Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen selalu menghadapi ketidakpastiaan manakala masalah yang
harus diputuskan pemecahannya. Untuk mengurangi ketidakpastian ini,
manajemen memerlukan informasi, diantaranya informasi akuntansi. Untuk
informasi akuntansi ini, manajemen akan berpaling kepada akuntan manajemen
untuk mengurangi ketidakpastian. Jika informasi akuntansi manajemen tidak
tersedia atau tidak teliti, tidak relevan, dan tidak dapat diandalkan, maka
manajemen akan berpaling ke informasi non-akuntansi untuk mengurangi
ketidakpastian. Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi,
atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh
manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
(Mulyadi, 2001).
Pengambilan keputusan merupakan pemilihan diantara beberapa alternatif
pemecahan masalah. Pada hakikatnya keputusan itu diambil jika pimpinan
menghadapi masalah atau mencegah timbulnya masalah dalam organisasi.
Pengertian masalah dapat diartikan dalam arti luas, misalnya pembuatan
pembuatan rencana kegiatan, mungkin ada beberapa cara yang dapat ditempuh.
Pimpinan harus mengambil keputusan untuk memilih cara mana yang paling tepat
yang akan dipergunakan. Ini sudah dianggap ada masalah dalam memilih cara
yang akan dipakai pembuatan rencana. Oleh karena itu informasi yang lengkap,
terpercaya dan aktual sangat dibutuhkan dalam rangka pengambilan keputusan
(Syamsi, 200).
Dalam pengambilan keputusan, manajemen membutuhkan informasi
akuntansi diferensial ini untuk memilih altenatif tindakan yang terbaik diantara
alternatif yang tersedia. Akuntansi diferensial membandingkan informasi masa
yang akan datang yang berbeda untuk setiap altematif, sehingga memungkinkan
manajemen perusahaan memiliki dasar yang dapat dipertanggung jawabkan dalam
hal pengambilan keputusan. Informasi juga diperlukan oleh pihak manajemen
untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pada informasi

1
akuntansi diferensial, umumnya manajemen menghadapi empat macam
pengambilan keputusan dalam jangka pendek, yaitu membeli atau membuat
sendiri, menerima atau menolak pesanan khusus, menjual atau memproses lebih
lanjut suatu produk, menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau
kegiatan usaha suatu bagian perusahaan. Sebelum mengambil keputusan yang
dianggap tepat, pihak manajemen sebaiknya membandingkan alternatif-alternatif.
Setiap alternatif yang dibandingkan dengan altenatif lainnya, tentu dilihat mana
biaya yang lebih meringankan perusahaan tetapi manfaatnya akan lebih besar atau
sekurang-kurangnya sama (Wanda JN dkk, 2014).

1.2 Perumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah bagi penulis dalam
penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi diferensial ?
2. Bagaimana manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan
keputusan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui informasi akuntansi diferensial
b) Untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi diferensial dalam
pengambilan keputusan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Akuntasi pada
Semester empat (4) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akademik 2017/2018.
b) Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Informasi Akuntasi Diferensial


Menurut S.Munawir (2002) informasi akuntansi diferensial adalah Informasi
biaya yang akan terjadi dimasa depan (future cost) yang diperkirakan akan
berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik.
Menurut Mulyadi (2008), manfaat informasi akuntansi diferensial dalam
pengambilan keputusan jangka pendek yaitu :
1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha
suatu bagian perusahaan (stop or continue product line)
4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision)

2.2 Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan


Keputusan

Umumnya manajemen menghadai 4 macam pengambilan keputusan jangka


pendek, yaitu :

a. Membeli / Membuat Sendiri

Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen


terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan
yang memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanaya komonen yang
membentuk suatu produk harus diproduksi snediri oleh perusahaan, jika memenag
emasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah
daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut. Oleh karena itu,
salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli atau memproduksi
sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar untuk suatu komponen produk
yang berada dibawah biaya produksi sendiri komponen tersebut. Pertimbagan

3
untuk membeli atau membuat sendiri dapat juga timbul akibat adanya taksiran
penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok
luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.

Contoh Kasus.

PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk


rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku
cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun. Perusahaan tersebut menerima
tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga
Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu
mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap
memproduksi sendiri.

Perbuah 100.000 buah


Biaya Bahan Baku Rp. 5 Rp. 500.000
Biaya Tenaga Kerja variabel 10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan 4 400.000
Biaya overhead pabrrik tetap bersama 5 500.000
Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000
Tabel 1. Biaya produksienuh suku cadang A

Dari contoh di atas, baiya differensial yagn dipertimbangkan disajikan ada tabel 1.
Dari data tersebut jelas kelihatan bahwan alternatif tetap memproduksi sendiri
yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang
dikeluarkan adalah Rp. 25 per buah sedangkan penghematan yang diperoleh
hanya sebesar Rp. 22 per buah.

Manfaat :
Biaya Diferensial (Biaya Terhindarkan)
Biaya biaya variabel (Hanya bahan baku, biaya tenaga kerja Rp. 18
variabel dan biaya overhead variabel
biaya tetap terhindarkan 4

4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22
Pengorbanan :
Biaya diferensial
Harga beli jika membeli dari luar 25
kerugian jika membeli dari luar Rp. 3
Tabel 2. Biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
membeli atau membuat sendiri.

b. Menjual / Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk

Dalam pengambilan keputusan macam ini, Informasi akuntansi diferensial


yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya
diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

c. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu.

Dalam mengahadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan


keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan
usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut. Jika biay aterhindarkan
lebih besar dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi proudk
atau kegaitan usahha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut
sebaiknya dipilih. Namun jika biaya terhindarkan lebih kecil dari pendapatan yang
hilnag akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen
tertentu, maka alternatif penghentian tersebut sebaiknya tidak dipilih.

d. Menerima / Menolak Pesanan Khusus.

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus,


informasi akuntansi diferensial yang relevanadalah pendapatan diferensial dan
biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan
diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya
diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut maka
pesanan khusus sebaiknya diterima). Di lain pihak, jika pendapatan diferensial
lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus
sebaiknya ditolak.

5
6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
5. Besarnya rendemen minyak bunga cengkeh, minyak daun jeruk purut dan
kurkumin pada kunyit dipengaruhi oleh lamanya ekstraksi dan perbandingan
massa bahan dan pelarut.
6. Komponen utama dalan bunga cengkeh yaitu euganol dan kandungan lainnya
berupa Caryophyllene, Trans-ocimene , Eugenol Acetatedan Patchoulane.
7. Dalam mengekstrak minyak astisri yang terkandung dalam bunga cengkeh,
pelarut etonl menghasilkan komponen utama eugenol yang lebih banyak
dibanding n-heksane.
8. Ekstraksi daun jeruk purut dengan pelarut n-heksana menghasilkan rendemen
minyak 10,50% dan kadar sitronellal 97,27%.
9. Pelarut n-heksana yang terbaik pada pengambilan minyak daun jeruk purut.
10. Komponen terbesar dalam minyak atsiri daun jeruk purut adalah sitronellal.
11. Perolehan rendemen ekstrak dan kadar kurkumin semakin meningkat dengan
lamanya waktu ekstraksi, besarnya konsentrasi pelarut, dan jumlah tahap
ekstraksi

1.2 Saran
Sebaiknya dilakukan ekstraksi sesuai dengan jenis bahan agar ekstrak yang
dihasilkan lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai