Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian dalam bab ini menyajikan analisis mengenai Pengaruh

Hidroterapi (Rendam Air Hangat) Terhadap Penurunan Nyeri Ankle Pada

Penderita Reumatoid Artritis Di Kelurahan Tambakboyo Kec. Ambarawa.

A. Analisis Univariat

1. Tingkat Nyeri Ankle Pada Penderita Rheumatoid Artritis Sebelum

Diberikan Hidroterapi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Ankle


pada Penderita Rheumatoid Artritis Sebelum Diberikan
Hidroterapi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Tingkat Skala Nyeri Ankle


Kelompok Nyeri Ringan Nyeri N
Sedang
Intervensi Frekuensi 1 13 14

Presentasi (%) 7,1 92,9 100

Kontrol Frekuensi 2 12 14

Presentasi (%) 14,3 85,7 100

BBerdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan

hidroterapi, sebagian besar responden kelompok intervensi mengalami

Nyeri Ankle Sedang sejumlah 13 responden (92,9%). Sedangkan pada


kelompok kontrol, sebagian besar responden juga mengalami Nyeri Ankle

sedang sejumlah 12 responden (85,7%).


2. Tingkat Nyeri Ankle Pada Penderita Rheumatoid Artritis Setelah Diberikan

Hidroterapi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Ankle


pada Penderita Rheumatoid Artritis Setelah Diberikan
Hidroterapi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

Tingkat Skala Nyeri Ankle


Kelompok Nyeri Ringan Nyeri N
Sedang
Intervensi Frekuensi 9 5 14

Presentasi (%) 64,3 35,7 100

Kontrol Frekuensi 5 9 14

Presentasi (%) 35,7 64,3 100

eBerdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sesudah diberikan

hidroterapi, sebagian besar responden kelompok intervensi mengalami

penurunan skala nyeri sedang menjadi 9 responden (64,3%) nyeri ringan

dan 5 responden (35,7%) nyeri sedang. Sedangkan pada kelompok

kontrol, sebagian besar responden masih mengalami nyeri ringan 5

(35,7%) nyeri ringan dana 9 (64,3%) nyeri sedang.

B. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui pengaruh hidroterapi

(rendam kaki dengan air hangat) terhadap nyeri ankle pada penderita
Rheumatoid Artritis. Untuk mengetahui pengaruh ini, dilakukan uji t

independen dan uji t dependen karena data yang diperoleh berdistribusi

normal.

1. Perbedaan Tingkat Nyeri Ankle Pada Penderita Rheumatoid Artritis

Sebelum dan Sesudah Diberikan Hidroterapi pada Kelompok Intervensi.

Tabel 4.3 Perbedaan Tingkat Nyeri Ankle Sebelum dan Sesudah


Diberikan Hidroterapi pada Kelompok Intervensi

Variabel Perlakuan N Mean SD t p-value

Tingkat Nyeri Sebelum 14 5,00 0,877 6,618 0,000


Ankle
Sesudah 14 3,36 1,082

Hasil uji t pada tabel 4.3, didapat bahwa pada kelompok

intervensi, rata-rata tingkst nyeri Ankle sebelum diberikan hidroterapi

sebesar 5,00, kemudian menurun menjadi 3,36 sesudah diberikan

hidroterapi.

Berdasarkan uji t dependen, didapatkan nilai t hitung sebesar

6,618 dengan p-value sebesar 0,000. Karena p-value 0,000 <  (0,05), ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri Ankle

penderita Rheumatoid Artritis sebelum dan sesudah diberikan hidroterapi

(rendam kaki dengan air hangat) pada kelompok intervensi. Ini juga

menunjukkan bahwa terjadi penurunan secara bermakna tingkat Nyeri

Ankle pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan

hidroterapi (rendam kaki dengan air hangat).


2. Perbedaan Tingkat Nyeri Ankle Pada Penderita Rheumatoid Artritis

Sebelum dan Sesudah Diberikan Hidroterapi pada Kelompok Kontrol.

Tabel 4.4 Perbedaan Tingkat Nyeri Ankle Sebelum dan Sesudah


Diberikan Hidroterapi pada Kelompok Kontrol

Variabel Perlakuan N Mean SD t p-value

Tingkat Nyeri Sebelum 14 4,86 1,099 2,687 0,189

Ankle Sesudah 14 4,14 1,167

Hasil uji pada tabel 4.4, didapat bahwa pada kelompok kontrol

yang tidak diberikan perlakuan atau terapi, rata-rata tingkat nyeri Ankle

sebelum penelitian sebesar 4,86, kemudian nyeri berkurang sedikit

menjadi 4,14 sesudah penelitian.

Berdasarkan uji t dependen, didapatkan nilai t hitung sebesar

2,687 dengan p-value sebesar 0,189. Karena p-value 0,189 <  (0,05), ini

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat nyeri

Ankle pada penderita Rheumatoid Artritis sebelum dan sesudah penelitian

pada kelompok kontrol. Ini juga menunjukkan bahwa pada penderita

Rheumatoid Artritis yang tidak diberikan perlakuan, tingkat nyeri sebelum

dan sesudah penelitian cenderung menetap.

3. Pengaruh Hidroterapi (Rendam Air Hangat) Terhadap Penurunan Nyeri

Ankle Pada Penderita Reumatoid Artritis Di Kelurahan Tambakboyo Kec.

Ambarawa

Tabel 4.5 Pengaruh Hidroterapi (Rendam Kaki Dengan Air Hangat)


terhadap Penurunan Nyeri Ankle Pada Penderita
Rheumatoid Artritis Di Kelurahan Tambakboyo Kecamatan
Ambarawa.

Variabel Kelompok N Mean SD t p-value

Nyeri Ankle Intervensi 14 1.33 0,707 0,425 0,002


Kontrol 14 1.67 0,492

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa rata-rata tingkat nyeri

Ankle responden kelompok intervensi sesudah diberikan hidroterapi

(rendam kaki dengan air hangat) sebesar 1,33, skor ini lebih rendah

daripada kelompok kontrol sesudah perlakuan sebesar 1,67.

Hasil uji t independen, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,425

dengan p-value sebesar 0,002. Karena p-value 0,002 <  (0,05), maka H0

ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

Hidroterapi (Rendam Air Hangat) Terhadap Penurunan Nyeri Ankle Pada

Penderita Reumatoid Artritis Di Kelurahan Tambakboyo Kec. Ambarawa.

Anda mungkin juga menyukai