi
2. IFVD RL 20 tpm
3. Antrain ½ /8 jam
4. Ceftriaxone 1gr/12 jam
5. Ketorolac 3 %
ANALISA DATA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Terputusnya kontuinitas Gangguan rasa
 Klien mengatakan tersa nyeri pada jaringan nyaman nyeri
daerah operasi
 klien mengatakan kepala terasa pusing,
DO : merangsang nosiceptor
 terdapat bekas operasi di abdomen perifer, prostaglandin,
 adanya nyeri tekan penidin dan serotidin.
 klien tampak meringis akibat nyeri
didaerah operasi
 bekas operasi yang dijahit masih basah, dihantarkan melalui system
tertutup dengan gass. persyarafan sensorik ke
medulla
 skala nyeri berada pada angka 3 dengan
kemudian
menggunakan interval skala 0-10
 temperatur : 36.2 , Tc 110/70 mmHg, N
84 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
persepsi dihantarkan ke
otak

nyeri

2
terputusnya kontinuiutas Resiko tinggi/
jaringan potensial
terjadinya infeksi

keadaan luka yang basah


dan lembab

bakteri mudah untuk


berkembang biak

terjadi reaksi tubuh


(leukosit menyerang bakteri
yang ada)

terbentuk bulla dengan bau


busuk hasil akhir dari
perlawanan tubuh terhadap
bakteri yang masuk
kedalam tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan d/d klien
mengatakan tersa nyeri pada daerah operasi, klien mengatakan kepala terasa pusing, terdapat
bekas operasi di abdomen, adanya nyeri tekan, klien tampak meringis akibat nyeri didaerah
operasi, bekas operasi yang dijahit masih basah, tertutup dengan gass, skala nyeri berada pada
angka 5 dengan menggunakan interval skala 0-10, temperatur : 36 , Tc 120/80 mmHg, N 80
X/mnt, Resp. 20 X/mnt.
2. Resiko tinggi/ potensial terjadinya infeksi d/d. terputusnya kontinuiutas jaringan,
keadaan luka, yang basah dan lembab, bakteri mudah untuk berkembang biak, terjadi reaksi
tubuh (leukosit menyerang bakteri yang ada), terbentuk bulla dengan bau busuk hasil akhir dari
perlawanan tubuh terhadap bakteri yang masuk kedalam tubuh.
1. Rencana keperawatan
Tgl/Jam DX Tujuan Rencana Tidakan Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan 1. kaji karekteristik nyeri 1. karekteristik
keperawatan selama 1x15 nyeri merupakan indicator utama untuk
menit diharapkan gangguan mengetahui sejauh mana nyeri/ keadaan/luka
rasa nyaman nyeri teratasi yang dialami klien
dengan criteria : 2. ciptakan lingkungan yang 2. lingkungan
- Klien nyaman yang nyaman dapat menambah ketenangan
tidak mengeluhkan psikologis klien yang dapat secara tidak
adanya nyeri langsung mengurangi tingkat nyeri
- Skala 3. dengan
nyeri ada pada angka 2 3. ajarkan pada klien teknik teknik relaksasi dapat menambah suplai O2
(0-10) relaksasi dan distraksi dalam jaringan yang nyeri sehingga nyeri dapat
- Klien berkurang
tidak meringis lagi distraksi dapat mengurangi impuls nyeri yang
di persepsikan oleh korteks

2.
1. Observasi
keadaan umum dan vital sign klien
Setelah dilakukan perawatan 1. tanda-tanda vital
selama 1x15 menit merupakan indicator utama terjadinya infeksi
diharapkan masalah infeksi yang juga merupakan petunjuk terhadap tingkat
dapat di hindari dengan 2. Rawat luka kejadin nyeri
criteria sebagai berikut : klien, obs perlekatan luka
- Luka 2. dengan merawat luka
klien tidak basah dan 3. Kolaborasi klien infeksi pada luka klien dapat diminimkan
lembab dengan dokter untuk pemberian obat 3. obat-oobatan
- Luka memegang peranan penting untuk
klien menutup dengan mempercepat mengeringnya luka
sempurna
- Luka
napak bersih
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
Tgl/Jam DX Tindakan Keperawatan Evaluasi
18/04/05 1 1. Mengkaji karekteristik nyeri 1) Nyeri pada
12.00 abdomen di bawah umbilicus
diatas simpisis pubis bekas
operasi. Nyeri datang saat klien
mengedan dan mengubah posisi
dari terlentang ke simi fowler.
09.00 2. Menciptakan lingkungan 2) Klien
yang nyaman (Dengan membersihkan mengatakan lebih terasa nyaman
atau menyimpan sesuatu ditempatnya, dengan lingkungan yang bersih
membuka korden dan jendela untuk
memperlancar sirkulasi udara)
10.30 3. Mengajarkan pada klien 3) Klien mengikuti
teknik relaksasi dan distraksi (dengan instruksi yang diajarjan perawat
napas dalam dan mengajak klien dan klien mengatakan kalau ia
ngobrol atau menganjurkan klien untuk masih merasakan nyeri saat
membayangkan sesuatu hal yang klien mengedan dank lien tampak
senangi) meringis saat nyerinya datang
9.30

2 1. Mengobservasi 1. Keada
18/04/05 keadaan umum dan vital sign klien an umum klien sedang
12.00 temp : 364 , Tc 110/80 mmHg, N
2. Merawat luka 80 X/mnt, Resp. 20 X/mnt
klien, obs perlekatan luka 2. luka
klien masih basah dan lembab,
09.30 perlekatan luka belum
3. Berkolaborasi sempurna, urine tamping masih
dengan dokter untuk pemberian obat tampak kemeraahan
3. obat
diberikan via intra vena dan
sudah didrip dicairan infusnya.
E. ALUASI KEPERAWATAN.
Catatan Perkembangan
Tgl/Jam DX Perkembangan SOAP
19/04/05 1 S : Klien mengatakan masih terasa nyeri pada daerah operasi
10.00 Klien mengatakan lebih merasa nyaman dengan
lingkungan yang tenang
O : Klien meringis saat nyerinya datang
Skala nyeri berada pada angka 3 dengan menggunakan
interval skala 0-5
A : masalah belum teratasi
P : Mengobservasi keadaa umum dan tanda-tanda vital klien
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Mengajarkan pada klien teknik relaksasi dan distraksi
Memberikan klien obat penurun nyeri sesuai instruksi

S:-
19/04/05 2 O : Keadaan umum klien sedang
11.30 Luka masih basah dan lembab
Luka belum menutup dengan sempurna
Luka maih nampak kotor
Urine tampung 1.600 CC
Tampak berwarna merah
TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 84x/m
- S : 36.6 c
- RR : 20x/m
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai