Anda di halaman 1dari 7

Praktek Mengukur Garis Lurus

Hari dan tangal praktek : Rabu, 14 September 2016

Waktu : 10.40 – 12.20 WIB

Tempat : Halaman Perpustakaan Pusat UNP

Cuaca : Berawan

I. Tujuan Pratikum
1. Memahami konsep garis lurus pada lapangan
2. Memahami konsep arah kerja/ tujuan garis lurus dilapangan.
3. Memahami dan mengerti cara menghitung dalam pembautan
garis lurus pada lapangan.
4. Mampu menghitung dan menggambarkan sketsa dari
pekerjaan.

II. Landasan Teori


Garis adalah kumpulan dari beberapa titik yang dihubungkan.
Garis lurus adalah kumpulan beberapa titik sejajar yang dihubungkan.
Pada rangkaian kegiatan pertambangan, membuat garis dan garis lurus
merupakan suatu kegiatan yang penting karena perannya yang
berhubungan dengan luas, batas dan kuantitas suatu lahan. Untuk
membuat sebuah garis di lapangan, semakin banyak titik yang dibuat,
semakin bagus pula garis yang terbentuk.
Membuat garis lurus dilapangan adalah merupakan bagian yang
sangat penting pada pengukuran bidang tanah, seperti untuk areal
pertanian, kaplingan perumahan dan lain sebagainya. Jarak antara dua
titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang diukur panjangnya
tidak melebihi 3,5 km.
Karena bila melebihi 3,5 km sangat dipengaruhi adanya faktor
kelengkungan bumi. Tetapi bila dalam pengukuran tidak dituntut
adanya taktor keakuratan, maka pengaruh kelengkungan bumi tersebut
dapat diabaikan.

III. Alat dan Bahan


1. 8 buah yalon
2. Meteran (30m)
3. Alat tulis
4. Kalkulator

IV. Keselamatan Kerja


1. Gunakaikan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala.
2. Dalam membawa jalon di arahkan ke posisi vertikal.
3. Saat praktek dilarang bercanda.
4. Hati-hati saat menancapkan yalon ke tanah..
5. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.
6. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.

V. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja adalah sebagai berikut:
1. Tancapkanlah yalon A dan yalon B dengan jarak sekitar 30
meter pada area yang akan dibuat garis lurus.
2. Bidik yalon 1 dari yalon A terhadap yalon B.
3. Bidik yalon 2 dari yalon A terhadap yalon B.
4. Lakukan langkah kerja yang sama hingga yalon 6 tertancap
dan yalon A hingga yalon B tertancap dalam satu pola garis
lurus.
5. Ukurlah jarak masing-masing yalon menggunakan meteran.
6. Membuat laporan pengukuran beserta gambar hasil praktek
lapangan.
VI. Data Hasil Pengukuran
Meteran
No Yalon
(Meter)
1 A–1 2,49
2 1–2 3,10
3 2–3 3,89
4 3–4 5,42
5 4–5 4,73
6 5–6 6,08
7 6–B 4,12
Jumlah 29,83

VII. Sketsa/Gambar Pengukuran


1.
A B

2.
A 1 B

3.
A 1 2 B

4. A 1 2 3 B
5.
A 1 2 3 4 B

6. A 1 2 3 4 5 B

7.
A 1 2 3 4 5 6 B

VIII. Analisa Data


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran,
didapatkan data yang berbeda antara hasil pengukuran garis lurus
ukuran awal disaat yalon A dan B dengan pengukuran setelah
penambahan yalon 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.
Pada pengukuran garis lurus ukuran awal dari yalon A ke yalon
B adalah 30 meter. Sedangkan setelah penambahan yalon 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7 dan 8 jarak antara yalon A ke B adalah 29,83 meter dengan
menambahkan setip jarak antar yalon. Jadi terdapat selisih hasil
pengukuran 0,12 meter.
Perbedaan ukuranan ini disebabkan diameter yalon yang tidak
diperhitungkan dalam mengukur panjang garis. Sehingga disaat
mengukr terjadi hasil yang berbeda antara sebelum penambahan yalon
dan sesudah penambahan yalon.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan, antara lain: Garis merupakan hubungan dari
beberapa titik. Garis lurus adalah kumpulan beberapa titik sejajar yang
dihubungkan Yalon digunakan untuk menandai titik pada pembuatan
garis lurus di lapangan.

X. Dokumentasi
LAPORAN PRATIKUM

SURVEY DAN PEMETAAN

“Mengukur Garis Lurus”

Oleh :

Riri Metrinai

15137027/2015

TEKNIK PERTMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016

Anda mungkin juga menyukai