Sebagai motivator Indonesia sekaligus motivator bisnis, kadang saya menyinggung soal inovasi di
seminar motivasi dan training motivasi saya.
Sekilas terdengar seperti Pizza Hut, Starbucks, Walmart, dan Harry Potter.
Kok bisa? Yuk kita bahas. Wal-Mart Stores, Inc, dengan merek Walmart, adalah raja ritel asal Amerika
yang berdiri sejak 1962. Di China, kemudian merek ini ditiru dan berdirilah Wumart pada 1994, yang kini
berkembang menjadi sekitar 430 toko dan 100 hypermarket.
Begitulah China:
Apakah peniruan-peniruan itu membuat Walmart, KFC, McDonald's, Pizza Hut, Starbucks, Harry Potter,
iPad, dan iPhone tenggelam? Boro-boro padam, merek-merek besar itu malah semakin bersinar.
Menurut mereka, lebih baik fokus pada apa-apa yang bisa mereka lakukan. Berbenah. Inovasi.
Improvisasi. Adalah pekerjaan sia-sia kalau berharap China bertobat terkait peniruan.
Begini. Jangan gagal panen. Eh, maksud saya, jangan gagal paham. Hehehe. Saya tidak membenarkan
tindakan pemalsuan dan demikian pula bunyi hukum di berbagai negara. Namun saya setuju dengan
reaksi merek-merek besar itu. Alih-alih bermental pecundang, mereka fokus pada apa-apa yang bisa
mereka lakukan. Berbenah. Inovasi. Improvisasi.
Maaf, rada beda dengan kita, yang sering menyalah-nyalahkan pesaing ketika rugi atau gagal.
Pembenaran mungkin menentramkan hati, namun tak pernah membawa solusi. Motivator adalah
mereka yang berhasil memotivasi dan menginspirasi dirinya, juga orang-orang di sekitarnya. Itulah
motivator sejati alias motivator top. Sekian dari saya, Ippho Santosa.