Anda di halaman 1dari 21

Muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dann banyak uang, tentu menjadi impian banyak

orang. Gara-gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI
era tahun 90-an, diusianya yang masih relatif muda, Wahyu Aditya yang lahir pada tanggal 4
Maret 1980 di Malang, telah memiliki semua impian hidup itu.
Dengan kemampuannya dibidang desain grafis dan animasi, ia menjadi pemain utama dalam
bisnis animasi dan desain grafis di tanah air. Bahkan iapun banyak diburu oleh perusahaan
kreatif untuk menggarap sederet pesanan iklan. Baik iklan komersial maupun iklan layanan
masyarakat.
Titik balik yang membuat nama Adit menggebrak dunia animasi internasional adalah ketika
dewan juri yang terdiri dari para pakar film Inggris menyatakannya sebagai juara International
Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Pada event yang diselenggarakan oleh British
Council di Apollo Theatre West End London. Wahyu Aditya telah berhasil menumbangkan
saingannya yang berasal dari India, Cina, Brazil, Polandia, Slovenia, Lithuania, Nigeria an
Lebanon.
Dewan juri menilai Adit berhasil memadukan antara kreativitas, idealisme dan bisnis di usianya
yang masih sangat muda. Pada saat itu usianya baru 27 tahun namun ia telah berhasil mendirikan
sekolah film HelloMotion dan memprakarsai festival ilm Hellofest dimana setiap tahun meraup
10 ribuan penonton muda di seluruh Indonesia.
Ditengah keterbatasan industri animasi kreatif di tanah air, Adit dinilai mampu menciptakan
pasarnya sendiri. Sudah beberapa brand komersial ditanganinya antara lain PLN, Bushway,
Kampanye pemilu, Jakarta Internasional Film Festival (JIFFEST) dan Pertamina.
Siapakah sosok Wahyu Aditya atau akrab disapa Adit? Bagaimana tiba-tiba dari seorang yang
tak pernah terdengar namanya menjadi animator kelas dunia? Berikut ini Kisah Sukses dan
Biografi Wahyu Aditya.

Kisah Gambar Dinding

Kegemaran Adit dalam menggambar sudah terlihat sejak duduk dibangku SD. Ketika masih
kelas 1 di SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah memenangkan lomba menggambar. Kegemarannya
itu kemudian disalurkan dengan mengirim gambar pada Tino Sidin, tokoh legendaris yang
membawakan acara “Gemar Menggambar” di TVRI kala itu. Sayang gambarnya tak pernah
terpilih untuk ditayangkan.
Ketika kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan berbagai gambar dan cerita.
Daripada membeli mainan ia lebih sering membeli kertas HVS untuk dicorat-coreti dengan
gambaran. Ia juga pawai menyulap buku tulisnya menjadi komik dengan menciptakan ilustrasi
sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama tokoh dipelesetkan dengan mengambil
inspirasi dari lingkungannya. Seperti empat sekawan menjadi enam sekawan, mengacu pada
jumlah “preman cilik” di sekolahnya.
Hasil gambarannya kemudian disebarkan ke teman sekelas. Banyak yang menyukai dan terhibur
oleh gambaran Adi, “ Saya senang jika mereka terhibur oleh karya saya,” katanya girang.
Ketika SMP, Adit dipercaya mengelola rubrik khusus untuk majalah sekolahnya. Isinya tentang
keadaan sekolah waktu itu.
Hobi menggambar terus berlanjut hingga SMA. Bahkan dinding sekolahpun ia gambari, “Saya
murid ertama yang diperbolehkan menggambari dinding,” katanya mengenang. Karirnya sebagai
seorang animator diawali dengan menjadi komikus amatiran. Korban pertamanya adalah buku-
buku pelajaran kelas 3 SMA. Di buku inilah Adit membuat animasi strip komik. Ketika akan
melanjutkan kuliah pun dengan tegas ia memilih , “ Ingin kuliah ditempat yang tidak ada
matematikanya,” tandas anak kedua dari pasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti ini.
Akhirnya Adit memilih menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia – KvB
Institut of Tech, Sydney Australia untuk mempelajari multimedia. Saat kuliah ia sempat
menjuarai perlombaan.
Ketika liburan kuliah, Adit pulang ke Indonesia untuk ikut magang di sebuha percetakan sablon
di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat hasil karyanya jauh melampaui
kelasnya mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di kawasan Jakarta
Selatan. Disana ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik mengedit.
Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative desainer dn animator di Trans TV pada 2000-
2002. Sebagai best student di KvB Institut of Tech, almamaternya, bisa saja ia melanjutkan
hidup di negeri Kanguru itu, “Tapi saya tak betah hidup di Australia,” katanya.
Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja sebagai freelance selama satu tahun. Karena
keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun. Dari animator,
sutradara sampai produser, ia bisa melakukannya. Proyek pertama yang ditanganinya adalah
video klip Padi “Bayangkanlah” . Clip ini memenangkan “Best Video clip of The Month” Video
Musi c Indonesia 2002 dan “People Choice Award” Video Music Indonesia 2002. Sejak saat itu
tawaran demi tawaran mengalir padanya.
Membangun Kesuksesannya Sendiri

Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada
kemampuannya bersama tujuh temannya ia mmebuat perusahaa dibidang jasa. Sayang usaha ini
gagal, “Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan
kegagalannya.
Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang
nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi. “Biar orang
sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri,” niatnya sederhana.
Kendati terdengar ambisius namun Adit telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya,
banyak orang menyatakan minat bila ia membuka lembaga kursus animasi di Indonesia.
Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan.
Disana ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal
bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan nama
dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia bisa membuka franchisee di luar negeri.
Berdiri sejak lima tahun lalu, lembaga ini masih sepi. Dari modal 400 juta ia bisa menengguk
keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapat keuntungan tapi
malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an
siswa,” Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa
dan ada 20 instruktur yang handal dibidangnya.
Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk merealisasikan ide-ide aneh
lainnya. Adit membentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan
mengubah Indonesia dengan caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia
menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri diduduki Mr Gembol (panggilan masa
kecilnya). Mr Gembol juga merangkap kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website
KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Disini para volunteer dimanapun bisa
mengirimkan desain karya mereka.
HelloMotion

Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi ini. Katanya,
“Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina dan India. Animasi di Indonesia secara industri
masih kategory advertising belum ke film dan TV.
Kini HelloMotion yang memiliki visi menggalakkan budaya motion picture art mulai
diperhitungkan diindustri animasi tanah air. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit
menggunakan cara Buzz Marketing atau getok tular serta lewat iklan media cetak, elektronik dan
internet.
Ia sekarang tidak lagi khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena daftar tunggu
untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan lebih di Hello School. Adit juga terus melakukan
inovasi-inovasi.
Itulah kisah sukses Wahyu Aditya yang bisa meraih mimpinya diusia muda dengan caranya yang
unik bahkan terkadang nyeleneh dari orang pada umumnya.
Biodata
Nama : Wahyu Aditya
TTL : Malang, 4 Maret 1980
Pendidikan : 1998-2000 Advance Diploma Jurusan Interactive Multimedia – KvB Institute of
Tech. Sydney Australia
Nama Usaha : HelloMotion Academy School of Animation and Creativity (Sekolah Animasi dan
Sinema)
Penghargaan
2008 Finalis Wirausaha Muda Mandiri
2008 Juara 1 Blogging CompetitionBritish Council
2008 30 Most Inspiring People Under 30 – Award from Hard Rock FM
2008 Australian alumni award – Finalis Creativity and Design Award
2008 World Winner of British Council – International Young Creative Entrepreneur of The Year
– Film Category
2007 Pemenang of British Council – International Young Creative Entrepreneur of the Year –
Film Category Indonesia
2007 Finalis of British Council – International Young Creative Entrepreneur of the Year –
Designn Category – Indonesia
2007 Special Achievement Award – FAN/National Animation Festival
2007 Scholarship – Animation & Cinema Industry by AOTS - Japan
2006 Best 3 – International Young Creative Entrepreneur of the Year – Indonesia
2005 Best Concept for Future Film – Jakarta International Film Festival and Hubert Bals
Foundation
2005 Win 8 Awards in Indonesia Animation Festival
2005 Finalis Asiana Film Festival – South Korea
Profesi
2004 – Sekarang >> Pemimpin HelloMotion Academy – School of Animation Creativity,
Konseptor dan kurator HelloFestMotion Art Festival, Movie Direktor, Motion Graphic Artist,
Design Graphic Artist, Illustrator, Photographer, Art Director, Editor, Script Writer, Animator,
Cameramen, Seminar Speaker and Dreamer.
2004 –Sekarang >> Vice President ASIFA / Animation Association – Indonesia Branch

