Anda di halaman 1dari 8
fy pron Penilaian Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Dosen pengampu:: Prof. Dr. Nurhayati S. Pd., M. Pd Latar Belakang roses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa. Peran evaluasi dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting, Evaluasi dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetabut tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran, evaluasi dalam proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru Fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui tarap kesiapan daripada anak-anak untuk ‘menempuh suatu pendidikan tertentu, untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang telah dilaksanakan, mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang diajarkan dapat kita lanjutkan atau dengan bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi lagi bahan-bahan pelajaran yang telah lampau, menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, dan lain sebagainya. Penilaian atau evaluasi dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan pemberian tes ataupun melalui nontes. Menurut Arikunto, tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang baik digunakan adalah tes yang valid.reliabel dan objektif. Valid artinya sesuai dengan keadaan nyatanya Reliabel artinya ajeg, tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sedangkan objektif artinya tidak ada unsur subjektif yang ada dalam tes. ‘Tes yang diberikan kepada siswa harus mengacu pada aspek kognitif,afektif dan psikomotor siswa. Jadi penting bagi seorang guru untuk memahami ranah-ranah tersebut. Dalam hal ini perlu mengetahui tentang taksonomi Bloom baik taksonomi Bloom lama maupun taksonomi Bloom revisi. A. Konsep Dasar Penilaian (Assesmen) Penilaian merupakan suatu proses memberikan atau menentukan nilai yang bersifat kkvalitatif terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Fungsi penilaian 1 a. Penilaian berfungsi selektif, b. Penilaian berfungsi diagnostik, ¢. Penilaian berfungsi sebagai penempatan, d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Tujuan penilaian adalah untuk melakukan asesmen atau evaluasi dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh informast yang akurat mengenai tingkat pencapaian proses pembelajaran. Kellough dan Kellough (Rasyid, 2007) mengidentifikasi tujuan penilaian adalzh untuk: (1) membantu belajar siswa, (2) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, (3) menilai efektivitas strategi pengajaran, (4) menilai dan meningkatkan efektivitas program Kurikulum, (5) menilat dan meningkatkan efektivitas engajaran, (6) menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, dan (7) komunikasi dan melibatkan orang tua siswa. Prinsip Penilaian. Pada Permendiknas No 20 tahun 2007 juga disebutkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus memperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut: a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. . Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan kkhusus serta perbedaan latar belakang agama, suk, budaya, ada istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. i Terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kkegjatan pembelajaran. € Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. {, Menyeluruh dan berkesinambungan, berartipenilaian oleh guru mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. gg Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah~ langkah baku. fh. Reracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang, ditetapkan i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. B. Latar Belakang Revist Taksonomt Bloom ‘Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan, Taksonomt ini pertama kali dirancang olch Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tuyuan penchaikan dihagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibag embali ke dalam pembagian yang lebih rinct berdasarkan hirarkinya, Tujuan pendidikan dsbagi ke dalam tiga domain, yaitu 1. Cognitive Domain (Ranah Kogaitif), yang berist perilakw perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan cemost, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian dirt 3. Psychomotor Domain (Rana Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menckankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain terschut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan. Dari setiap ranah tersebut dibag} kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang, berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang, paling, komplcks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah aku dari tingkat yang Iebuh rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk meneapai spemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama Bloom memimpin pengembangan ranah kognitif yang menghasilkan enam tingkatan kognitif Tingkatan paling sedethana adalah pengetahuan, benkutnya pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian yang lebih bersifat kompleks dan abstrak. Sedangkan ranah afekeif yang, berdasarkan penghayatan dipimpin oleh David R. Krathwobl, ranah psikomotorik yang bethubungan dengan gerakan refleks sederhana ke gerakan syaraf dipimpun oleh Anita Harrow. Ketiga ranah dalam taksonom! Bloom ini herafat linter, schingga seringkali menimbulkan kesukaran hag) guru dalam menempatkan konten (isi) pembelajaran. Akhimya tahun 1990 scorang muri Renjemin Bloom yang bernama Lorin W. Anderson melakukan penelitian dan mengasilkan perbakan terhadap takwonomi Bloom, revisinya diterbitkan tahun 2001, Perbaikan yang dilakukan 3 adalah mengubah taksonomi Bloom dari kata benda (noun) menjadi kata kerja (verb). Ini penting dilakukan karena taksonomi Bloom sesungguhnya adalah penggambaran proses berfikir. Selain itu Juga dilakukan pergeseran urutan taksonomi yang menggambarkan dari proses berfikir tingkat rendah (low order thinking) ke proses berfikir tingkat tinggi (high order thinking), Perbedaaan Taksonomi Bloom dan Anderson Perbaikan Taksonomi Taksonom: Bloom Sclama masih menggunakan kata benda, orientasi pembelajaran adalah pada produk, padahal belajar adalah sebuah proses. Pengetahuan merupakan hasil berpikir bukan proses berfikir, schingga diperbaiki menjadi mengingat yang menunjukkan proses paling rendah. Scdangkan menciptakan merupakan proses berfikir tingkat paling tinggi. Ini sangat logis, karena orang baru bisa mencipta bila telah mampu menilai adanya kelebihan dan kekurangan pada sesuatu dari berbagai pertimbangan dan pemikiran kritis. Kunci perubahan ini terutama terkait dengan terminologj. Menurut Anderson dan Krathwoh] {stilah knowledge, comprehension, application dan sclanjutnya tidak menggambarkan pencrapan asi] belajar, Olch—karena_— itu. mengusulkan —penggunaan _terminologi berbentuk gerundyaitu remembering (ingatan), understanding (pemahaman) . applying (penerapan), analysis (analisis) evaluation (penilaian) dan creation (penciptaan) dan seterusnya, Terminologi ini lebih menggambarkan kompetensi secara_spesifik. Istilah knowledge mewakii kata benda umum —yaitupengetahuan. —_Berbeda dengan remembering yang bermakna ingatan; kata ini memiliki arti sebuah kemampuan sebagai hasil dari proses belajar dengan kegiatan membaca, mendengar, melakukan dan sejenisnya. Dalam skema terlihat perbedaan istilah dan jenis Selain itu ada revisi susunan tingkat kompetensi dan menambahkan satu istilah untuk kompetensikognitif _tertinggi 4 yaitu creation. Anderson dan Krathwohl