Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA GENETIKA TERHADAP PERKEMBANGAN ZAMAN

Wijaya Kusuma

08041381722077

Universitas Sriwijaya, Indralaya

Wijayakusumawivi2701@gmail.com

ABSTRAK

Rekayasa Genetika merupakan suatu proses manipulasi gen yang bertujuan untuk
mendapatkan organism unggul. Rekayasa Genetika juga salah satu pokok bahasan
dalam ilmu Bioteknologi (cabang ilm biologi). Makhluk hidup terdiri atas gen, gen
mengandung protein yang menjadi pusat atau sumber informasi. Gen merupakan
pembawa informasi turun-temurun dari generasi ke generasi dan bertanggung jawab
atas pewarisan genotif (sifat yang diturunkan) dan fenotif (sifat yang tampak) dari
seorang individu. Secara ilmiah, rekayasa genetika adalah manipulasi atau perubahan
susunan genetic dari suatu organism. Rekayasa genetic merupakan proses
buatan/sintesis dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan. Hasil dari rekayasa
genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat yang diinginkan atau organism
dengan sifat unggul, organisme tersebut sering disebut organisme transgenik. Rekayasa
genetika sangat terkait dengan bidang bioteknologi lain seperti kloning hewan dan
kloning manusia.

Kata kunci: Gen, Genetika, Transgenik, Genotif, Fenotif, Organisme, DNA,


Bioteknologi, dan Kloning.
PENDAHULUAN

Rekayasa genetika adalah sebuah istilah yang pertama kali digunakan di pulau
Dragon, sebuah novel fiksi ilmiah oleh Jack Williamson pada tahun 1951. Dengan
penemuan ‘deoxyribonulecleic acid’ atau DNA mitokondria oleh James Watson dan
Francis Crick, komplotan ini fiksi mulai berubah menjadi kenyataan. Watson dan Crick,
dengan percobaan mereka, bisa membuktikan bahwa DNA adalah materi genetik yang
dipindahkan generasi ke generasi, dengan informasi genetik. Informasi genetik ini
ditentukan semua karakteristik dari makhluk hidup.

Ilmu biologi molecular yang berkembang sangat pesat belakangan ini telah
memicu manusia dalam memaksimalkan potensi bioteknologi untuk pemenuhan
kebutuhan secara keilmuan maupun praktikal, salah satunya adalah dengan pemanfaatan
teknologi rekayasa genetic. Rekayasa genetic memanfaatkan informasi genomic dengan
menggunakan teknologi DNA. Rekayasa genetic meliputi introduksi DNA asing ke
dalam organisme yang menjadi target untuk menghasilkan sifat-sifat tertentu yang
diharapkan. (Generasibiologi.com)

Pemanfaatan teknologi rekayasa genetic telah diaplikasikan pada banyak bidang


untuk memenuhi dan menyokong kebutuhan manusia. Pemanfaatan teknologi rekayasa
genetic ini tentu tidak lepas dari adanya masalah-masalah dalam pemenuhan kebutuhan
manusia yang melatarbelakangi pengembangan aplikasi rekayasa genetik sebagai usaha
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mendasari teknik rekayasa genetika.

Rekayasa genetika telah memiliki aplikasi luas dihampir semua bidang


berkaitandengan bioteknologi dimana genom organism yang terlibat. Proses transfer
materi genetik dari satu organisme ke organisme lain menggunakan vector atau
pembawa secara ilmiah disebut transformasi. Bahkan, semua percobaan telah dilakukan
pada bakteri, tanaman dan sebagian besar banyak hewan tikus, meskipun eksperimen
manusia belum mungkin karena alas an yang jelas. (Hayati, Maret 2013:25-28)

Rekayasa genetika dapat mengubah genotipe suatu organisme dengan cara


mengenalkan gen-gen baru yang belum dimiliki oleh suatu spesies. Teknik
menyambung gen ini telah berhasil dan sukses dalam menghasilkan gen baru. Para ahli
menggunakan teknik rekayasa dengan menggunkan mikroba-mikroba seperti bakteri
untuk membuat substansi yang tidak dapat dibuat oleh organisme yang direkayasa .
Tetapi pengenalan gen-gen dalam bakteri jauh lebih sulit, karena para ahli harus
mendapatkan gen yang diinginkan kemudian menggabunngkan kedalam DNA dari
bakteri.

Gen yang diinginkan ini akan dihubungkan menjadi suatu lingkaran DNA
bakteri kecil yang disebut dengan Plasmid. Kemudian plasmid ini siap untuk memasuki
sel bakteri dan akan direplikasi bersama-sama DNA selnya sendiri. Dengan cara ini,
maka semua gen plasmid dan sel-selnya seperti gen-gen aslinya. Selanjutnya, plasmid
ini akan diteruskan dari satu sel ke sel lainnya dengan cara transformasi. Untuk
menghubungkan gen-gen asing ke dalam plasmid memerlukan rekombinan genetik.

METODOLOGI

1. METODE TRANSFROMASI LANGSUNG

Injeksi, makroinjeksi, teknik/biolostics, elektroporasi, transformasi


dimediasi liposisme, dan transformasi dengan menggunakan bahan kimia seperti
serat silicon karbida pemboman.

2. METODE TRANSFORMASI TIDAK LANGSUNG


Transformasi berbasis vector, vector meliputi plasmid bakteri (dimedias
mentransfer agrobacterium), lamba fag, dan bakteriofag (partikel fag yang
sangat efisien dalam mengubah).

3. REKAYASA GENETIKA PADA MANUSIA


Pada manusia, teknik ini tetap sama tetapi melibatkan transformasi gen
manusia untuk mengubah fenotipe yang ada. Manipulasi genetic telah dilakukan
untuk memodifikasi gen mutagenic atau penyakit tertentu coding, sebagai bagian
dari mengobati beberapa gangguan genetic, selain memproduksi obat-obatan dan
vaksin. Ini juga telah digunakan untuk meningkatkan umur panjang, dan
kekebalan dari suatu organisme dan lebih tepat untuk mempelajari ekspresi gen.
Rekayasa genetika manusia dikatakan dari 2 jenis, dimana sel-sel somatic
diubah dan germline dimana transformasi ini melibatkan perubahan dalam telur
atau sel sperma dan dengan demikian mewarisi. Pertama uji coba hampir
berhasil manipulasi genetic untuk orang yang menderita parah gabungan
IMMUNODEFICIENCY (SCID), pada tahun 1990, yang mengakibatkan orang
mendapatkan kekebalan fungsional yang mereka dirampas.
Rekayasa genetika kini telah berkembang pesat, segala hal yang
nampaknya mustahil dilakukan dimasa lalu kini sudah bisa dilakukan. Rekayasa
genetika tidak hanya dilakukan. Rekayasa genetika tidak hanya dilakukan pada
hewan dan tumbuhan namun juga pada manusia. Rekayasa genetika pada
manusia tentunya memiliki batasan-batasan etika, selain itu rekayasa genetika
pada manusia juga menemukan berbagai macam kendala seperti umur manusia
yang cukup panjang.

Berikut ini produk-produk yang telah berhasil dalam rekombinan gen:

1. Pembuatan Insulin
Saat ini banyak sekali orang yang menderita penyakit kencing manis
(diabetes mellitus). Penderita diabetes akan mengalami kekurangan hormon
insulin. Para ilmuwan telah berhasil mengatasi penyakit ini dengan cara gen
penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel manusia, yaitu dengan
memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim pemotong. Gen
yang menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada plasmid bakteri
Escherichia coli. Hasil sambungan ini kemudian dimasukkan ke dalam sel
bakteri Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung gen
insulin manusia.

2. Pembuatan vaksin hepatitis


Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia, sehingga anak-anak maupun
orang dewasa dianjurkan untuk melakukan vakninasi hepatitis. Hepatitis
merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus, ingatlah kembali
pelajaran tentang virus. Terdiri atas selubung protein dan DNA-nya. Jika
bagian selubung protein ini dimasukkan dalam tubuh manusia, maka tubuh
akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat menangkal virus yang
masuk.

PEMBAHASAN
Rekayasa genetika atau rekombinan DNA adalah kumpulan teknik-teknik
eksperimental memungkinkan peniliti untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan
melipatgandakan suatu fragmen dari suatu fragmen dari materi genetika (DNA) dalam
bentuk murninya. Pemanfaatan teknik genetika didalam bidang pertanian diharapkan
dapat membersihkan sumbangan, baik dalam membantu memahami mekanisme-
mekanisme dasar proses metabolisme tanaman maupun dari segi aplikasi praktis seperti
pengembangan tanaman-tanaman pertanian dengan sifat unggul. Yang disebut terakhir
bisa disebut pengklonan dan pemindahan gen-gen penyandi sifat-sifat ekonomis penting
pada tanaman, maupun pemanfaatan klon-klon DNA sebagai masker (penanda) di
dalam membantu meningkatkan efisiensi seleksi dalam program pemulihan tanaman.

Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi genetika


dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu
yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah berhasil dikembangkan
berbagai organisme maupun produk yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.

Teknologi khusus yang digunakan dalam rekayasa genetika meliputi teknologi


DNA rekombinan yaitu pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara
penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vector sehingga memungkinkannya untuk
terintegrasi dan mengalami perbanyakan didalam suatu sel organisme lain yang
berperan sebagai sel inang.

Untuk mengurangi biaya dan meningkatkan penyediaan sejumlah besar bahan


yang sekarang digunakan di dalam pengobatan, pertanian, dan industry. Untuk
pengembangan tanaman-tanaman pertanian yang bersifat unggul namun secara praktis.
Untuk menukar gen dari satu organisme kepada organisme lainnya, menginduksi sel
untuk membuat bahan-bahan yang sebelumnya tidak pernah dibuat.

Dasar dari pengembangan teknologi DNA rekombinan adalah ditemukannya


mekanisme seksual pada bakteri yang telah dibuktikan pada tahun 1946. Konsekuensi
dari mekanisme seksual adalah:

1. Menyebabkan terbentuknya kombinasi gen-gen yang berasal dari dua sel yang
berbeda.
2. Terjadi pertukaran DNA atau gen dari satu sel ke sel yang lain. Mekanisme
seksual ini tidak bersifat reproduktif atau tidak menghasilkan keturunan.

