Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Judul : Konjungtivitis

Pokok Pembahasan :

1. Pengertian Konjungtivitis
2. Penyebab Konjungtivitis
3. Klasifikasi Konjungtivitis
4. Tanda dan Gejala Konjungtivitis
5. Komplikasi Konjungtivitis
6. Pengobatan Konjungtivitis

Hari/tanggal : Selasa, 19 – Mei - 2015

Waktu : 15 menit

Tempat : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Sasaran : Mahasiswa

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, mahasiswa memahami tentang penyakit Konjungtivitis
dengan benar.
II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 15 menit, mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit konjungtivitis dengan benar.
2. Menyebutkan 4 dari 4 Penyebab penyakit konjungtivitis dengan benar.
3. Menjelaskan 2 dari 5 Klasifikasi konjungtivitis dengan benar.
4. Menyebutkan 3 dari 5 Tanda dan Gejala konjungtivitis alergi dengan benar.
5. Menyebutkan 4 dari 7 Komplikasi penyakit konjungtivitis dengan benar.
6. Menjelaskan Pengobatan konjungtivitis dengan benar.

III. MATERI
a. Pengertian Konjungtivitis
b. Penyebab konjungtivitis

pg. 1
c. Klasifikasi Konjungtivitis
d. Tanda dan Gejala Konjungtivitis
e. Komplikasi Konjungtivitis
f. Pengobatan Konjungtivitis
IV. METODE
Ceramah dan Tanya jawab.
V. KEGIATAN PENGAJARAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Audience
(Mahasiswa)
1 2 menit Tahap Pembukaan:
1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
2. Menjelaskan tujuan dan 2. Menyimak dan
menyebutkan materi mendengarkan.
pengajaran.
2 10 menit Tahap Penyajian :
Menjelaskan seluruh materi Menyimak dan mendengarkan.
pengajaran dengan baik dan
berurutan.
3 3 menit Tahap Evaluasi:
1. Menyimpulkan materi. 1. Menyimak dan
2. Memberikan pertanyaan mendengarkan.
kepada klien/keluarga. 2. Menjawab pertanyaan.
3. Mengucapkan terimakasih 3. Menjawab salam.
dan salam terhadap
klien/keluarga.

VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
A. Jenis dan Bentuk Tes:
Lisan
B. Butir-butir Soal:
1. Jelaskan pengertian konjungtivitis ?

pg. 2
2. Sebutkan tanda dan gejala konjungtivitis alergi ?
3. Sebutkan pengobatan konjungtivitis alergi ?
C. Kunci Jawaban :
Terlampir.
VIII. REFERENSI
a. Capernito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:
EGC .
b. Ilyas, Sidarta dkk. 2002. Ilmu Penyakit Mata Perhimpunan Dokter Spesialis Mata
Indonesia. Jakarta : CV. Sagung Seto
c. Tamsuri, Anas. 2010. Buku Ajar Klien Gangguan Mata dan Penglihatan. Jakarta :
EGC.

pg. 3
MATERI PENYULUHAN
KONJUNGTIVITIS

1. PENGERTIAN
Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan pembengkakan dan
eksudat. Pada konjungtivitis mata tampak merah, sehingga sering disebut mata merah.
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva atau mata merah atau pink eye.
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan
dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, jamur),
alergi, dan iritasi bahan-bahan kimia.
2. ETIOLOGI
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti :
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Parasit (oleh bahan iritatif => kimia, suhu, radiasi) maupun imunologi (pada reaksi
alergi).

Kebanyakan konjungtivitis bersifat bilateral. Bila hanya unilateral, penyebabnya


adalah toksik atau kimia. Organism penyebab tersering adalah stafilokokus, streptokokus,
pneumokokus, dan hemofilius. Adanya infeksi atau virus. Juga dapat disebabkan oleh
butir-butir debu dan serbuk sari, kontak langsung dengan kosmetika yang mengandung
klorin, atau benda asing yang masuk kedalam mata.

