Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Dalam bentuk senyawa
organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein
dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi
ortofosfat dan polifosfat. Sedangkan Karbon merupakan salah satu unsur dari
unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah satu
unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak
senyawaan yang terbentuk dari unsur karbon. Keistimewaan karbon yang unik
adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat dirinya sendiri dalam
rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal, C-C, tetapi
juga mengandung ikatan ganda C=C, serta rangkap tiga C≡C. Akibatnya, jenis
senyawa karbon luar biasa banyaknya.
Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam
pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme.Lebih dari sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan
senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari makhluk hidup (tumbuh-
tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme) serta fosil mereka (batu bara
dan minyak bumi).
Oleh karena itu, unsur fosfordan karbon memiliki peranan yang penting
dalam kehidupan. Karena peranannya tersebut, penulis pun mengangkat
pembahasan mengenai “Fosfor dan Karbon” yang bertujuan untuk menambah
wawasan pembaca yang tertarik dengan Ilmu Kimia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Sejarah dari Unsur Fosfor dan Karbon ?
2. Bagaimanakah Keberadaan Unsur Fosfor dan Karbon di Alam ?

1
3. Bagaimana Sifat Kimia dan Fisika Unsur Fosfor dan Karbon ?
4. Bagaimana Senyawa-senyawa yang Terbentuk dalam Unsur Fosfor dan
Karbon ?
5. Bagaimana Proses Pembuatan dan Siklus Unsur Fosfor dan Karbon ?
6. Apa Saja Kegunaan dalam Unsur Fosfor dan Karbon ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sejarah dari Unsur Fosfor dan Karbon.
2. Untuk Mengetahui Keberadaan Unsur Fosfor dan Karbon di Alam.
3. Untuk Mengetahui Sifat Kimia dan Fisika Unsur Fosfor Karbon.
4. Untuk Mengetahui Senyawa-senyawa yang Terbentuk dalam Unsur Fosfor
dan Karbon.
5. Untuk Mengetahui Proses Pembuatan dan Siklus Unsur Fosfor dan Karbon.
6. Untuk Mengetahui Kegunaan dalam Unsur Fosfor dan Karbon.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Unsur Fosfor dan Karbon di Alam


1. Unsur Fosfor
Fosfor berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang memiliki
cahaya; nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari
terbit. Seorang ilmuwan asal Jerman, Brand menemukan fosfor di tahun
1669 secara tidak sengaja dalam percobaan menggali bebatuan.
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di
Hamburg,Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin
melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin,
dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari
bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
Fosfor dapat ditemukan di bumi di dalam air, tanah dan sedimen.
Tidak seperti senyawa materi lain siklus fosfor tidak dapat ditemukan di
udara yang mempunyai tekanan tinggi. Hal ini karena fosfor biasanya cair
pada suhu dan tekanan normal. Hal ini terutama melakukan siklus kembali
melalui air, tanah dan sedimen.Dalam suasana siklus fosfor terutama dapat
ditemukan sebagai partikel debu yang sangat kecil. bergerak perlahan-
lahan dari endapan di darat dan di sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih
lambat daripada kembali ke tanah air dan sedimen. Siklus fosfor merupakan
paling lambat salah satu siklus masalah yang dijelaskan di sini. Fosfor yang
paling sering ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai
garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan melalui
tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman.
Karena jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya kecil, sering kali
faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Itu sebabnya manusia sering
menggunakan fosfat sebagai pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga
faktor-faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut,

3
karena mereka tidak begitu larut dalam air. Hewan menyerap fosfat dengan
makan tumbuhan atau binatang pemakan tumbuhan Siklus fosfor melalui
tanaman dan hewan jauh lebih cepat daripada yang dilakukannya melalui
batu dan sedimen. Ketika hewan dan tanaman yang mati, fosfat akan
kembali ke tanah atau lautan lagi selama pembusukan. Setelah itu, fosfor
akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi, tetap di sana selama
jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali melalui pelapukan
dan siklus dimulai lagi.
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa
tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak,
dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor
yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu
pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan
yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung
sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan diberi
lambang huruf "P" yang diikuti dengan sebuah angka.
2. Unsur Karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan
sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga
banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir
kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah
ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami
juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan,
Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari
dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian
industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya
pada siklus karbon-nitrogen.

4
B. Keberadaan Unsur Fosfor dan Karbon di Alam
1. Unsur Fosfor
Fosfor muncul pada bagian yang beragam di dalam lingkungan
bahari, beberapa muncul dalam bentuk susunan organik seperti protein dan
gula, beberapa juga muncul dalam bentuk kalsium organik dan sebagian
dalam bentuk inorganik dan partikel besi fosfat, lalu juga dalam bentuk
fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul dalam konsentrasi dibawah nitrogen,
tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan mudah di buat atau tersedia di
dalam atau tersedia di dalam zona penetrasi cahaya yang mencegah fosfor
menjadi faktor pembatas di dalam produktifitas bahari.
Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat
proses dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk
anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami
hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu yang
mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung
cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan
polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak
bakteri lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air
bersih.
Keberadaan fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan
kaar yang lebih sedikit dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik
bagi manusia, hewan, dan ikan. Keberadaan fosfor secara berlebihan yang
disertai dengan keberadaan nitrogen dapat menstimulir ledakan
pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae yang berlimpah ini
dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya dapat
menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga kurang
menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan cukup
mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih
(luxury consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan

5
pada saat perairan mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat
hidup untuk beberapa waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor.
Berdasarkan kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga
yaitu: perairan dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat
total berkisar antara 0 – 0.02 mg/liter; perairan dengan tingkat kesuburan
sedang memiliki kadar fosfat 0.021 – 0.05 mg/liter; dan perairan dengan
tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat total 0.051 – 0.1 mg/liter.
Pehitungan persen pada beragam bentuk fosfat di H2O, NaCl, air laut,
seperti sebuah fungsi pada pH. Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih
penting (50% pada P= 1000 bar atau 10.000 m ). H2PO4- bebas adalah lebih
besar dengan persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan 5% CaHPO4. Sementara
PO43- 27% seperti MgPO4- dan 73% seperti CaPO4.
2. Unsur Karbon
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama
dalam wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan
wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan satu atom karbon berikatan
kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk geometri
molekul tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul
yang sangat keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan
empat atom kabon yang lain, tetapi geometri molekulnya tidak membentuk
tetrahedral, karena hanya ada tiga ikatan yang berikatan kovalen tetap
sedangkan yang satu ikatan lagi membentuk ikatan kovalen sesaat dengan
atom karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi
dalam bentuk unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang
utama adalah zat-zat organik, misalnya senyawa organik dalam jaringan
tubuh makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Selain itu, dalam
bahan yang berasal dari benda hidup seperti arang dan minyak bumi. Juga
terdapat dalam senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat
(CH3COOH) dan freon (CFC). Senyawa karbon lainnya adalah senyawa
karbon anorganik, yaitu senyawa karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat

6
(CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti karbonat dari unsur IIA
(MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga kebanyakan terdapat dalam senyawa
karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium karbonat (Na2CO3) dan
natrium bikarbonat (NaHCO3).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan,
terutama pada mahluk hidup. Sebagian besar mahluk hidup mengandung
atom karbon, ini dapat diketahui jika mahluk hidup tersebut dibakar maka
akan menyisakan zat yang berwarna hitam, seperti kayu dibakar, binatang
dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat hitam sisa dari pembakaran
itu adalah karbon.
C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Karbon
1. Sifat Fisika Unsur Fosfor dan Karbon

