Parkinson
Parkinson
PENDAHULUAN
pada penyakit Parkinson menjadi gejala yang paling membingungkan antara lain karena
terpisah dari bradikinesia dan rigiditas, dapat memberat pada sisi berlawanan dari sisi
bradikinesia yang dominan (wrong-sided tremor), penanda penyakit yang benigna, tidak
responsnya terhadap pengobatan dopamin tidak sebaik gejala lainnya.1 Model klasik
serta rigiditas, namun tidak dapat menjelaskan tremor istirahat pada Parkinson. 1
yaitu 5,4 % pada tahun 1980 menjadi 6,1% pada tahun 1995.1 Proporsi penduduk
Lanjut Usia di Propinsi Jawa Tengah tahun 2000 6,1 % dan 6,3% pada tahun 2001.2
hidup, dari usia 52,41 tahun pada tahun 1980 menjadi usia 67,97 tahun pada tahun
kira 1 % pada umur 65 tahun dan meningkat 4-5% pada usia 85 tahun.1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars
bodies). Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada waktu
akinetik lainnya. Walaupun lebih jarang, telah diketahui penyebabnya seperti pada
No. Etiologi
1 Diturunkan
Penyakit wilson
2 Trauma
3 Inflamasi
2
Parkinsonisme pascaensefalitis – terjad setelah epidemi ensefalitis letargik
okulogiri.
4[phe Neoplasma
jarang
5 Vaskular
kognitif.
6 Obat – obatan
Neuroleptik
Antiemetik
Amiodaron
7 Toksin
MPTP
Mangan
8 Idiopatik
Penyakit parkinson
32
3
nigra sebesar 40 – 50% yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy
bodies). Lesi primer pada penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf yang
disalurkan ke globus palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis
lewat 2 jalur yaitu jalur direk reseptor D1 dan jalur indirek berkaitan dengan
reseptor D2 . Maka bila masukan direk dan indirek seimbang, maka tidak ada
kelainan gerakan.
Parkinson belum muncul sampai lebih dari 50% sel saraf dopaminergik rusak dan
inhibitorik tidak terangsang, sehingga jalur indirek dari putamen ke globus palidus
segmen eksterna yang GABAergik tidak ada yang menghambat sehingga fungsi
dari saraf GABA ergik dari globus palidus segmen ekstena ke nukleus
akibat inhibisi.
4
Terjadi peningkatan output nukleus subtalamikus ke globus palidus
segmen interna / substansia nigra pars retikularis melalui saraf glutaminergik yang
substansia nigra. Keadaan ini diperhebat oleh lemahnya fungsi inhibitorik dari
talamus. Saraf eferen dari globus palidus segmen interna ke talamus adalah
GABA ergik sehingga kegiatan talamus akan tertekan dan selanjutnya rangsangan
dari talamus ke korteks lewat saraf glutamatergik akan menurun dan output
Singkatan :
5
6. GPi : Globus palidus pars interna
e. Postur bungkuk
2. Gejala Tremor
(pil rolling). Pada sendi tangan fleksi ekstensi atau pronasi supinasi, pada kaki
fleksi ekstensi, pada kepala fleksi ekstensi atau menggeleng, mulut membuka
menutup, lidah terjulur tertarik tarik. Tremor terjadi pada saat istirahat dengan
frekuensi 4-5 Hz dan menghilang pada saat tidur. Tremor disebabkan oleh
menimbulkan gerakan involunter yang dipicu dari tingkat lain pada susunan
saraf pusat. Tremor pada penyakit Parkinson mungkin dicetuskan oleh ritmik
dari alfa motor neuron dibawah pengaruh impuls yang berasal dari nukleus
6
ventro-lateral talamus. Pada keadaan normal, aktivitas ini ditekan oleh aksi
dari sirkuit gamma motoneuron, dan akan timbul tremor bila sirkuit ini
dihambat.
3. Gejala Rigiditas
otot protagonis dan terdapat pada kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot
yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang terlibat.
4. Gejala Bradikinesia
berkurang misalnya: sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban
dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata
ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks yang
namun pada awal stadium penyakit Parkinson gejala ini belum ada. Hanya
7
mengalami gejala ini. Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf
propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari mata, pada level
6. Wajah Parkinson
ekspresi muka serta mimik. Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata
berkurang, disamping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering
7. Mikrografia
graduasi menjadi kecil dan rapat. Pada beberapa kasus hal ini merupakan
gejala dini.
8. Sikap Parkinson
penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam
9. Bicara
monoton dengan volume yang kecil dan khas pada penyakit Parkinson. Pada
lamban.
