Anda di halaman 1dari 14

SURYAWAN ASFAR

Aktivitas eksplorasi secara garis besar terdiri dari 3 (tiga)


aktivitas, yaitu :
1. Mencari/ menemukan (finding)
2. Membuktikan (proving)
3. Menaksir atau menilai (evaluate)
TUJUAN EKSPLORASI
 Mencari dan menemukan sumber daya dan cadangan bahan
galian.
 Mengendalikan (menambah) pengembalian investasi yang
ditanam, sehingga pada suatu saat dapat memberikan
keuntungan yang ekonomis (layak).
 Mengendalikan (penambahan/ pengurangan) jumlah
cadangan, dimana cadangan merupakan dasar dari aktivitas
kegiatan penambangan.
 Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan pasar atau
industry
 Diversifikasi sumber daya alam
 Mengotrol sumber-sumber bahan baku sehingga dapat
berkompetisi dalam persaingan pasar.
 Pemahaman filospfi eksplorasi akan cebakan bahan galian.
 Pengetahuan (dasar ilmu dan teknologi) yang terkait dalam
pekerjaan eksplorasi.
 Pemahaman konsep dan metode eksplorasi.
 Prinsip dasar dan penerapan metode (teknologi) eksplorasi
 Pengambilan keputusan pada setiap tahapan eksplorasi
Target
Eksplorasi
Tekonologi eksplorasi :
• Inderaja
• Literatur
• Peta geologi
Pengetahuan Geologi Tanda-Tanda
Genesa bahan galian Mineralisasi(
Langsung/
Tidak Langsung Geofisika
Geokimia
Pemetaan

Mineralogi Model Geologi


Pemetaan
Pemboran
Sampling
Analisis lab (Mikroskop/ Kimia)
Model Cebakan
Genetik Kadar
Dimensi
Sebaran
Perhitungan
Sumber Daya
Terukur
Studi kelayakan (tekonologi, ekonomi,
Lingkungan)

Cadangan
Tertambang
 Metode eksplorasi adalah cara mencari/ menemukan,
membuktikan dan estimasi sumber daya mineral dan
batubara.
 Metode eksplorasi terbagi atas 2, yaitu :
 Metode eksplorasi langsung  penyelidikan permukaan
dan penyelidikan bawah permukaan
 Metode eksplorasi tidak langsung  metode geofisika
dan metode geokimia.
Faktor-factor pengubah sumberdaya menjadi cadangan
mineral dan batubara terdiri atas :
 Pertimbangan penambangan
 Metalurgi/ pengolahan
 Ekonomi
 Pasar
 Hukum
 Lingkungan
 Sosial, dan
 Pemerintah
Tahapan kegiatan eksplorasi dilaksanakan melalui 4 tahap
sebagai berikut :
 Survey Tinjau
 Prospeksi
 Eksplorasi Umum
 Eksplorasi Rinci
 Tahapan eksplorasi untuk menidentifikasi daerah-daerah
yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala
regional terutama berdasarkan hasil studi regional

Pemetaan geologi regional


Pemotretan udara
REGIONAL
Inspeksi lapangan pendahuluan
Metode tidak langsung lainnya

Tujuan  Untuk mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau


mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut
 Prospeksi adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit
daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial.

Pelaksanaan • Pemetaan geologi


Kegiatan • Metode tidak langsung  geokimia,
geofisika
• Paritan terbatas
• Pemboran dan pemercontohan
mungkin dilaksanakan

Tujuan : untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi


target eksplorasi selanjutnya.
Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia
dan geofisika
 Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu
endapan yang teridentifikasi.

Metode yang Digunakan :


• Pemetaan geologi
• Percontohan dengan jarak yang lebar
• Membuat puritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan
kuantitas dan kualitas dari suatu endapan

Tujuan :
Untuk menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral
berdasarkan indikasi sebaran, perkiranaan awal mengenai ukuran,
bentuk, sebaran, kauntitas dan kualitasnya.
Tingkat ketelitian dapat digunakan untuk menentukan apakah studi
kelayakan tambang atau eksplorasi rinci diperlukan
 Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3
dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari
percontohan singkapan, puritan, lubang bor, shafts dan
terowongan.
 Jarak percontohan sedemikian rapat sehingga ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas ciri-ciri yang lain dari
endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat
ketelitian yang tinggi.
 Uji pengolahan dari percontohan ruah (bulk sampling)
mungkin diperlukan.
BAHAN PROSES
Target
Eksplorasi
Laporan/literature Daerah Analisis  penetapan
Peta Geologi regional daerah target
Citra landsat/ foto udara Peninjauan Lapangan
• Survey geologi pendahuluan
(regional)
• Sampling secara acak pada Analisis  Penentuan
Model regional dan
daerah-daerah prioritas langkah dan metode
model analog
eksplorasi
Prospeksi
Tipe bijih/ mineralogi • Pemetaan topografi
Tatanan tektonik Analisis  Penetapan
• Pemetaan geologi
Umur endapan
Tipe batuan induk
• Sampling sistematik semi detail arah eksplorasi
Mineralogi bijih • Survey geokimia sistematik prospeksi dan metode
Alterasi • Survey geofisika
Anomali geokimia • Pemboran awal (scout drilling)
Sifat fisik dan kimia
Model genetik
Eksplorasi Umum
Model genetic endapan • Survey geofisika Analisis  Penetapan
Sebaran kadar • Sampling sistematik-intensif perencanaan
Lokasi prospek • Pemboran lanjut (grid rapat)
Zona-zona anomaly eksplorasi detail
Geometri endapan
Alterasi Eksplorasi Rinci
• Sampling detail (grid rapat) Pemodelan sebakan
Data Kadar • Pemboral detail (grid rapat) (badan bijih)
Batas Cebakan Evaluasi cadangan
Cadangan Bahan Galian

Model Penambangan Studi Kelayakan


Perencanaan Tambang Analisis teknologi,
Parameter-parameter ekonomi ekonomi, dan
Rencana lingkungan lingkungan
Cadangan Tertambang

Anda mungkin juga menyukai