Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik yang
diampu oleh DR. Rita Benya Adriani, M.Kep
Disusun Oleh :
D III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin
menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan
karena tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala muda dulu.
Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS
Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan
di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap
muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of I’s. Mulai dari immobility
(imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual
impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing
(gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi),
insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetap
2. Ingatan terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru
saja terjadi
1. Mudah jatuh
a. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang
melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di
lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau
luka (Ruben, 1996).
5. Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas fisik karena kelemahan jantung,
gangguan sistem respiratorius, overweight, anemia
7. Pembengkakan kaki bagian bawah karena edema gravitasi, gagal jantung, kurang
vitamin B1, penyakit hati, penyakit ginjal, kelumpuhan, dsb
10. Berat badan menurun karena nafsu makan menurun, gangguan saluran cerna, faktor
sosio-ekonomi
11. Sukar menahan BAK karena obat-obatan, radang kandung kemih, saluran kemih,
kelainan syaraf, faktor psikologis
12. Sukar menahan BAB karena obat-obatan, diare, kelainan usus besar, kelainan rektum
13. Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi, refleksi lensa berkurang, katarak,
glaukoma, infeksi mata
15. Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik dan psikogenik (depresi,
irritabilitas)
16. Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma, sinusitis, sakit gigi, dsb
17. Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan karena ggn sirkulasi darah
lokal, ggn syaraf umum dan lokal
18. Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM, gagal ginjal, hepatitis
kronis, alergi
Karakteristik penyakit lansia di indonesia
4. Penyakit Urogenital. Seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), Gagal Ginjal Akut/Kronis,
Benigna Prostat Hiperplasia
Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS
Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan
di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap
muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of I’s. Mulai dari immobility
(imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual
impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing
(gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi),
insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).
Yang penting untuk diketahui pada golongan lanjut usia ialah kecenderungan
labilitas tekanan darah, serta mudah terjadi hipotensi postural. Maka dari itu dianjurkan
untuk selalu mengukur tekanan darah pada posisi tidur dan tegak.baik pada permulaan
pemeriksaan maupun pada kontrol pengobatan.apabila hipertensi ini tidak dikontrol
dengan seksama dan teratur dengan sendirinya akan terjadi penyakit jantung hipertensi
(PJH) dan komplikasi-komplikasi pada target organs yang lain yang pada gilirannya nanti
akan memberi komplikasi PJK atau gagal jantung dengan segala konsekuensinya.
Penelitian framingham menunjukan bahwa pada penderita hipertensi terdapat
kenaikan mortalitas total dua kali dan mortalitas kardiovaskuler tiga kali lebih tinggi dari
mormotensi dan hal ini lebih signifikan pada wanita setelah berusia dari 65 tahun
.pengaruh hipertensi pada jantung.
Hipertensi
Gagal jantung
Aritmia kordis
Kematian mendadak
biologik yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak stabilnya sendi, dan
yang dipertinggi risikonya karena trauma, penggunaan sendi berulang dan obesitas.
b. Osteoporosis
atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis osteoporosis, tipe I merujuk pada
produksi vitamin D.
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih
tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi
karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani,
d. Diabetes Mellitus
Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula
darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat
berkembang menjadi diabetes melitus, dimana kadar gula darah sewaktu diatas atau
sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat puasa di atas 126 mg/dl.
Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut mempertinggi
risiko DM. Sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM.
Beberapa gejalanya adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah lelah,
berat badan terus berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang lambat sembuh.
e. Dimensia
merupakan faktor risiko terjadinya demensia. Demensia juga kerap terjadi pada
terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga
kebingungan
g. Kanker
Kanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel
mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel
yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi
tahapan, mulai dari yang ringan sampai berubah sama sekali dari keadaan awal
(kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung.
Faktor resiko yang paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi di atas
usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun resiko untuk timbul kanker meningkat.
Kondisi fisik dan Obat-obatan
neuropsikiatrik yang diminum
FALLS
(JATUH) Alat-alat bantu
Penurunan visus
dan pendengaran berjalan
c. Faktor extrinsic: kurang bersih tempat tidur, sprei yang kusut dan
kotor, defisit personal hygiene
c. Pengelompokan decubitus
iii. Derajat III: meliputi jaringan lemak subkutan dan cekung, berbau
Perawatan: debridement, pertahankan sirkulasi & oksigenasi
Tujuan askep
Focus askep
1. Health promotion
2. Prevention disease
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. mengatasi gangguan kesehatan yang umum
Pengkajian
Tujuan
o Menentukan kemampuan klien memelihara diri sendiri
o Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
o Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
o Memberi waktu kepada klien untuk menjawab
Meliputi: fisik, psikologis, ekonomi, spiritual
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Fisik
- Gangguan nutrisi : defisit/over
- Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan
- Defisit knowledge
- Resti cedera fisik
- Gangguan pola tidur
- Perubahan pola eliminasi
- Gangguan mobilitas fisik
b. Psikologis: Isolasi sosial, Menarik diri, Depresi, Harga diri rendah, Coping tidak
adekuat
RENCANA KEPERAWATAN
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Penyebab
a. Penurunan alat penghiduan dan pengecapan
b. Organ pengunyah kurang sempurna
c. Rasa penuh pada perut dan susah BAB
d. Melemah otot-otot lambung dan usus
2. Masalah gizi: berlebihan, berkurang, kekurangan/kelebihan vitamin
3. Kebutuhan nutrisi
a. Kalori 2100 kal pada laki-laki, 1700 kal pada wanita
b. Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan
c. Lemak tidak dianjurkan, 15-20% dari total kalori yang dibutuhkan
d. Protein 20-25% dari total protein yang dibutuhkan
e. Vitamin dan mineral sama dengan usia muda
f. Air 6-8 gelas/h
4. Rencana tindakan
a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering
b. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
c. Berikan makanan yang mengandung serat
d. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori
e. Batasi minum kopi dan teh
b. Peningkatan keamanan dan keselamatan
1. Penyebab
a. Fleksibilitas kaki yang berkurang
b. Fungsi penginderaan dan pendengaran yang menurun
c. Pencahayaan yang berkurang
d. Lantai licin dan tidak rata
e. Tangga tidak ada pengaman
f. Kursi/ tempat tidur yang mudah bergerak
Daftar Pustaka
Darmojo, Boedhi,et al.2000.Beberapa masalah penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI