Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

Oleh:
Tk III.2

LUH PUTU REKTO GOLDIE CANOPY (P07120015056)

PUSPITA RAHMAWATI (P07120015057)

NI LUH AYU SUKMAWATHI (P07120015058)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami tim penulis sehingga dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjudul: “KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN”

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan

Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan

ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam proses

penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara

penulisannya.

Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati

menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca

Denpasar, 26 Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.

Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan .

Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti

petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu

pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Entrepreneurship

adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda untuk

dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan

taraf hidup Anda dimasa mendatang. Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa

menekan sekecil mungkin tingkat kemiskinan yang tinggi. Mengandalkan investor

asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan

untuk tidak mem-PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara

atau jalan terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola

piker lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja

sendiri alias menjadi wirausahawan mandiri.

Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif

dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan

pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan

kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu

yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak

inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada


hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki

kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kewirausahaan ?

2. Bagaimanakah ciri-ciri kewirausahaan ?

3. Bagaimanakah pengembangan kecakapan kewirausahaan?

4. Apa saja sinergi dan potensi wirausaha ?

5. Bagaimanakah evaluasi mengenai kewirausahaan ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, memahami karakteristik

kewirausahaan maupun karakteristik wirausaha, memahami hakikat nilai dan perilaku

wirausaha, mengetahui motif yang mendasari menjadi wirausaha, memahami proses

kewirausahaan serta factor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha.

D. Manfaat

1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya

tentang konsep dasar kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan dan wirausaha,

nilai dan perilaku wirausaha, motif menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan

dan factor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha.

2. Memberikan informasi secara mendalam mengenai pengertian kewirausahaan,

karakteristik kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan perilaku wirausaha, motif

menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan dan factor-faktor penyebab

kegagalan dan keberhasilan wirausaha


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Wirausaha

Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau

kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki

leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan.

Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian

lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain

dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima

balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber

acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard cantillon (1775)

misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).

Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya

pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi

inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi

risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut penrose (1963)

kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem

ekonomi sedangkan menurut harvey leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup

kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat

semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen

fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut peter drucker,

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Menurut dan steinhoff dan john f. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang

yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan


usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah

suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang

terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada

pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang

mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan

merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk

memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam

kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti

dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan

berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.

B. Ciri-Ciri Wirausaha

1. Avis (1991) mengemukakan lima ciri wirausaha yaitu: “(1) berkeyakinan bahwa

tidak ada yang mustahil dalam usaha, (2) siap menerima kegagalan dalam usaha,

(3) bermodal uang, (4) optimistik bahwa usahanya menguntungkan, dan (5)

menerapkan pendekatan pragmatis dalam usaha dan kehidupan.

2. Ciri-ciri orang yang berjiwa kewirasahaan menurut (Sudjana, 2004: 53-55): (1)

mempunyai visi, (2) kreatif dan inovatif, (3) mampu melihat peluang, (4) orientasi

pada kepuasan konsumen atau pelanggan, (5) orientasi pada laba dan pertumbuhan,

(6) berani menanggung resiko, (7) berjiwa kompetisi, (8) cepat tanggap dan gerak

cepat, (9) berjiwa sosial dengan menjadi dermawan dan berjiwa altruis.

3. Wirausahaan yang berhasil memiliki ciri ciri (Kasmir, 2006: 27-28): (1) memiliki

tujuan dan visi yang jelas, (2) inisiatif dan selalu proaktif, (3) berorientasi pada
prestasi, (4) berani mengambil resiko, (5) kerja keras, (6) bertanggung jawab atas

segala aktivitas yang dijalankannya, (7) komitmen kepada berbagai pihak

merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati, (8) mengembangkan

dan memelihara hubungan baik dengan barbagai pihak, baik yang berhubungan

langsung dengan usahaynya ataupun tidak.

C. Pengembangan Kecakapan Kewirausahaan

Menurut saifudin (2002), faktor pemicu kewirausahaan ditentukan oleh

“property light”, competency incentives, dan environment. Sedangkan menurut

kuncara (2008:1) faktor pendorong kewirausahaan terdiri atas faktor internal dan faktor

eksternal sebagai berikut:

1. Faktor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita

mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting,

yaitu: (1) kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri

dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan

tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri. (2) pengaturan diri. Ini

menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan yang

merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas

kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima

atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru. (3)

motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen,

inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi

halangan dan kegagalan.

2. Faktor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita

menangani suatu hubungan. Kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur


terpenting, yaitu: (1) empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang

lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga

kemampuan mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan

pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan

orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan

hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya. (2) keterampilan

sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk meyakinkan orang

(persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membangkitkan inspirasi

dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan

mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan

sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.

Menurut timmons (2008:40), wirausahawan harus menjauhi arena persaingan

yang sekiranya tidak menguntungkan dirinya, atau memanfaatkan potensi yang ada

secara kreatif untuk menghasilkan kompetensi. Berusaha menciptakan pertambahan

nilai perusahaan yang disertai aliran arus kas yang tidak terputus, sehingga menarik

minat perusahaan modal untuk berinvestasi.

D. Sinergi & Potensi Kewirausahaan

Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaanuntuk mencapai hasil lebih

besar daripada jumlah bagian perbagian. Melalui sinergi, kerjasama dari paradigma

yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif sehubungan dengan proses

yang dijalani. Bersinergi artinya saling menghargai perbedaan pendapat, ide dan

bersedia saling berbagi tanpa harus mementingkan kepentingan individu. Dalam bidang

kewirausahaan ketika team marketing bergabung dengan team promotion dalam suatu
acara peluncuran sebuah product. Hal tersebut akan berjalan efektif dibandingkan harus

berkerja hanya pada satu team saja.

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud

maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat

atau dipergunakan secara maksimal. Jika dihubungkan dengan kewirausahaan yaitu

kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu

usaha. Potensi diri dalam kewirausahaan secara umum, potensi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut.

a. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan

daya tangkap.

b. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap

tekanan.

c. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan

seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam

cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut “howard gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu

sebagai berikut:

a. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik

lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para

sastrawan, editor, dan jurnalis.

b. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan

bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.

c. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk

dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat.

Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
d. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk

mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari,

pemahat, atlet dan ahli bedah.

e. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan

menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta

lagu dan penyanyi.

f. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka

terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki

oleh seseorang motivator dan fasilitator.

g. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.

Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan

keseimbangan diri.

h. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna

dengan baik.

i. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab

persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup,

mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Menurut timmons (2008:40), saat ini terjadi kecenderungan di mana

wirausahawan yang telah sukses membawa pengalaman, pengetahuan, dan

keterampilan yang menjadi nilai tambah untuk menjadi invenstor terhadap

perusahaan pemula yang berpotensi tinggi. Salah satu kriteria ventura potensial

adalah mampu mengidentifikasi mitra dalam hal pendanaan dan anggota tim inti.

Mereka mencari penyandang dana yang memiliki nilai tambah yakni dapat

meningkatkan sumber daya manusia perusahaan secara keseluruhan. Dari kesemua

hal berkenaan dengan proses kewirausahaan, puncaknya adalah ventura terkait


dengan pilihan gaya hidup. Timmons (2008:41) menggambarkan faktor pendorong

yang mendasari kesuksesan ventura baru melalui tiga faktor yaitu peluang usaha,

sumber daya, dan tim. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi menciptakan

keseimbangan sebagaimana diilustrasikan pada bagan timmons. Proses

kewirausahaan diawali dengan peluang usaha (bukan uang), strategi, jaringan, tim,

atau rencana bisnis. Peluang usaha terjadi dengan sendirinya di luar kontrol siapa

pun. Tugas wirausahawan dan timnya adalah meramu semua faktor yang ada

sehingga terjadi suatu keseimbangan. Wirausahawan bagai seorang akrobator yang

harus menjada tiga buah bola agar tetap di udara sambil melompat-lompat di atas

trampoline. Seperti itulah kondisi sebuah perusahaan pemula. Rencana bisnis

merupakan bahasa dan kode untuk mengkomunikasikan kualitas dari tiga kekuatan

dalan bagan timmons untuk mencapai kesesuaian dan keseimbangan.

