com/)
(https://sso.kompas.com/login/a29tcG
(https://www.kompasiana.com/diah_fajri)
F OLLOW ()
E KO NOMI
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi
lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi
danpembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan
pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling
kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk
:
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun
terbesar dalam laporan keuangan sering kali berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari
siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin
meliputi bahan baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam produksi, barang dalam proses
manufaktur, dan abrang jadi yang tersedia untuk dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari
dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus sik bang dan yang lainnnya dengan biaya terkait.
Enam fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan
bahan baku yang diperlukan, dengan perangkat lunak computer yang terotomatisasi ketika bahan baku mencapai tingkat yang
telah ditentukan terlebih dahulu, dengan pesanan yang dilakukan atas abahan baku yang diminta unutk memenuhi pesanan
pelanggan, atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan bahan baku secara periodik.
Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi
atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan
yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke ruang
penyimpanan dan slinan dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau noti kasi elektronik mengenai penerimaan barang,
biasanya diserahkan ke bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan akuntabilitas merupakan
hal penting unutk semua transfer tersebut.
Setelah diterima, bahan itu biasanya disimpan diruang penyimpanan. Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk
produksi, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak, mengerjakan
pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang
diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui le induk persediaan perpetual dan mencatat transef
dari akun bahan baku kea kun barang dalam proses. Pembaharuan tersebut dilakukan secara otomatis dalam organisasi yang
memiliki sistem perangkat lunak akuntansi dan manajemen persediaan terintergrasi.
Memroses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang
jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang
telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis. Departemen pengendalian produksi yang terpisah sering
kali bertanggung jawab untuk menentukan provisi untuk memperhitungkan kuantitas yang diproduksi, pengendalian atas sisa
bahan, pengendalian kualitas, dan perlindungan sik bahan dalam proses. Setiap departemen produksi biasanya bertanggung
jawab untuk mereview laporan produksi dan sisa bahan yang dibuat computer, yang menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi akuntansi untuk mencatat transfer bahan dan menentukan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari pemrosesan fungsi barang bagi semua perusahaan
manufaktur. Sistem tersebut menunjukkan pro tabilitas relative produk untuk perencanaan dan pengendalian manajemen
serta menilai persediaan untuk menyusun laporan keuangan. Terdapat dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan
sistem biaya proses, tetapi terdapat banyak variasi dan kombinasi dari kedua sistem tersebut.dalam sistem biaya pekerjaan
(job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekrjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam
sistem biaya proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per unit untuk setiap
proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya terdiri dari leinduk, neraca lajur, dan laporan yang mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja,
dan overhead berdasarkan pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan. Ketika pekerjaan atau produk telah selesai,
biaya yang terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada laporan departemen produksi.
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan diruang penyimoanan menunggu dikirim. Dalamperusahaan yang
memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian sik yang terpisah, disuatu area
dengan akses terbatas. Pengendalian barang sering kali dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
(htt
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Pengiriman actual barang kepada pelanggan
dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan
untuk memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengiriman actual merupakan
pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan terkait dalam sistem akuntansi. Jadi, pengiriman barang jadi
harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.
Bagi banyak perusahaan, terdapat pergerakan barang secara sik dalam perusahaan ketika mentransfer persediaan dari bahan
baku ke barang dalam proses ke barang jadi. Serupa denga pengiriman barang jadi, transfer persediaan dalam siklus
persediaan dan pergudangan harus diotorisasi oleh dokumentasi transfer yang layak untuk memastikan keakuratan transfer
biaya antarakun persediaan pada neraca.
Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Sebagian besar perusahaan tidak
menggunakan sistem perpetual untuk barang dalam proses. File induk persediaan yang diakuisisi, dijual, dana da ditangan.
Dalam sistem terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, le itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk
akuisisi bahan baku, le induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi persediaan diproses sebagai
bagian dari pencatatan akuisisi.
Internet memiliki kegunaan khusus dalam pengelolaan persediaan, dari sini dapat diketahui informasi lengkap berbasis real
time yang dibutuhkan oleh rekan bisnis (pemasok dan pelanggan). Informasi yang biasanya terseedia didalamnya, seperti
jumlah stok yang disimpan, lokasi produk, dan berbagai informasi lainnya yang diperlukan manajemen untuk meegawwasi
aliran persediaan.
Selain kegunaannya yang penting, internet juga dapat meenimbulkan resiko bisnis. Penggunaannya dalam E-Commerce akan
meningkatkan resiko bisnis jika pengendalian untuk mengopeerasikannya kurang memadai. Seperti pembetasan penggunaan
password, rewalls, dan peengendalian teknologi manajemen lainnya. Hal tersebut akan memunculkan
kecurangan/keesempatan untuk mengubah jumlah persediaan yang telah ada.
Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan
informasi bahan baku, barang setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.
Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) akti tas yang berbeda, yaitu :
Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan
penyimpanan bahan baku (table 2). Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi
tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, baik transaksi siklus
akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia.
Pengujian terhadap pengendalianakuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut harus berjalan efektif dan transaksi
akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka
auditor harus melakukan veri kasi proses akuntansi yang benar atas biaya inidalam siklus penggajian dan persoalia.
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi ke 4 (empat), yaitu pemrosesan barang dan pentimpanan barang jadi
(table 2). Klien membukukan aktivitasnya dalam pencatatan akuntansi biaya, yang independen dari siklus lain dan diuji
sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir (table 2). Proses ini merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam veri kasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat
daalam berkas utama persediaan perpetual. (htt
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentuan apakah klien mengikuti metode prsediaan yang
sesuai dengaan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur yang digunakan auditor untuk melakukan
veri kasi biaya ini disebut pengujian harga. Sebaagai taambahaan, auditoe harus melakukan pengujian kompilasi persediaan.
Yaitu suatu pengujian utuk melakukan veri kassi apakah perhitungan sik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga
persediaan dijabarkan dengan benar untuk menghitung saldo buku besar.
Pada tabeel 3 (tiga), auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga keja langsung, daan overhead
sebagai bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia. Mereka juga menguji pengiriman
barang dan mencatat pendapatan dan biayaterkait dengan siklus penjuaalan dan penagihan. Auditor peerlu
mempertimbangkanhasil pengujian tersebutdalam siklus lainnnyauntuk menentukan sifat dan lingkup pengujian subtantif
yang diperlukandalam audit persediaan.
Sistem dan pengendalian tas akuntansi biaya bervariasi di setiap perusahaan. Lebih bervariasi dibandingkan dengan wilayah
audit lainnya, karea jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang diinginkan manajemen sangat bervariasi. Misalnya,
perusahaan yag memproduksi mesin pertanian dapat memiliki pencatatan akuntansi dan pengendalian internl yang sangat
berbeda denngan produsen baja yang membuat dan memasang lmari besi pesanan.tentunya perusahaan kecil dengan pemilik
yang secara aktif terlibat dalam proses produksi akan membutuhkanpencatatan yang lebih sederhana dibandingkan
perusahaan besar yang menghasilkan bermacam-macam produk.
Pengendalian akuntansi biaya, adalah proses yang mempengaruhi persediaan sik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan
bakudipesan ssampai barang selesai diproduksi dan dipindaahkan kepeyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2
(dua) kategori :
Pengendalian sik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
Pengendalian atas biaya terkait
Untuk melindungi asset, banyak perusahaan secaraa sik memisahkan dan membatasi akses ketempat penyimpanan bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. Klien dapaat menggunakan
dokumen bernomor urut untuk mengotorisasi pergerakan persediaan agar tidak terjaddi penyalahgunaan asset. Salinan atas
dokumen tersebut harus dikirimkan langsung kebagian akuntansi oleh pihak yang menerbitkan, tanpa melalui personel yang
bertanggunngjawabatas pengawasannya. Contoh dokumen yang efektif untk jenis ini adaalah permintaan bahan baku yang
disetujui untuk dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan menyusun berkas utama persediaan perpetual yang
dilakukan oleh personel yang mewakili wewenang atau akses asset, dengan alas an sebagai berikut :
Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan untuk memulai produksi atau pembelian tambahan
bahan baku.
Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang dapaat ditelaah untuk mengetahui tingkat
keusangan barang yang pergerakannya lambat.
Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaaan antara perhitungan sik dan jumlah yang
tertera didaftar perpetual.
(htt
Pengendalian sik
Pengujian auditor atas pengendalian sik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan
pengamatan dan tanya jawab. Diamati apakah gudang dikunci dan ditangani oleh pegawai yang kompeten. Auditor dapat
meminta pengawas persediaan untuk menjelaskan tugas mereka terkait dengan pengawas persediaan. Jika auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian sik tidak memadai dan persediaan akan sulit dihitung secara akurat, maka auditor harus
memperluas pengamatan ke pengujian persediaan sik untuk memastikan bahwa penghitungannya memadai.
Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan
yang terjadi telah dicatat, jumlah diskripsi dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Pertama auditor memahami internal
control, kemudian pengujian melalui pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen dilakukan.
Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian sik atau mengubah sat pelaksanaannya
dilakukan dengan pemeriksaan dokumen, yaitu dokumen untuk veri kasi pembelian bahan yang mendukung pengurangan
persediaan bahan dan peningkatan barang jadi, pengurangan persediaan barang jadi.
Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain untuk
mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk. Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan
sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan dan penggajian. Pengalokasian overhead juga harus dievaluasi.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, saperti halnya dalam siklus lain. Dalam
melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya.
Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor
membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak, tangki, dll) dan
kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang
tersimpan. Setelah melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki
dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian perincian saldo persediaan.
Persediaan jenisnya bervariasi disetiap perusahaan, oleh karena itu pemahaman atas industri dan bisnis klien lebih penting
dalam persediaan dibandingkan dalam area lainnya. Beberapa hal pokok yang harus dipertimbangkan auditor antara lain
adalah metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen, potensi keusangan persediaan, dan risiko tertukarnya barang (htt
konsinyasi dengan persediaan milik sendiri.
Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien,
termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus
dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab pertanyaan mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam
pengendalian internal dan proses lain sejak tahun sebelumnya.
Oleh karena kompleksitas dalam persediaan, maka akan membahas dua aspek pengujian pengendalian untuk perincian saldo,
pengamanan sik dan penetapan harga dan kompilasi.
PSA 07 (SA 331) sekarang, mensyaratkan auditor untuk memeriksa efekti tas metode klien dalam perhitungan persediaan dan
mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi sik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor
harus :
Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun.
Mengamati prosedur perhitungan klien.
Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka.
Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan sik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07adalah adanya perbedaan antara orang yang melakukan pengamatan atas perhitungan
sik persediaan dan orang yang bertanggungjawab atas perhitungannya. Klien bertanggungjawab untuk menyusun prosedur
perhitungan sik akurat atas penyediaan dan membuat pencatatannya. Auditor bertanggungjawab mengevaluasi dan
mengamati prosedur klien termasuk melakukan pengujian perhitungn persediaan dan mengambil kesimpulan apakah
persediaan sik sudah memadai.
Terlepas dari metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan sik secara periodik atas persediaan, tetapi
tidak perlu setiap tahun. Perhitungan sik dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus
sepanjang tahun. Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika terdapat pengendalian internal memadai atas berkas utama
persediaan perpetual.
Auditor perlu memahami pengendalian atas perhitungan sik persediaan yang dilakukan klien sebelum perhitungan sik
dilakukan.
Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan sik persediaan sama dengan yang dilakukan pada area audit lainnya. Keputusan ini
mencangkup dengan prosedur audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel, dan pemilihan
sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan membahas prosedur audit yang memadai untuk
itu.
Penetapan waktu
Auditor menutuskan apakah perhitungan sik dapat dilakukan sebelum akhir tahun, terutama dengan dasar akurasi berkas
utama persediaan perpetual. Saat klien melakukan perhitungan interim, yang disetujui auditor bila pengendalian internal
efektif, auditor pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan persediaan dan menguji transaksi yang tercatat dalam
pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
Jumlah sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk
mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan sik dapat diambil dari jumlah total jam
yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
(htt
Pemilihan sampel
S di l k k hi di k h b h i h id l
Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati-hati dalam :
Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signi kan dan sampel dari jenis persediaan tertentu.
Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin usang atau rusak.
Mendiskusikan dengan manajemen alasan tidak dimasukkannya persediaan tertentu.
Pengujian Atas Pengamatan Fisik
Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan sik yang dilakukan sesuai dengan
intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif, maka auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan.
Saat personil yang menghitung tidak menjalankan intruksi, auditor harus menghubungi penyelia personil tersebut agar
menyelesaikan persoalan ini atau memodo kasi prosedur pengamatan. Misalnya, jika prosedur mengharuskan satu tim
menghitung persediaan dan tim kedua menghitung kembali untuk menguji akurasinya, maka auditor harus
menginformasikan keoada manajemen jika kedua tim ini bekerja bersama-sama.
Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan kepastian bahwa klien menggunakan penetapan
biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya
produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam produksi dan biaya.
Untuk mencegah persediaan yang sudah usang dimasukkan dalam perhitungan atau lebih saji, klien harus melakukan telaah
formal dan pelaporan atas persediaan yang sudah usang, pergerakannya lambat, rusak atau lebih saji, juga lakukan
pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan penghitungan sik driringkas dengan benar dan
penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan
perpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar.
Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan
akuisisi. Auditor dapat menggunakan informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi
masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Adapun tujuan audit dan pengujian terkait atas
penetapan harga dan kompilasi persediaan,
Penilaian Persediaan
Auditor harus memperhatikan tiga hal, Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK. Kedua, penerapan metode harus
konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar harus dioertimbangkan. Dalam veri kasi
penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi.
Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata
tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu
jenis persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya
ber uktuasi. Auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk diveri kasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor
kepada kliaen, lalu memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji,
terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. Terakhir, auditor harus menguji biaya per unit tercatat dalam pencatatan
perpetual ke faktur vendor sebagai bagian dari pengujian transaksi siklus dan pembayaran.
Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan
(htt
jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas berkas
utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesi kasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan
metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Dalam hal tenaga kerja langsung, auditor harus melakukan veri kasi biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja
yang diperlukan untuk membuat satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari
spesi kasi rancangan atau sumber serupa.
Dalam overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan untuk menguji konsistensi dan kewajaran
dan menghitung kembali biaya untuk menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki pencatatan biaya
standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah dengan menalaah dan menganalisis selisih.
Dalam menetukan biaya Harga Perolehan Persediaan, auditor harus mempertimbangkan nilai realisasi bersih yang lebih kecil
daripada biaya historis. Lalu, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor pada periode jeda
atau faktur terakhir yang jika tidak terdapat pembeliaan persediaan setelah akhir tahun. Auditor pun harus
mempertimbangkan nilai penjualan persediaan dan kemungkinan dampak uktuasi harga untuk menemukan nilai realisasi,
dimana kemungkinan keusangan saat mengevaluasi persediaan.
INTEGRASI PENGUJIAN
Auditor melalukan veri kasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan
seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian mengalir ke harga pokok penjualan atau
menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Untuk audit yang kliennya
menggunakan persediaan perpetual, auditor melakukan pengujian ini sebagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi yang dilakukan daloam siklus akuisisi dan pembayaran.
Auditor melakukan veri kasi pada biaya tenaga kerja langsung yang kondisinya sama diterapkan seperti dalam pembelian.
Kebanyakan pencatatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari
audit siklus penggajian dan personalia.
Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan pencatatan penjualan, akan terjadi bila silkus
penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar atas
harga pokok penjualan bersamaan dengan pengujian penjualan.
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dilakukan untuk memveri kasi pengendalian yang memengaruhi persediaan, yang
tidak diveri kasi auditor dalam pengujian ketiga silkus sebelumnya. Auditor menguji pengendalian sik, pemindahan biaya
bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama persediaan
perpetual, dan pencatatan biaya per unit.
Persediaan sik, penetapan harga, dan kompilasi penting dalam audit persediaan karena salah saji salah satu aktivitas dapat
menghasilkan salah saji pada persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa
dari persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur dikurangi
persediaan akhir.
Pada pengujian persediaan sik, auditor sabgat bergantung pada berkas utama persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian
dari siklus yang telah kita bahas dan telah dianggap andal. Oleh karena itu, auditor dapat mengamati dan menguji (htt
penghitungan sik pada waktu di luar akhit tahun dan menggunakan perpetual agar pencatatan jumlahnya memadai.
Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif atas transaksi dan saldo persediaan terkait, mereka
juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit terkait saldo, dengan melakukan pengujian yang
memenuhi 4 tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar akuntansi mensyaratkan pengungkapan atas metode penilaian
persediaan dan informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO cadangan, pada penjelasan tambahan.
Auditor harus memperoleh pemahaman atas pengendalian klien sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang
melakukan pengujian pengendalian tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai bagi keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan.
RESPONS : 0
BERI NILAI
KOMENTAR
(htt
KIRIM
KIRIM
TERPOPULER
(https://www.kompasiana.com/popular)
NIL AI TERTINGGI
FEATURED ARTICLE
TERBARU
HEADLINE
Ikuti Aturan Mainnya Jika Anda Ingin Menangkap Kepiting di Mandurah, Australia Barat
(https://www.kompasiana.com/zulfakriza/5a90f6fccaf7db4016007242/rekreasi-berburu-kepiting-di-mandurah-western-
(https://www.kompasiana.com/zulfakriza)
Zulfakriza Z. (https://www.kompasiana.com/zulfakriza)
181
INI
menghancurkan
lemak Anda!
Turun 10 kg
dalam 3 hari!
Aman dan
mudah!
Gunakan listrik
24 jam per hari
GRATIS!
Rahasianya
(HTTP://KOMPASIANA.COM)
TENTANG KOMPASIANA
BANTUAN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN)
FAQ (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN/FAQ)
(htt