Profil Pendiri Kursus Desain Animasi HelloMotion


Academy
Waditya, seorang Digital Artist dengan pelatihan, mendefinisikan dirinya sebagai ‘seorang
aktivis dalam animasi dan desain. Dia adalah pendiri dari kursus desain Animasi HelloMotion
Academy untuk Animasi & Kreativitas. Sejak tahun 2004 lulusan HelloMotion sudah lebih dari
3000 siswa. Tujuan-nya jelas: “Kami ingin menjadi bagian penting dari pengembangan industri
audio visual di Indonesia dengan berkonsentrasi pada pemngembangan ketrampilan dan
pendidikan.”

Waditya juga mendirikan HelloFest, sebuah festival pop culture yang terdiri dari 25
kategori, salah satunya film pendek dan animasi yang setiap tahun menarik lebih dari 10.000
penonton muda dan profesional, menampilkan setiap tahun lebih dari 250 animasi pendek lokal
baru dan bertujuan kembali menampilkan tren animasi internasional untuk mendidik dan
menginspirasi animator dan penonton.

Selain itu, ia mengembangkan sebuah toko pakaian online bernama KDRI, menjual t shirt
nasionalis yang dikombinasikan desain modern dengan sentuhan Indonesia.

Sebagai seorang animator pemenang penghargaan dan pembuat film, dia memulai karirnya di
industri televisi sebelum mendirikan perusahaannya sendiri (kursus desain animasi HelloMotion
Academy) pada usia 24. Ia secara rutin mengajar dan mempromosikan film animasi untuk siswa
di seluruh Indonesia dan aktif di Asosiasi Animasi Internasional.
Name :
Wahyu Aditya

Nick name :
waditya.com, Waditya, Adit, Wahyu, Aditya

Place / Date of Birth :


Malang, East Java, Indonesia, 04 March 1980, Pisces

Education :
Advanced Diploma of Interactive Multimedia – KvB Institute of Tech. Sydney – Australia

Nationality :
Indonesian

Working Experiences :

 Comic Artist Freelancer, Sydney (1998 – 1999)


 Creative Director – Adikarna Visual Propaganda, Malang (1999 – 2000)
 Creative Designer & Animator – Trans TV, Jakarta (2000 – 2002)
 Founder, Director, Creative Director – DemiKamu Creativeworks, Jakarta (2002 – 2004)
 Founder, Principal, Creative Director – HelloMotion Inc., Jakarta (2004 – now )
 Foreign Affair – AINAKI / Indonesia Animation Industry Association (2004 – 2006 )
 Vice President – ASIFA / Animation Association – Indonesia Branch (2004 – now )
 Seminar Speaker – (2002 – now )
 Committee – Asiagraph -Visual Graphic Festival, Tokyo Japan (2008 – now)

Videography :

 Music Video : 6 contents


 TV Commercial : 10 contents
 Short Movie : 11 contents
 Motion Graphic : 100 contents
 Future Length Film : 1 (in progress)

Achievements :

 Best Student – KvB Institute of Tech, Major Interactive Multimedia (2000)


 Best Animation – Indonesia’s Comic & Animation Festival (2000)
 Best Animation – Indonesia’s Independent Video & Film Festival (2000)
 Best Video Clip of The Month – Video Music Indonesia (2002)
 People Choice Award – Video Music Indonesia (2002)
 Best Short Movie – Jakarta International Film Festival (2004)
 Finalist Short Shorts Film Festival – Tokyo, Japan (2004)
 Finalist Asiana Film Festival – South Korea (2005)
 Win 8 Awards in Indonesia Animation Festival (2005)
 Best Concept for Future Film – Jakarta International Film Festival & Hubert Bals
Foundation (2005)
 Scholarship – Animation & Cinema Industry by AOTS – Japan (2006)
 Special Achievement Award – FAN / National Animation Festival (2007)
 World Winner of British Council – International Young Creative Entrepreneur of The
Year – Film Category (2007)
 Autralian Alumni Award – Finalist Creativy & Design Award (2008)
 30 Most Inspiring People under 30 – Award from Hard Rock FM Indonesia (2008)
 First Winner – Blogging Competition British Council (2008)
 First Winner – Wirausaha Muda Mandiri Jabotabek – Bank Mandiri (2008)
 Tokoh No.1 Pilihan Majalah Tempo (2009)
 Scholarship – Animation Production by Japan Foundation – Tokyo Japan (2009)
 Guest Lecture, Master of Animation, Tokyo University of Arts, Jepang (2009)
 Scholarship – DW Academy, Festival Film Management – Berlin Jerman (2010)
 Juri Kategori Film Pendek – Festival Film Indonesia (FFI) (2010)
 Penghargaan MURI “Pendiri Sekolah Animasi Termuda (24th)” (2010)

Occupation :
Principal of HelloMotion School, Conceptor and Curator of HelloFest Motion Art Festival,
Director of KDRI, Movie Director, Motion Graphic Artist, Design Graphic Artist, Illustrator,
Comic Artist, Art Director, Animator, Seminar Speaker and Dreamer

Religion :
Islam

Status :
Married

Spouse :
Arie Octaviani Arifin
Son :
Alakhsan Arditya

Parents :
Dr. Sanarto Santoso and Tri Astuti

Brother :
(1) Karnaka (Big Brother)

Abbility :
Drawing, Good Sense of Art – Cinematography – Technology – Industry, Storytelling,
Production Management, Concept of Promotion, Concept of Corporate Identity, Timing,
Compositing, Marketing, Graphic Design

Character :
Less Talking More Action, Wise, Sensitive, Calm, Logical, Cool, Wisdom, Embrace Diversity,
Moderate, Respect

Hobby :
Surfing Internet, Watch TV, Drawing

Fave Food :
Rawon, Sushi Sashimi, Kepala Kakap

Fave Beverage :
Water, Tea, Coconut Water

Fave Snack :
Peanut

Fave Place :
Bed Room

Fave Band / Solo Artist :


Padi, dewa,Peterpan, American Idol, Radiohead, RATM, Yeah Yeah Yeah, Abiet G Ade, The
Vines, Linkin Park

Fave Show :
The Survivors, News, American Idol, National Geographic, Discovery Channel, The Simpsons,
Heroes, Prison Breaks

Refuse :
Criminal News Program
Biografi dan Profil Lengkap Wiliam Tanuwijaya Sebagai
Pendiri dan CEO Tokopedia
InfoBiografi.Com – Anda sering belanja online di tokopedia? kali ini kita akan berkenalan lebih
dekat dengan CEO Tokopedia. Yap, Wiliam Tanuwijaya, pemuda asal Sumatera Utara
merupakan pencetus berdirinya Tokopedia, salah satu E-Comerce terbesar di indonesia. simak
ulasan berikut

Biografi Singkat

Nama : Wilian Tanuwijaya


Lahir : 18 NOvember 1981, Pematang Siantar
Alamat : Jakarta
Pekerjaan : CEO Tokopedia
Pendidikan : Teknik Informatika, Bina Nusantara (BINUS)

Biografi dan Profil Lengkap Wiliam Tanu Wijaya

Wilian Tanuwijaya lahit di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18 NOvember
1981. Selama pendidikan hingga SMA ia bersekolah di kampung halamannya, dan setelah lulus
dari SMA ia memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan studinya. Ia berhasil di
terima di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Selama kuliah ia rajin mencari pekerjaan
sampingan untuk dapat membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester II, ia bekerja sebagai
panjaga warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi.

Awal karir dan mimpi Wiliam Tanuwijaya mendirikan perusahaan sendiri

Setelah lulus dari BINUS, ia bekerja dislah satu perusahaan uang bergerak dalam bidang
pengembangan software komputer. Hingga akhirnya terbesit dalam pikirannya untuk dapat
mendirikan perusahaan sendiri. Ia bermimpi untuk memiliki perusahaan Internet sendiri.
kemudian pada tahun 2007, dari keinginannya itu ia mulai membangun Tokopedia. Ide untuk
membangun Tokopedia itu datang ketika Wiliam menjadi moderator dalm forum online yang
memiliki fasilitas jual beli, dari situlah ia mulai terinspirasi untuk menciptakan starup baru yang
kemudian diberi naman Tokopedia.

Usaha Mendirikan Tokopedia

Dari ide yang ia miliki, wiliam kemudian mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha
Edison untuk mendirikan Tokopedia, yang merupakan sebuah starup jula-beli online yang
menghubungkan penjual dan pembeli seluruh Indonesia dengan biaya gratis.

Untuk dapat membangun perusahaannya tersebut, Wiliam membutuhkan modal yang cukup
besar. Hingga keadaan tersulit yang dialaminya ketika ayahnya divonis memiliki penyakit kanker
sehingga ia menjadi tulang punggung mencari nafkah untuk keluarganya. Wiliam semakin
bersemangat dan ia yakin jika idenya akan berhasil, Wiliam kemudian berusaha untuk mencari
pendanaan atau modal untuk mengemabngkan usahanya tersebut, mulai belajar dari Google dan
Facebook yang didirikan melalui pendanaan untuk startup melalui perusahaan ventura
(pemodal).

Wiliam Tanuwijaya kemudian berusaha mendatangi satu persatu orang yang ia kenal untuk
membantunya memodali ide yang ia miliki. Dari bos ditempat kerjanya hingga kenalan-kenalan
teman bosnya. Ia menceritakan tentang ide besar yang ia miliki tentang Tokopedia. Ia
menjelaskan, bahwa Tokopedia merupakan sebuah pasar online atau e-commerce tempat
ebrtemunya penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia, dan menjadi tempat untuk memasarkan
produk-produk keseluruh Indonesia. Tokopedia juga menjadi perantara jual beli onlie yang aman
bagi penggunanya. Sehingga dengan ide yang ia miliki dapat memecahkan masalah marketplace
yang dialami Indonesia.

Selama dua tahun ia berusaha keras untuk mencari investor untuk mebiayai ide “Tokopedia” nya.
Banyak para inverstor yang menanyakan pengalaman Wiliam Tanuwijaya dalam berbisnis,
banyak juga yang menganggap bahwa mimpi yang ia miliki etrlalu tinggi. Dari sinilah ia
berpikir, bahwa modal terpenting dalam sebuah usaha adalah Percaya. Sebab sangat sulit untuk
mendapatkan kepercayaan orang lain, apalagi untuk memulai bisnisnya tersebut yang ia lakukan
dari Nol.

Berdirinya Tokopedia

Hingga pada tahun 2009 usahanya untuk mendapatkan investor berhasil ia dapatkan. Hingga
tepatnya pada tanggal 6 Februari 2009 Wiliam Tanuwijaya berhasil mendirikan Tokopedia, dan
tepat pada hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 2009, Tokopedia tersmi diluncurkan ke
publik setelah mendapatkan suntikan dana dari para investor dan juga bos dari tempatnya ia
bekerja.

Bahkan Tokopedia mendapatkan penghargaan sebgai E-Commerce terbaik di Indoneisa dari


Bubu Award.

Dari tahun ketahun Tokopedia terus menerus mendapatkan pendanaan dari para investor
mengingat perkembangan dari Tokopedia sangar baik. Seperti East Ventures tahun 2010,
CyberAgent Venture di tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan Softbank pada tahun 2013.

Bahkan pada akhir tahun 2014, Tokopedia semakin terus berkembang hingga ia mendapatkan
kucuran dana untuk modal sebesar 100 juta Dollar dari Softbank Internet yang juga memodali
Alibaba serta Sequoia Capital yang juga pernah memodali Google dan Apple dan Instagram.

