Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERMASALAHAN DEMOKRASI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan


Dosen : Anwar Aulia, M.Pd

DISUSUN OLEH :
AJRINA MALIA (P27903117050)
TLM-IB

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “permasalahan
demokrasi di indonesia”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.

Penyusun

Ajrina Malia

2
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Definisi Demokrasi ....................................................................................... 6
2.2 Ciri-ciri Demokrasi ....................................................................................... 8
2.3 Prinsip Dasar Demokrasi Di Indonesia ......................................................... 8
1.Negara Berdasarkan Konstitusi .................................................................... 8
2. Jaminan Perlindungan Hak Asasi Manusia ................................................. 9
3. Kebebasan Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat ................................... 9
4. Pergantian Kekuasaan Secara Berkala ........................................................ 9
5. Adanya Peradilan Bebas dan Tidak Memihak .......................................... 10
6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara di
Depan Hukum ............................................................................................... 10
7. Jaminan Kebebasan Pers ........................................................................... 10
2.4 Perkembangan dan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia...................... 11
2.5 Kendala-kendala Demokrasi di Indonesia .............................................. 14
BAB III ................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................. 18
3.1 Kesimulan ................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dari masa awal kemerdekaan, Indonesia telah menganut banyak sistem
pemerintahan. Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari
era reformasi 1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi.
Meskipun masih terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini.
Sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem demokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya
masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2) Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?
3) Apa sajakah ciri-ciri demokrasi ?
4) Apa saja prinsip demokrasi di Indonesia ?
5) Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

4
6) Bagaimana kendala-kendala yang terjadi pada demokrasi di indonesia ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.
2) Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.
3) Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
4) Untuk mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.
5) Untuk mengetahui perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.
6) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
7) Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin sehingga dapat memenuhi tugas kewiraan yang diberikan dan sebagai
sarana media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Demokrasi


Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya
rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan
rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat
menenentukan. Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi
juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat,
berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan
menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara
memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Pengertian demokrasi dapat kita tinjau dari dua aspek, yaitu aspek
etimologi (bahasa) dan terminologi (istilah). Untuk memudahkan kita dalam
memahami apa sebenarnya makna dari demokrasi tersebut, marilah kita melihat
demokrasi dari aspek etimologi (bahasa) terlebih dahulu. Berdasarkan susunan
bahasanya, kata demokrasi berasal dari kata demos dan cratein (bahasa yunani)
yang jika di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia demos adalah rakyat atau
penduduk yang menempati suatu wilayah, sedangkan cratein adalah kedaulatan
atau bisa juga disebut kekuasaan. Dari aspek etimologi tersebut, maka demokrasi
secara aspek terminologi (istilah) adalah suatu sistem pemerintahan negara
dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Pengertian demokrasi diatas merupakan pengertian demokrasi yang sudah
ditetapkan berdasarkan dua aspek yang menjadi acuannya, yaitu aspek etimologi
(bahasa) dan terminologi (istilah). Sedangkan akan banyak sekali pengertian-
pengertian demokrasi yang bermunculan dan bahkan jumlahnya bisa lebih dari
tiga pengertian. Hal ini dapat terjadi karena ketika istilah demokrasi tersebut
dilemparkan ke publik, maka akan banyak sekali para ahli yang memberikan

6
pendapaytnya masing-masing tentang bagaimana memaknai arti dari demokrasi
itu sendiri.
Pengertian demokrasi menurut undang-undang
Demokrasi yang merupakan kedaulatan tertinggi suatu negara berada di
tangan rakyat, maka rakyat yang notabene merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi haruslah ikut serta untuk mewujudkan cita-cita bangsanya. Dalam hal ini
kekuasaan yang dipegang oleh rakyat haruslah berlandaskan pada pedoman hidup,
yaitu pancasila.
Pengertian demokrasi menurut para ahli
Demokrasi disini akan diterangkan oleh beberapa ahli yang notabene
mempunyai pengetahuan yang khusus tentang konsep filosofis dari demokrasi.
Beberapa ahli telah menuangkan pendapatnya tentang demokrasi. Inilah para ahli
tersebut :
1. Harris Soche
Demokrasi merupakan pemerintahan yang berasal dari rakyat. Sehingga
kekuasaan pemerintahan juga berada di tangan rakyat. Oleh karena itu dengan
adanya kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat, maka rakyat memiliki hal untuk
melindungi, mengatur, dan mempertahankan dari paksaan orang lain.
2. Joseph A.Schmeter
Demokrasi meletakkan rakyat sebagai pihak yang ikut serta dalam
perencanaan-perencanaan yang dilakukan penyelenggara negara untuk mencapai
keputusan politik dimana rakyat yang terdiri dari beberpa individu tersebut
mempunyai wewenang dalam memutuskan perjuangan rakyatnya.
3. Sidney Hook
Demokrasi yang notabene menempatkan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi, maka dalam hal ini keputusan-keputsan dalam pemerintahan
harus didasarkan dari kesepakatan-kesepakatan yang dibuat dan disetujui oleh
rakyat.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan
untuk kepentingan rakyat.

7
2.2 Ciri-ciri Demokrasi
Adapun ciri-ciri dari negara demokrasi adalah sebagai berikut :
1) Ciri Konstitusional yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan kehendak, kepentingan maupun kekuasaan rakyat yang ditegaskan
kedalam konstitusi maupun undang-undang yang berlaku di negara
tersebut.
2) Ciri Perwakilan yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan kedaulatan rakyat yang diwakilkan oleh sejumlah orang yang telah
dipilih oleh rakyat itu sendiri.
3) Ciri Pemilihan Umum yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan kegiatan politik untuk memilih pihak dalam permerintahan.
4) Ciri Kepartaian yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan partai yang menjadi sarana atau media sebagai bagian dalam
pelaksaan sistem demokrasi.
5) Ciri Kekuasaan yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan adanya pembagian kekuasaan dan pemisahan kekuasaan.
6) Ciri Tanggung Jawab yaitu merupakan ciri-ciri demokrasi yang berkaitan
dengan tanggung jawab dari pihak yang telah terpilih.
2.3 Prinsip Dasar Demokrasi Di Indonesia

1.Negara Berdasarkan Konstitusi

Pengertian negara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya


menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Konstitusi dapat diartikan sebagai undang-undang dasar atau seluruh
peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara. Sebagai prinsip demokrasi,
keberadaan konstitusi sangat penting sebab dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara. Konstitusi berfungsi untuk membatasi wewenang penguasa atau
pemerintah serta menjamin hak rakyat. Dengan demikian, penguasa atau
pemerintah tidak akan bertindak sewenang-wenang kepada rakyatnya dan rakyat
tidak akan bertindak anarki dalam menggunakan hak dan pemenuhan
kewajibannya.

8
2. Jaminan Perlindungan Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki
manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia
mencakup hak untuk hidup, kebebasan memeluk agama, kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, serta hak-hak lain sesuai ketentuan
undang-undang. Perlindungan terhadap HAM merupakan salah satu prinsip
negara demokrasi karena perlindungan terhadap HAM pada hakikatnya
merupakan bagian dari pembangunan negara yang demokratis.

3. Kebebasan Berserikat dan Mengeluarkan Pendapat

Salah satu prinsip demokrasi adalah mengakui dan memberikan kebebasan


setiap orang untuk berserikat atau membentuk organisasi. Setiap orang boleh
berkumpul dan membentuk identitas dengan organisasi yang ia dirikan. Melalui
organisasi tersebut setiap orang dapat memperjuangkan hak sekaligus memenuhi
kewajibannya. Sejarah demokrasi memberikan kesempatan kepada setiap orang
untuk berpikir dan menggunakan hati nurani serta menyampaikan pendapat
dengan cara yang baik. Paham demokrasi tidak membatasi seseorang untuk
berpendapat, tetapi mengatur penyampaian pendapat dengan cara bijak.

4. Pergantian Kekuasaan Secara Berkala

Gagasan tentang perlunya pembatasan kekuasaan dalam prinsip demokrasi


dicetuskan oleh Lord Acton (seorang ahli sejarah Inggris). Lord Acton
menyatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia penuh dengan
kelemahan. Pendapatnya yang cukup terkenal adalah "ower tends to corrupt, but
absolute power corrupts absolutely". Manusia yang mempunyai kekuasaan
cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan, tetapi manusia yang memiliki
kekuasaan tidak terbatas pasti akan menyalahgunakannya.
Pergantian kekuasaan secara berkala bertujuan untuk membatasi kekuasaan
atau kewenangan penguasa. Pergantian kekuasaan secara berkala dapat
meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan seperti korupsi, kolusi, dan

9
nepotisme. Pergantian seorang kepala negara atau kepala daerah dapat dilakukan
dengan mekanisme pemilihan umum yang jujur dan adil.