8
Disfungsi otonom mungkin disebabkan oleh menghilangnya secara
Pasien dengan Parkinson tidak dapat mencegah mata berkedip pada tiap
13. Demensia
14. Depresi
dikucilkan. Tetapi hal ini dapat terjadi juga walaupun penderita tidak merasa
tertekan oleh keadaan fisiknya. Hal ini disebabkan keadaan depresi yang
sifatnya endogen. Secara anatomi keadaan ini dapat dijelaskan bahwa pada
9
degenerasi neuron norepineprin yang letaknya tepat dibawah substansia nigra
a. Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan,
sikap/caraberjalan terganggu.
d. Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk
10
e. Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak
radiotracer untuk mesin pemindaian SPECT disebut DaTSCAN dan dibuat oleh
hanya dipasarkan di Eropa. Karena ini, penyakit ini bisa sulit untuk mendiagnosis
secara akurat, terutama pada tahap awal. Karena gejala tumpang tindih dengan
penyakit lain, hanya 75% dari diagnosis klinis Parkinson Disease dipastikan
mengamati orang tersebut selama beberapa waktu sampai terlihat bahwa gejala
secara konsisten hadir. Biasanya dokter mencari mengocok kaki dan kurangnya
ayunan di lengan. Dokter kadang-kadang dapat meminta scan otak atau tes
Cara kerja obat kelompok ini dapat dijelaskan lewat alur metabolisme dari
dopamin sebagai berikut. Tyrosin yang berasal dari makanan akan diubah secara
beruntun menjadi l-dopa dan dopamin oleh enzimya masing-masing . Kedua jenis
11
enzim ini terdapat diberbagai jaringan tubuh , disamping dijaringan saraf .
Dopamin yang terbentuk di luar jaringan saraf otak , tidak dapat melewati sawar
darah otak . Untuk mencegah jangan sampai dopamin tersintesa diluar otak maka l-
penggunanan jangka panjang. Efek samping yang timbul ini sulit diduga
progesifitas dari penyakit Parkinson. Efek samping ini dapat berupa fluktuasi
lanjut ini sering dijumpai pada penderita usia muda dan jarang didapatkan
pada penderita yang mulai mendapatkan terapi levodopa ini pada usia diatas
70 tahun.
oleh karena dapat mengoreksi kegiatan berlebihan dari sistem kolinergik terhadap
gejala tremor dan efek samping yang paling ditakuti adalah kemunduran memori..
12
Pada obat yang bekerja pada sistem kolinergik mempunyai efek terapi jangka
panjang berupa gangguan kognitif. Efek samping ini dapat berupa halusinasi
jalur dari inti subtalamikus sampai globus palidus internus sehingga jalur indirek
seimbang kegiatannya dengan jalur direk , dengan demikian out put ganglia basalis
ke arah talamus dan korteks normal kembali . Disamping itu, diduga antagonis
menstimulasi reseptor dopamin. Obat ini lebih efektif untuk akinesia dan rigiditas
degeneratif lainnya, obat akan terus digunakan seumur hidup. Hal ini akan
menimbulkan efek samping penggunaan obat jangka panjang yang merugikan dan
1. Levodopa
panjang. Efek samping yang timbul ini sulit diduga terjadinya. Fahn
13
diskinesia, neuropsikiatrik. Gejala yang timbul lanjut dan tidak berespon
freezing “, disfungsi otonom, dan dementia. Gejala pada tahap lanjut ini sering
dijumpai pada penderita usia muda dan jarang didapatkan pada penderita yang
mulai mendapatkan terapi levodopa ini pada usia diatas 70 tahun. Pada obat
yang bekerja pada sistem kolinergik mempunyai efek terapi jangka panjang
berupa gangguan kognitif. Efek samping ini dapat berupa halusinasi dan
gangguan daya ingat. Sedangkan pada obat yang bekerja pada Glutamatergik
dikendalikan versi rilis Sinemet dan Madopar yang tersebar pengaruh dopa-L.
melengkapi L-dopa. Namun, karena efeknya samping seperti gagal hati, itu
14
terbukti menyebabkan perubahan signifikan fungsi hati dan menjaga inhibisi
2. Dopamine Agonists
on-off dan dyskinesias sebagai akibat dari dosis tinggi L-dopa. Apomorphine
dibawa oleh pasien. Sebuah dosis rendah secara otomatis diberikan sepanjang
sakit untuk menguji efektivitas dan sabar singkat dan pengasuh utama (sering
pemeliharaan pompa. Tempat suntikan harus diganti setiap hari dan diputar
tersedia dalam dosis yang lebih akut sebagai pena autoinjector untuk dosis
darurat seperti setelah jatuh atau hal pertama di pagi hari. Mual dan muntah
15
MAO-B inhibitor Selegiline dan rasagiline mengurangi gejala
dikelirukan dengan isomer dextrorotary lebih terkenal dan kuat). Hal ini dapat
belum dijelaskan secara efektif. Efek samping lain kombinasi bisa stomatitis.