Dari bagan di atas, timmons menganalisis bahwa bentuk, ukuran, dan dalamnya

peluang usaha menentukan bentuk, ukuran dan dalamnya kondisi sumber daya dan

tim.

a. Peluang usaha, merupakan inti dari proses kewirausahaan. Suatu peluang usaha

dianggap baik jika memiliki permintaan pasar, struktur pasar dan ukuran pasar yang

baik, besarnya marjin. Ringkasnya, suatu peluang dikatakan memiliki kekuatan bila

investor mendapatkan modalnya kembali.

b. Sumber daya, yakni potensi dan kompetensi yang didukung oleh kreativitas dan

penghematan. Wirausahawan yang sukses adalah yang dapat menghemat modal dan

memanfaatkannya dengan cerdik.

c. Tim kewirausahawan, dipimpin oleh wirausahawan yang sudah memiliki

pengalaman kerja yang sukses. Menempatkan orang yang tepat pada posisi yang
tepat, menghargai yang berhasil tetapi juga membantu yang gagal. Menerapkan

standar perilaku dan performa yang tinggi pada tim.

Hubungan antara ketiga kekuatan bagan timmons harus diwarnai oleh konsep

kesesuaian dan keseimbangan. Dengan demikian, tugas wirausahawan dan timnya

adalah meramu semua faktor yang ada sehingga terjadi suatu keseimbangan. Dalam

artian, dia harus bisa menguasai keadaan sehingga bisa mencapai keberhasilan

usaha.dasar dari proses kewirausahaan ada dua, yaitu logika dan trial and error

dengan menggunakan intuisi dan perencanaan. Namun keberhasilan dari suatu

proposal ventura banyak tergantung pada kesesuaian faktor kekuatan yang dapat

meyakinkan investor. Tidak ada waktu yang paling tepat untuk memulai sebuah

proses kewirausahaan. Oleh karena itu, kesigapan dalam melihat suatu peluang dan

keputusan untuk meraihnya memiliki nilai tersendiri dalam proses kewirausahaan.

Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras.

Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk

mengembangkan dan mewujudkanya.

E. Evaluasi Kewirausahaan

Tujuan evaluasi kewirausahaan merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana

tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai

rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa

kegunaan dari evaluasi kelayakan kewirausahaan, yaitu:

a. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.

b. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang

keberhasilan investasi yang bersangkutan. (umar : 2003 )


Tahap-tahap evaluasi kelayakan kewirausahaan :

1. Analisa aspek pasar

Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang

berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek

tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar

luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang

bersangkutan.

a. Penentuan pasar

Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu

produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur

untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:

a) Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai

minat terhadap suatu penawaran pasar.

b) Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,

penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu

c) Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga

bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (chumaidiyah : 2004a)

b. Peramalan permintaan

Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :

a) Metode kuantitatif

Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda

rata dan metoda eksponensial smoothing.

b) Metoda kualitatif

Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang

digunakan yaitumetode eksploratori dan metode normatif. Metode


eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu

untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula darikondisi ideal

dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.

c) Peramalan tanpa data statistik

a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai

b. Memperhatikan faktor-faktor politik

c. Evaluasi akhir ukuran pasar (chumaidiyah : 2004b)

2. Analisa aspek teknis

Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling

sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan

dalam pemilihan jenis teknologi, antara lain:

a. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai

dengan keinginan pasar atau konsumen.

b. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai

skala produks yang ekonomis.

c. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan

pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang

diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu

bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi

perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.

d. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana

yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

e. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh

pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut

telah dapat disetarakan dengan baik.


Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk

kebutuhan teknis pada saboten shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang

ditawarkan, pelayanan pelanggan,kenyamanan rumah makan, dan kemudahan

akses. (chumaidiyah : 2004a)

3. Analisis aspek finansial

Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial

dari suatuperusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data

finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk

menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi

yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk

melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan

evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan

pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu

proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang selain itu untuk

menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi

atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap

menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis.

Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu,

kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin

menurun baik secara fisik maupun fungsinya. (chumaidiyah : 2004a)


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha

atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan

keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah

berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alas an mengapa seseorang berminat

berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan pelayanan dan alasan

memenuhi diri.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi para

pembaca mengenai konsep dasar kewirausahaan. Diharapkan kritik dan saran dari para

pembaca agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kasali Rhenald.2010.


Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan Publika
Kamrianti (2012). Mengenal Tentang Kewirausahaan. (Online),
(http://www.kamriantiramli.wordpress.com). 26 Februari 2018
Cholichul (2012). Karakteristik Kewirausahaan, (Online),
(http://www.cholichulfpsi.web.unair.ac.id ). 26 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai