PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Cara penundaan kepailitan ini dapat ditempuh dengan mekanisme pengajuan perdamaian.
Debitur pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada semua Kreditur atau
melakukan PKPU.
Jika pengesahan perdamaian telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kepailitan
berakhir.
Kurator wajib mengumumkan perdamaian tersebut dalam Berita Negara Republik
Indonesia dan paling sedikit 2 surat kabar harian.
Jika tidak ditentukan lain, Kurator wajib mengembalikan kepada Debitur semua benda,
uang, buku dan dokumen yang termasuk harta pailit dengan tanda terima yang sah.
Jika para pihak tidak puas terhadap keputusan pengadilan niaga, dapat mengadakan upaya
hukum, yakni kasasi. Dijabarkan dalam Pasal 11 UUK, yang mengemukakan :
1. Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit
adalah kasasi ke MA.
2. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan paling lambat 8
(delapan) hari setelah tanggal putusan yang domohonkan kasasi diucapkan, dengan
mendaftarkan kepada panitera pengadilan yang telah memutus permohonan pernyataan
pailit.
a. Perdamaian
Debitur pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada semua
kreditor.Rencana perdamaian tersebut wajib dibicarakan dan diambil keputusan segera setelah
selesainya pencocokan piutang. Keputusan rencana perdamaian diterima apabila disetujui dalam
rapat kreditor oleh lebih dari seperdua jumlah kreditor konkuren yang hadir dalam rapat dan
yang mewakili paling sedikit dua pertiga dari jumlah seluruh piutang konkuren yang diakui atau
untuk sementara diakui oleh kreditor konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut.
Apabila lebih dari seperdua jumlah kreditor yang hadir dalam rapat kreditor dan mewakili
paling paling sedikit seperdua dari jumlah piutang kreditor yang mempunyai hak suara
menyetujui untuk menerima rencana perdamaian, dalam jangka waktu paling sedikit delapan hari
setelah pemungutan suara pertama diadakan, harus diselenggarakan pemungutan suara kedua.
Pada pemungutan suara kedua kreditor tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada
pemungutan suara pertama.
Setiap orang yang berkepentingan dapat melihat dengan Cuma-Cuma berita acara rapat
yang disediakan paling lambat tujuh hari setelah tanggal berakhirnya rapat di Kepaniteraan
Pengadilan.
Isi perdamaian yang termuat dalam berita acara perdamaian harus dimohonkan
pengesahan kepada pengadilan yang megeluarkan keputusan kepailitan.Pengadilan harus
mengeluarkan penetapan pengesahan paling lambat tujuh hari sejak dimulainya sidang
pengesahan.
Namun demikian, pengadilan wajib menolak pengesahan apabila:
1. Harta debitur, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak untuk menahan suatu benda,
jauh lebih besar daripada jumlah yang disetujui dalam perdamaian
2. Pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin, dan
3. Perdamaian itu terjadi karena penipuan, atau persengkongkolan dengan satu atau lebih
kreditor, atau karena pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan tanpa menghiraukan
apakah debitur atau pihak lain bekerja sama untuk mencapai perdamaian. (pasal 159 ayat
(2) UU No.37 Th 2004).
Selanjutnya, dalam hal permohonan pengesahan perdamaian ditolak, baik kreditor yang
menyetujui rencana perdamaian maupun debitur pailit, dalam jangka waktu delapan hari setelah
putusan pengadilan diucapkan dapat mengajukan kasasi. Sebaliknya, dalam hal rencana
perdamaian sisahkan atau dikabulkan, dalam jangka waktu delapan hari setelah putusan
pengadilan diucapkan dapat diajukan kasasi oleh:
1. Kreditor yang menolak perdamaian atau yang hadir pada saat pemungutan suara.
2. Kreditor yang menyetujui perdamaian setelah mengetahui bahwa perdamaian tersebut
dicapai berdasarkan alasan yang tercantum dalam pasal 159 ayat (2) UU No. 37 Th 2004
diatas.
b. Insolvensi
Insolvensi merupakan fase terakhir kepailitan. Insolvensi adalah suatu kejadian di mana
harta kekayaan (boedel) pailit harus dijual lelang di muka umum, yang hasil penjualannya akan
dibagikan kepada kreditor sesuai dengan jumlah piutangnya yang disahkan dalam akor.
Dengan adanya insolvensi tersebut, Zainal Asikin menulis bahwa curator/Balai Harta
Peninggalan mulai mengambil tindakan yang menyangkut pemberesan harta pailit,yaitu:
15 Feb 2013: Rapat Kreditur di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pukul 09:00,
18 Feb 2013: Mengundang kreditur non-tiket dan agen untuk mengajukan tagihan
kreditur dan pajak di Kantor Kurator,
18 Feb – 1 Maret 2013: Penumpang Batavia Air bisa muendaftarkan diri sebagai kreditur
Batavia Air,
14 Maret 2013: Verifikasi dan pencocokan piutang di kantor Kurator.
Namun untuk para pemegang tiket calon penumpang, salah satu Kurator Batavia Air (Turman
Panggabean) sudah menyatakan bawah penggantian tiket calon penumpang dapat dilakukan
dengan syarat ada investor baru. Jadi sepertinya sudah pupus harapan bagi pemegang tiket untuk
bisa mendapatkan uang refund atau pengembalian.