Asam nukleat yang merupakan sumber informasi genetika didalam setiap sel,
adalah molekul yang bisa dimanipulasi. Ada dua macam asam nukleat yaitu: asam
ribonucleat (RNA) dan asam deoksiribonucleat (DNA).

Asam nukleat adalah molekul besar berupa utas rantai yang panjang. Rantai
asam nukleat disusun oleh (fragmen) DNA organisme komponen-komponen yang
terdiri dari: Gula pentosa berkarbon 5 (yaitu gula ribosa pada RNA, dan gula
deoksiribosa pada DNA).
Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga cara
yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi. DNA atau kromosom bakteri sehingga
terbentuk kromosom rekombinan.

A. Konjugasi merupakan perpindahan DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel
bakteri lainnya (sel resepien) melalui kontak fisik antara kedua sel. Sel donor
memasukkan sebagian DNA-nya ke dalam sel resepien. Transfer DNA ini
melalui pili seks yang dimiliki oleh sel donor. Sel resepien tidak memiliki pili
seks. DNA dari sel resepien berpindah ke sel resepien berpindah ke sel resepien
secara replikatif sehingga setelah proses ini selesai, sel jantan tidak kehilangan
DNA. Ke dua sel tidak mengalami peningkatan jumlah sel dan tidak dihasilkan
sel anak. Oleh karena itu, proses konjugasi disebut juga sebagai proses atau
mekanisme seksual yang tidak produktif.
B. Transformasi merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di
sekelilingnya. DNA yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) dapat berupa
potongan DNA atau fragmen DNA yang berasal dari sel bakteri yang lain atau
organisme yang lain. Masuknya DNA dari lingkungan ke dalam sel bakteri ini
dapat terjadi secara alami. Pada tahun 1928 ditemukan strain bakteri yang tidak
virulen dapat berubah sifatnya menjadi virulen disebabkan adanya strain yang
tidak virulen dicampur dengan sel-sel bakteri strain virulen yang telah
dimatikan. Tahun 1944 ditemukan bahwa perubahan sifat atau transformasi dari
bakteri yang tidak virulen menjadi virulen disebabkan oleh adanya DNA dari sel
bakteri strain virulen yang masuk ke dalam bakteri strain yang tidak virulen.
C. Transduksi adalah cara pemindahan DNA dari satu sel ke sel lainnya melalui
perantara bakteriofage. Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel
bakteri. Virus-virus yang inangnya adalah bakteri sering disebut bakteriofag atau
fage. Ketika virus menginfeksi bakteri, fage memasukkan DNA-nya ke dalam
sel bakteri. DNA tersebut kemudian akan bereplikasi di dalam sel bakteri atau
berintegrasi dengan kromosom bakteri. DNA fage yang dikemas saat
membentuk partikel fage baru akan membawa sebagian DNA bakteri yang
menjadi inangnya. Selanjutnya jika fage tersebut menginfeksi bakteri yang lain,
maka fage akan memasukkan DNA sel inang sebelumnya. Jadi, secara alami
fage akan memindahkan DNA dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain.

KESIMPULAN
Rekayasa genetika merupakan penerapan teknik-teknik genetika molekuler
untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah system ekspresi
genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Dasar dari pengembangan teknologi
DNA Rekombinan adalah ditemukannya mekanisme seksual pada bakteri. Perangkat
yang digunakan dalam teknik DNA Rekombinan diantaranya enzim restriksi, enzim
ligase, vector, pustaka genom, serta enzim transkripsi balik.

Tahapan-tahapan yang umum digunakan dalam teknologi DNA Rekombinan


adalah isolasi DNA, pemotongan molekul DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam
vektor, transformasi sel inang, pengklonan vektor pembawa DNA Rekombina, dan
identifikasi klon sel yang membawa gen yang diinginkan.

Adapun perangkat yang digunakan dalam teknik DNA Rekombinan diantaranya


enzim restriksi untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA, vektor
untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup dimana vektor yang
sering digunakan diantaranya plasmid dan bakteriofag, pustaka genom untuk
menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan, serta enzim transkripsi balik
untuk membuat DNA berdasarkan RNA (cDNA).

Adapun penerapann rekayasa genetika dalam kehidupan manusia yaitu di bidang


pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, florikultur, farmasi, industry,
lingkungan, hokum, serta forensic.
Daftar Pustaka

Edi, S. (2014). Pengantar Bioteknologi. Medan: FMIPA UNIMED.

Hayati. (2014). Bioteknologi Molekuler. Bioteknologi Molekuler: Mengoptimalkan


Manfaat Keanekaan Hayati Melalui Teknologi DNA Rekombinan , 25-28.

Jamsari. (2013). Rekayasa Genetika, untuk analisis genom dan produksi organisme
transgenic. Pekan Baru, Riau: UR Pres.

Sridianti. (2014). Mengenal Transformasi Genetik. Bogor: IPB.

Anda mungkin juga menyukai