Anda di halaman 1dari 2

BOD

BOD merupakan parameter pengukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bekteri untuk
mengurai hampir semua zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air buangan, dinyatakan
dengan BOD5 hari pada suhu 20 °C dalam mg/liter atau ppm. Adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bakteri/mikroorganisme untuk melakukan proses dekomposisi terhadap
bahan organik dari suatu larutan, dibawah kondisi suhu tertentu (umumnya 20 C) dan waktu
tertentu (umumnya 5 hari). Hasil pengukuran dinyatakan dalam BOD5 mg/l , ppm.
COD
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang
terdapat dalam limbah cair dengan memanfaatkan oksidator kalium dikromat sebagai sumber
oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah
dapat dioksidasi melalui proses biologis dan dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut
dalam air. Ialah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik dalam suatu larutan secara kimia/stoikiometri, baik yang dapat didekomposisi
secara biologis maupun yang sukar didekomposisi secara biologis. Oksigen yang diperlukan
setara dengan jumlah dikromat (senyawa kimia/reagent) yang diperlukan untuk
mengoksidasi air sampel. Hasil pengukuran dinyatakan dalam mg/l; gr/m3 disebut juga part
per million(ppm)
TSS
Adalah residu dari padatan yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2µm atau lebih besar dari pada ukuran partikel koloid. Pembentuk TSS dapat
berupa : lumpur, tanah liat, logam oksida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dapat
dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusi kekeruhan pada
larutan. Zat yang tersuspensi biasanya terdiri dari zat organik dan anorganik yang melayang-
layang dalam air, secara fisika zat ini sebagai penyebab kekeruhan pada air. Limbah cair yang
mempunyai kandungan zat tersuspensi tinggi tidak boleh dibuang langsung ke badan air karena
disamping dapat menyebabkan pendangkalan juga dapat menghalangi sinar matahari masuk
kedalam dasar air sehingga proses fotosintesa mikroorganisme tidak dapat berlangsung.
Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total
yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran
partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah :
a. Lumpur,
b. Tanah liat,
c. Logam oksida,
d. Sulfida,
e. Ganggang,
f. Bakteri dan jamur.
Tpa regional
Permasalahan yang terjadi di TPA menunjukkan semakin langkanya lahan di kota besar dan
metropolitan sehingga pengelolaan TPA di beberapa kota di Indonesia telah diupayakan
dalam satu wilayah TPA sampah secara regional. Dengan TPA Regional, Pemda lebih
menghemat biaya pengoperasian dan pemeliharaan karena dikelola bersama. Dengan
demikian investasi yang dimiliki bisa diarahkan untuk membangun TPA menjadi Tempat
Pengolahan Akhir sampah yang berwawasan lingkungan. Tpa regional merupakan
pengelolaan persampahan berbasis institusi dengan skala regional/nasional yang
Pembangunan prasarana dan sarana persampahan mendukung kerjasama antar
kabupaten/kota

Tps
Merupakan landasan pemindahan yang dapat dilengkapi dengan ramp dan kontainer
Kriteria teknis:
- Luas kurang dari 200 m2
- Jenis pembangunan penampung sampah sementara bukan merupakan wadah
permanen
- Sampah tidak boleh berada di TPS lebih dari 24 jam
- Penempatan tidak menganggu estetika dan lalu lintas
- Tps harus dalam keadaan bersih setelah sampah diangkut ke TPA

SPA
stasiun Peralihan Antara (SPA) persampahan adalah sarana pemindahan sampah dari alat angkut
kecil ke alat angkut lebih besar dan diperlukan untuk kabupaten/kota yang memiliki lokasi TPA
dengan jarak lebih dari 25 km yang dapat dilengkapi dengan fasilitas pengolahan sampah. Menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013, stasiun peralihan antara (SPA) terdiri
dari SPA skala kota dan SPA skala lingkungan hunian. SPA skala kota harus memenuhi persyaratan
teknis seperti:
a. luas SPA lebih besar dari 20.000 m2
b. produksi timbulan sampah lebih besar dari 500 ton/hari
c. penempatan lokasi SPA dapat di dalam kota
d. fasilitas SPA skala kota dilengkapi dengan ramp, sarana pemadatan, sarana alat angkut khusus,
dan penampungan lindi
e. pengolahan lindi dapat dilakukan di SPA atau TPA
f. lokasi penempatan SPA ke permukiman terdekat paling sedikit 1 km.

Anda mungkin juga menyukai