TINJAUAN PUSTAKA
ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections
(ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)
termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
(WHO, 2003).
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena
sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian psenyakit batuk pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang
balita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang
dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah (Erlien, 2008).
Istilah ISPA mengandung tiga unsur, yaitu infeksi, saluran pernapasan dan
alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura.
19
Dengan demikian ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian
atas, saluran pernapasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru), dan organ
Batas ini diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih
Etiologi ISPA terdiri dari lebih 300 jenis bakteri, virus, dan riketsia.
2000).
faktor kelelahan,daya tahan tubuh lemah, populasi udara, asap kendaraan dan
20
Berdasarkan P2 ISPA Mengklasifikasi ISPA sebagai berikut :
c) Bukan pneumonia : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai
demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis,
ISPA. Klasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk
golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun. Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada
a) Pneumonia berat : diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding
pada bagian bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan sumur
b) Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan
yaitu :
b. Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding
dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa
21
c. Pneumonia : bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia
2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1-4 tahun adalah 40
10-14 hari disertai penarikan dinding dada frekuensi pernapasan yang tinggi
(WHO, 2003).
Penularan bibit penyakit ISPA dapat terjadi dari penderita penyakit ISPA
dan carrier yang disebut juga reservoir bibit penyakit yang ditularkan kepda orang
lain melalui kontak langsung atau melalui benda-benda yang telah tercemar bibit
tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda yang terkontaminasi dan
tidak jarang penyakit yang sebagian ilmu besar penularanya adalh karena
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, cipratan bersin, udara
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
22
2.1.5 Tanda dan gejala klinis ISPA
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh
dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam
meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang
ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan
retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau
Tanda-tanda laboratoris
a) Hypoxemia
b) Hypercapnia dan
23
Tanda dan gejala berdasarkan derajat keparahan penyakit dapat dibagi tiga
tingkat:
a. ISPA Ringan
1) Batuk
4) Demam (panas)
b. ISPA Sedang
c. ISPA Berat
6) Kejang
24
7) Dehidrasi
a. Faktor agen atau disebut pula faktor penyebab penyakit dimana faktor
b. Faktor host dalam hal ini manusia sebagai objek dari penyakit
a. Usia / Umur
menunjukan bahwa anak pada usia muda akan lebih sering menderita ISPA dari
0-5 tahun, sebagian besar kematian Balita di Indonesia karena ISPA. Balita
saluran pernafasan akut (ISPA). Khususnya pnemonia karena pada usia balita
b. Jenis kelamin
25
Meskipun cara keseluruhan di negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia masalah ini tidak terlalu di perhatikan, namun banyak penelitian yang
c. Status Gizi
anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga
yang didasarkan pada dayta antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck,
2000).
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit
dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh
memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai
d. Status Imunisasi
kekebalan terhadap penyakit secara aktif sehingga anak dapat terhindar dari suatu
penyakit. Oleh sebab itu anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap akan lebih
Tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu
hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap
26
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B,
1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk
anak sekolah tingkat dasar rneliputi 1 dosis DT, I dosis campak dan 2 dosis TT
(Dinkes, 2009).
Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) adalah susu yang dihasilkan oleh
kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran
tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan bahkan air putih tidak diberikan
Balita yang tidak diberi ASI juga berpotensi mengidap ISPA, bayi usia 0-
11 bulan yang tidak diberi ASI mempunyai resiko 5 kali lebih besar meninggal
karena ISPA dibandingkan Bayi yang memperoleh ASI Ekslusif. Bayi yang tidak
diberi ASI menyebapkan terjadinya defisiensi zat besi, ini menjadikan resiko
kematianya karena ISPA sangat besar dibandingkan bayi yang secara ekslusif
mendapatkan ASI dari si ibu, Bayi yang diberi ASI ekslusif dapat tumbuh lebih
baik dan lebih jarang sakit serta angka kematianya lebih renda dibandingkan bayi
bayi, hampir 90 % kematian bayi dan balita terjadi di negara berkembang dan
jumlah itu sekitar 4 % lebih kematian disebapkan oleh ISPA (Kartasasmita, 2003).
f. Faktor Lingkungan
27
Keadaan lingkungan berpengaruh terhadap kejadian penyakit termasuk
ISPA. Keadaan lingkungan yang kotor khususnya perumahan yang kotor dan
limbah, sampah dan kotoran yang tidak teraratur dengan baik menyebapkan
Usia atau umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur
manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu
dihitung (http://id.wikipedia.org/wiki/Umur).
Saluran Pernafasan Akut lebih besar dari pada anak di atas 2 tahun sampai 5
tahun, keadaan ini karena pada anak di bawah umur 2 tahun imunitasnya belum
Balita adalah bayi yang berumur di bawah 5 tahun atau masih kecil yang
perlu tempat bergantung pada orang dewasa yang mempunyai kekuatan untuk
Balita yaitu anak yang berusia di bawah 5 tahun merupakan generasi yang
perlu mendapat perhatian, karena balita merupakan generasi penerus dan modal
28
dasar untuk kelangsungan hidup bangsa, balita amat peka terhadap penyakit,
sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Masalah kesehatan
faktor lingkungan antara lain; asap dapur, penyakit infeksi dan pelayanan
Salah satu faktor penyebab kematian maupun yang berperan dalam proses
tumbuh kembang balita yaitu ISPA, penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Untuk itu kegiatan yang dilakukan terhadap balita antara pemeriksaan
29