Anda di halaman 1dari 5

Sekilas tentang Dasar-dasar Quality

Control
DEFENISI QUALITY

Setiap orang menginginkan produk atau pelayanan berkualitas (quality), namun quality
tersebut tentunya harus terukur. Bagaimana mungkin kita dapat menyatakan suatu produk
atau pelayanan berkualitas kalau kita tidak pernah tahu defenisi tentang quality itu sendiri.
Setidaknya ada dua defenisi quality yang cukup relevan:

A customer-based definition of Quality (Pendekatan Konsumen)

Defenisi quality bagi kebanyakan orang “having a high degree of excellence” (memiliki
keunggulan tingkat tinggi). namun definisi unggul itu sendiri bersifat relatif. Mobil Lexus
boleh jadi lebih mahal daripada Toyota, tapi quality itu tergantung dari konsumen untuk
menilainya. Defenisi produk atau pelayanan berkualitas juga berubah seiring dengan waktu,
produk yang dahulunya berkualitas dapat menjadi produk yang ketinggalan zaman saat ini.

Apa pengaruhnya fakta ini bagi bisnis perusahaan. quality dalam perspektif bisnis, berputar
disekitar harapan konsumen-harapan yang mungkin terucap atau tersirat. Bukti nyata suatu
produk atau pelayanan berkualitas adalah “when the customer returns after the sale”. tapi
tidak seperti pemilu, konsumen memilih setiap hari dan pesaing baru selalu muncul untuk
mengambil konsumen anda.

The statistical definition of Quality (Pendekatan statistik)

Pendekatan definisi statistik lebih presisi (akurat) dibandingkan pendekatan definisi yang
lain. Ketika menghitung quality secara statistik maka lihat variasi dalam kurva normal antara
permintaan konsumen dan produk yang dihasilkan. semakin kecil variasinya semakin tinggi
quality suatu produk atau pelayanan.

PENGATURAN STANDAR QUALITY

Setelah menentukan definisi quality, maka perusahaan perlu standard untuk mengukur taraf
quality tersebut. Banyak standard yang dibuat atas kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan
konsumen yang memakai produk atau pelayanan tersebut. Standard quality juga sangat
diperlukan pada perdagangan internasional. Hampir setiap industri masuk ke dalam asosiasi
atau kelompok perdagangan yang membuat standard quality agar perusahaan mampu
mengukur tingkat quality produk atau pelayanannya. Industri juga mempunyai badan
standard untuk produk yang penting bagi mereka. The International Organization for
Standardization (ISO) adalah badan internasional yang terdiri atas badan-badan standard
nasional di hampir seluruh negara.

PENCEGAHAN KESALAHAN DENGAN QUALITY ASSURANCE

Quality Assurance(QA) fokus kepada kemampuan suatu proses untuk menghasilkan atau
menghantarkan produk atau pelayanan yang berkualitas. QA berbeda dengan Quality
Control(QC) dimana QA melihat kepada seluruh proses bisnis bukan hanya produk akhirnya
saja. QC digunakan untuk mendeteksi masalah pada produk atau pelayanan sedangkan QC
digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan “mencuplik” suatu proses produksi sampai
ia dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

QA dan QC saling berkaitan. Dengan secara terus menerus memperbaiki proses industrinya
maka juga akan meningkatkan kualitas dari produk atau pelayanan. Teknik yang paling
banyak diketahui adalah Plan-Do-Check-Action atau PDCA cycle.

Metode sederhana namun sangat efektif ini dapat:

1. memperbaiki perencanaan pada suatu proses industri dengan mencari masalah yang
mempengaruhi kualitas produk atau pelayanan suatu perusahaan.
2. Membuat perbaikan dengan mengimplementasikan perubahan kecil untuk
meminimalisir kerusakan pada proses industri.
3. Mengecek hasil produksi untuk melihat apakah yang sudah dilakukan menghasilkan
perbaikan.
4. Bertindak berdasarkan hasil temuan dan menjalankannya pada seluruh proses industri

MENGENDALIKAN QUALITY DENGAN INSPEKSI

Teknik dasar dari QC adalah dengan inspeksi hasil produksi atau pelayanan apakah proses
yang sudah dilakukan sesuai dengan persyaratan konsumen (it conforms to customer
requirements). Kesesuaian (conforming) maksudnya adalah produk yang dihasilkan sesuai
dengan keinginan konsumen sedangkan ketidaksesuaian (non conforming) artinya tidak
sesuai.

Walaupun inspeksi dapat memastikan sampai 100% dari produk atau pelayanan berjalan baik,
tapi ia akan dapat menjadi proses yang sangat mahal, khususnya pada item yang berjumlah
sangat banyak tapi mempunyai nilai ekonomi yang rendah (contoh inspeksi kualitas kancing).
Atau inspeksi yang dapat merusak produknya (contoh inspeksi produk peluru).

PENERAPAN KONSEP DASAR QUALITY CONTROL

Perusahaan dapat menerapkan beberapa metode dasar Quality Control untuk menghasilkan
produk atau pelayanan yang berkualitas. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mengintegrasikan QC ke dalam sistem perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan QC; hal-hal krusial dalam memperkenalkan QC dalam suatu


perusahaan sbb: mengumumkan penerimaan program QC dari stakeholder penting di
dalam perusahaan, Mengkomunikasikan kepada pihak yang mempunyai kekuatan di
dalam perusahaan dan semua pihak terkait manfaat dari QC, Melakukan training
kepada karyawan untuk memastikan program QC berjalan secara konsisten
2. Mendengarkan Konsumen; Konsep penting dari QC adalah mendengarkan
konsumen”the voice of the customer” (the VOC). Pada dasarnya konsumen
menginginkan tiga hal “better, faster, and cheaper” tentu saja dalam kenyataannya
konsumen tidak akan dapat ketiga-tiganya, maka kita harus mengidentifikasi apa yang
terpenting dari ketiga hal tersebut bagi konsumen. Ada beberapa cara untuk
mengidentifikasi keinginan konsumen yaitu kuesioner, wawancara langsung, ulasan
komplain, membentuk fokus group, mengulas pola-pola pembelian, dan
mewawancara petugas lapangan, mengambil ide dari kompetitor, dan menggunakan
sistem CRM (Customer Relationship Management)
3. Mengukur Tingkat Quality ; Sebuah istilah manajemen “You can’t manage what
you can’t measure” sangat relevan dalam dunia QC. Sistem perhitungan yang baik
membantu kita untuk mengetahui apa saja yang sudah dilakukan dan apa yang akan
dilakukan. Konsumen khususnya mensyaratkan produsen untuk mengukur kesesuaian
produk atau pelayanan dengan keinginan konsumen. Tugas QC adalah menetukan apa
yang harus diukur, bagaimana caranya mengukur dan kapan harus diukur. Training
karyawan sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
proses mengukur hal-hal tertentu dengan cara yang sama. Kita juga perlu
mengumpulkan data dalam format tertentu sehingga dapat dianalisis untuk
mengetahui seberapa efektif dari quality proses suatu industri. Keefektivan quality
suatu proses industri berkaitan langsung dengan quality pengumpulan datanya dan
analisis prosesnya. Jika tidak mempunyai data yang baik maka kita tidak akan mampu
membuat keputusan yang baik pula.
4. Mengevaluasi Tingkat Quality; Cara yang paling umum dilakukan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan adalah dengan menggunakan statistik. Statistik
dapat mengetahui di bagian mana dari proses yang menyebabkan masalah yang paling
besar. Statistik juga dapat menggunakan data sampling saja, jadi tidak harus
menggunakan 100% data. Statistik juga dapat menganalisis hubungan antara berbagai
macam faktor yang bahkan tidak terlalu terlihat kaitannya. Statistik juga dapat
mengidentikasi variasi kecil pada proses yang akan menjadi masalah besar jika tidak
dilakukan tindakan korektif. Jenis metode statistik yang umum dipakai adalah
Statistical Process Control (SPC). SPC dapat mengidentifikasi masalah sebelum
mereka berdampak secara nyata terhadap quality produk atau pelayanan. Konsep
dasar SPC adalah kita dapat menemukan perubahan pada sebuah proses sebelum ia
dapat berakibat buruk pada produk, dan kita dapat memperbaiki prosesnya sebelum
produk yang buruk terbuat.

MENURUNKAN KERUGIAN DENGAN “LEAN PROCESSES”

Lean Processes adalah upaya penghematan radikal terbaru dalam dunia Quality Control. Lean
adalah teknik QC yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi “flab”
pada sebuah proses industry. “Flab” adalah beban mati yang terdapat dalam suatu proses
yang sama sekali tidak memunculkan nilai tambah (ekonomis). Konsumen tidak mau
membayar beban mati, kenapa produsen harus?

Kebanyakan Perusahaan banyak membuang waktu dan material pada proses industrinya, dan
seringkali menghasilkan produk berkualitas rendah pada saat sampai di konsumen. Lean
focus pada kepuasan konsumen dan pengurangan biaya. Hal positif dari keyakinan teknik ini
adalah bahwa setiap tahap pada proses pasti akan menghasilkan kesalahan, sehingga makin
sedikit tahap pada sebuah proses maka peluang dihasilkannya kesalahan juga makin sedikit.
Kemudian akan menghasilkan prodk atau pelayanan yang makin berkualitas.

Kita dapat mengaplikasikan teknik Lean pada berbagai proses di berbagai lingkungan kerja
seperti kantor, rumah sakit, ataupun pabrik. Aplikasi Lean sama sekali tidak menambah
modal kerja, secara sederhana, Lean membuat karyawan bekerja lebih produktif lagi dan
lebih murah untuk dioperasikan.

PEMETAAN DIAGRAM ALIR

Manusia lebih tertarik kepada gambar bukan kata-kata, jadi memberikan mereka gambaran
tentang proses sering kali lebih baik dari menceritakan kepada mereka tentang suatu proses.
Ada ungkapan “show the money” bukan ‘Tell me the money”

Pemetaan Diagram Alir secara visual menggambarkan proses produksi dengan maksud untuk
membantu karyawan menemukan hal yang sia-sia di dalam proses tersebut. Hal sia-sia
maksudnya segala aktivitas di dalam proses yang sama sekali tidak menimbulkan nilai
tambah (ekonomis) bagi konsumen. Secara khusus mengeliminasi hal sia-sia termasuk
mengurangi asset atau inventaris yang menganggur (tidak berguna)dan mempersingkat waktu
untuk menghantarkan produk atau pelayanan kepada konsumen setelah adanya pemesanan.

METODE 5S

Area kerja berkembang sepanjang proses industry. Ketika perusahaan mengimplementasikan


proses dan peralatan baru, kita harus menempatkan mereka di suatu tempat. Seiring dengan
waktu, serpihan-serpihan akan menumpuk menjadi sisa-sisa material yang tidak berguna dan
perlahan akan menghambat kelancaran dari proses kerja.

Metode 5S merupakan perangkat penting untuk memunculkan inisiatif quality untuk


melancarkan proses kerja. 5S yang merupakan lambang huruf Jepang dipakai untuk
tercapainya tempat kerja yang bersih. 5S tersebut adalah

1. Seiri (Ringkas)
2. Seiton (Rapi)
3. Seiso (Resik)
4. Seiketsu (Rawat)
5. Shitsuke (Rajin)

Menyingkirkan semua serpihan dari proses akan menghilangkan “hidden factories” sehingga
dapat meninggalkan aliran produksi, mengurangi waktu, dan menyingkirkan barang-barang
tidak berguna untuk digunakan di tempat lain.

To Be Continued….
Dari Quality Control untuk Pemula

Larry Webber & Michael Wallace

http://ipqi.org/sekilas-tentang-dasar-dasar-quality-control/

Anda mungkin juga menyukai