BAB I
PENDAHULUAN
Pengelasan merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari proses
manufaktur. Proses manufaktur lainnya yang telah dikenal antara lain proses-
bentuk yang rumit dan berukuran besar dapat dibuat dengan teknik pengecoran.
dengan proses pembentukan. Produk-produk dengan dimensi yang ketat dan teliti
suatu bentuk mesin. Komponen yang dirakit mungkin saja berasal dari produk
hasil pengecoran, pembentukan atau permesinan, baik dari logam yang sama
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan
Shield Metal Arc Welding (FCAW) merupakan salah satu jenis pengelasan
yang banyak digunakan saat ini. FCAW sama dengan las busur listrik fluk inti
GMAW dan SAW. FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok filler
oleh banyak faktor. Untuk mengetahui cacat tersebut perlu dilakukannya suatu
pengujian. Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui cacat tersebut
adalah pengujian radiografi. Uji radiografi dilakukan pada spesimen las untuk
melihat cacat atau retak yang ada didalam las (Wibowo, 2016). Karena termasuk
jenis pengujian tidak merusak (Non Destructive Test) maka pengujian ini
dilakukan di awal proses sebelum test piece dipotong menjadi spesimen uji lain
(Endartyana, 2013).
perubahan struktur ini maka dengan sendirinya sifat-sifat mekanik yang dimiliki
dimaksudkan untuk mengetahui bentuk, susunan dan ukuran butir pada logam las.
Struktur mikro logam las ditentukan oleh banyak faktor diantaranya masukan
panas, kuat arus, filler dan fluks, kecepatan las dan laju pendinginan (Subeki,
2006). Alat yang dipergunakan untuk pengujian ini adalah mikrosokop optik,
dengan mikrosokop ini dapat dilihat ukuran dan bentuk butir serta distribusi dari
berbagai macam fasa logam yang terjadi pada pengelasan (Subeki, 2015).
Kecepatan pengelasan juga salah satu faktor untuk mendapatkan hasil las
yang baik. Kecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter inti
3
elektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian sambungan dan lain-
lainnya. Dalam hal hubungannya dengan tegangan dan arus las, dapat dikatakan
bahwa kecepatan las hampir tidak ada hubungannya dengan tegangan las tetapi
berbanding lurus dengan arus las. Karena itu pengelasan yang cepat memerlukan
arus yang tinggi. Bila tegangan dan arus tetap, sedangakan kecepatan pengelasan
dinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi menurun. Tetapi
disamping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu, kenaikan kecepatan akan
masukan panas persatuan panjang juga akan menjadi kecil, sehingga pendinginan
akan berjalan terlalu cepat yang mungkin dapat memperkeras daerah HAZ. Pada
tetapi masih belum merusak kualitas manik las. Pengalaman juga menunjukkan
bahwa makin tinggi kecepatan makin kecil perubahan bentuk yang terjadi
bagaimana cacat internal yang terjadi dan bagaimana struktur mikro yang
internal pengelasan, struktur mikro yang terjadi dan kecepatan las yang paling
pengelasan, struktur mikro yang terjadi dan kecepatan las yang paling optimal
dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk penerapan pengelasan dengan las FCAW
pengelasan.
pembatasan masalah agar tidak menyimpang dari tujuan. Batasan masalah yang