Faktor Kinerja Bangunan
Faktor Kinerja Bangunan
Faktor teknis dapat di ukur dengan alat, dan ada banyak organisasi infrastruktur dan informasi
untuk membantu menyelesaikan tugas ini. Beberapa evauasi bisa terjadi dalam beberapa waktu,
dengan mengukur kriteria performa, dan melakukan proses evaluasi di tempat untun material
bangunan yang lebih spesifik. Namun ada beberapa proses dalam mengevaluasi pemasangan
material bangunan, pada sebuah dinding sebagai contohnya, atau pemasangan komponen yang
lebih besar, seperti pada area aktivitas yang lebih spesifik atau kategori ruang (ruang kerja, ruang
kelas, dan lain lain). Kekurangan lain dari prosedur yang sudah ada adalah hampir semua tes dan
evaluasi bertempat di laboratorium yang sudah di atur daripada di lapangan, dan seringkali
interaksi material dibawah kondisi yang biasanya digunakan sehingga mengakibatkan masalah
bangunan.
struktur
elemen ini, karena mempertimbangkan sejarah penelitian dan keberadaannya dalam peraturan,
yang dapat di uji.
2. FAKTOR FUNGSIONAL
Jenis-jenis bangunan seperti pabrik, sekolah, toko, kantor polisi, stasiun pemadaman kebakaran.
Jenis-jenis bangunan diatas mewajibkan bangunan harus berfungsi semaksimal mungkin. Elemen fungsi juga
termasuk personel, pengamanan, parkir, dan kapasitas yang memadai. Elemen juga termasuk utilitas,
telekomunikasi, pengakomodasian alat-alat yang diperlukan, dan efisiensi komunikasi dan sirkulasi.
Elemen fungsi dari sebuah bangunan harus mensupport aktivitas yang terjadi di bangunan itu. Sebagai
contoh, struktur bangunan tidak akan berbeda banyak walaupun fungsinya sebagai supermarker ataupun
sekolah. Tapi, tidak dengan elemen fungsi yang bisa sangat berbeda
Tipe bangunan, seperti rumah sakit memiliki beberapa elemen fungsi yang special yaitu tempat pembuangan
limbah medis, area radioactive, tempat penyaluran makanan dari dapur. Fakto-faktor yang mempengaruhi
elemen fungsi, yaitu:
FAKTOR MANUSIA
Terutama akan menyang- kut segi perancangan standar. Yang sering diangkat sebagai objek adalah kondisi
spe- sifik dari fasilitas terhadap penggunanya berkaitan dengan dimensi ruang dan jenis fasilitas pada
bangunan.
Kriteria sirkulasi dan komunikasi berlaku di lingkungan perkantoran dan area industry. Teknologi baru
diterapkan di perkantoran dan pabrik telah merubah konsep lama. Sebagai contoh, kantor yang berada
dirumah dan pegawainya menggunakan computer dan tersambung ke internet, telah “on line”dengan
perusahaannya
Spesialisasi dan utilitas bangunan menjadi masalah yang penting. Haruskah sebuah bangunan memiliki
memiliki teknologi yang mutakhir? Segmentasi dan spesialisasi tipe bangunan semakin sering terjadi di
gedung-gedung perkantoran, dan juga di hotel dan industry retail.
Kriteria fungsi berbeda untuk setiap pengguna, seperti apa orang yang berbelanja di pusat perbelanjaan,
dimana lokasi nya, berapa luas nya, dengan apa finishing nya, sirkulasi pejalan kaki nya, dan apa jenis
fasilitasnya. Saat ini, franchise-franchise di Amerika Serikat mulai menggunakan POE dan survey pasar
untuk meningkatkan performa dari bangunan dan usaha mereka