5. Adanya Peradilan Bebas dan Tidak Memihak

Peradilan bebas adalah peradilan yang berdiri sendiri dan bebas dari campur
tangan pihak lain termasuk tangan penguasa. Pengadilan bebas merupakan prinsip
demokrasi yang mutlak diperlukan agar aturan hukum dapat ditegakkan dengan
baik. Para hakim memiliki kesempatan dan kebebasan untuk menemukan
kebenaran dan memberlakukan hukum tanpa pandang bulu. Apabila peradilan
tidak lagi bebas untuk menegakkan hukum dapat dipastikan hukum tidak akan
tegak akibat intervensi atau campur tangan pihak di luar hukum oleh karena itu,
peradilan yang bebas dari campur tangan pihak lain menjadi salah satu prinsip
demokrasi.

Peradilan tidak memihak artinya peradilan yang tidak condong kepada salah
satu pihak yang bersengketa di muka persidangan. Posisi netral sangat dibutuhkan
untuk melihat masalah secara jernih dan tepat Kejernihan pemahaman tersebut
akan membantu hakim menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya
Selanjutnya, hakim dapat mempertimbangkan keadaan yang ada dan menerapkan
hukum dengan adil bagi pihak beperkara.

6. Penegakan Hukum dan Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara di


Depan Hukum

Hukum merupakan instrumen untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.


Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah hukum tidak boleh berat sebelah atau
pandang bulu. Setiap perbuatan melawan hukum harus ditindak secara tegas.
Persamaan kedudukan warga negara di depan hukum akan memunculkan wibawa
hukum. Saat hukum memiliki wibawa, hukum tersebut akan ditaati oleh setiap
warga negara.

7. Jaminan Kebebasan Pers

10
Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam prinsip prinsip
demokrasi. Pers yang bebas dapat menjadi media bagi masyarakat untuk
menyalurkan aspirasi serta memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah
dalam pembuatan kebijakan publik. Di sisi lain, pers juga menjadi sarana
sosialisasi program-program yang dibuat pemerintah. Melalui pers diharapkan
dapat terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah masyarakat.
2.4 Perkembangan dan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang
politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode
pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada bertakunya Konstitusi Republik
Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950. Demokrasi ini secara yuridis
resmi berakhir pada tanggal 5 Juti 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembal
UUD 1945.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan
politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahan
tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang ada pada saat itu.
2. Demokrasi Terpimpin
Mengapa lahir demokrasi terpimpin?, yaitu lahir dari keinsyafan,
kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik
demokrasi parlementer (liberal) yang melahirikan terpecahnya masyarakat, baik
dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan
ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante
tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain;

1. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator

11
2. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian
dan dasar hidup bangsa Indonesia
3. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan social
4. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam demokrasi terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak


bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indoesia.
Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan
sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dan nilai-riilai Pancasila,
UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya adalah selain terletak pada
presiden, juga karena kelemahan legislative sebagai patner dan pengontrol
eksekutiI serta situasi social poltik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-
hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha
Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilal-
nilal kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin
persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian
masalah bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social.
Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat
kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila
adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami oleh
bangsa Indonesia pada berlakunya demokrsi parlementer dan demokrasi
terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok doterapkan diindonesia
yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong.

12
Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila
sampai saat ini. Meskipun demojrasi ini tidak bertentangan dengan prinsip
demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang dijalankan pada masa
orde baru masih terdapat berbagai peyimpangan yang tidak ejalan dengan ciri dan
prinsip demokrasi pancasila, diantaranya:

1) Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil

2) Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

3) Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim


adalah anggota PNS Departemen Kehakiman

4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat

5) System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah

6) Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme

7) Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota MPR

4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi


Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan pelaksanaan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan demokrasi,
terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari masa orde
baru pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini yaitu :

1. Pemilihan umum lebih demokratis


2. Partai politik lebih mandiri
3. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
4. Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing bersifat
otonom penuh.

13
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang
dibuat be\rdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih
mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila dilandaskan atas
mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemeritah Negara Republik
Indonesia berdasarkan konstitusi.

Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila


nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-
nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.

Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde baru, bukan
berasal dari konsep dasar demokrasi pancasila, melainkan lebih kepada praktik
atau pelaksanaanya yang mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila.

2.5 Kendala-kendala Demokrasi di Indonesia


1. Buruknya Kinerja Lembaga Perwakilan dan Partai politik
Masalah pertama yang hendak dibahas pada makalah ini adalah buruknya
kinerja lembaga perwakilan rakyat dan partai politik dalam sistem demokrasi
pancasila. Lembaga perwakilan merupakan suatu kekuatan dalam demokrasi.
Dikatakan sebagai kekuatan dalam demokrasi karena lembaga perwakilan ini
menjadi tempat atau wadah yang menampung aspirasi rakyat dan segala curahan
hati rakyat.
Segenap keinginan rakyat disalurkan melalui lembaga perwakilan rakyat
yang dibentuk secara demokratis, yakni melalui jalan pemilu yang diadakan tiap
lima tahun sekali. Melalui naungan partai politik, para wakil rakyat dipilih secara
langsung oleh rakyat siapa yang akan menjadi wakil-wakilnya dalam
pemerintahan. Pada saat sekarang ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan dan
partai politik menjadi persoalan yang sangat berat. Masalah-masalah yang terjadi
contohnya adalah :
 Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam
melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat

14
 Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap rakyat karena
di dominasi oleh kepentingan partai mereka
 Partai politik dijadikan kekuatan seorang penguasa yang
mengatas-namakan rakyat untuk memperoleh kekuasaan
 Agenda dan program partai politik belum memenuhi kebutuhan-
kebutuhan penting rakyat
2.Krisis Partisipasi Politik Rakyat
Peranan masyarakat dalam menciptakan demokrasi sangat ditentukan oleh
partisipasi politiknya. Namun demikian tidak semua anggota massyarakat dapat
memberikan partisipasi politiknya. Penyebab dari rakyat yang tidak mampu
memberikan partisipasi politiknya adalah karena tidak adanya peluang untuk
berpartisipasi, atau karena terbatasnya kemampuannya untuk berpartisipasi dalam
politik.
Sebagai seorang rakyat yang bertanggung jawab kepada Negara, semua
rakyat harus mengambil peranan dalam partisipasi politik. Karena rakyat memiliki
peran sebagai pengontrol dari pemerintah terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil pemerintah. Di saat sekarang ini peluang rakyat untuk berpartisipasi
politik sebenarnya cukup lebar. Saat sekarang telah banyak berdiri partai-partai
politik di Indonesia. Partai-partai politik ini berfungsi sebagai salah satu wadah
untuk menyalurkan partisipasi politik. Selain itu ikut dalam pemilihan umum yang
diadakan tiapa lima tahun sekali merupakan salah satu dari partisipasi politik
rakyat. Namun, saat ini terjadi masalah-masalah yang mengakibatkan rendahnya
partisipasi rakyat dalam politik seperti :
 Pendidikan yang rendah menyebabkan rakyat kurang aktif dalam
melaksanakan partisipasi politik.
 Tingkat ekonomi rakyat yang mempengaruhi rakyat dalam
melaksanakan partisipasi politik.
 Partisipasi politik dari rakyat yang kurang mendapatkan tempat
dari pemerintah Pendidikan yang rendah menyebabkan rakyat
kurang aktif dalam melaksanakan partisipasi politik Pendidikan

15
adalah salah satu masalah yang menjadi damapk rendahnya
partisipasi aktif dari rakyat.
3.Munculnya Penguasa di dalam Demokrasi
Dalam demokrasi masalah kepentingan penguasa yang sejak awal memang
telah di khawatirkan, menjadi persoalan utama dalam demokrasi. Pesta pora
meriah saat pemilu kemudian berakhir dengan istirahat panjang politisi. Dikatakan
istirahat, karena seusai pemilu pekerjaan utama mengunjungi raktyat menjadi
terhenti. Berada di gedung DPR yang mewah, jauh lebih menyenangkan
ketimbang bertukar sapa dengan rakyat.
Andaikata rakyat hendak bertamu ke gedung parlemen, jika mau di dengar,
itu harus membawa segerombolan massa sambil meneriakkan yel-yel yang
nyaring dan keras. Gedung DPR seperti sebuah lorong yang sangat sempit, yang
tidak semua orang dapat masuk kedalamnya. Jika orang masuk dan diterima,
memiliki aturan tersendiri. Bukan asal menang pemilu, melainkan harus memiliki
beberapa modal yang bisa disumbang. Masalah masalah yang terjadi:
 Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh
dukungan rakyat dan menyebabkan munculnya penjahat dalam
demokrasi
 Aturan hukum yang dikuasai oleh penguasa
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh dukungan
rakyat dan menyebabkan munculnya penjahat dalam demokrasi. Modal dan uang
memiliki peranan yang besar bagi pembentukan dukungan. Sekarang ini masa
dimana para penjahat demokrasi mengubah prinsip kedaulatan. Kata demokrasi
dari rakyat untuk rakyat berubah menjadi dari penguasa untuk penjahat. Solusinya
disini adalah pendidikan yang menjadi jalan utama untuk memperkuat dan
merebut demokrasi kerakyatan yang dikuasai oleh penjahat demokrasi.
Pendidikan yang menerjunkan secara langsung kaum terpelajar perlu
dilaksanakan. Karena sentuhan keadaan nyata dan sebenarnya dapat membuat
pengetahuan demokrasi menjadi lebih nyata, tidak hanya berada di angan-angan
semata. Mungkin saat ini waktunya kita sebagai penerus bangsa untuk mendorong
sebuah gerakan yang memiliki tujuan yang seragam yaitu merebut demokrasi

16
rakyat yang sesungguhnya, dan merontokkan kekuasaan kaum penjahat demokrasi
di negeri ini.
5. Demokrasi saat ini yang Membuang Kedaulatan Rakyat
Masalah keempat yang akan dibahas adalah demokrasi yang membuang
kedaulatan rakyat. Demokrasi pancasila dalam memainkan perannya tidak jarang
menelantarkan rakyat. Karena ada banyaknya persoalan yang sulit dipecahkan.
Masalah-masalah yang terjadi adalah:
 Peran rakyat miskin semakin tertinggal. Terjadi banyak penggusuran, dan
layanan publik yang sulit dijangkau karena biaya yang mahal.
 Penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya
raya
Peran rakyat miskin semakin tertinggal. Terjadi banyak penggusuran, dan
layanan publik yang sulit dijangkau karena biaya yang mahal. Yang pertama
dimana peran rakyat miskin makin tertinggal. Dimana sering terjadi penggusuran
di negeri ini. Pada saat sekarang sering kita saksikan penguasa yang senang
melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil.
Awal-awalnya mereka melakukan penggusuran itu untuk ketertiban dan
keamanan. Namun lama-kelamaan penggusuran yang dilakukan mulai tampak
motif ekonominya. Pemerintah lebih memilih memberikan lahan kepada penguasa
untuk membangun Mall dari pada memberikan tempat bagi berdagang untuk
pedagang kaki lima yang mereka itu adalah rakyat kecil, yang pereknomiannya
bergantung hanya dari situ. Pemerintah lebih memilih membangun stadion olah
raga yang megah dan luas daripada memperbaiki jalan kampung yang menjadi
akses pereknomian bagi rakyat. Pemerintah juga saat ini memberikan izin untuk
pembuatan gedung DPR dengan dana triliunan sementara masih banyak rakyat
miskin dinegeri ini. Meskipun banyak rakyat yang menolak, namun pemerintah
tetap menjalankan aksinya.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi
merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih
melalui pemilu. Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal
dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-
kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social. Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam
demokrasi di bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan
ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer (liberal), Demokrasi
Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru, Demokrasi Pancasila Pada
Era Orde Reformasi.
3.2 Saran
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun
kini telah menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau
penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil
rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih menjadi
anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah bekerja untuk
rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya
pemerintahan agar menuju Indonesia yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-


politik/pengertian-demokrasi.html) diakses pada tanggal 21 maret 2018 pukul
22.23

Wikipedia, 2014 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html) Diakses pada


tanggal 21 maret 2018 pukul 22.23

Yelin, Yuri. 2011. Penyimpangan Yang Terjadi Dalam Sistem Demokrasi


Pancasila Di Indonesia. Medan

Ari, Diska Dkk. 2016. Demokrasi Indonesia. Universitas Mulawarman.


Samarinda

Akriyadim, Muhammad. Fungsi Penetapan Perwakilan Diplomatik Di Negara


Lain Untuk Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai