PERCOBAAN
SPEKTROSKOPI GAMMA DENGAN DETEKTOR CdTe
LANDASAN TEORI :
Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan, dan
memberikan energi yang cukup, sehingga beberapa electron dalam kristal berpindah dari pita
valensi ke pita konduksi, sehingga menyisakan hole. Pasangan elektron dan hole ini seperti juga
pasangan ion dalam zat cair atau gas, akan bergerak apabila ada beda tegangan, seperti ion
positif dan ion negatif. Ingat bahwa muatan positif dalam bahan semikonduktor pada kenyataannya
tidak bergerak. Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa hole-hole dalam kristal akan diisi oleh
elektron-elektron tetangganya, elektron-elektron yang bergerak ini pun akan meninggalkan/
membuat hole-hole baru di tempatnya semula. Hal ini menyebabkan seolah-olah hole itu bergerak.
Detektor semikonduktor terdiri atas bahan tipe–n dan tipe–p seperti ditunjukkan pada
Gambar 1a. Semikonduktor tipe–n dihubungkan dengan kutub positif tegangan listrik, sedangkan
semikonduktor tipe–p dihubungkan dengan kutub negatif tegangan listrik. Hal ini menyebabkan
pembawa muatan positif akan tertarik ke kutub negatif (atas), dan pembawa muatan negatif akan
tertarik ke kutub positif (bawah). Hal ini menyebabkan timbulnya lapisan kosong muatan (depletion
layer) seperti ditunjukkan pada Gambar 1b. Lapisan kosong muatan ini sama dengan halnya
volume sensitif pada ruangan dalam kamar ionisasi
Bila ada radiasi pengion memasuki daerah ini, akan terbentuk pasangan “ion-ion” baru, yaitu
elektron dan hole yang masing-masing akan bergerak ke kutub positif dan kutub negatif.
Tambahan elektron dan hole inilah yang akan menyebabkan terbentuknya pulsa atau arus listrik.
Jadi pada detektor ini, energi radiasi diubah menjadi energi listrik. Dalam detektor CdTe akan
dihasilkan sepasang elektron dan hole untuk tiap energi 4,43 eV. Pada Gambar 2 ditunjukkan
spektrum Ba-133 yang dicacah dengan detektor CdTe.
tipe-n tipe-p
power supply
PROSEDUR :
1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Periksa sambungan sistem seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
3. Masukkan kabel power spektrometer dan PC ke jala-jala PLN kemudian hidupkan.
4. Letakkan sumber radioaktif di depan detektor dengan jarak sesuai kebutuhan.
5. Atur gain amplfier , ADC ( jumlah saluran, LLD & ULD), waktu cacah (real time atau live time)
sesuai kebutuhan.
∆𝐸
𝑅= 𝑥 100%
𝐸
dimana
R adalah resolusi detektor
E adalah lebar setengah puncak maksimum (FWHM)
E adalah nomor saluran puncak foto
3. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk masing-masing puncak Ba-133 dan sumber X.
∑ 𝑈1 − ∑ 𝑈𝑏 1
𝐸𝑝 =
𝑡 𝑓𝐴𝑈1
dimana :
Ep adalah efisiensi detektor
t adalah waktu pencacahan (s)
U1 adalah intensitas cacah total di bawah puncak
Ub adalah intensitas latar pada waktu pencacahan yang sama dengan U1
𝑑
adalah faktor geometer, = ½ (1 − √𝑑2 2 ), dengan d jarak detektor ke sumber, R
+𝑅
adalah jari-jari detektor (cm)
f adalah fraksi peluruhan gamma
AU1 adalah aktivitas sumber (dps)
2. Catat parameter lain yang akan digunakan untuk menghitung efisien detektor seperti jarak
sumber ke detektor, diameter detektor, aktivitas sumber, yield dan sebagainya.
3. Hitung efisien detektor untuk energi gamma untuk masing-masing puncak Ba-133 dan puncak
sumber X, kemudian buat grafik energi vs efisiensi.
DATA PENGAMATAN
1. Gambar spektrum Ba-133
Resolusi :
Photopeak (1) :
Dengan cara yang sama, masukkan hasil perhitungan resolusi untuk puncak-puncak yang lain ke
dalam Tabel 2
Efisiensi
Photopeak (1) :
Dengan cara yang sama, masukkan hasil perhitungan efisiensi untuk puncak-puncak yang lain ke
dalam Tabel 2
TABEL 2. Hasil Perhitungan Resolusi dan Efisiensi Detektor untuk sumber Ba-133
No. Nama Puncak Energi Nomor FWHM Resolusi Efisiensi
(keV) saluran
1 Photopeak (1)
2 Photopeak (2)
3 Photopeak (3)
4 Photopeak (4)
5 Photopeak (5)
6 Photopeak (6)
7 Photopeak (7)
PEMBAHASAN :
pada tanggal =
aktivitas sumber-X saat ini, At (Bq) :
Resolusi :
Photopeak (1) :
Dengan cara yang sama, masukkan hasil perhitungan resolusi untuk puncak-puncak yang lain ke
dalam Tabel 4
Efisiensi
Photopeak (1) :
Dengan cara yang sama, masukkan hasil perhitungan efisiensi untuk puncak-puncak yang lain ke
dalam Tabel 4
PEMBAHASAN :
PEMBAHASAN :
KESIMPULAN :
SARAN :
DAFTAR PUSTAKA :
Yogyakarta, ...............................
PRAKTIKAN,