DAN JARINGAN
Pia Sevianty1, Rizal Maulana Hasby2 Resti windah Putri3,
PiaSevianty27@gmail.com
ABSTRAK
Difusi adalah peristiwa perpindahan suatu zat di dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah. Peristiwa difusi tidak dapat terlepas dari gradien konsentrasi yang
merupakanperbedaan konsentrasi yang ada pada larutan. Difusi akan terus terjadi hingga semua
partikel tersebar luas secara meratadan mencapai keadaan kesetimbangandimana proses perpindahan
molekul tetap terjadi meskipun tidak terdapat perbedaan konsentrasi. Osmosis adalah perpindahan
molekul air dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi rendah. Perpindahan molekul tersebut melalui
selaput semi permiabel selektif dari bagian zat yang lebih encer ke bagian zat yang lebih pekat.
Membran semipermiable harus dapat ditembus oleh pelarut namun tidak dapat ditembus oleh zat
terlarut yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Meskipun osmosis merupakan
suatu fenomena alami, teta[i proses osmosis dapat terhambat secara buatan yaitu dengan cara
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi rendah menjadi bagian yang berkonsentrasi
tinggi.
I. PENDAHULUAN
Menurut (loveless,1991: 135), jika difusi terikat ialah difusi yang dipermudah
suatu zat dapat bergerak bebas tanpa atau diberi fasilitas oleh protein pembawa
hambat oleh gaya tarik, maka jangka dalam membran.
waktu tertentu partikel-partikel itu akan Difusi merupakan proses fisik yang
tersebar merata dalam ruang yang ada. dapat diamati dengan beberapa tiap
Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna
akan terdapat lebih banyak partikel yang di tempatkan dalam air molekul zat warna
bergerak dari daerah tempat partikel itu dan molekuair bergerak dalam berbagai
lebih pekat ke daerah yang partikelnya arah, yang arahnya dari daerah dengan
kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat
secara menyeluruh gerakan partikel pada warna larut dalam air, menghasilkan
arah tertentu disebut difusi. Difusi dapat larutan berwarna (Rachmadiarti, 2007:69).
terjadi pada materi padat, cair dan gas. Kecepatan difusi tergantung pada
Menurut (Yatim, 1996:202), melihat kekompakan partikel yang menyusunnya.
kepada ada tidaknya pembawa (carrier) Pada medium cair kita kenal adanya dua
pada membran maka difusi dapat macam kepekatan larutan yaitu hipertonik
dibedakan menjadi dua, yaitu difusi bebas dan hipotonik (Lelono, 2002:22).
dan difusi terikat. Difusi bebas ialah difusi Sedangkan menurut (Suryadi, 2011),
zat tanpa kemudahan dari protein ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pembawa pada membran. Sedangkan kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran partikel.semakin kecil ukuran sehingga terjadi pengerutan. Berkerutnya
partikel, semakin cepat partikel itu sel oleh keluarnya air disebut krenasi.
bergerak, sehingga kecepatan difusi tinggi. Kalau eritrosit dimasukkan ke dalam
2. Ketebalan membran. Semakin tebal larutan yang hipotonis terhadap sitoplasma
membran semakin lambat kecepatan eritrosit, air merembes masuk, sehingga sel
difusi. menjadi menggelembung, akhirnya pecah
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, (mengalami lisis). Peristiwa ini di sebut
semakin cepat kecepatan difusinya. haemolysis (haem = darah, haemoglobin,
4. Suhu. Semakin tinggi suhunya, partikel lysis = pecah, hancur). Kalau bukan
mendapatkan energi untuk bergerak eritrolit yang pecah oleh larutan hipotonis,
dengan lebih cepat. Maka semakin cepat secara umum disebut cytolyssis (cyto =
pula kecepatan difusinya. sel) (Yatim, 1996:205-206).
5. Jaarak. Semakin besar jarak antara dua faktor penting yang mempengaruhi
konsentrasi semakin lambat kecepatan osmosis adalah: Kadar air dan materi
difusinya. terlarut yang ada di dalam sel. Osmosis
6. Perbedaan konsentrasi, makin besar adalah gerakan suatu materi, misalnya air
perbedaan konsentrasi antara dua bagian, melintasi suatu selaput atau membran. Air
makin besar proses difusi yang terjadi selalu bergerak melewati membran ke arah
Pada hakikatnya osmosis adalah suatu sisi yang mangandung jumlah materi
proses disfusi. Para ahli kimia mengatakan terlarut paling banyak dan kadar air paling
bahwa osmosis adalah difusi dari tiap sedikit. Dalam percobaan ini, materi
pelarut melalui suatu selaput yang terlarut adalah garam. Garam dan air
permeabel secara diferensiasial. Dari suatu adalah dua dari bahan-bahan kimia yang
tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat ada pada kentang. Irisan-irisan kentang
berkonsentrasi rendah. Perlu di tekankan yang diletakkan dalam mangkuk air tawar
bahwa konsentrasi disini, adalah akan mempunyai kadar air semula
konsentrasi pelarutnya, yaitu air dan bukan ditambah dengan air dari mangkuk yang
konsentrasi dari zat yang larut (molekul, masuk ke dalam irisan melalui membran
ion) dalam air itu. Pertukaran air antara sel sel.
dan lingkungannya adalah suatu faktor Perbedaan antara difusi dan osmosis
yang begitu penting sehingga memerlukan adalah, pada proses osmosis ditandai
suatu penamaan khusus yaitu osmosis adanya pergerakan molekul yang melewati
(Kimbal, 1983:123). Proses osmosis membran hidup dan ini hanya terjadi
berbeda dengan difusi karena yang secara alami pada materi hidup. Berbeda
berpindah adalah zat pelarutnya semisal air dengan proses difusi yang dapa terjadi baik
dan alkohol (Lelono, 2002:22). pada benda hidup maupun tak hidup
Tekanan osmotik adalah kekuatan yang (Lelono, 2002:23). Guna sel membran
disebabkan air yang bergerak pada semua adalah sebagai transpor (pemasukan dan
arah (Rachmadiarti, 2007:71). Dalam pengeluaran) bahan-bahan makanan dan
keadaan biasa sel menjaga suasana yang sisa makanan dalam sel. serta memberi
isotonis dengan cairan medium. Sel hidup bentuk sel. Bahan yang penting dalam sel
selalu berupaya untuk menjaga tekana membran yang berguna untuk transpor
osmosanya sesuai dengan cairan medium. adalah fosfolipid (Alkatiri, 1996:13).
Jika ada gangguan pada tekanan osmosa Metabolisme diartikan pertukaran
itu sel pun akan rusak. Upaya menjaga zat antar suatu sel organisme secara
tekanan osmosa ini tergolong pada sifat keseluruhan dengan lingkungannya.
homostasis. Kalau elektrolit orang Salahsatu aktivitas protoplasma yang
dimasukkan ke dalam larutan garam yang penting adalah pembentukan sel baru
hipertonis terhadap sitoplasma elektrolit dengan cara pembelahan. Sebelum sel
itu, maka air kan merembes keluar, melakukan pembelahan, maka protoplasma
aktif mengumpulkan serta mensintesis II. METODE KERJA
karbohidrat, protein, lemak dan banyak 2.1. Alat dan Bahan
lagi senyaawa organic kompleks yang
merupakan bagian dari protoplasma dan Alat yang di butuhkan pada
dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa praktikum difusi osmosis yaitu ini
adalah unsur-unsur anorganik yang diserap yaitu cawan petri, pipet kaca berskala,
oleh akar dan gula yang dibentuk dari garam halus, atau gula, kentang,
karbondioksida dan air dalam proses aquades, sedangkan untuk pengukuran
fotosintesa. Dengan demikian metabolism potensial Osmosis dan jaringan di
pada organisme multiseluler juga butuhkan seri larutan sukrosa (0,0 , 0,2
mencakup masalah penyerapan air serta , 0,4 , 0,6 , 0,8 ). Botol vial bermulut
senyawa-senyawa anorganik dari dalam besar, mistar dan umbi kentang
tanah serta transport nutrien ke tempat
sintesa (Campbell, 2002). 2.2. Cara Kerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan difusi ,yaitu: Yang pertama di lakukan
a. Ukuran partikel. pengamatan terhadap difusi dan
Semakin kecil ukuran partikel, osmosis dengan cara disiapkan seri
semakin cepat partikel itu akan bergerak. larutan garam : 25%, 50%, dan 100%.
Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Di buat potongan kentang dalam
b. Ketebalan Membran. bentuk kubus dengan sisi 3 cm
Semakin tebal membrane, semakin sebanyak 3 potong. Pada bidang atas
lambat kecepatan difusinya. sayatan buatlah dua lubang dengan
c. Luas suatu area. pelubang gabus dengan kedalaman 2-
Semakin besar luas area, semakin 2,5 cm, gunakan jarum preparat atau
cepat kecepatan difusinya pisau runcing untuk mengikat jaringan
d. Jarak. kentang setelah di bor dengan
Semakin besar jarak antara dua pelubang gabus. Dimasukan pipa kaca
konsentrasi, semakin lambat kecepatan berskala ke dalam lubang yang telah di
difusinya sediakan jangan sampai bocor. Pada
e. Suhu. salah satu lubang dari ketiga potongan
Semakin tinggi suhu, partikel kentang, masukan larutan garam,
mendapatkan energy untuk bergerak secara berurutan 25%, 50%, dan 100%.
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat Sampai bebas skala 0,5 cm dari
pula kecepatan difusinya. permukaan pipa. Pada batas skala yang
Difusi merupakan peristiwa perpindahan sama sebagai kontrolnya. Amatilah
melekul dengan menggunakan tenaga perubahan atau pertambahan kontrol
kinetik bebas, proses perpindahan ini air. Pada semua kaca tersebut sapai 6
berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi jam. Kemudian di buat grafik
ke derajat konsentrasi rendah. Proses ini hubungan antara konsentrasi larutan
akan terus berlangsung hingga dicapai titik garam dengan pertambahan volume
keseimbangan. cairan dalam pipa kaca.
Difusi merupakan proses pergerakan
partikel-partikel (atom, molekul) gas, Pengamatan kedua yaitu mengenai
cairan, dan larutan dari konsentrasi tinggi pengukuran potensial osmosis dan
ke konsentrasi rendah hingga mencapai potensial jaringan dengan cara yaitu
tahap kesetimbangan. dibuat silinder umbu kentang dengan
menggunakan pelubang gabus , di buat
potongan silinder umbi dengan ukuran
40 mm, 2 buah, dimasukan 4 potong
silinder kentang ke dalam seri larutan 6
sukrosa 30 ml : 0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 5
; 1,0 M. Dikerjakan dengan cepat 4
untuk memperkecil terjadinya 3 Series 1
penguapan air dari permukaan silinder. 2 Series 2
Tutup rapat botol tersebut dan 1
dibiarkan selama dua jam. Di ambil 0
potongan tersebut dan di ukur 1 2 3 4 5
potongan potongan tadi.
2. Grafik Konsentrasi 50 %
III. HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
6
3.1. Tabel Kenaikan Larutan
5
waktu Petambahan cairan pada pipa skala 4
25% 50% 100% 3 Aquades
Air NaCl Air NaCl Air Nacl 2 NaCl
V awal 1
0
0 2 3 2 3 1 3 1 2 3 4 5
2.6
GRAFIK KENAIKAN LARUTAN 2.5
0 0.2 0.4 0.6 1
1. Grafik Konsentrasi 5 %