Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan Untuk Memperoleh Kebenaran

Pada hakikatnya, manusia dalam mencari kebenaran itu sangat pelik dan rumit. Namun,
seiring bergantinya tahun, manusia dapat menemukan sebuat kebenaran yang ada. Hal
tersebut dikarenakaan sifat manusia yang selalu ingin mencari tahu tentang suatu hal. Untuk
mencari kebnaran yang ada, manusia menemukan bebrapa jalan dan tahapan yang dapat
ditempuh untuk menyelesaikan suaat masalah yang ada, yaitu:

1. Penemuan secara kebetulan


Penemuan secara kebetulan in tidak dapat dipakai pada cara kerja secara ilmiah. Hal
ini dikarenakan sesuatu yang didapat secara kebetulan berada dalam posisi yang tidak
pasti, datangnya tidak dapat diperhitungkan secara berencana, sehingga menyebabkan
cara kerja tidak efektif dan juga tidak efisien (Kasiram, 2010).

2. Trial and Error


Dalam menemukan suaatu kebenaran dan jawaban atass suatu masalah yang
ingin dipecahkan, manusia juga menggunakan cara trial and error. Cara ini biasanya
ketika manusia ketika sudah mencoba, namun usaha yang ia lakukan ternyata gagal,
maka manusi tersebut akan mencobanya kembali atau akan meninggalkan usaha
tersebut dan mencari caralain untuk mendapatkan kebenarana yang sebenarnya. Cara
trail and error ini memiliki kelebihan tersendiri yaitu adanya usaha yang aktif,
mencoba dan terus mencoba ketika ussahanya gagal, sampai akhirnya bisa
memecahkan masalahnya (Kasiram, 2010).
Namun, cara ini tidak langsung menjadi cara yang ampuh untuk memcahkan
suatu masalah. Hal tersebut dikarenakan cara untuk memcahkannya terlalu panajng,
tidak bisa langsung diketahui kebenarannya, dan belum tentu sesuai dengan
pemecahan masalah yang diharapkan.
3. Otoritas atau Kewibawaaan
Dalam memecahkan masalah, biasanya manusia seringkali mengikuti
pendapat-pendapat apa saja dari para pemimpin yang terdahulu, karena pendapat-
pendapat tersebut dianggap benar tanpa dilakukan pengujian kembali terhadap
kebennarannya. Sehingga pendapat itu akan dijadikan doktrin yang harus diikuti
untuk memecahkan suatu masalah dan untuk menemukan kebenaran yang diinginkan.
Padahal tidak jarang pendapat merekamitu kurang benar, bahkan sama sekali salah.
Namun hal ini dikarenakan rasa penghormatan yang berlebihan sehinggga terkadang
dijadikan ssebagai pedoman hidup atau biasa disebut dengan tradisi atau adat.
Cara ini juga tidak bisa dipandang sebagai suatu cara yang efektif untuk
mendapatkan suatu kebenaran yang akann didapatkan. Meskipun terkadang pendapat
dari pemimpin banyak benarnya juga. Di dalam masa modern ini, mencari kebenaran
melalui otoriter atau orang yang berwenang, bisa memudahkan kita untuk memcahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Periode Argumentasi
Pada zaman sekarang ini, kebenaran tidak tipegang teguh lagi melalui otoritas,
akan tetapi didasarkan para pemikir. Merekalah sumber pengetahuan manusia. Selaain
itu, mereka juga menyampaikan gagasan dan kebenaran dari hasil olah pikir mereka
seniri. Sehingga terkadang akan terjadi berbagai perdebatan tentang argumentasi yang
mereka yakni bahwa argument yang mereka sampaikan akan dapat memperoleh suatu
kebenaran.
5. Cara Ilmiah
Cara ini dapat dipandang bahwa untuk menemukan kebenaran maka harus
dilakukan secara ilmiah dan bertahap. Ciri-ciri dari cara ini yaitu secara rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional yang dimaksud di sini yaitu penelitian dilakukan
sesuai cara-cara yang masuk akal. Empiris yaitu Penelitian tersebut dapat dilihat
dengan indra manusia, sehingga orang lain data melihatnya juga. Sedangkan
sistematis yaitu penelitian tersebut harus dilakukan secara urut atau runtut (Mahmud,
2011).
Untuk memahami cara berpikir ilmiah dijelaskan sanjaya (dalam Sami’udin,
2014) bahwa kita harus paham terlebih dahulu tentang berpikir ssecara deduktif dan
berpikir induktif. Sebab untuk mendapatkan kebenaran dengan cara ini harus
menggunakan penggabungan dari keduaa hal tersebut.

Dapus
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia
Kasiram. 20110. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Mailiki Press
Sami’udin. 2014. Jalan Manusi Dalam Mencari Kebenaran. Jurnal Study Islam
Panca Wahana, Edisi 12

Anda mungkin juga menyukai