Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Human Immunodeficiency Viruse (HIV) dan Acquired Immune


Deficiency (AIDS)

Disusun Oleh :

INDRA KURNIAWAN
KAROZINE UNGSYANA ADI SURYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Human Immunodeficiency Viruse (HIV) dan Acquired Immune
Deficiency (AIDS)

Penyuluh : Indra Kurniawan dan Karozine Ungsyana Adi Surya

Pokok bahasan : HIV dan AIDS

Sasaran : Audiens

Waktu penyuluhan : 10 menit

Hari dan tanggal : Rabu, 07 Maret 2018

Pukul : 07.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Aula Rumkitban 04.08.01

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai HIV dan AIDS
selama 10 menit, di harapkan audiens mengetahui tentang HIV dan AIDS.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai HIV dan AIDS
audiens dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian HIV dan AIDS
b. Gejala klinis HIV dan AIDS
c. Transmisi Infeksi HIV
d. Tanda-tanda terserang HIV
e. Tahap-tahap seorang terkena HIV
B. Metode
1. Ceramah
C. Media

Slide Power Point


D. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP/ WAKTU KEGIATAN KEGIATAN SASARAN


PENYULUHAN
1. Pembukaan : Memberi salam pembuka Menjawab salam
2 MENIT Memperkenalkan diri
Menjelaskan pokok Memperhatikan
bahasan dan tujuan Memperhatikan
penyuluhan
2. Pelaksanaan : Menjelaskan Pengertian Memperhatikan
5 menit HIV dan AIDS. Gejala
klinis HIV dan AID.
Transmisi Infeksi HIV.
Tanda-tanda terserang
HIV. Tahap-tahap
seorang terkena HIV
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
2 menit peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. Terminasi : Mengucapkan Mendengarkan
1 menit terimakasih atas peran
serta peserta
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

E. Materi

PENGERTIAN

Human Immunodeficiency Viruse (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

(AIDS) bukanlah sebuah penyakit yang baru bagi masyarakat dunia, karena

merupakan salah satu penyakit yang belum ditemukan obatnya sehingga dapat

mengakibatkan kematian bagi penderitanya dengan rentan waktu yang tidak

tentu. (Muninjaya. 1998, h.11 dalam AM Ukung 2013).

Penyakit HIV/AIDS bagi masyarakat dipandang sebagai penyakit

yang mematikan dan memalukan. Masyarakat memiliki ketakutan yang

berlebihan shingga memberikan reaksi negatif terhadap penderita HIV. Salah

satu contoh klasik reaksi sosial masyarakat terhadap masalah HIV/AIDS yang

telah terjadi di dunia ialah bentuk diskriminasi dan pengucilan. Bahkan

mereka yang telah mengidap HIV/AIDS dapat dikucilkan dari keluarga,


dipecat dari pekerjaan dan dijauhi oleh kawan-kawan mereka. (Muninjaya, 1998,

h.56 dalam AM Ukung. 2013 ).

AIDS merupakan kumpulan dari gejala penyakit (sindrom) yang diakibat

oleh virus HIV sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena

itu system kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, maka penyakit yang

tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya. (Ardhiyanti,Yulrina

DKK. 2015, h 4-5)

HIV yaitu virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Virus

masuk kedalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen dan secret

vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan seksual.

(Noviana,Nana. 2013, h. 1)

A. Gejala Klinis HIV

Penentuan stadium atau derajat keparahan penderita yang terinfeksi virus

HIV/AIDS perlu dilakukan untuk menentukan kapan penderita perlu mendapatkan

pengobatan antivirus dan perlu untuk memberi informasi kondisi atau status

penyakit penderita. Hal ini akan bermanfaat untuk memberikan dukungan secara

psikologis kepada penderita HIV/AIDS. Di samping itu penentuan stadium atau

derajat penyakit HIV sangat penting karena penderita harus minum obat antivirus

seumur hidup untuk mencegah timbulnya virus kebal antivirus tersebut. Sehingga

kondisi penyakit penderita harus tetap dipantau secara teratur dari waktu ke waktu.

Usman Hadi (2013)

Menurut Mayo foundation for Medical Education and Research (MFMER)

2008 dalam Ardiyanti,Yulrina DKK. 2015, h. 42

1. Fase awal

a. Tidak ditemukan gejala dan tanda-tanda infeksi.

b. Kadang-kadang ditemukan gejala mirip flu, seperti demam, sakit kepala,

sakit tenggorokan, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

c. Dapat menularkan virus kepada orang lain.

2. Fase lanjut
a. Penderita bebas dari gejala infeksi selama 8 atau 9 tahun lebih.

b. Penderita mulai melihatkan gejala yang kronis seperti : pembesaran kelenjar

getah bening, diare, berat badan menurun, demam, batuk, dan pernafasan

pendek.

3. Fase akhir

a. Terjadi sekitar 10 tahun atau lebih.

b. Gejala yang lebih berat mulai timbul.

c. Berakhir pada penyakit AIDS.

B. Transmisi Infeksi HIV

Menurut Noviana (2013, h. 6-8). Tranmisi HIV masuk kedalam tubuh

manusia melalui 3 cara yaitu:

1. Secara vertikal dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak

Anak-anak terinfeksi HIV dari ibunya yang terinfeksi HIV kepada

janinnya sewaktu hamil, sewaktu persalinan dan setelah melahirkan melalui

pemberian air susu ibu (ASI). Angka penularan kehamilan sekitar 5-10%,

sewaktu persalinan 10-20%. Virus dapat ditemukan dalam ASI sehingga ASI

merupakan perantara penularan HIV dari ibu ke bayi pasca natal. Bila mungkin

pemberian ASI oleh ibu yang terinfeksi sebaiknya dihindari.

2. Secara transeksual (homoseksual maupun hetroseksual)

Kontak seksual merupakan salah satu cara utama transmisi HIV

diberbagai belahan dunia. Virus ini dapat ditemukan dalam cairan semen, cairan

vagina, cairan serviks. Virus akan terkonsentrasi dalam cairan semen, terutama

bila terjadi peningkatan jumlah limfosit dalam cairan, seperti pada keadaan

peradangan genetalia misalnya uretritis, epididimitis, dan kelainan lain yang

berhubungan dengan penyakit menular seksual. Hubungan seksual lewat anus

adalah merupakan transmisi infeksi HIV yang lebih mudah karena pada anus

hanya terdapat membrane mukosa rectum yang tipis dan mudah robek,

sehingga anus mudah terjadi lesi, bila terjadi lesi maka akan memudahka

masuknya virus sehingga memudahkan untuk terjadinya infeksi.


3. Secara horizontal yaitu kontak antara darah atau produk darah yang

terinfeksi

Darah dan produk darah adalah media yang sangat baik untuk

mentransmisikan HIV. Untuk bisa menular, cairan tubuh harus masuk secara

langsung kedalam peredaran darah. HIV pernah ditemukan didalam air liur

atau ludah, namun hingga saat ini belum ada bukti bahwa HIV bisa menular

melalui air ludah. Demikian pula dengan air susu ibu yang mengidap

HIV/AIDS. HIV juga tidak terdapat dalam air kencing,tinja, dan muntah.

Hal ini dapat terjadi pada individu yang menerima transfuse darah atau

produk darah yang mengabaikan tes penapisan HIV. Diperkirakan bahwa 90

pasien dari 100% orang yang mendapat transfuse darah yang tercemar HIV

akan mengalami infeksi. Transmisi ini juga dapat terjadi pada individu

pengguna narkotika interval dengan pemakaian jarum suntik secara

bergantian atau bersamaan dalam satu kelompok tanpa menghindari asas

seterilisasi.

C. INFEKSI HIV

HIV masuk kedalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara

vertikal, horizontal, dan transeksual. Jadi HIV dapat mencapai sirkulasi

sistemik secara langsung dan diperantai benda tajam yang mampu menembus

dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit dan mukosa

yang tidak intake seperti yang terjadi kontak seksual. Begitu mencapai atau

berada dalam sirkulasi sistemik, 4-11 hari sejak paparan pertama HIV dapat

dideteksi dalam darah.

1. HIV tidak menular melalui kontak sosial seperti :

a. Bersentuhan dengan pengidap HIV.

b. Berjabat tangan dengan ODHA.

c. Berciuman, bersin dan batuk.

d. Melalui makan dan minuman.

e. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.


f. Berenang bersama ODHA di kolam renang.

2. HIV mudah mati diluar tubuh karena terkena air panas, sabun dan bahan

pencuci hama.

3. Cara hubungan seksual paling rawan bagi penularan HIV dan AIDS adalah

sebagai berikut:

a. Anogenital pasif. Penis mitra seksual pengidap HIV masuk kelubang

dubur pasangan.

b. Anogenital aktif. Penis masuk ke lubang dubur mitra seksual pengidap

HIV.

c. Genetalia-genetalia pasif. Penis mitra seksual pengidap HIV masuk ke

vagina.

d. Genetalia-genetalia aktif. Penis masuk ke vagian mitra seksual pengidap

HIV.

e. Senggama terputus dengan mitra pengidap HIV dan AIDS.

f. Hubungan antara mulut pelaku seksual dengan kelamin mitra seksual

dengan kelamin mitra seksual pengidap HIV (orogenital) belum tentu

aman.

4. Tanda-tanda terserang HIV

Gejal orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS bisa dilihat dari dua

gejala yaitu gejala mayor (umum terjadi) dan gejala minor (tidak umum

terjadi) :

a. Gejala Mayor :

1) Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan.

2) Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.

3) Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan.

4) Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis.

5) Demensia / HIV ensefalopati.

b. Gejala Minor :

1) Batuk menetap lebih dari 1 bulan.


2) Dermatitis generalisata.

3) Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang.

4) Kandidias orofarigeal.

5) Herpes simpleks kronis progresif.

6) Limfadenopati generalisata.

7) Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.

8) Retinitis virus sitomegalo.

Terdapat tahap-tahap seseorang terkena HIV.

a. Tahap jendela (window period)

Yaitu masa dari masuknya virus, sampai ketika dilakukan tes, hasilnya

positif. Masa jendela pada beberapa orang berbeda-beda, bervariasi

antara 2 minggu sampai 6 bulan. Pada masa jendela ini, meskipun hasil

tes negatif, apabila orang terinfeksi HIV, maka ia dapat menularkan

pada orang lain.

b. Masa tanpa gejala

Masa tanpa gejala ini berkisar antara 5-12 tahun, dimana seorang telah

benar-benar terinfeksi HIV tetapi tidak ada gejala apapun secara fisik

yang berkaitan dengan infeksi.

c. Masa pembesaran kelenjar limfe

Pada tahap ini, seorang ODHA akan mengalami pembengkakan kelenjar

limfe. Biasanya terjadi beberapa kali secara berulang.

d. Tahap AIDS

Tahap akhir atau yang disebut full blown AIDS, pada umumnya muncul

gejala yang khas, yaitu adanya gejala mayor dan minor.

D. Masa inkubasi HIV

Waktu antara HIV masuk kedalam tubuh sampai gejala pertama AIDS

disebut juga masa inkubasi HIV adalah bervariasi antara setengah tahun

sampai lebih dari tujuh tahun. HIV (antigen) hanya dapat dideteksi dalam

waktu singkat kira-kira setengah bulan sampai dengan 2,5 bulan sesudah
HIV masuk tubuh. Untuk membantu menegakan diagnosa pemeriksaan

mencari HIV tidak dianjurkan karena mahal, memakan waktu lama dan

hanya dapat ditemukan dalam waktu terbatas. ( Noviana. 2013, h. 13)

Tubuh memerlukan waktu untuk dapat menghasilkan antibody. Waktu

ini rata-rata 2 bulan, ini berarti bahwa seorang dengan infeksi HIV dalam 2

bulan pertama diagnosanya belum dapat ditegakan dengan pemeriksaan

laboratorium berdasarkan penentuan antibody. Lama waktu 2 bulan ini

disebut Window period.

E. Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV

Cara pencegahan dan penularan HIV menurut Noviana (2013, h. 14)

yang paling efektif adalah dengan memutus rantai penularan. Pencegahan

dikaitkan dengan cara-cara penularan HIV. Infeksi HIV merupakan suatu

penyakit dengan perjalanan yang panjang dan hingga saat ini belum

ditemukan obat yang efektif, maka pencegahan dan penularan menjadi

sangat penting terutama melalui pendidikan kesehatan dan peningkatan

pengetahuan yang benar mengenai patofisiologi HIV dan cara penularannya.

Penanggulangan merupakan segala upaya dan kegiatan yang

dilakukan, meliputi kegiatan pencegahan, penanganan dan rehabilitasi.

Seperti diketahui, penyebaran virus HIV melalui hubungan seks, jarum

suntik yang tercemar, transfuse darah, penularan dari ibu ke anak maupun

donor darah atau donor organ tubuh.

a. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual

Infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual, sehingga agar

terhindar dari tertularnya HIV seseorang harus berperilaku seksual yang

aman dan bertanggung jawab. Yaitu hanya berhubungan seksual dengan

pasangan sendiri ( suami/istri sendiri ). Apabila pasangan sudah

terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus

menggunakan kondom secara benar.

b. Pencegahan penularan melalui darah:


1) Transfusi darah

Memastikan bahwa darah yang dipakai untuk transfuse tidak

tercemar HIV.

2) Alat suntik dan alat lain yang dapat melukai kulit

Desinfeksi atau membersihkan alat-alat yang telah digunakan

dengan pemanasan atau larutan desinfektan.

3) Pencegahan penularan dari ibu ke anak

Diperkirakan 50% bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV

positif akan menularkan HIV sebelum, selama dan sesudah

melahirkan. Penularan dari ibu ke anak dapat dikurangi dengan cara

pengobatan, menghindari pemberian ASI.


REFERENSI
Ardiyanti,DKK, 2015. Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan.Yogyakarta:
Deepublish
Amirudin, Tindakan Berisiko Tertular Hiv-Aids Pada Anak Jalanan Di Kota
Makassar. Dilihat tanggal 7 Oktober 2015.
Repository.unhas.ac.id/bistream/jurnal%20 penelitian.dox.
Afrizal, 2013. Pengertian, Gejala, dan Cara Pencegahan HIV AIDS. Dilihat tanggal
7 Oktober 2015.
www.kuminhat.com/2013/R/pengertian-gejala-dan-cara-penanganan.html.
Aritonang. 2012. Pengertian Karakteristik. Dilihat pada 22 Oktober 2015
http://repository.usu.ac.id/bistrem/123456789/33101/3/chapter%2011.pdf

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap


Tahun 2014. Cilacap: Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. 2014
Djiwandono, Sri, 2008. Pendidikan Seks Untuk Keluarga. Jakarta: Macanan Jaya
Cemerlang
Depkes RI. 2014. Info Datin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Situasi dan analisis HIV AIDS. Dilihat pada 5 Oktober 2015
http;//www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin%20AIDS. Pdf
Hadi Usman, Referensi Kesehatan Perjalanan Klinis Penyakit HIV atau AIDS.
Dilihat tanggal 7 Oktober 2015.
http://www.suarasurabaya.net/referensikesehatan/read/40-Perjalanan-Klinis-
Penyakit-HIV-atau-AIDS
Hidayat,Aziz, 2006. Pengertian Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta: Salemba Medika
Harefa. 2013. Klasifikasi Umur. Dilihat pada 20 Oktober 2015
http;//www.Repository.Usu.ac.id/bistrem/123456789/37798/5/chapter%20. pdf
Haryadi, Tri. 2009. Definisi Status Pernikahan. Dilihat pada 22 Oktober 2015
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125391-306.842+3+TRI+P
Infomaria, 2013. Ciri-Ciri Manusia Berdasarkan Usia dan Tahap-tahap
Perkembangannya. Dilihat pada 16 Juni 2016.
http: //informasiana.com/ciri-ciri-manusia-berdasarkan-usia-dan-tahap-tahap-
perkembangannya/

Anda mungkin juga menyukai