Kaca Tumbang sebagai alat pemantau tumbuh kembang anak dapat digunakan
sebagai indikator sehingga jika ada kertelambatan dan penyimpangan tumbuh
kembang dapat di deteksi secara dini sehingga dapat dilakukan perawatan secara
cepat dan tepat. Alat ini tentu bermanfaat juga untuk para kader posyandu,
paramedis (bidan, perawat, ahli gizi), dokter, maupun dokter anak dalam
melakukan pekerjaanya.
2. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1) Kaca Tumbang mudah digunakan, bentuknya menarik, dan praktis
sehingga mudah dibawa kemana-mana.
2) Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan Kaca Tumbang mudah
didapat.
3) Mitra usaha banyak seperti para kader posyandu, bidan, perawat,
ahli gizi, dokter, dan dokter anak.
4) Kaca Tumbang bukan produk yang dapat dikonsumsi dan cepat
habis.
5) Alat dapat digunakan dengan waktu yang lama (sampai dengan
anak umur 72 bulan atau 6 tahun) dan dapat digunakan berulang.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Keuntungan secara materiil/fiansial yang didapatkan sedikit karena
kaca tumbang bukan merupakan produk konsumsi habis pakai.
2) Promosi dan pemasaran perlu strategi yang matang.
c. Opportunity (Peluang)
1) Merupakan inovasi yang baru di bidang kesehatan.
2) Belum ada alat yang sama dengan Kaca Tumbang.
3) Menunjang kemajuan inovasi alat tepat guna di bidang kesehatan.
4) Sebagai wujud meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang
kesehatan.
5) Sebagai indikator tumbuh kembang sehingga jika ada
kertelambatan dan penyimpangan tumbuh kembang dapat di
deteksi secara dini sehingga dapat dilakukan perawatan secara
cepat.
d. Threats (Ancaman)
1) Pengetahuan tentang pentingnya tumbuh kembang anak masih
rendah.
2) Anggapan bahwa tumbuh kembang anak hal yang biasa dan terjadi
secara alamiah sehingga tidak perlu mendapat perhatian khusus.
= Rp. 27.395