3. Komentar
Proses pembuktian yang dilakukan terhadap Batavia Air terbilang mudah karena Batavia
Air sendiri mengakui utang-utangnya tersebut. Akan tetapi, alasan Batavia Air tidak bisa
membayar utang-utangnya karena force majeur ditolak oleh pengadilan. Lalu, ketika dilakukan
verivikasi jumlah utang, terdapat perbedaan antara jumlah utang Batavia Air menurut ILFC dan
SLL. Pada akhirnya, perbedaan jumlah utang tersebut tidak menghalangi dijatuhkannya putusan
pernyataan pailit dikarenakan hakim hanya melihat fakta adanya pengakuan utang. Apabila
nantinya terdapat perbedaan jumlah utang, maka dapat diselesaikan oleh kurator pada masa
pencocokan utang.
Pemberhentian operasi Batavia Air ini menimbulkan tanda tanya dari berbagai pihak, salah
satunya adalah situs hukumonline.com. Ketika ditanya hukumonline.com untuk belajar dari
kasus Telkomsel agar tetap beroperasi, Raden Catur Wibowo, kuasa hukum Batavia Air,
mengatakan bahwa kasus tersebut berbeda. Pasalnya, industri penerbangan tidak sama dengan
industri telekomunikasi. Akibat dari permohonan pailit ini, semua pemilik pesawat telah menarik
pesawat-pesawatnya, Alhasil, Batavia hanya memiliki 14 pesawat yang diberdayakan. “Dan itu
sangat berat hanya mengoperasikan 14 pesawat. Kalau sudah ditarik, apa yang mau kita
operasikan,” pungkas Catur usai persidangan.
Menurut Suharto Abdul Majid, Ketua Forum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI),
kepailitan Batavia Air dinilai mencurigakan. Ada dua poin penting mengenai kecurigaannya
terhadap kepailitan Batavia Air. Yang pertama, berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, setiap perusahaan penerbangan diwajibkan memiliki
dana cadangan yang memadai. Dalam hal ini berarti bahwa dalam struktur keuangan maskapai
penerbangan ada bank garansi yang menjamin. Suharto menuturkan, dengan adanya garansi
tersebut, jika terjadi sesuatu seperti kepailitan, sudah ada jaminan bank yang dapat melunasi
utang perusahaan penerbangan. Ia yakin Batavia Air memiliki dana cadangan. Tetapi nyatanya,
kasus kepailitan Batavia Air tidak dapat dihindari. Lalu yang kedua, kepailitan Batavia Air ini
terbilang tiba-tiba. Menurut Suharto, jangka waktu penyelesaian utang Batavia Air tergantung
kemauan perusahaan penerbangan itu. Suharto mengatakan, jangka waktu penyelesaian utang
bisa dilakukan dalam satu bulan, bahkan satu tahun. "Peluang sengaja dipailitkan, bisa saja," kata
Suharto.
Terlepas dari semua persepsi dan dugaan yang telah diarahkan kepada kasus kepailitan
Batavia Air, nyatanya kasus kepailitan Batavia Air ini telah menjadi suatu luka dalam industri
transportasi udara di Indonesia yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan
sistem keuangan maskapai penerbangan, yang harus dimulai dari regulasi oleh pemerintah.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan
intisari permasalahan, adalah sebagai berikut :
1. Proses pengajuan permohonan pailit diajukan oleh pengadilan yang berwenang yaitu
pengadilan niaga yang berdomisili daerah tempat kedudukan debitur itu berada. Pengajuan
permohonan pailit diajukan oleh kreditur sebagaimana yang diatur pada pasal 2 UU No 37
Tahun 2004. Permohonan pengajuan pailit diajukan kepada pengadilan melalui panitera.
Panitera mendaftarkan permohonan kepailitan kepada ketua pengadilan niaga dalam jangka
waktu paling lambat 1 hari terhitung sejak tanggal permohonan didaftarkan. Dalam jangka
waktu paling lambat 2 hari terhitung sejak tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan
pengadilan mempelajari permohonan dan menetapkan hari sidang. Sidang pemeriksaan atas
permohonan kepailitan diselenggarakan paling lambat 20 hari sejak permohonan. Tahap
putusan atas permohonan kepailitan dikabulkan atau diputus oleh hakim apabila fakta atau
keadaan secara sederhana terbukti memenuhi persyaratan pailit. Putusan pailit harus
diucapkan paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan
dimana berdasarkan pada asas peradilan, cepat, sederhana, dan biaya murah, putusan tersebut
wajib diajukan kepada jurusita.
2. Pengurus perseroan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kepailitan perseroan,
jika kepailitan perseroan tersebut disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dari pengurus
perseroan. Namun pengurus tidak dapat dibebani tanggung jawab apabila dapat
membuktikan kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; telah melakukan
pengurusan dengan itikad baik, kehati-hatian, dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan
perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; tidak mempunyai benturan
kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang dilakukan;
dan telah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kepailitan.
http://madthomson.blogspot.co.id/2014/06/tugas-makalah-kepailitan-fakultas-hukum.html
http://unjalu.blogspot.co.id/2011/03/hukum-kepailitan_30.html
http://fundandfantasy.blogspot.co.id/2013/12/kasus-kepailitan-batavia-air.html