Anda di halaman 1dari 3

membandingkan nilai tengah populasi ....

Karakteristik dari distribusi t (t-distribution)

• Bentuk distribusi t mirip seperti distribusi Normal, berbentuk genta dan simetris dengan nilai t =
0 pada titik tengahnya.

• Distribusi t mempunyai ragam yang lebih lebar dibanding dengan distribusi normal. Nilai
ragamnya > 1 sedangkan ragam Distribusi Normal = 1.

• Mempunyai derajat bebas (n-1), dimana n adalah ukuran sampel.

• Apabila ukuran sampel semakin besar, bentuk distribusi-t hampir mendekati distribusi Normal.
Hal ini dikarenakan dengan semakin besarnya ukuran sampel, maka nilai ragamnya akan mendekati 1.

Dalam ilmu statistika terdapat empat macam uji statistik t, yaitu:

1. Uji hipotesis bahwa nilai tengah populasi sama dengan sebuah nilai tertentu

2. Uji hipotesis untuk perbedaan dua nilai tengah contoh acak dengan ragam sama

3. Uji hipotesis untuk perbedaan dua nilai tengah contoh acak dengan ragam tidak sama

4. Uji hipotesis untuk nilai tengah contoh pada pengamatan berpasangan

Langkah-langkah dalam Pengujian Hipotesis

1. Tetapkan rumusan hipotesis yang akan diuji, apakah uji satu arah atau uji dua arah. Hipotesis
(klaim) tersebut dinyatakan dalam bentuk symbol dan berikan pula bentuk simbolik untuk pernyataan
diluar hipotesis (apabila dugaan salah) misalnya:

a. Apabila hipotesisnya telah terjadi perubahan, maka simbolnya: μ ≠ D0 (di luar itu μ = D0),

b. Apabila hipotesisnya: metode baru lebih baik, maka simbolnya: μ > D0 (di luar itu μ = D0).

c. Apabila hipotesisnya: paling sedikit (minimal), maka simbolnya: μ ≥ D0 (di luar itu μ < D0).

2. Dari kedua pernyataan simbolik tersebut, tentukan H1 untuk pernyataan yang tidak mengandung
persamaan (>, <, ≠) dan H0 untuk pernyataan yang mengandung tanda persamaan (pada point 1,
pernyataan symbol untuk H0 ditebalkan).

3. Tentukan taraf nyata (α) yang diinginkan.


4. Tentukan jenis uji statistik yang sesuai berdasarkan data dan informasi yang diketahui baik dari
populasi maupun dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.

5. Hitung nilai t-kritis, gambarlah sketsanya untuk mempermudah pencarian wilayah penolakan
dan penerimaan

6. Tolak H0 apabila nilai t-hitung jatuh di wilayah kritis, yang terletak di wilayah penolakan H0 dan
sebaliknya, terima H0 bila nilai statistik uji terletak di daerah penerimaan H0.

Untuk menggunakan uji-t, harus memenuhi persyaratan (asumsi) berikut:

• Populasi harus menyebar normal atau n > 30

• Ragam populasi tidak diketahui

• Pengamatan bersifat independent (bebas) dan diambil secara acak dari populasi

Asumsi populasi menyebar secara normal tidak begitu diperlukan apabila:

• Jumlah sampel > 30

• Histogramnya hampir menyerupai genta atau tidak terlalu jauh dari bentuk distribusi normal dan
tidak terdapat outlier

1. uji-t satu sampel

Uji hipotesis ini jarang diterapkan pada penelitian pertanian, walaupun demikian, sebagai contoh, uji-t
satu sampel dapat digunakan untuk membandingkan hasil suatu pengukuran potensi hasil suatu varietas
gandum yang di tanam pada suatu daerah (sebagai varietas pendatang baru) dengan rata-rata potensi
hasil di negara asalnya (sebagai nilai hipotesis).

Logika untuk uji-t satu sampel

Contoh 1 (Uji 2 arah)

Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini
muncul dugaan bahwa masa pakainya telah berubah. Untuk membuktikan hal ini dilakukan penelitian
dengan menguji 50 lampu. Ternyata rata-ratanya 792 jam dengan simpangan baku (s) = 55 jam.
Selidikilah pada taraf nyata 5% apakah kualitas lampu tersebut sudah berubah?

Jawab:
Contoh 2 (Uji Satu arah):

Rata-rata waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk mendaftar ulang secara manual di Universitas A
pada semester-semester sebelumnya adalah sekitar 45 menit. Suatu pendaftaran baru dengan memakai
sistem informasi sedang dicobakan dengan harapan dapat mengurangi waktu pendaftaran bagi para
mahasiswa jika dibandingkan dengan cara lama. Untuk itu diambil sampel secara acak sebanyak 10
mahasiswa yang telah mendaftar pada semester b

Anda mungkin juga menyukai