II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
27
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
28
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
pengetahuan. Mesin inferensi memulai yang diketahui ke dalam memori kerja (working
pelacaknya dengan mencocokkan kaidah- memory), kemudian menurunkan fakta baru
kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta- berdasarkan aturan yang premisnya cocok
fakta yang ada dalam basis data. Ada dua dengan fakta yang diketahui. Proses ini
metode inferensi dalam sistem pakar yaitu dilanjutkan sampai dengan mancapai goal atau
pelacakan ke depan (forward chaining) dan tidak ada lagi aturan yang premisnya cocok
pelacakan ke belakang (backward chaining) dengan fakta yang diketahui.Operasi tersebut
(Kusrini,2006). digambarkan seperti pada gambar 6
Pelacakan kebelakang (Backward
Chaining) yang mulai penalarannya dari
sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang
mendukung hipotes tersebut. Pada pelacakan
kebelakang, penalaran dimulai dengan tujuan
melacak balik ke jalur yang akan mengarahkan
ketujuan tersebut. Tujuan dari inferensi ini
adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak
kemungkinan. Gambar 4 berikut ini adalah
menunjukkan proses penalaran menggunakan
metode pelacakan ke belakang. Gambar 1.6. Operasi Sistem Pakar Forward
Chaining
1. Pendefenisian Masalah.
Gambar 4 Penalaran Pelacakan ke Belakang
Tahap ini meliputi pemilihan domain
masalah dan akusisi pengetahuan.
Pelacakan ke Depan (Forward Chaining)
2. Pendefenisian Data Input.
yang merupakan kebalikan dari pelacakan ke
Sistem forward chaining memerlukan data
belakang, yaitu memulai dari sekumpulan data
awal untuk memulai inferensi.
menuju kesimpulan. Pelacakan ke depan berarti
3. Pendefenisian Struktur Pengendalian Data.
menggunakan himpunan aturan konsisi-aks.
Aplikasi yang kompleks memerlukan premis
Dalam metode ini, data digunakan untuk
tambahan untuk membantu mengendalikan
menentukan aturan mana yang akan di jalankan.
pengaktifan suatu aturan.
Gambar 5 menunjukkan cara kerja metode
4. Penulisan Kode Awal.
inferensi pelacakan ke depan.
Tahap ini berguna untuk menentukan apakah
sistem telah menangkap domain
pengetahuan secara efektif dalam struktur
aturan yang baik.
5. Pengujian Sistem.
Pengujian sistem dilakukan dengan beberapa
Gambar 5 Penalaran Pelacakan ke Depan aturan untuk menguji sejauh mana sistem
berjalan dengan benar.
Konsep Forward Chaining 6. Perancangan Antarmuka.
Forward chaining is the data-driven Antarmuka adalah salah satu komponen
reasoning. The reasoning starts from the known penting dari suatu sistem. Perancangan
data end proceeds forward with that data. Each antarmuka dibuat bersama-sama dengan
time only the topmost rule is executed. When pembuatan basis pengetahuan.
vired, the ruke adds a new fact in the database. 7. Pengembangan Sistem.
Any rule can be executed only once. The match- Pengembangan sistem meliputi penambahan
fire cycle stops when no further rules can be antarmuka dan pengetahuan sesuai dengan
fired (Michael Negnevitsky, 2002). prototipe sistem.
Operasi dari sistem forward chaining 8. Evaluasi Sistem.
dimulai dengan memasukkan sekumpulan fakta
29
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem Gambar 7 Proses Forward Chaining
dengan masalah yang sebenarnya. Jika
sistem belum berjalan dengan baik maka 3. METODOLOGI PENELITIAN
akan dilakukan pengembangan kembali.
Kerangka Kerja Penelitian
Metode penelitian adalah gambaran
langkah-langkah agar penelitian dapat
Rantai Telusur Maju (Forward Chaining) dilakukan dengan terstruktur. Langkah yang
Rantai Telusur Maju (Forward Chaining) dilakukan mulai dari mempelajari masalah
adalah sebuah metode yang digunakan untuk sampai dapat menghasilkan suatu sistem
mencari setiap kesimpulan yang mungkin sehingga masalah dapat teratasi. Maka akan
berdasarkan dari sejumlah alasan atau dasar ditetapkan beberapa tahapan yang dilakukan,
pemikiran yang diberikan. Forward Chaining dapat dilihat pada gambar 8 :
terutama digunakan mendiagnosa semua
kemungkinan yang didapat berdasarkan input
yang diberikan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan yang telah dilakukan. Pada
Forward Chaining, kesimpulan yang dimaksud
ering disebut Data Driven. Data Driven adalah
Engine Inference yang bekerja dari konten awal
space kerja menuju ke arah kesimpulan
terakhir. Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada
contoh berikut :
Rule Base
R1 : IF A AND B THEN D
R2 : IF B THEN C
R3 : IF C AND D THEN E
30
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
Pada tahap ini yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang
menentukan variabel-variabel apa saja dalam dirancang tersebut sudah sesuai dengan tujuan
menentukan jadwal. Setelah variabel sudah yang diharapkan. Hasil pengujian ini kemudian
ditentukan maka langkah berikutnya menetukan dijadikan dasar untuk membuat perbaikan-
rule-rule untuk menganalisa variabel-variabel perbaikan yang diperlukan untuk menghasilkan
yang dibutuhkan. Setiap rule bisa diperlukan sistem yang diharapkan.
logika hubungan dari variabel-variabel yang
ada dengan menggunakan logika AND. Penyempurnaan Sistem
31
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
tetap (dosen luar biasa), maka kelas yang yang didapat dari ketua program studi. Data
diajarnya akan mendapat prioritas untuk tersebut digunakan oleh sistem untuk
dijadwal sesuai hari dan waktu yang telah menentukan ruang kuliah, jadwal dosen, hari,
ditetapkan jurusan sebelumnya. Bila dan waktu.
terpaksa/tidak ada ruang tersisa pada hari
dan jam yang ditetapkan, maka mata kuliah Perancangan Sistem Pakar
yang diajar oleh dosen tetap dapat diminta
untuk dijadwal ulang hari atau waktunya. Kerangka Kerja Sistem Pakar
5. Ruangan
Ruangan yang digunakan untuk perkuliahan Pembuatan block diagram dimaksudkan
juga harus sesuai dengan fasilitas yang untuk mengetahui dan membatasi ruang lingkup
dibutuhkan oleh matakuliah dan kapasitas permasalahan yang dibahas dengan mengetahui
ruangan sesuai dengan jumlah mahasiswa posisi pokok bahasan.
tiap kelas. Kapasitas ruang tidak boleh
kurang dari kapasitas kelas. Jumlah
mahasiswa untuk setiap ruangan adalah
sama.
6. Hari
Hari perkuliahan berlangsung selama 5
(lima) hari kerja yaitu Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat.
7. Waktu/sesi Gambar 9 Kerangka Kerja Area Permasalahan
Waktu yang digunakan dapat dibagi ke
dalam dua bagian yaitu pagi dan sore. Kerangka kerja pada gambar 9
Waktu kuliah pagi dibagi menjadi 2 (dua) merupakan gambar yang menjelaskan tentang
bagian yaitu : jam 09.01 s/d 10.00,10.01 s/d beberapa fakta yang termasuk ke dalam
11.00, dan 11.01 s/d 12.00. waktu untuk kelompok penyusunan jadwal dan merupakan
perkuliahan sore hari dibagi menjadi 4 pokok permasalahan yang akan dibahas.
(empat) bagian yaitu : jam 17.00 s/d 18.00, Salah satu penelusuran yang dirancang
18.00 s/d 19.00, 19.00 s/d 20.00, 20.00 s/d dalam sistem pakar penyusunan jadwal adalah
21.00 bentuk pohon penelusuran depth first search,
Pada penjadwalan matakulaih, ketujuh dimana penelusuran pertama dilakukan dengan
kriteria yang telah dibahas sebelumnya mengidentifikasi setiap kelompok matakuliah
memiliki prioritas sebagai berikut : untuk tiap program studi .
32
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
Database
Gambar 10 Disain Arsitektur Sistem Pakar Database yang dibangun terdiri dari
fakta-fakta antara lain : A (prodi), B (kelas), C
Komponen-komponen yang ada pada (matakuliah), D (dosen), E (ruangan), F (hari),
arsitektur sistem pakar adalah sebagai berikut : G (waktu/sesi), H (jadwal tersusun). Dalam
perancangan sebuah basis data, diperlukan
Knowledge Base adanya pemodelan terhadap kebutuhan dan
Knowledge base terdiri dari dua elemen aktifitas yang terjadi pada basis data tersebut.
dasar yaitu fakta dan rules. Dalam kasus ini Sehingga pada pelaksanaannya basis data
adalah memasukkan fakta-fakta yang tersebut dapat menjalankan proses dengan baik
dibutuhkan oleh sistem. Fakta-fakta yang sesuai dengan kebutuhannya. Adapun
ditemukan adalah program studi (Prodi), kelas, perancangan basis data pada sistem pakar untuk
matakuliah, dosen, hari kuliah, dan sesi/waktu menentukan jadwal kuliah adalah sebagai
kuliah. Dari fakta-fakta tersebut maka untuk berikut :
menyusun jadwal perkuliahan ditemukan 5
(lima) rule yang didefenisikan sebagai berikut : 1. Tabel Login
Tabel ini berfungsi untuk merekam user
R1 : A Λ B → C name dan password dari pengguna sistem.
R2 : C→D Pengguna sistem ini dapat lebih dari satu
R3 : C Λ D → E orang oleh karena itu setiap pengguna harus
R4 : E → F Λ G mendaftarkan user name dan password.
R5 : C Λ D Λ E Λ F Λ G → H Untuk keterangan field-field yang dirancang
seperti gambar gambar 11.
Keterangan :
33
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
8. Tabel Waktu
Gambar 13 Tabel Kelas Tabel waktu adalah tabel data untuk
menyimpan pembagian waktu jam mengajar
4. Tabel Mata Kuliah di STMIK TIME. Untuk keterangan field-
Tabel mata kuliah ini berfungsi sebagai field dapat dilihat pada gambar 18.
tempat penyimpanan data mata kuliah yang
diambil berdasarkan semester yang
berlangsung. Untuk keterangan field-field
dapat dilihat pada gambar 14. Gambar 18 Tabel Waktu
9. Tabel Rule
Tabel ini berfungsi untuk merekam data
rule-rule yang akan digunakan beserta
Gambar 14 Tabel Mata Kuliah kesimpulan dari setiap rule. Field-field yang
5. Tabel Dosen digunakan pada tabel ini dapat dilihat pada
Tabel dosen adalah tabel data untuk gambar 19.
menyimpan data dosen yang mengajar per
program studi dan per semester. Untuk
keterangan field-field dapat dilihat pada
gambar 15. Gambar 19 Tabel Rule
34
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
suatu mekanisme pola pikir dan penalaran yang Berikut adalah penjelasan dari Sistem
digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, Inference Engine penyusunan jadwal dari tabel
dalam hal ini bagaimana sistem dapat 4.11 dengan Forward Chaining :
mengambil suatu kesimpulan berdasarkan data
(program studi, kelas, matakuliah, dosen, Tabel 1 Aturan/Rule
ruangan, hari, waktu/sesi) yang dimasukkan ATURAN RULE
oleh user. Selanjutnya pendekatan yang dipakai
sistem pakar untuk menyusun jadwal dengan R1 IF A Λ B THEN C
menggunakan pelacakan ke depan (forward
chaining) dimana pelacakan tersebut didasarkan R2 IF C THEN D
pada data masukkan dan selanjutnya akan
dibuat kesimpulannya berupa jadwal kuliah. R3 IF C Λ D THEN E
Pada proses penyusunan jadwal, dalam
keadaan tertentu mungkin saja satu matakuliah R4 IF E THEN F Λ G
diselenggarakan untuk lebih dari satu kelas,
satu dosen dapat membawakan lebih dari satu R5 IF F Λ G Λ E Λ D Λ C THEN H
matakuliah dan satu ruangan dapat digunakan
untuk banyak matakuliah. Solusi yang dapat Berikut ini adalah tahap-tahap penelusuran
diambil untuk menyelesaikan adalah melakukan dengan inferensi engine cycles procedure match
pengelompokkan matakuliah. Selanjutnya fire dengan menggunakan Forward chaining :
sistem pakar akan melakukan pelacakan kelas
dan dosen untuk tiap matakuliah. Selanjutnya 1. Database
sistem pakar akan melakukan identifikasi untuk
menentukan ruang, hari dan waktu yang akan
digunakan untuk tiap matakuliah sehingga
dihasilkan suatu susunan jadwal kuliah.
Berdasarkan aturan dan fakta yang ada,
disusunlah suatu inference engine dapat dilihat
pada gambar 4.3 di mana inference engine ini
menyediakan mekanisme fungsi penalaran
sistem yang digunakan oleh seorang pakar
sebagai berikut :
1. Mekanisme akan menjalankan masalah
tertentu dan selanjutnya mencari kesimpulan
atau jawaban yang terbaik
2. Mesin ini akan dimulai pelacakannya
dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam R1 membutuhkan data A dan B dari
database sehingga menghasilkan data C
basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang
didalam database terdapat atau ditemukan
ada dalam basis data
data A dan B sehingga data C di-fired dan
ditambahkan ke dalam database.
2. Database
35
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
3. Database
R3 membutuhkan data C dan D dari Untuk memahami cara kerja dari sistem
database sehingga akan menghasilkan data ini maka diberikan contoh sebagai berikut.
E, didalam database terdapat atau ditemukan
data C sehingga data D akan di-fired dan Langkah pertama adalah dengan cara
ditambahkan kedalam database. memilih program studi misalnya kita akan pilih
program studi Teknik Informatika dan Sistem
4. Database Informasi
Langkah dua adalah setelah program
studi ditentukan maka kelas akan tampil sesuai
dengan program studi yang ditentukan diatas
misalnya kelas TIA 07 dan SIA 07
Langkah tiga adalah setelah kelas
ditentukan pilih semester yang diambil
misalnya semester I, maka akan tampil daftar
maka kuliah sesuai dengan program studi yang
ditentukan pada langkah pertama dipilh
matakuliah yang akan dibuat jadwalnya dengan
memilih mata kuliah misalnya : algoritma dan
pemograman dan pengantar sistem
informasi.
Langkah empat setelah mata kuliah
R4 membutuhkan data E dari database ditentukan maka, dosen dapat dipilh sesuai
sehingga akan menghasilkan data F dan G, dengan pengelompokkan mata kuliah yang
didalam database terdapat atau ditemukan dipilh, misalnya : Jackri Hendrik
data E sehingga data F dan G akan di-fired Langkah lima setelah langkah I, II, III,
dan ditambahkan kedalam database. IV, terpenuhi maka user hanya memilih tombol
jadwal perkuliahan maka sistem akan mencari
5. Database hari dan ruangan secara otomatis.
Untuk melihat hasil pengujian dari
langkah-langkah rule pengujian dari rule
tersebut dapat dilihat pada bab V
User Interface
User interface adalah perangkat lunak
yang menyediakan media komunikasi antar
36
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
pengguna dengan sistem, seperti prosedur untuk matakuliah yang telah ditetapkan oleh
membaca masukkan fakta dari pemakai yaitu program studi. Setiap kata dosen yang
program studi, kelas, matakuliah, dosen, disimpan akan ditetapkan kode masing-
ruangan, waktu prosedur menampilkan hasil masing dosen sesuai dengan kelompok
penyusunan jadwal kuliah lengkap dengan hari dosen yang sudah ditetapkan.
dan jam kuliah. Prosedur untuk menghasilkan h. esain Form Ruangan
output dalam bentuk hard copy, form Pada desain form ruangan bahwa setiap
penelusuran. ruangan akan diberi kode atau nama
sehingga dapat digunakan untuk membantu
Desain menu utama dalam menetapkan jadwal sehingga tidak
Merupakan desain yang dirancang ada pemakaian ruangan yang sama dalam
sedemikian rupa untuk menjalankan sistem waktu bersamaan.
yang telah dibangun, baik untuk login, i. Desain Form hari
penelusuran penyusunan jadwal yang telah Pada desain form hari, untuk setiap hari
dibangun, maupun bagaimana cara penyusunan diberi kode mulai dari senin sampai dengan
yang telah dirancang. jumat diberi kode dengan nama H1 sampai
Adapun tampilan menu utama. Ada dua H5.
menu utama yang akan dibentuk yaitu : j. Desain Form Waktu
a. Menu Utama Pakar Pada desain form waktu ini penelusuran
Menu ini berfungsi untuk menambah yang terdapat pada tabel ini adalah
kepakaran dalam hal penyusunan jadwal menentukan waktu pada session berapa
atau juga untuk melakukan koreksi terhadap mahasiswa tersebut mengikuti waktu
rule-rule yang telah dibuat. perkuliahan dan dalam waktu tersebut dibuat
b. Menu Admin adanya jam awal dan jam akhir perkuliahan.
Menu ini berfungsi untuk Akademik dimana k. Desain Form Rule
pada menu ini administrasi hanya dapat Form ini dirancang untuk menyimpan rule-
melihat jadwal yang sudah diinput oleh rule yang akan digunakan pada sistem
pakar. penjadwalan. Data yang dibutuhkan berupa
c. Desain Form Login kode rule-rule dan konklusinya. Tombol-
Merupakan yang tersedia dalam menu login tombol yang digunakan berupa tombol
yakni pakar dan admin agar pakar dan admin simpan, batal, update, hapus dan keluar.
maupun user bisa melakukan login atau l. Desain Form Detail Rule
menjalankan sistem pakar penyusunan Form untuk detail rule ini akan menginput
jadwal yang telah ditentukan. tahunakademik, kode program studi, kelas
d. Desain Form Program Studi yang sesuai dengan program studi yang
Form ini berfungsi untuk mengisi tabel terpilih beserta semester yang sesuai dengan
program studi yang terdiri dari data kode kode tahun ajaran. Tahap ini dengan aturan
program studi dan nama program studinya. dari rule 1. Tahap dari rule yaitu menginput
Pada form ini disediakan tombol untuk mata kuliah, rule ini dapat dilakukan setelah
menyimpan data yang baru, membatalkan rule 1 diberikan sehingga mata kuliah yang
aksi yang diinginkan, mengubah akan dimunculkan adalah mata kuliah yang
data(update), menghapus data dan keluar sesuai dengan program studi dan semester
dari run form program studi. yang terpilih. Tahap dari rule 3 adalah
e. Desain Form Kelas menentukan nama dosen yang sesuai dengan
Pada desain form kelas akan digunakan bidang matakuliah yang terpilih. Setelah
untuk mencatat kelas dari masing-masing semua detail rule ini diisi maka program
kelas yang ada dan jumlah mahasiswa. nanti akan menentukan langsung ruangan,
f. Desain Form Matakuliah jam dan hari untuk jadwal perkuliahan oleh
Pada desain form matakuliah ini adalah karena itu dibutuhkan tombol untuk
menyimpan semua matakuliah yang wajib menyimpan, mengubah, dan menghapus
diambil atau yang telah ditentukan sesuai data dari detail rule.
dengan masing-masing program studi dan m. Explanation facilities
semester ayng telah ditetapkan. Explanation facilities penjelasan merupakan
g. Desain form Dosen komponen tambahan yang dibuat agar
Pada desain form dosen ini digunakan untuk pemakai dapat memanfaatkan sistem dengan
menyimpan data dosen yang mengampu benar.
37
Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 27-38, 2013
ISSN : 2337 - 3601
5. DAFTAR PUSTAKA
38