Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat


besar nilainya bagi semua mahluk hidup. Bagi kehidupan manusia, air
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang selalu diperlukan manusia
untuk digunakan dikehidupan sehari-hari. Kebutuhan air tanah yang terus
meningkat, berakibat meningkatnya kebutuhan air bersih yang hingga saat
ini masih mengandalkan adanya air tanah serta menyebabkan pengambilan
air tanah semakin meningkat. Meningkatnya pengambilan air tanah yang
tidak terkontrol di sekitar pantai menyebabkan masuknya air laut ke
daratan yang disebut intrusi air laut.

Intrusi air laut adalah proses masuknya air laut


menggantikan air tawar, dimana air laut masuk kedalam pori-pori batuan
dan mencemari air tanah yang tekandung didalamnya. Air tanah adalah air
yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir-
butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk
lapisan tanah yang disebut akuifer (Herlambang,1996). Air bawah tanah
yang merupakan sumberdaya alam terbarukan saat ini telah memainkan
peran penting pada penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai
keperluan, sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran nilai
terhadap air bawah tanah itu sendiri. Masyarakat, baik perseorangan
maupun kelompok membutuhkan air untuk keperluan sehari-hari dan
untuk kebutuhan lainnya.

Dari berbagai macam kebutuhan tersebut, maka air untuk


keperluan air bersih merupakan prioritas utama, di atas segala keperluan
yang lain. Hal ini berarti fungsi air sebagai air bersih harus diupayakan

I-1
sebaik-baiknya agar memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitasnya,
mengingat peran air bawah tanah semakin penting, maka pemanfaatan air
bawah tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian air
bawah tanah itu sendiri. Air yang digunakan manusia harus berasal dari
sumber yang bersih dan aman diantaranya bebas kontaminasi kuman,
bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun. Penggunaan air
tanah sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat, khususnya
masyarakat kelurahan Besusu Barat.

Besusu Barat merupakan salah satu dari sekian banyak


kelurahan yang ada di kota Palu Sulawesi Tengah, yang sebagian besar
wilayahnya berada di daerah dataran rendah yang berbatasan langsung
dengan laut. Berdasarkan data yang diambil dari kelurahan, batas-batas
wilayah kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Timur yakni sebelah
selatan berbatasan dengan kelurahan Lolu Utara, kemudian sebelah utara
berbatasan langsung dengan kelurahan Talise, sebelah timur berbatasan
dengan kelurahan Besusu Tengah, selanjutnya disebelah barat berbatasan
dengan Sungai Palu.

Dari gambaran tersebut, gografis Kelurahan Besusu Barat ialah


dataran rendah yang mudah terjadi kontak air laut dan air tanah dangkal.
Selain itu banyak terdapat pemukiman warga didaerah bantaran sungai
palu dan berbagai aktivitas warga yang menyebabkan pengambilan air
bersih secara terus menerus untuk keperluan sehari-hari dan kebutuhan
rumah tangga yang mengakibatkan menurunnya muka air tanah, sehingga
pengaruh air laut terhadap kualitas air tanah dangkal didaerah bantaran
Sungai Palu perlu diteliti mengingat bahwa air laut dapat menyusup
kedaratan melalui sungai. Maka penulis bermaksud untuk merealisasikan
penelitiannya dalam bentuk tugas akhir atau skripsi dengan judul :

“PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT DAERAH BANTARAN


SUNGAI DI KELURAHAN BESUSU BARAT KOTA PALU”

I-2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penilitian ini adalah :
Bagaimana cara menentukan zona instrusi air laut terhadap air tanah
dangkal di Kelurahan Besusu Barat ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penilitian ini adalah :
Menentukan Zona intrusi air laut terhadap air tanah dangkal di Kelurahan
Besusu Barat.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penilitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak instansi yang terkait dalam upaya
penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Sebagai sumbangan ilmiah dan informasi dalam memperkaya ilmu
pengetahuan serta sebagai bahan bacaan atau perbandingan bagi
peneliti selanjutnya.
3. Sebagai media untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan fasilitas yang ada serta jumlah variabel dan kondisi
yang berkaitan, maka batasan penelitian ditetapkan sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada daerah bantaran sungai dikelurahan Besusu
Barat.
2. Pendekatan yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
deskriptif.
3. Pemetaan intrusi air laut pada skala kecil yaitu didaerah bantaran
sungai.

I-3

Anda mungkin juga menyukai