3. KLASIFIKASI
A. Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitis alergi adalah salah satu dari penyakit mata eksternal yang
paling sering terjadi. Bentuk konjungtivitis ini mungkin musiman atau musim-musim
tertentu saja dan biasanya ada hubungannya dengan kesensitifan dengan serbuk sari,
protein hewani, bulu-bulu, debu, bahan makanan tertentu, gigitan serangga, obat-
obatan. Konjungtivitis alergi mungkin juga dapat terjadi setelah kontak dengan bahan
kimia beracun seperti hair spray, make up, asap, atau asap rokok. Asthma, gatal-gatal
karena alergi tanaman dan eksim, juga berhubungan dengan alergi konjungtivitis.

pg. 4
B. Konjungtivitis Bakteri
Konjungtivitis bakteri disebut juga “Pink Eye”. Bentuk ini adalah
konjungtivitis yang mudah ditularkan, yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus
aureus. Mungkin juga terjadi setelah sembuh dari haemophylus influenza atau neiseria
gonorhe.
C. Konjungtivitis Bakteri Hiperakut
Neisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan konjungtivitis bakteri hiperakut
yang berat dan mengancam penglihatan.
D. Konjungtivitis Viral
jenis konjungtivitis ini adalah akibat infeksi human adenovirus (yang paling
sering adalah keratokonjungtivitis epidermika) atau dari penyakit virus sistemik
seperti mumps dan mononukleus. Biasanya disertai dengan pembentukan folikel
sehingga disebut juga konjungtivitis folikularis. Mata yang lain biasanya tertular
dalam 24-48 jam.
E. Konjungtivitis Blenore
Konjungtivitis purulen (bernanah pada bayi dan konjungtivitis gonore).
Blenore neonatorum merupakan konjungtivitis yang terdapat pada bayi yang baru
lahir.
4. MANIFESTASI KLINIS
Gejala subjektif meliputi rasa gatal, kasr ( ngeres/tercakar ) atau terasa ada benda
asing. Penyebab keluhan ini adalah edema konjungtiva, terbentuknya hipertrofi papilaris,
dan folikel yang mengakibatkan perasaan adanya benda asing didalam mata. Gejala
objektif meliputi hyperemia konjungtiva, epifora (keluar air mata berlebihan),
pseudoptosis (kelopak mata atas seperti akan menutup), tampak semacam membrane atau
pseudomembran akibat koagulasi fibrin. Adapun smanifestasi sesuai klasifikasinya adalah
sebagai berikut:
A. Konjungtivitis Alergi
a. Edema berat sampai ringan pada konjungtivitas
b. Rasa seperti terbakar
c. Injekstion vaskuler pada konjungtivitas
d. Air mata sering keluar sendiri
e. Gatal-gatal adalah bentuk konjungtivitas yang paling berat
B. Konjungtivitis Bakteri
a. Pelebaran pembuluh darah

pg. 5
b. Edema konjungtiva sedang
c. Air mata keluar terus
d. Adanya secret atau kotoran pada mata
e. Kerusakan kecil pada epitel kornea mungkin ditemukan
C. Konjungtivitis Viral
a. Fotofobia
b. Rasa seperti ada benda asing didalam mata
c. Keluar air mata banyak
d. Nyeri prorbital
e. Apabila kornea terinfeksi bisa timbul kekeruhan pada kornea
f. Kemerahan konjungtiva
g. Ditemukan sedikit eksudat
D. Konjungtivitis Bakteri hiperakut
a. Infeksi mata menunjukkan secret purulen yang massif
b. Mata merah
c. Iritasi
d. Nyeri palpasi
e. Biasanya terdapat kemosis
f. Mata bengkak dan adenopati preaurikuler yang nyeri
E. Konjungtivitis Blenore
Tanda-tanda blenore adalah sebagai berikut:
a. Ditularkan dari ibu yang menderita penyakit GO
b. Menyebabkan penyebab utama oftalmia neinatorm
c. Memberikan secret purulen padat secret yang kental
d. Terlihat setelah lahir atau masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari
e. Perdarahan subkonjungtita dan kemotik
5. PENTALAKSANAAN
Secara umum pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan sulfonamide
(sulfacetamide 15%) atau antibiotic (gentamycin 0,3%), chloramphenicol 0,5%.
Konjungtivitis akibat alergi dapat diobati dengan antihistamin (antazoline 0,5%,
naphazoline 0,05%) atau dengan kortikosteroid (dexamentosone 0,1%). Umumnya
konjungtivitis dapat sembuhmtanpa pengobatan dalam waktu 10-14 hari, dan dengan
pengobatan, sembuh dalam waktu 1-3 hari. Adapun penatalaksanaan konjungtivitis sesuai
dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut:

pg. 6
A. Konjungtivitis Bakteri
Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi, dapat diberikan antibiotic tunggal,
seperti gentamisin, kloramfenikol, folimiksin selama 3-5 hari. kemudian bila tidak
memberikan hasil yang baik, dihentikan dan menunggu hasil pemeriksaan. Bila tidak
ditemukan kuman dalam sediaan langsung, diberikan tetes mata disertai antibiotic
spectrum obat salep luas tiap jam mata untuk tidur atau salep mata 4-5 kali sehari.
B. Konjungtivitis Bakteri Hiperakut
a. Pasien biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit untuk terapi topical dan
sistemik. Secret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih atau dengan
garam fisiologik setiap ¼ jam. Kemudian diberi salep penisilin setiap ¼ jam.
b. Pengobatan biasanya dengan perawatan di rumah sakit dan terisolasi, medika
menstosa :
a) Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin G 10.000-
20.000/ml setiap 1 menit sampai 30 menit.
b) Kemudian salep diberikan setiap 5 menit selama 30 menit. Disusul
pemberiansalep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari.
c) Antibiotika sistemik diberikan sesuai dengan pengobatan gonokokus.
d) Pengobatan diberhentikan bila pada pemeriksaan mikroskopik yang dibuat
setiap hari menghasilkan 3 kali berturut-turut negative.
C. Konjungtivitis Alergi
Penatalaksanaan keperawatan berupa kompres dingin dan menghindarkan penyebab
pencetus penyakit. Dokter biasanya memberikan obat antihistamin atau bahan
vasokonstkiktor dan pemberian astringen, sodium kromolin, steroid topical dosis
rendah. Rasa sakit dapat dikurangi dengan membuang kerak-kerak dikelopak mata
dengan mengusap pelan-pelan dengan salin (gram fisiologi). Pemakaian pelindung
seluloid pada mata yang sakit tidak dianjurkan karena akan memberikan lingkungan
yang baik bagi mikroorganisme.
D. Konjungtivitis Viral
Beberapa pasien mengalami perbaikan gejala setelah pemberian
antihistamin/dekongestan topical. Kompres hangat atau dingin dapat membantu
memperbaiki gejala.
E. Konjungtivitis Blenor
Penatalaksanaan pada konjungtivitis blenore berupa pemberian penisilin topical mata
dibersihkan dari secret. Pencegahan merupakan cara yang lebih aman yaitu dengan

pg. 7
membersihkan mata bayi segera setelah lahir dengan memberikan salep
kloramfenikol. Pengobatan dokter biasnay disesuaikan dengan diagnosis. Pengobatan
konjungtivitis blenore :
a. Penisilin topical tetes atau salep sesering mungkin. Tetes ini dapat diberikan setiap
setengah jam pada 6 jam pertama disusul dengan setiap jam sampai terlihat tanda-
tanda perbaikan.
b. Suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/KgBB selama 7 hari, karena bila tidak
maka pemberian obat tidak akan efektif.
c. Kadang-kadang perlu diberikan bersama-sama dengan tetrasiklin infeksi
chlamdya yang banyak terjadi.
6. KOMPLIKASI
Penyakit radang mata yang tidak segera ditangani/diobati bisa menyebabkan
kerusakan pada mata/gangguan pada mata dan menimbulkan komplikasi. Beberapa
komplikasi dari konjungtivitis yang tidak tertangani diantaranya:
a. Glaucoma
b. Katarak
c. Ablasi retina
d. Komplikasi pada konjungtivitis kataral teronik merupakan segala penyulit dari
blefaritis seperti ekstropin, trikiasis.
e. Komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea.
f. Komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah bila
sembuh akan meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea yang dapat
mengganggu penglihatan, lama- kelamaan orang bisa menjadi buta.
g. Komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik dapat
mengganggu penglihatan.

pg. 8
KUNCI JAWABAN

1. Jelaskan pengertian konjungtivitis ?


Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan pembengkakan dan
eksudat. Pada konjungtivitis mata tampak merah, sehingga sering disebut mata merah.
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva atau mata merah atau pink eye.
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan
dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, jamur),
alergi, dan iritasi bahan-bahan kimia.

2. Sebutkan tanda dan gejala konjungtivitis alergi ?


Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti :
e. Bakteri
f. Virus
g. Jamur
h. Parasit (oleh bahan iritatif => kimia, suhu, radiasi) maupun imunologi (pada reaksi
alergi).

3. Sebutkan pengobatan konjungtivitis ?


Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi, dapat diberikan antibiotic tunggal,
seperti gentamisin, kloramfenikol, folimiksin selama 3-5 hari. kemudian bila tidak
memberikan hasil yang baik, dihentikan dan menunggu hasil pemeriksaan. Bila tidak
ditemukan kuman dalam sediaan langsung, diberikan tetes mata disertai antibiotic
spectrum obat salep luas tiap jam mata untuk tidur atau salep mata 4-5 kali sehari.

pg. 9

Anda mungkin juga menyukai