A. Pengertian PK GURU
2.Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru
untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
Sementara itu, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah,
penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas
tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil
kepala sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009).
2.Berdasarkan kinerja, Aspek yang dinilai dalam PK GURU adalah kinerja yang dapat
diamati dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari‐hari,
yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3.Berlandaskan dokumen PK GURU, Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang
terlibat dalam proses PK GURU harus memahami semua dokumen yang terkait
dengan sistem PK GURU. Guru dan penilai harus memahami pernyataan
kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga keduanya mengetahui
tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
Dalam Penilaian Kinerja Guru (PKG), Guru wajib mencatat dan menginventarisasikan
seluruh kegiatan yang dilakukan.
Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk kenaikan pangkat Guru yang akan dipertimbangkan
untuk naik pangkat dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun, yaitu 3 bulan sebelum
periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu, dalam Permenpan ini mengisyaratkan pula pentingnya kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
dilaksanakan dalam upaya mewujudkan guru yang profesional, bermatabat dan sejahtera;
sehingga guru dapat berpartisifasi aktif untuk membentuk insan Indonesia yang bertakwa
kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis,
etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian.
Pengembangan Keprofesian Guru mencakup tiga kegiatan: (1) Pengembangan Diri; (2)
Publikasi Ilmiah, dan (3) Karya Inovatif.
Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan.
Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.
Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada
penyandang profesi guru.
Alhamdulillah
e.mail: nafilahalis@g.mail.com