2
BAGIAN II: PEMASARAN
3
BAGIAN III: STRATEGI PEMASARAN
A. STRATEGI PEMASARAN
Target pasar kami adalah remaja hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan, karena
kalangan ini pasti membutuhkan pakaian setiap harinya. Target ini dapat berkembang
seiring dengan berjalannya dan kondisi pasar nantinya. Dalam masa rintisan ini kami
mencoba mengotimpalkan pemasaran dalam skala lokal yaitu di Kota Bandung, dan akan
dikembangkan dalam skala nasional mengengingat desain pada baju berisi gambar
biodivesitas endemik Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan strategi pemasaran yang efisien. Strategi awal
yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan promosi terkait produk yang akan kami
produksi. Kami melakukan promosi produk kami melalui jalur online dan offline. Jalur
online yakni melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan website
sendiri. Jalur offline yaitu melalui poster-poster yang ditempel di sekitar kampus dan kota
bandung, serta menyebarkan promosi di kampus dan di car free day. Kemudian kami juga
akan melakukan promosi melalui kegiatan partnership atau kerjasama dengan pelaku
bisnis yang lain guna meningkatkan penjualan dan pengenalan produk. Selain itu kami
akan melakukan promosi melalui NGO yang bergerak di bidang konservasi lingkungan
hidup seperti WWF, TNC, Walhi, GreenPeace, dsb, dengan menjadi official partnership
wardrobe.
B. PENETAPAN HARGA
Harga yang akan ditawarkan untuk produk ini adalah Rp120.000,00/pcs. Harga yang
ditetapkan tidak terlalu tinggi di tahun awal bisnis agar dapat menarik minat konsumen
terhadap produk kemasan sayur organik ini sehingga yang diharapkan pada akhirnya
adalah memiliki konsumen yang tetap dan akan terus bertambah seiring berjalannya
waktu. Harga akan dinaikan seiring dengan peningkatan kualitas dari produk.
C. TEKNIK PENJUALAN
Teknik penjualan yang dilakukan oleh perusahaan kami untuk produk “Bioetihcs”, yaitu
dengan melakukan penjulalan secara online maupun offline. Penjualan secara online
dilakukan dengan memanfaatkan website resmi perusahaan. Sedangkan untuk offline
dilakukan dengan menggunakan toko. Selain itu kita memiliki program mengajak para
mahasiswa untuk menjadi student partner program “Biothical” dan mendapatkan
pengalaman baru. pada tahun kedua, ketiga, dan seterusnya, pengembangan dan
keberlanjutan akan perusahaan akan terus dilakukan tanpa keluar dari visi misi di awal,
yaitu Bio and Ethics.
4
BAGIAN IV: DESAIN DAN RENCANA PENGEMBANGAAN
C. PENGEMBANGAN PRODUK
Produk yang dihasilkan Biothical menunjukkan beberapa keunggulan dibandingkan
dengan produk lainnya, diantaranya penggunaan bahan baku berupa kain dari limbah
serat tanaman, benang dari serat tanaman, dan pewarna alami. Sehingga, baju nyaman
dipakai, dingin, menyerap keringat, tidak karsinogenik, dan mengedukasi pengguna
maupun masyarakat secara luas. Produk meliputi kaos untuk laki-laki dan perempuan,
mulai dari remaja hingga dewasa. Berikut ini adalah salah satu produk yang kami rancang.
D. BIAYA
Untuk memperoleh satu unit produk, kami mengestimasi biaya yang dikeluarkan
sebanyak Rp50.000, yang dapat dirinci sebagai berikut:
Bahan baku serat tumbuhan (1,5 m) = Rp. 30.000,00
Pewarna alami = Rp. 7.500,00
Upah kerja = Rp. 10.000,00
Kemasan = Rp. 2.500,00 +
Biaya produksi per unit produk = Rp. 50.000,00
5
BAGIAN V: RENCANA OPERASI PEMBUATAN PRODUK
A. SIKLUS OPERASI
Persiapan
bahan baku
Proses desain
Pemasaran
produk
Pengemasan Penjahitan
QC (Quality
Control)
B. LOKASI PRODUKSI
Proses produksi dilakukan di Kabupaten Bandung. Secara operasional, tanah dan
bangunan di Kabupaten lebih murah dan upah minimum kerja dapat masyarakat yang
terlibat dalam produksi dapat dipenuhi. Walaupun terletak di Kabupaten, jangkauan
pemasaran produk di Kota Bandung, Jabodetabek, dan beberapa kota besar sepeti Jogja,
Semarang, dan Surabaya masih terjangkau.
C. FASILITAS PRODUKSI
Fasilitas yang telah tersedia adalah kantor, pabrik, gudang penyimpanan bahan baku,
mesin jahit, mesin sablon, komputer, ruang sortir, gudang produk, ruang kesehatan, dan
mushola. Terdapat prosedur khusus bagi pengunjung dan pegawai saat memasuki pabrik,
yakni menggunakan baju dan sepatu khusus. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas
produk agar terhindar dari kontaminasi, mengingat bahan baku yang digunakan bersifat
ramah lingkungan.
Selain itu perusahaan kami menjamin bahwa akan meminimalisir limbah yang dihasilkan
oleh perusahaan kami, dengan membuat water treatment process yang memanfaatkan
teknologi bioremidiasi dan fitoremidiasi.
6
D. STRATEGI DAN PERENCANAAN PRODUKSI
Strategi diterapkan setelah melakukan analisis SWOT
Peluang : Pasar AFTA, Pasar MEA, Indonesia Fashion Week, Pioneer
Kekuatan :Ramah lingkungan, serat mudah terurai, kesehatan terjamin,
kontribusi terhadap lingkungan, produk aman, reuse, safe production.
Ancaman :Persaingan usaha, peranan teknologi, terbatasnya bioresources,
kurang pemahaman masyarakat
Kelemahan : Standarisasi kualitas, harga mahal
PENEMPATAN STRATEGI
LINGKUNGAN INTERNAL
KUAT LEMAH
PELUANG - Pertumbuhan - Strategi berbenah diri
terkonsentrasi
- Patungan dan merger
- Integrase horizontal
- Aliansi strategic
- Integrase vertical
LINGKUNGAN - konsorsium
EKSTERNAL - Pengembangan produk
- Pengembangan pasar
ANCAMAN - Diversifikasi konsentrik - bertahan
- Diversifikasi konglomerat - divestasi
- inovasi - likuidasi
TABEL EKSTERNAL
Unsur Keadaan usaha Nilai Persen Proporsi
PELUANG
Pasar AFTA Tinggi 3 13.04 0.13
Pasar MEA Tinggi 3 13.04 0.13
Indonesia Sangat Tinggi 4 17.39 0.17
Fashion Week
Pioneer Sangat Tinggi 4 17.39 0.17
ANCAMAN
Persaingan usaha Rendah 1 4.34 0.04
Peranan Rendah 1 4.34 0.04
teknologi
7
Unsur Keadaan usaha Nilai Persen Proporsi
Terbatas Tinggi 3 13.04 0.13
bioresources
Kurangnya Sangat tinggi 4 17.39 0.17
pemahaman
masyarakat
Jumlah 23 100 1
TABEL INTERNAL
Unsur Pengaruh Nilai Persen Proporsi
KEKUATAN
Ramah lingkungan Sangat 3 9.99 0.09
Tinggi
Serat mudah terurai Tinggi 3 9.99 0.09
Kesehatan terjamin Tinggi 3 9.99 0.09
Kontribusi pada Tinggi 4 13.33 0.13
ekologi
Produk positif (aman, Tinggi 4 13.33 0.13
lembut)
Reuse (bahan sisa Tinggi 3 9.99 0.09
organic)
8
Unsur Pengaruh Nilai Persen Proporsi
Safe production Tinggi 3 9.99 0.09
KELEMAHAN
Standarisasi kualitas Tinggi 3 9.99 0.09
Harga mahal Tinggi 3 9.99 0.09
Jumlah 30 100 1
4-
9
Strategi umum yang sesuai dengan kuadran tersebut:
Berdasarkan hasil penghitungan matriks strategi umum, diketahui bahwa untuk
pengembangan kedepan, Perusahaan ini perlu melakukan strategi agresif. Dimana dalam
strategi ini perusahaan memfokuskan pada kegiatan-kegiatan pengembangan produk dan
penetrasi pasar. Berkenaan dalam hal tersebut kami memutuskan untuk melakukan
stategi pengembangan produk (serat organik), dengan peningkatan mutu, atribut maupun
model, serta melakukan upaya standardisasi untuk produk-produk yang akan kami
produksi.
10
BAGIAN VI: MANAGEMENT TEAM
A. ORGANIZATION
PT. Biothical Wana sejahtera yang berdiri pada 22 Agustus 2016 ini memiliki struktur
utama yang berperan penting dalam keberlangsungan kehidupan dari perusahaan ini.
Struktur utama perusahaan kami terdiri dari CEO yaitu Puji Eka Purnama. Manajer
Produksi dan Pemasaran (Marketing) adalah Mentari Qorina Alwasilah. Manajer Keuangan
(Finansial) adalah Emma Permata Hati. Serta manajer Research and Development adalah
Regina P. Octavianda. CEO dan manajer-manajer yang ada akan saling bekerja secara tim
dalam memajukan dan mengembangkan perusahaan ini sehingga dapan memunculkan
manajemen tim yang efektif dan efisien, serta dapat menyediakan lapangan kerja bagi
orang lain. Adapun yang berperan sebagai konsultan atau penasehat ekonomi dan pasar,
yaitu Ibu Sudrajati Ratnaningtyas.
Adapun staff-staff yang akan dibawahi oleh masing-masing manajer, yang mana akan
membantu manajer dalam menyelesaikan tugas pada tiap project yang dilakukan. Selain
itu, perusahaan ini juga menyediakan program part-time job atau intership bagi
mahasiswa atau para pemuda yang akan membantu dalam pekerjaan administratif
perusahaan, serta berperan sebagai sales promotion, dan customer care.
11
3. Manajer Keuangan (Finansial)
Manajer Keuangan memiliki tugas yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan
mengelola berbagai aliran uang dan dana perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap seluruh aset perusahaan. Selain itu, Manajer Keuangan juga berperan
dalam membantu CEO dalam melakukan transaki dengan investor.
Manajer Keuangan, Emma Permata Hati pernah bekerja untuk Elsbeauty, salah satu
perusahaan kosmetik yang berpengaruh di Indonesia, ketika Emma bekrja pada
Elsbeauty tahun 2015-2016, Emma dapat menaikan keuntungan operasional dari
10% menjadi 15%.
4. Manajer Research and Development
Manajer Research and Development memiliki tugas yang bertanggung jawab dalam
membuat inovasi untuk keberlangsungan produksi perusahaan. Membuat SOP
dalam pengembangan serta penelitian untuk memajukan perusahaan.
Manajer Research and Development, Regina Pradistia O. pernah bekerja sebagai
Quality Control pada Rumah Encit bersama Mentari dari tahun 2010-2015, dalam
bidangnya Regina telah sangat membantu dalam mengembangkan ide-ide kreatif
untuk design dan development Rumah Encit.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan
dalam menyediakan fashion terbaru yang dibutuhkan bagi wanita. Perusahaan ini akan
mencapai sustainable profitability pada tiap bulan ke-7 dan mencapai keuntungan hingga
5 miliyar rupiah pada tahun ke-3. Kami akan membuat 10% margin off dari Rp. 550.000
penjualan. Dengan berbagai macam pelayanan kombinasi harga, customer care yang
menarik, sales promotion yang menarik, dan tim manajemen yang baik. Perusahaan ini
akan cepat naik pasar fashion dan reputasinya akan setara dengan perusahaan eropa dan
amerika.
12
D. BOARD OF DIRECTORS
Manajer RnD
(Regina P.O.)