berasumsi bahwa kemampuan mensintesis merupakan Kkompetensi tertinggi karena merupakan_ akumulasi dari kelima kompetensi lainnya. Dengan alasan teu mereka memindahkan kompetensi tersebut di puncak piramida domain kognitif tapi mengubah istilah menjadi creation (penciptaan) C. Dimensi Taksonomi Anderson Deskripsi dan kata kunci setiap kategori dapat dilihat dalam tabel di bawah ini ‘Remniberiig (angingaiyicai Tia | Studer recall or remember the ‘nformation” Dapataah pevera ddik smengucapian sau mengsngat Vienvebutkan definisi, menirukan ‘ucapan, menvatakan susunan, ‘mengucapkan, mengulang, smenyatakan| [ inderstanding (memabamai): Dapatkab peserta dichk menyelaskan_ Konsep. prinssp, hukum atau prosedur? “Mengelompokkan, mengganibarkan, ‘menyelaskan sdentifikast, ‘menempatkan, melaporkan, ‘menyelaskan, meneryemahkan, “Applving (menerapkany: Dapatiah peserta didik menerapkan pemabamannva dalam situasi baru? naling (menganalisn): Dapatab Deserta didik memilah bagran-bagian berdasarkan perbedaan dan kesarmaanna” Dapatkah peserta didsk menvatakan bask atau buruk terhadap sebuah fenomena atm obyek tertentu” Creating (mencipta): Dapatkah T Deserta dock menciptakan sebuah ‘benda atau pandangan” Evaluating (wengevatua): |} mengsusyasikan, mengisterpretas, rmenvwusun jadwal, membuat sketsa, J memecatian masaiah, menus | ‘Mengkai, membandingkan, ‘mengkontraskan, membedakan, melakukan desks minasi, ‘memusabkan, menguy. melakukan ‘memiith, members dukungan, members penilaian, meiaicukan eauas, Meraist mengubah merabangun, mencipta, merancang. mendinikan, Cd ‘merurmuskan, memulis (Slama, 2012) Dalam taksonomor Bloom domain kognitif dikenal hanya satu dimenst tapi dalam taksonomt ‘Anderson dan Krathwohl menjadi dua dimensi. Dimenst pertama adalah Anowledge / Dimension (dimensi pengetahuan) dan Cognitive Process Dimension (dimensi proses kognisi). Perspektif dua dimensi Anderson dan Krathwohl dapat digambarkan dengan tabel berikut. [ (Lorin W. Anderson and David R, Krathwohl, 2001) D. Kata Kerja Operasional Taksonomi Anderson Kata Kerja Operasional pada Dimensi Proses Kognisi dalam Taksonomi Anderson | Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Kognitif (Anderson) / Mengingat : Menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan dan pengenalan Y Memahami : Menerjemahkan, menjabarkan, menafsirkan, menyederhanakan, dan membuat perhitungan Menerapkan : Memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan, dan mengenali pola penerapan ike dalam situasi baru, tidak biasa dan agak berbeda atau berlainan. {4 Menganalisis : Memecahkan ke dalam bagian, bentuk dan pola 7 Menilai : Berdasarkan kriteria dan menyatakan mengapa? 7 Menciptakan : Menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas KATA KERJA OPERASIONAL TAKSONOMI ANDERSON Aireeraphaw Tew aia Menplsget ‘Memiih “Menggolongian | Menerapian ‘Menganalies "Meagharga: Mengusitan | Menperahintan | Mesention | Mrouegnian | Menpersinnghan ‘Mendefimsikan | Mendemonstrasikan | Mendramatsasikan | Mengelompokkan “Mengkritik ‘Menunyukian =| Membedakan- “Menjelaskan “Membandingxan ‘Mempertahankan Mesesngias | Seagererbasian | Steeda | Mentundnpim Negctestan | Senperiatan | Mesuneabn Negfessiar’ | Mensa Moiekoun Nezadrawe | Sepeta | Mops Nps Nepengae | embencenes | Neston | Merinpuban Nefaitln | Mtrgowsane | Meepunian | Neabap Nepean | Menssruan | Mesgroda | Merc Sess Neowin Nemih Ment Mehtan | Neon Nena Nemeit, | Siesoatian Mereaniae Neomiaaet | Mein ane Moxie? | Menggsatn Mopecea Neen Spear sont Neen Nevaanenth roa Neutmeotal Secprega Nera ‘eciotaqera MeGgea eons Moogle Meena anions (Samsudin, 2011. Kata Kerja Operasional) Menurut Thohir (2009) dalam bab terakhir bukunya, Anderson dan Krathwohl sendiri satu kesatuan ranah (domain). rmengakui bahwa hasilrevisinya ini Jebih melihat fungsi tak dalam sh, yaitu kognitif, afekeifdan ‘Tidak seperti sebelumnya yang menggunakan Klasfikasi dalam tiga rand psikomotor. Pembagian tersebut dikritisi banyak pihak karena cenderung membuat pendidikan beranggapan bahwa adanya isolas!aspelaspek dalam sebuah tujuan yang sama. Pada revisi taksonomi Bloom kali ini, ranah kognitif tidak dianggap terpisah dengan ranah afektif atau psikomotor, melainkan terkait antara satu dengan yang Tain. Karena semua aspek tersebut merupakan satu bagian utuh dari fungsi Kerja otak. Sebagai contob, pada Kategori pengetahuan metakognitf di dalamnya juga mencakup ranah kogntif dan afeei, juga psikomotor, Revisi ini merupakan bukti fenomena kompleksitas fungsi_ otak_ Weisstein mengatakan,complexity is the theory of classifying problems based on how difficult they are to solve. Sebutan ini cukup wajar karena masalah otak dan fungsinya telah mengundang beragam teori yang secara tak langsung telah menunjukkan betapa rumitnya kajian tentangnya. “How amazing is it.” begitulah ungkapan dalam artikel Barry L Aaronson, Dalam narasi yang lebih sederhana, kami mencoba mengambil analog dari gambaran saat sescorang sedang berpikir. Terkadang, dia akan terlihat mengernyitkan dahi, memegang atau memijit-mijit keningnya. Orang anda seperti itu sedan yang melihatnya, dengan mudah menebak kalau orang dengan tanda-t lain melakukan proses berpikir, formasi yang dipikitkan Berpikirtentu saa merupakan akufitas menggunakan otake Karena i jikasi seseorang, sedang, ture penyerta vemacam itu menjadi ind shati-hati di jalan yal fan atau dengan kata, Bukankah saraf emosi dan berat, maka reaksi tubuh dan ge berpikir, Namun, stat sescorang menyampaikan perass mengapa yang dipegang, bukanlah kepala, tetapi malah memegang dada. pperasaan juga berada dalam otakt partlett (1932) mengartikan interpolasi yang memenuhi info (2) ckstrapolasi yang 1g mengatur kembali informast berpikir sebagai upaya menggunakan pikiran atau berpikir. Menfungsikan otak berarti n wrmasi, berpikir (thinking) sebagat (1) perikan, dan (3) re-interpretasi yan melampaui informasi yang di wgertian ‘Terkait dengan hal ini pula, Mayer (1977) menyarankan or hasilkan perilaku untuk memecahkan (solve) atau met masaah. Pengertian ini sclevel dengan Kategori metakognitif Anderson dan Krathwohl Kompleksitas fungsi otak lainnya terkait dengan berpikir adalah adanya pandangan para neuroscientists. Marianne Szegedy, misalnya, menegakan bahwa aktifitas kognitif perilakunya bergantung kepada 95 persen di pawah batas kesadaran manusia manusia dilakukan berdasarkan kesadaran penuh disinergikan dengan kalsifikasi Anderson dan ncari solusi dari suat mengarahkan dan mengh ahli cognitive manusia dan (subconscious awarness). Hanya 5 persen aktifitas: (conscious awareness). Konsep ink agak sulit xKrathwohl dalam revisi Taksonomi Bloomnya DAFTAR PUSTAKA W. Anderson and David R. Krathwohl, 2001, Taxonomy Learning, Teaching, and Loren “Assessing. Longman, New York SMPIMTs untuk Mengembangkan Asesmen Autentik Masriysh. 2012. Pengembangan Pedoman Guru Bloom untuk Pembelajaran Matematika, Makalah dengan Memanfaatkan Hasil Revisi Taksonomi hhasil penelitian. PPs Unesa Surabaya Soedjadi, R 2006. Mengenal Revisi Taxonomy Bloom Surabaya: PPs Unesa Cahya 2013. Taksonomi— Anderson. hutp:/idwicahyadiwibowo. Wibowo, Dwi Diakses pada tanggal 01 Maret 2015. logspot.com/2013/02/taksonomi-anderson.htm| Widodo, Suryo, Penilaian Hasil Belajar Matematia be 1 st jerdasarkan Kriteria Senk, *CAKRAWALA PENDIDIKAN* ISSN :1410 9883 Vol. 5 April 2003 Hal 74 7 Jena Ua Widodo, Suryo. 2003, Beberapa Caratan Evaluasi Pembelajaran, Diktat, FPMIPA IKIP PGRL 8

Anda mungkin juga menyukai