Sifat Fisika Fosfor Karbon


Nama Fosfor Karbon
Lambang P C
Tingkatan oksidasi ±3, 5, 4 +4,+3,+2,+1,0,-1,-
2,-3,-4
Warna Tidak Tidak berwarna
berwarna/merah/putih
Wujud Padat Padat
Titik didih 550 K (2770 C) 4000 K
Titik leleh 371,3 K (44,20 C) 4300-4700 K
Massa jenis (fosfor 2,34 g/cm3 -
merah)
Massa jenis (fosfor 1,823 g/cm3 -
putih)
Massa jenis (fosfor 2,609 g/cm3 -
hitam)

7
Kalor peleburan 0,720 kJ/mol 100 kJ/mol (grafit)
dan 120 kJ/mol
(diamond)
Kalor penguapan 5,57 kJ/ mol 355,8 kJ/mol
Energi Ionisasi 1011,8 kJ/mol 1086 kJ/mol
Konfigurasi [Ne] 3s2 3p3 1s2 2s2 2p2
electron

2. Sifat Kimia Unsur Fosfor dan Karbon


No. Fosfor Karbon

 Fosfor putih mempunyai  Karbon merupakan unsur unik


1.
sifat padat seperti lilin, titik yang bisa berikatan dengan
lebur rendah (±44ºC), unsur lain untuk membentuk
berupa unsur nonlogam, berbagai senyawa baru.
beracun,mempunyaistruktur  Kelompok terbesar ikatan
molekul tetrahedral, mudah karbon adalah dengan
terbakat dan bersinar dalam hidrogen yang kemudian
keadaan gelap. membentuk senyawa yang
 Fosfor putih dikatakan lebih disebut hidrokarbon.
reaktif karena pada udara Setidaknya sekitar 1 juta
terbuka akan terbakar komponen organik terbentuk
dengan sendirinya. dari hidrokarbon.

 Fosfor merah terbentuk jika  Karbon juga membentuk


2.
fosfor putih dipanaskan atau ikatan dengan senyawa lain
disinari dengan sinar UV yang dianggap sebagai
yang mengakibatkan atom anorganik, meskipun dalam
fosfor saling berkatan dalam jumlah yang jauh lebih rendah
bentuk tetrahedral. Fosfor dibandingkandengan senyawa
merah biasanya digunakan organik.

8
untuk bahan peledak dan  Unsur karbon terdapat dalam
kembang api. dua bentuk kristal alotrofik
 Fosfor merah mempunyai yaitu berlian dan grafit.
sifat berupa serbuk, tidak Bentuk lain dengan sedikit
budah menguap, tidak kristalinitas adalah karbon
beracun dan tidak bersinar tumbuhan dan jelaga.
dalam gelap.Titik lebur
fosfor merah 600ºC.
 Fosfor hitam kurang reaktif  Unsur karbon merupakan
3.
dibanding fosfor merah. bahan yang inert, tidak larut
Atom fosfor tersusun dalam dalam air, asam encer, dan
bidang datar melalui ikatan basa, serta merupakan pelarut
kovalen. organik.
 Antara bidang terdapat gaya  Pada suhu tinggi, karbon
van der Waals yang lemah. berikatan dengan oksigen
 Bentuk fosfor yang paling untuk membentuk karbon
stabil tampaknya adalah P monoksida atau dioksida.
hitam, yang dapat terbentuk  Karbon membentuk senyawa
dari P putih pada tekanan dengan halogen dan memiliki
tinggi, atau melalui rumus umum CX4, dimana X
pemanasan P putih dengan adalah fluorin, klorin, bromin,
katalis (Hg) dan kristal atau iodin.
“benih” P hitam.
 Fosfor hitam merupakan
semikonduktor.