13
BAGIAN VII: SUSTAINABILITY AND IMPACT
14
B. IMPACT ON THE ENVIRONMENT
Dampak yang dihasilkan dengan adanya produk “Biothical” adalah mengurangi
produksi fashion dengan limbah hasil produksi dari produk sintetis. Kemudian,
dengan adanya produk “Biothical” bisa menjadi campaign untuk masyarakat
bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan.
15
BAGIAN VIII: OVERALL SCHEDULE
Tahun pertama, “Biothical” akan mulai memasarkan produk melalui sosial media
berupa website, facebook, dan instagram. Selain itu, “Biothical” akan mulai sosialisasi
di berbagai universitas di Indonesia, seperti ITB, UGM, UI, dan UB, serta mengajak
para mahasiswa untuk menjadi student partner program “Biothical” dan
mendapatkan pengalaman baru. pada tahun kedua, ketiga, dan seterusnya,
pengembangan dan keberlanjutan akan perusahaan akan terus dilakukan tanpa
keluar dari visi misi di awal, yaitu Bio and Ethics.
16
BAGIAN IX: RESIKO DAN ASUMSI
A. KELEMAHAN PRODUK
a. Standardisasi Kualitas
Komitmen membuat produk dengan label bahan alami memiliki tantangan
tersendiri karena standarisasi kualitas dan keterjaminan alaminya akan selalu
dipertanyakan oleh konsumen. Sehingga pemahaman bahan baku alami yang
digunakan dan standar kualitasnya harus terpercaya dan dipertahankan, namun
asumsi yang dimiliki oleh konsumen pasti berbeda dan tidak semua konsumen
tertarik dengan standar kualitas yang diberikan ini.
b. Harga Relatif Mahal
Bahan baku alami memiliki nilai lebih karena dalam pengelolaan produksi
mempertimbangkan banyak aspek, sehingga biaya produksi lebih besar, hal ini
mengakibatkan harga produk lebih dari rata-rata.
B. TANTANGAN
a. Usaha
Tidak terhitung berapa perusahaan yang bergerak pada bidang industri fashion,
tingginya kepuasaan konsumen terhadapa pakaian terutama atas nama-nama
perusahaan yang sudah mendunia dapat menjadi tantangan bagi perusahaan ini.
b. Teknologi
Semakin baik teknologi yang digunakan maka akan semakin baik pula produk yang
dihasilkan, ini menjadi tantangan perusahaan mampukah mengimbangi permintaan
dan kepuasan konsumen akan kebutuhannya.
c. Limitted Bioresources
Bahan alami berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan baku yang dalam proses
pembuatannya menggunakan bahan sintetis, serta menggunkan bahan sisa yang
tidak tergunakan lagi seperti ampas tebu ataupun ampas kayu. Adakalanya sumber
daya ini menjadi limit, tantangan perusahaan untuk memanajemen sumber daya ini
agar tetap tersedia.
C. ASUMSI
Mengeluarkan produk bahan alami memiliki dua asumsi, yang pertama konsumen akan
tertarik dan merasa menjadi bagian untuk menjadi bumi dan alam semestanya karena
produk yang dihasilkan ramah lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian. Sehingga
konsumen akan puas dan ada nilai tambah dari setiap pakaian yang dibelinya. Namun
tentu akan ada konsumen yang tidak tertarik, dan memiliki pemahaman yang berbeda
mengenai cara peduli terhadap bumi dan alam semesta.
17
BAGIAN X: ANALISA KEUANGAN DAN EKONOMI
A. PENENTUAN MODAL
Modal yang akan diinvestasikan adalah Rp.700.000.000,00. Modal ini akan diperoleh
dengan penanaman modal dari Investor dan Sebagian Aset Tetap merupakan asset
perusahaan PT.Biothical Wana Sejahtera. Rincian modal dapat dilihat sebagai berikut:
Uraian Satuan Jumlah (Rp)
Aset Tetap
Sewa Pabrik dan Bangunan 1500 m2 50.000.000,00
Kantor
Meubeulair 1 unit 100.000.000,00
Bangunan WTP 1 unit 30.000.000,00
Sewa Showroom 1 unit 15.000.000,00
Sewa Kendaraan Roda 4 2Unit 75.000.000,00
Mesin Pencelupan Kain 3 unit 90.000.000,00
Mesin Pembuat Baju 25 unit 125.000.000,00
Material Packaging 5000 Paket 5.000.000,00
Persediaan
Kain serat organic 100 yard/Roll 25.000.000,00
Pewarna alami 20 Drum 15.000.000,00
Strain bakteri untuk 50 Inokulan 5.000.000,00
bioremediasi
Peralatan Jahit 1000 set 10.000.000,00
Jumlah 660.000.000,00
Sisa 40.000.000,00
B. FINANCIAL PLANNING
Harga awal yang ditetapkan adalah Rp.120.000,00 / pcs. Dengan nilai tersebut diharapkan
modal akan dapat kembali pada tahun lima. Harga akan dinaikan seiring dengan
peningkatan produktivitas dan kualitas sehingga diharapkan laba juga akan diperoleh
meningkat seiring berjalanya waktu di tahun-tahun berikutnya.
18
Tahun
Rincian 0 1 2 3 4 5
Harga Satuan 120,000.00 130,000.00 140,000.00 150,000.00 160,000.00
Perkiraan Penjualan 10,000.00 11,000.00 12,000.00 13,000.00 14,000.00
Nilai Penjualan 1,200,000,000.00 1,430,000,000.00 1,680,000,000.00 1,950,000,000.00 2,240,000,000.00
HPP 500,000,000.00 605,000,000.00 720,000,000.00 845,000,000.00 980,000,000.00
Fixed Costs 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00
Pendapatan 635,000,000.00 760,000,000.00 895,000,000.00 1,040,000,000.00 1,195,000,000.00
sebelum pajak
Pajak 63,500,000.00 76,000,000.00 89,500,000.00 104,000,000.00 119,500,000.00
Pendapatan Bersih 571,500,000.00 684,000,000.00 805,500,000.00 936,000,000.00 1,075,500,000.00
Investasi Awal 700,000,000.00
Discount rate (12%) 0.89 0.80 0.71 0.64 0.57
Net Persent Value 301,924,528.28 380,593,328.51 470,562,737.79 572,295,722.43 686,156,419.92
D. RINCIAN HPP/TAHUN
Sedangkan untuk biaya HPP diperoleh dari perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dalam menghasilkan produk hingga menjadi dalam bentuk kemasan yang
telah kami rancang. Biaya tersebut merupakan hasil perkalian antara HPP per unit barang
yaitu Rp50.000,00 dengan produksi tahunan sebanyak 10.000 unit yairu
Rp500.000.000,00.
Sedangkan nilai BEP Rupiah didapat dari pengalian nilai BEPu dengan harga jual/unit,
dengan begitu nilai BEP Rupiah untuk usaha ini adalah:
BEP Rupiah = 930 x Rp.120.000,00
BEP Rupiah = Rp111.600.000,00
19
F. ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dan dianalisis menggunakan rencana keuangan yang
telah dibuat sebelumnya. Dari rencana keuangan tersebut dapat dilihat usaha tersebut
dapat memberikan manfaat atau tidak.
CLASH FLOW
1.075.500.000
1.200.000.000,00
936.000.000,0 ,00
1.000.000.000,00 805.500.000,0 0
684.000.000,0 0
800.000.000,00 571.500.000,0 0
0
600.000.000,00
400.000.000,00
200.000.000,00
-
1 2 3 4 5
Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa usahaini layak untuk dilakukan. Hal tersebut
dikarenakan ten clasflow dari usaha ini cenderung mengalami peningkatan dari taun ke
tahun. Selain itu nilai ROI dari usaha ini juga cukup tinggi yaitu 6,8%/bulan. ROI ini didapat
dari hasil pembagian laba bulanan pada tahun pertama dibagi dengan nilai investasi awal.
20