CONSUMERS’ BEHAVIORS
“Consumer Characteristics”
Disusun oleh:
Ida Rachmawati (S-1561018)
Anggriani Yulianto (S-1561037)
Kusadahlina Yudhiarti Puntari (S-1561038)
Laila Mega Puspita (S-1561051)
Muamar Norridwan Erlambang (S-1561061)
Lady Azhura Kayoobi (S-1561154)
Yulia Pratiwi (S-1561185)
Sri Rahmawati (S-1561201)
Nabilah Nur Fajrin (B-1561211)
MARKETING MANAGEMENT
JOMBANG
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur selalu kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang Maha
Merestui setiap kesehatan yang kami terima untuk menyelesaikan laporan tertulis
kelompok kami. Shalawat untuk Rasulullah kami Nabi Muhammad SAW. yang menjadi
panutan bagi semua umat Islam di dunia terutama kami sekelompok. Kalimat syukur tak
hentinya kami ucapkan karena kami dapat mencurahkan segala pemahaman ilmu dan
semangat belajar ke dalam makalah mengenai Karakteristik Konsumen ini yang
berdampak terhadap kemandirian kami dalam matakuliah Perilaku Konsumen di bawah
bimbingan Dosen sekaligus Ibu kedua kami dengan kesabaran yang begitu
mengagumkan, Ibu Dr. SITI ZUHROH, M.Si..
Demikian rayuan klasik tak romantis dari kelompok kami di bagian kata
pengantar ini, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca serta
menjadikan kami sebagai mahasiswa dan kreator yang bermanfaat bagi kehidupan dunia
maupun akhirat dalam artian baik. Aamiin.
Tim Penulis
Consumers’ Characteristics i
DAFTAR ISI
Consumers’ Characteristics ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. Apa saja yang dimaksud dengan demografis, kepribadian dan gaya hidup
konsumen?
Consumers’ Characteristics 1
1.2.2. Apakah ada hubungan antara faktor-faktor demografis, kepribadian dan gaya
hidup dengan keuntungan yang akan didapatkan oleh produsen?
1.2.3. Bagaimana demografis, kepribadian dan gaya hidup memengaruhi startegi
maupun riset pemasaran perusahaan?
Consumers’ Characteristics 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Demographics
Konsep suskebudayaan dan demografi sangat erat hubungannya. Variabel
Demografi menggambarkan karakteristik populasi. Berikut ini variabel-variabel
demografis:
2. Usia 7. Pendapatan
3. Agama 8. Wilayah
Perubahan usia dan distribusi etnis serta sikap terhadap para homoseksual
dan lesbian sangat mempengaruhi strategi pemasaran. Misalnya, perubahan sifat dari
golongan sosial belakangan ini memaksa para retailer untuk maju atau mundur di
pasar. Perusahaan seperti Sears, yang secara tradisional berfokus pada golongan
menengah, kehilangan pangsa pasar di toko-toko barang khusus untuk kelas atas dan
toko swalayan potongan harga untuk kelas bawah. Selama tahun 1980-an dan awal
tahun 1990-an penjualan toko barang-barang khusus seperti The Limited dan The
Consumers’ Characteristics 3
Gap bertambah lebih dari 20 persen per tahun. Sears dan J.C. Penney harus
melakukan penyesuaian penting untuk memenuhi persaingan baru.
Consumers’ Characteristics 4
kecil. Sangat penting untuk menentukan batasan usia karena
disesuaikan dengan karakteristik setiap usia.
Jenis Kelamin
Umumnya produk-produk yang menggunakan segmen ini
berhubungan dengan gaya hidup, seperti pakaian, sepatu, kendaraan,
dan sebagainya. Contoh : sepatu pria dengan sepatu wanita.
Pendidikan
Pada masing-masing tingkatan pendidikan, kebutuhan dan
penggunaan barang oleh konsumen berbeda-beda. Benda produk yang
digunakan berfungsi sebagai penunjang bagi pendidikan mereka.
Contoh : Mahasiswa lebih membutuhkan laptop dibandingkan
dengan anak SD, karena jika diukur dari intesitas pendidikannya,
mahasiswa meiliki tugas yang lebih banyak dan rumit sehingga
dibutuhkan laptop sebagai media penunjang.
Jenis Pekerjan
Bermacam-macam jenis pekerjaan, bermacam-macam pula
kebutuhan dan penggunaan barang pada masing-masing jenis pekerjaan
tersebut. Benda produk yang digunakan berfungsi sebagai penunjang
bagi pekerjaan mereka.
Contoh: Nokia E7 merupakan smartphone biasa yang
dilengkapi aplikasi seperti Quickoffice, Adobe PDF, Microsoft
Communicator Mobile, dan lain sebagainya. Target market ponsel ini
ialah businessman atau orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis
yang membutuhkan kecepatan, keringkasan, dan kemudahan agar tidak
menghambat bisnis mereka.
Pendapatan
Pendekatan ini sangat erat hubungannya dengan jenis
pekerjaan, penting dan dibutuhkan oleh marketer untuk mengetahui
target market sesuai dengan harga pada produk yang akan dipasarkan.
Contoh: Walaupun sama-sama mobil keluarga dan bernaung
dalam satu nama “Toyota”, harga antara Avanza dan Alphard cukup
jauh. Kisaran harga mobil Avanza antara 150-180 juta, sedangkan
Consumers’ Characteristics 5
Alphard 600 juta sampai milyaran. Tentu market yang dikejar Avanza
ialah keluarga menengah sedang, dimana konsumen lebih
mementingkan harga dan fungsi utama (cukup untuk dikendarai) dari
pada kenyamanan dan prestige. Berlawanan dengan market yang
dikejar Alphard ialah keluarga menengah ke atas, dimana konsumen
mengutamakan prestige serta kenyamanan dan mengesampingkan
harga.
Agama
Segmentasi berdasarkan agama tentu tidak dapat dilakukan
pada setiap jenis produk. Segmentasi ini umumnya sangat sensitif dan
memerlukan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan konsumen
dan hanya dapat diterapkan pada komoditi tertentu yang pasarnya amat
sensitif terhadap simbol-simbol agama.
Contoh: Di Indonesia didirikan bank syariah, seperti Bank
Muammalat, Bank Mandiri Syariah, dan lain-lain, yang bertujuan
menciptakan sistem perekonomian berbasis nilai-nilai dan prinsip
syariah untuk diterapkan dalam bisnis dan transaksi. Awal mula
didirikannya bank-bank syariah ialah salah satunya disebabkan oleh isu
tentang haramnya bunga. Oleh karena itu, bank syariah memusatkan
pasarnya untuk masyarakat yang memahami dan menerapkan aturan
Islam dalam kehidupannya, dengan slogan-slogan yang berkaitan
dengan agama.
2.1.2. Manfaat analisis demografi, yaitu :
Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.
Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau,
kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan
dengan data yang tersedia.
Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan
penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi,
budaya, lingkungan dan lain-lain.
Consumers’ Characteristics 6
Mengestimasi pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa
yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
2.2. Personalities
Di bawah ini termasuk ke dalam aspek kepribadian:
Consumers’ Characteristics 7
manusua memiliki pikiran yang disadari, dewasa sebelum waktunya, dan
yang tidak disadari serta kekuatan-kekuatan yang memicu perilaku manusia
sebagai konsumen.
a) Hubungan antara teori psikoanalitik dengan strategi promosi
Menurut para peneliti motivasi (motivation researchers) pada
tahun 1950-an, pemikira psikoanalitikdengan penekanan impian-
impian yang tidak masuk akal, fantasi dan simbol-simbol untuk
mengidentifikasi motif-motif yang tidak disadari yang melandasi
tindakan manusia, memiliki dampak yang besar terhadap pemasaran.
Perusahaan periklanan merekrut dan menjadikan para psikoanalis
sebagai sumberdaya manusia mereka untuk membantu perusahaan
dalam mengembangkan tema promosi dan kemasan yang akan berkesan
dalam benak konsumen tanpa disadari. Beberapa peneliti pemasaran
tetap menggunakan teori Freudian untuk mengidentifikasi simbol dan
fantasi yang tanpa disadari mendorong konsumen untuk membeli
produk perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan kopi General Mills
berusaha menghubungkan minum kopi merek “Capuccino Italia yang
Baru” secara romantis dengan menunjukkan gambar yang muncul dari
cangkir beruap. Dari salah satu contoh tersebut menunjukkan, jika teori
psikoanalitik menempatkan sejumlah simbol yang digunakan oleh para
pemasar.
b) Teori Psikoanalitik dan Riset Konsumen
Riset perilaku konsumen sangat bergantung terhadap teknik
proyektif psikoanalitik yang dikembangkan untuk mengidentifikasi
motif yang tidak disadari manusia saat bertindak. Freud menunjukkan
teknik utama utama berunsur terapi dengan meminta para pasien untuk
berbaring di sofa dan santai secara fisik dan psikologi. Perasaan santai
memicu penurunan sikap berontak dan membantu untuk memahami
tentang motivasi yang tidak disadari. Salah satunya dengan wawancara
mendalam (depth interviews) yang merupakan wawancara panjang
untuk mengidentifikasi reaksi konsumen agar melakukan pembelian
barang atau menggunakan jasa suatu perusahaan. Pada kelompok fokus,
Consumers’ Characteristics 8
lima hingga sepuluh konsumen dirangsang untuk mengungkapkan
perasaan dan pikiran mengenai barang atau jasa tersebut.
Consumers’ Characteristics 9
Adapun sifat bawaan lainnya di bawah ini:
Consumers’ Characteristics 10
2.2.3. Skala Sifat Bawaan Tambahan
Consumers’ Characteristics 11
2.2.4. Pembelian Kompulsif sebagai Sifat Bawaan Kepribadian
Consumers’ Characteristics 12
hidup seperti berspekulasi di pasar modal atau melakukan aktivitas–aktivitas
kesenangan seperti mendaki gunung, terbang laying dan menjelajah hutan.
Akan tetapi, jika dihubungkan dengan setiap diri pribadi gaya hidup dan
kepribadian perlu dibedakan dengan dua alasan penting. Pertama, secara konseptual
keduannya berbeda. Kepribadian merujuk pada karakteristik internal seseorang,
sedangkan gaya hidup manesfetasi eksternal dari karakteristik tersebut atau
bagaimana seseorang hidup. Walaupun kedua konsep ini menguraikan inidividu,
namun keduanya menguaraikan aspek individu yang berbeda.
Consumers’ Characteristics 13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsep subkebudayaan dan demografi sangat erat hubungannya. Variabel
Demografi menggambarkan karakteristik populasi, meliputi variabel-variabel
kebudayaan, usia, agama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendapatan,
wilayah, suku serta pendidikan. Demografis memiliki hubungan bersama
kepribadian, yang mengandung teori psikoanalitis yang dapat memberikan dampak
pada strategi promosi serta riset pemasaran perusahaan.
Consumers’ Characteristics 14
DAFTAR PUSTAKA
Cattel, R., Eber, H., & Tatsuoka, M. (1970). Handbook for the Sixteen Personality Factor
Questionnaire. U.S.: IL: Institute for Personal Ability Testing.
Mowen, J. C., & Minor, M. (2001). Perilaku Konsumen (V ed., Vol. I). (L. Salim, Penerj.)
Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
Consumers’ Characteristics 15