9
D. Senyawa-senyawa yang Terbentuk dalam Unsur Fosfor dan Karbon.
1. Senyawaan Unsur Fosfor
a. Fosfor Bersenyawa dengan Unsur Halogen
Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen, trihalida
PX3 (X=F, Cl, Br dan I) dan pentahalida PX5 (X=F, Cl, Br). Senyawa
terpenting dari halogen dengan fosfor ialah PCl3 untuk trihalida, dan
PCl5 untuk pentahalida.
1) Fosfor Triklorida
PCl3 dibuat dengan mereaksikan leburan fosfor dan klor. Jika
terdapat klor berlebih akan terbentuk PCl5.

P4(l) + 6Cll2(g) → 4 PCl3(g)

PCl3(g) + Cl2(g) → PCl5(g)

PCl3 merupakan cairan yang mudah menguap dan mendidih


pada 760oC. digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai
senyawa fosfor. Jika terkena air, PCl3 akan mengalami hidrolisis
menghasilkan asam fosfit.

PCl3 + 3 H2O → H3PO3 + HCl

Banyak pestisida yang mengandung fosfor dibuat dari PCl3.


PCl3 dapat beraksi dengan oksigen menghasilkan
POCl3 (fosforitklorida/fosfor oksiklorida). POCl3 digunakan sebagi
komponen dalam zat pemadam kebakaran karena dapat
memperlambat terjadinya nyala.

2) Fosfor (V) Klorida atau Pentahalida


PCl5 mempunyai stuktur bipiramidal trigonal dalam gasnya,
lelehan, larutan dalam pelarut non polar. Padatannya adalah
[PCl4]+ [PCl6]-. Dalam pelarut polar seperti CH3NO3,
PCl5 terionisasi. PCl4+ merupakan ion tetrahedral.

10
b. Fosfor bersenyawa dengan oksigen
Senyawa fosfor dengan oksigen yang terpenting adalah oksida
fosfor, asam fosfat, asam polifosfat, dan asam fosfit.
1) Oksida Fosfor, P4O10
Fosfor putih, merah, atau hitam, berupa satu alotropi fosfor.
Jika dibakar dengan kelebihan oksigen, akan menghasilkan serbuk
putih fosfor oksida, P4O10 (nama sistematisnya tertrafosfor
dekaoksida) disebut juga fosfor penta oksida karena rumus
empirisnya P2O5

P4(s) + 5O2(g) → P4O10(s)

P2O5 jika bereaksi dengan air sambil menghasilkan kalor


(panas) juga dihasilkan asam fosfat (H3PO4).

P4O10(s) + 6H2O(l) → 4H3PO4(l).

2) Asam Fosfat
Asam oksifosfor yang sangat penting adalah asam fosfat
H3PO4. Setiap tahun dibuat sekitar 1010 kg asam fosfat. Seperti
untuk pupuk (ammonium fosfat) dan sebagai zat tambahan pada
pangan dan detergen.
Asam fosfat dibuat secara besar-besaran dari mineral fosfat
yang direaksikan dengan asam sulfat.

Ca3(PO4)2(s) + 3H2SO4(aq) + 6H2O → 3CaSO4 + 2H2O +


2H3PO4(aq)

3) Batu fosfat
Ca3 (PO4)2 dapat dihaluskan dan dipakai sebagai pupuk, tetapi
kelarutannya sangat kecil dalam air. Bila Ca3 (PO4)2 diberi
H2SO4 encer akan menghasilkan superfosfat, yaitu campuran
CaSO4 dan Ca(H2PO4)2 yang kelarutannya cukup besar sehingga
efektif sebagai pupuk.