belum menegaskan hal ini finding. Tidak seperti lainnya non monoamine
3. Uji Terapeutik
transmisi dopaminergik. Hal ini dapat dinilai pada klinik rawat jalan, dan
pasien diminta mengisi catatan harian atau periode ‘on’dan ‘off’ setelah
waktu berjalan) yang diukur sebelum dan beberapa jam setelah pemberian
obat L-Dopa dosis tinggo, atau setelah pemberian agonis reseptor dopamin
16
(pada pusat spesialistik dapat digunakan peningkatan terhadap dosis
apomorfin subkutan).
4. Terapi Pembedahan
otak –globus pallidus, thalamus atau inti subthalamic – pada satu atau
kedua belah pihak. Sebuah generator pulsa berjalan didada dekat tulang
c. Transplantasi Sel
17
2.7 Komplikasi Parkinson’s Disease 1,3
a. Motorik
- Fluktuasi
(end-of-dose failure)
c. Complek “on-off”
- Diskinesia
secara tiba-tiba )
b. Non motorik
- Sensosik/psikiatrik
18
- Gangguan tidur (fragmentasi tidur, mimpi buruk, mimpi yang nyata)
- Halusinasi, delirium
keringat.
d. Perubahan mood
f. Gangguan bicara
pemberian levodopa, dosis levodopa harian dan onset PD pada usia muda
19
Table mekanisme yang Mungkin Dari Fluktuasi Motorik Yang Berhubungan
Dengan Levodopa
Farmakokinetik perifer :
1. Pengosongan lambung yang terlambat
2. Kompetisi protein
3. Waktu paruh plasma yang pendek
Farmakokinetik Sentral :
1. Variasi dalam level dopa di stiatal mengurangi penyimpanan
2. Rusaknya neuron dopaminergik oleh racun yang dihasilkan dari
metabolism dopamine
3. Lebih cepat hilang dopamine dari celah sinaps.
Farmakodinamik sentral :
1. Perubahan reseptor dopamine
2. Perubahan profil sensitifitas reseptor dopamine
periode manfaat obat mengikuti setiap dosis levodopa, dan merupakan tipe
tersering dari fluktuasi motorik yang terlihat pada PD. Terkait dengan
terjadi 2-4 jam sesudah satu dosis levodopa (gambar 4) Waktu efektif untuk
efek anti parkinson dari levodopa berbanding terbalik dengan beratnya gejala
parkinson, suatu indeks yang dapat diduga dari derajat hilangnya sistem
20
2. Fluktuasi On-Off
tiba-tiba dan tak terduga antara pengobatan yang tidak memadai dan ber-
rigiditas.
lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki penyakit. Pada tahap akhir
berlangsung lebih cepat. Tidak ada cara untuk memprediksi apa saja penyakit
21
2.10 Edukasi Parkinson’s Disease 4
sehingga masalah ini bisa di hindari dengan meminum obat setengah jam
memungkinkan otak untuk menggunakan dopamin lebih efektif. Hal ini juga
dan tremor. Untuk efek terbaik, anda harus berolahraga secara konsisten dan
semampu anda sebaiknya tiga sampai empat kali seminggu selama satu jam.
Berjalan di treadmill atau bersepda telah terbukti memiliki manfaat. Tai chi
22
BAB III
KESIMPULAN
ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars
kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies).15
Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada waktu istirahat,
rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural akibat penurunan dopamin dengan
sistem dopaminergik, Bekerja pada sistem kolinergik, Bekerja pada glutamatergik. Dari
ketiga macam pengobatan mempunyai tujuan yang sama yaitu mengurangi gejala
motorik dari penyakit Parkinson. Obat – obat parkinson antara lain yang paling sering
digunakan yaitu levodopa yang akan bekerja pada syaraf dopaminergik di subtansia
efektif.
23
radio-frekuensi untuk menghancurkan secara permanen area seukuran kacang dalam
globus pallidus atau thalamus. Selain itu juga ada perangsangan stimulus elektroda
ditanamkan ke salah satu dari tiga wilayah otak –globus pallidus, thalamus atau inti
24
DAFTAR PUSTAKA
2007.
http://www.medicinenet.com/parkinson_disease_pictures_slideshow/article.html
Kusuma.2010.
25