11
4) Natrium fosfat
(Na3PO4) disebut juga TSP (trinatrium fosfat) sangat efektif
sebagai zat pemutih dan menurunkan kesadahan air. Air sadah
adalah air yang mengandung ion Ca2+, Na2+, dan Fe2+. Ion ini
mengendapkan sabun sehingga tidak berbusa dalam air
5) Asam polifosfat
Dua molekul asam fosfat dapat bergabung bila dipanaskan
sampai suhu 250oC, sehingga membentuk asam difosfat/asam
firofosfat (H4P2O7).
Senyawa ini berupa padatan tidak berwarna yang larut
dalam air. Garam Na4P2O7larut dalam air dan dipakai sebagai bahan
tambahan detergen.
6) Asam fosfit (H3PO3)
Dapat dibuat dengan reaksi : P4O6(s) + 6H2O(l) →
4H3PO3(aq) senyawa ini adalah asam diprotik karena Hidrogen yang
dapat terionisasi hanya terikat pada oksigen, maka garam natrium
fosfit yang dapat terbentuk hanya NaH2PO3 dan NaHPO3. Asam
atau garam fosfit dapat sebagai pereduksi, contohnya mereduksi ion
perak menjadi logamnya.
2. Senyawaan Unsur Karbon
a. Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen
melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian
hidrokarbon dengan reaksi:

CO2 + H2 → CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat
digunakan sebagai bahan bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)
Gas CO juga dapat terjadi sebagai hasil samping pembakaran
senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.

12
C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O → CO +H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena
CO berikatan kuat dengan hemoglobin darah. Hemoglobin berfungsi
mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
b. Karbon Dioksida(CO2)
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa
hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen yang cukup.
C + O2 → CO2
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
2CO + O2 → 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam
karbonat dengan asam seperti :
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam
udara adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan
menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali dihasilkan oleh aktifitas
manusia, meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin
menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang
serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
c. Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan
sangat berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut
dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan PbCO3. Banyak
bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang
larut, dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda
kue), Na2CO3 (Soda abu).

13
d. Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai
bahan pembuat CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2
E. Proses Pembuatan dan Siklus Unsur Fosfor dan Karbon
1. Unsur Fosfor
Sumber utama industry fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam prosesnya,
Ca3(PO4)2dicampur dengan karbon dan silika (SiO2) pada temperature
1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2 bereaksi dengan
Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g). Reaksinya
sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2 (l) + 6 SiO2 (l) → 6 CaSiO3 (l) + P4O10 (g)
Kemudian , P4O10 (g) direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :
P4O10 (g) + C (s) → P4 (g) + 10 CO2 (g)

P4 (g) yang terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2 cair atau di
dalam air. Hal itu guna menghindari terjadinya oksidasi dengan
oksigen dari udara yang cepat terjadi pada temperatur 30⁰C berupa nyala
fosfor. P4 hasil pengolahan merupakan salah satu bentuk alotropi fosfor,
yaitu fosfor putih.

Siklus fosfor dapat digolongkan ke dalam siklus lokal, yaitu yang


dapat mengalir di suatu ekosistem tertentu. Senyawa fosfat inilah yang
dapat digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan untuk sintesis organik,
sedangkan hewan memperolehnya dengan memakan tumbuhan atau hewan
lain yang memakan tumbuhan. Itulah mengapa tumbuhan disebut sebagai
produsen, melalui tumbuhanlah senyawa- senyawa anorganik yang
dibutuhkan oleh tubuh organisme (terutama hewan dapat
terpenuhi). Siklus fosfor diperoleh melalui proses biologis serta geologis
pada suatu ekosistem.

14
Pelapukan sedimen dan bebatuan secara perlahan seiring dengan
proses alam, dapat menambah konsentrasi fosfat ke dalam tanah. Fosfat
dalam tanah digunakan oleh tumbuhan dan produsen lainnya untuk nutrisi
pertumbuhan serta pembentukkan senyawa organik di dalam tubuh. Energi
yang dibutuhkan oleh organisme terbentuk jika ada unsur fosfor. Para
konsumen (hewan) memperoleh unsur fosfor dari aliran materi yang terjadi
pada rantai makanan. Fosfor dikembalikan ke alam dari organisme melalui
proses pengeluaran serta penguraian yang dibantu oleh dekomposer
(bakteri dan jamur).
Senyawa fosfor yang masuk ke dalam tanah akan diikat oleh partikel
tanah, sehingga siklus fosfor cenderung terlokalisir pada suatu ekosistem.
Amun demikian, resapan air tanah akan melarutkan senyawa fosfat.
Sehingga fosfat akan terbawa oleh badan air sampai ke lautan secara
perlahan. Selain dari pelapukan, senyawa fosfat dapat diperoleh dari
aktivitas pertanian. Penambahan pupuk pospat pada ekosistem sawah,
menambah konsentrasi senyawa ini dan dapat terbawa ke aliran air.
Masuknya senyawa fosfat ke dalam suatu badan air akan menambah
kekayaan mineral yang terkandung di dalamnya. Senyawa fosfat yang

15
masuk ke dalam lautan akan berakumulasi dan mengendap. Endapan ini
akan tertimbun dan kian tertimbun, sehingga akan terjadi proses
sedimentasi (pemadatan, pembentukan batu) oleh proses alam. Proses
geologis mampus meningkatkan dasar laut dan menurunkan permukaan
laut. Dengan proses demikian, maka sedimen yang terbentuk dapat
terangkat dan akan mengulangi proses yang sama. Dengan demikian, dapat
dikatakn bahwa sebagian besr siklus fosfat berlangsung terlokalisir antara
daratan, tumbuhan , dan organisme lain. Sementara itu, sedimentasi
mengembalikan senyawa fosfor yang masuk ke dalam badan air akibat
proses geologis.
Namun demikian, meningkatnya konsentrasi senyawa fosfat dalam
suatu badan air yang tidak bergerak, seperti kolam, dapat menimbulkan
masalah bagi kehidupan organisme dan keseimbangan ekosistem.
Penggunaan pupuk pada lahan pertanian menimbulkan masalah bai
lingkungan akuatik di dekatnya. Limbah pertanian yang masih
mengandung senyawa fosfat terbawa oleh aliran air dan mengendap di
suatu badan air. Senyawa fosfat sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Masuknya senyawa fosfat dalam suatu
perairan bergerak, tak menimbulkan masalah besar, namun masuknya
senyawa fosfat dalam jumlah besar (atau akumulasi) ke dalam badan air
yang tergenang (misal sungai aliran air pada musim kering, atau waduk,
kolam, dsb) akan menmbulkan maslah. Adalah eutrofikasi yaitu suatu
peristiwa dimana pertumbuhan tumbuhan air dan alga sangat cepat
sehingga akan menutupi badan air. Senyawa fosfat di suatu badan air
membuat air sangat kaya akan fosfat, sehingga membuat pertumbuhan
tumbuhan air sangat cepat.
Pertumbuhan tumbuhan yang cepat ini akan membahayakan bagi
biota akuatik di dalamnya, contoh pertumbuhan eceng gondok atau alga
yang menutupi badan air. Efek buruk dari eutrofikasi ialah, kadar oksigen
akan menurun, cahaya akan sulit menembus masuk ke dalam karena
tertutupi tumbuhan. Dengan demikia, suhu perairan akan turun (dingin),

16
oleh karena itu situasi yang demikian tidak mendukung kehidupan biota
akuatik di dalamnya. Banyak ditemukan ikan-ikan atau lainnya mati akibat
eutrofikasi pada badan air yang tidak bergerak.
2. Unsur Karbon
Carbon dapat dengan proses yang disebut karbonisasi yaitu
pemanasan bahan yang mengandung karbon. Cara pembuatan atau
persiapan alat tungku pengarangan dibuat dari drum minyak tanah. Bagian
drum yang tidak berlobang dipotong sekelilingnya dan dipisahkan. Tutup
yang ada lubangnya ditambah dua lubang lagi dengan ukuran 2 X 2,5 inci.
Waktu pengarangan drum diletakkan diatas dua buah pipa dengan bagian
yang ada lubangnya berada dibawah. Sebelum pengarangan, pada lantai
drum diberi bahan bakar seperti daun kering, jerami, sabut kelapa secara
merata atau menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya, dengan
pertolongan alat brander. Selama karbonasi (pengarang) perlu diperhatikan
asap yang terbentuk:
a) Jika asap tebal dan putih, berarti tempurung sedang mengering.
b) jika asap tebal dan kuning berarti pengkarbonan sedang berlangsung.
Pada fase ini sebaiknya tungku ditutup dengan maksud agar oksigen
pada ruang pengarangan serendah-rendahnya sehingga diperoleh hasil
arang yang baik. Untuk pengaturan udara di dalam tungku biasa diatur
dengan melepaskan atau memasang pipa di bawah drum.
c) Jika asap semakin menipis dan berwarna biru, berarti pengarangan
hampir selesai. Kemudian drum dibalik dan proses pembakaran selesai.
d) Tunggu arang sampai dingin. Setelah dingin arang bisa dibongkar.
Adapun siklus Karbon sebagai berikut :

17
Gambar siklus karbon

a. Fotosintesis
organisme yang menggunakan karbondioksida sebagai
sumbar karbon dikenal sebagai autotrof. Banyak organism ini
juga menggunakan sinar matahari sebagai sumber energy untuk
mereduksi karbondioksida; karenanya, mereka sering disebut
sebagai fotoautotrof. Proses fiksasi karbondioksida dilakukan
oleh fitoplankton dilaut, dengan tanaman darat ( terutama pohon
), dan dengan banyak mikroorganisme. Sebagian besar proses ini
dikakukan oleh tumbuhan darat.
Proses fotosintesis dapat diringkas dengan persamaan berikut :
CO2 + air + energi karbohidrat + oksigen
Proses ini membutuhkan energy dari sinar matahari, yang
disimpan dalam bentuk energy kimia karbihidrat. Semenntara
kebanyakan tanaman menghasilkan oksigen dalam proses-sumber
oksigen diatmosfer-beberapa bakteri bumi dapat menghasilkan
produk selain oksigen. Organisme yang dilakukan fiksasi
karbindioksida, menggunakan fotosintesis untuk mensisntesis
karbohidrat, yang sering disebut sebagai produsen.

18
Sekitar 20000000000-30000000000 ton karbon tetap setiap tahun
digunakan selama proses-jelas dalam jumlah besar, tetapi hanya
sebagian kecil dari total karbon yang ditemukan dibumi. Sekitar
450 miliar ton karbon yang terkandung dalam hutan bumi; sekitar
7000 miliar ton ada dalam bentuk karbondioksida.
Sebagian besar karbon organic dibumi ditemukan dalam
bentuk tanaman darat, termasuk hutan dan padang rumput. Ketika
tanaman ini atau bahan tanaman mati, seperti ketika daun jatuh ke
bumi di musim gugur, bahan organic mati menjadi humus.
Sebagian besar karbon yang awalnya terikat selama fotosintesis
berubah menjadi berupa humus.
Degradasi humus merupakan proses yang lambat, pada orde
dekade. Namun dekomposisi humus, terutama melalui proses
yang disebut respirasi, yang mengembalikan sebagian besar
karbondioksida ke atmosfer. Dengan demikian, siklus karbon
merupakan keseimbangan yang dinamis antara karbon diatmosfer
dan karbon tetap dalam bentuk bahan organik.
b. Respirasi
Respirasi merupakan kebalikan dari fotosintesis. Semua
organisme yang menggunakan oksigen, termasuk manusia,
melaksanakan proses ini. Namun, terutama dekomposisi humus
oleh mikroorganisme yang mengembalikan bagian besar karbon
ke atmosfer. Tergantung pada mikroorganisme tertentu, karbon
dalam bentuk baik karbon dioksida atau metana (CH4) respirasi
umumnya diwakili oleh persamaan
Karbohidrat + oksigen karbindioksida + air + energy
Energy yang dilepaskan oleh reaksi digunakan oleh
organisme yaitu konsumen untuk melaksanakan proses
metabolisme sendiri.

19
c. Sedimen karbon
Meskipun tingkat besar karbon berpusar antara atmosfer dan
organisme hidup, sebagian besar karbon ditemukan dalam deposit
karbonat didarat dan di sedimen laut. Beberapa ini berasal dari
ekosistem laut, dimana organisme menggunakan karbondioksida
terlarut untuk menghasilkan cangkang karbonat (kalsium
karbonat).
Saat organisme ini mati, kerang tenggelam dan menjadi
bagian dari sedimen laut. Deposit organic lainnya seperti minyak
dan batubara, berasal dari endapan fosil bahan organic mati.
Waktu daur ulang untuk sedimen dan deposito trsebut umumnya
pada orde ribuan tahun; maka kontribusi mereka terhadap siklus
karbon diabaikan pada skala waktu manusia.
Beberapa sedimen didaur ulang secara alami, seperti ketika
sedimen larut atau ketika hujan asam jatuh pada batuan karbonat
(kapur), melepaskan karbondioksida. Namun ketika deposit
tersebut dibakar sebagai bahan bakar fosil, kadar karbondioksida
diatmosfer dapat meningkat pada tingkat yang cepat.
F. Kegunaan dalam Unsur Fosfor dan Karbon
1. Unsur Fosfor
a. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya
fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat
(ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN)
mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor
anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk
metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
b. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan
korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
c. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar
katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan

20
pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap
(glow in the dark).
d. asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan
penting pertanian dan produksi tani lainnya.
e. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan
produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen
pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
f. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang.
g. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan
insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light
Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
h. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk energi dan pertumbuhan.

2. Unsur Karbon
a. Karbon digunakan sebagai dekoratif dalam barang perhiasan.
b. Bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah, bensin dan diesel
mengandung persentase karbon yang sangat tinggi.
c. Karbon digunakan sebagai dasar pelarut untuk tinta yang digunakan dalam
printer inkjet.
d. Karbon dalam bentuk CO2 digunakan dalam minuman bersoda, alat
pemadam kebakaran,dan bahan pembuatan es krim.
e. Barang sehari-hari seperti parfum, dan semir sepatu.
f. Salah satu bahan yang paling berlimpah yaitu plastik, dihasilkan dari
polimer karbon sintesis.
g. Karbon dalam bentuk freon digunakan dalam alat dan sistem pendingin.

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Fosfor berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama
kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit. Seorang
ilmuwan asal Jerman, Brand menemukan fosfor di tahun 1669 secara tidak
sengaja dalam percobaan menggali bebatuan. Sedangkan Karbon banyak
terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan
planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam
beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di
kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa
tempat lainnya.
2. Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan
polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Sedangkan
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam
wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud
mineral dari karbon.
3. Sifat fisikanya adalah Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang
lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan. Dan sifat kimianya yaitu fosfor ada yang bersifat
reaktif/tidak reaktif, mudah terbakar, dan beracun. Sedangkan unsur karbon
terdapat 2 bentuk kristalin yaitu intan dan grafit.
4. Senyawaan umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau
kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2). Persenyawaan unsur karbon dibagi
menjadi 4 yaitu Karbon monoksida(CO), Karbon Dioksida(CO2), Karbonat
dan Bikarbonat, dan Karbon Disulfida(CS2).
5. Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai
P4.

22
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C → P4 + 6CaSiO3 + 10CO
Sedangkan Pembuatan karbon, karbon dibuat dengan proses yang disebut
karbonisasi yaitu pemanasan bahan yang mengandung karbon dan siklus
karbon terbagi atas fotosintesis, respirasi, dan sedimen karbon.
6. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek
api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah
merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh
pada suhu yang tinggi. Kegunaan karbon yaitu digunakan sebagai dekoratif
dalam barang perhiasan. Bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah,
bensin dan diesel mengandung persentase karbon yang sangat tinggi.

23

Anda mungkin juga menyukai