Hingg saat ini Wiliam Tanuwijaya menjadi CEO Perusahaan Tokopedia dan rekannya Leontinus
Alpha Edison menjadi COO Tokopedia. Sampai sekarang Tokopedia terus berkembang pesat
berkat usaha pantang menyerah yang dilakukan mereka berdua.

William Tanuwijaya yang dilahirkan di keluarga yang kurang mampu bisa membuat kesuksesan yang luar
biasa. Maka, jangan patah semangat dan terus lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi-mimpimu! —
Rappler.com
Andrew Darwis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Andrew Darwis

200px

Andrew Darwis
Lahir 20 Juli 1979 (umur 38)
Jakarta, Indonesia

Pekerjaan Wirausahawan

Agama Katolik

Antonius Darwis &


Orang tua
Nancy Amidjoyo

Andrew Darwis (lahir 20 Juli 1979; umur 38 tahun) adalah pendiri komunitas daring terbesar di
Indonesia, Kaskus. Andrew sekarang menjabat sebagai Founder & Chief Community Officer
(CCO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT
Darta Media Indonesia.

Kehidupan awal dan latar belakang


Lahir sebagai putra kedua dari empat bersaudara,[1] Andrew memiliki satu kakak laki-laki, satu
adik laki-laki, dan satu adik perempuan.[2] Ayahnya adalah seorang pakar elektronika yang yang
bekerja di sebuah perusahaan pipa. Semenjak masa kecil, ia gemar mengutak-atik radio dan
barang-barang elektronik lainnya.[3] Awalnya, ia merupakan anak yang kreatif, banyak teman
dan agak nakal. Namun semenjak tidak naik kelas pada kelas 6, ia berubah menjadi minder,
mengurung diri, dan hanya berteman dengan segelintir orang, namun cukup akrab, dua
diantaranya adalah Ronald Stephanus dan Budy Dharmawan.[1]

Pada darsawarsa 90-an, saat usia remaja, ia mulai mengenal internet.[4] Bahkan pada tahun 1997,
Andrew telah membuat sebuah situs web pribadi. Namun karena masih menggunakan internet
dari sambungan telepon, ibunya sempat marah karena tagihan telepon akhir bulan membengkak.
Sesuai dengan minatnya, Andrew pun mendaftar ke Universitas Bina Nusantara atau Binus
Jurusan Teknik Informatika. Karena keaktifannya di dunia maya, sebuah perusahaan pengolah
data di Menteng menawarinya pekerjaan sehingga internet dan telepon dibayar perusahaan.[5]

Tawaran lain pun didapatkan saat pamannya yang memiliki perusahaan mebel meminta
dibuatkan situs web kepada Andrew untuk mempromosikan produk-produknya. Andrew pun
segera mengolah data dan foto-foto mebel produksi pamannya dan merancang situs web dengan
menarik. Setelah itu, ia diberi sebuah amplop yang berisi uang sejumlah sepuluh juta rupiah.[6]

Kuliah di Seattle dan membuat Kaskus


Pada tahun 1998, Kris, Ronald, dan Budi, beberapa sahabatnya yang kuliah di Amerika Serikat
dan sedang berlibur ke Jakarta membujuk Andrew agar ikut berkuliah di Seattle dengan iming-
iming dapat bermain internet sepuasnya dan dekat dengan kantor milik Bill Gates dan
Amazon.com.[7] Andrew pun terpikat, namun karena orangtuanya tak sanggup membiayai biaya
kuliahnya disana,[2] Andrew pun dipinjami uang sebanyak 150 juta dolar dari pamannya yang
menjual mebel.[8]

Andrew mengklaim bahwa ia sempat bertemu dengan Bill Gates saat sedang meluncurkan Xbox
di Seattle. Pada November 1999, dosennya memberikan tugas untuk membuat sebuah situs web
pribadi.[9] Teman-teman sekelasnya pun mengisi situs web pribadinya dengan pengalaman-
pengalaman mereka. Karena pada masa lalunya hanya diisi dengan mengurung diri di kamar,
Andrew pun lantas beralih dari membuat situs web pribadi ke situs web komunitas setelah
mengetahui bahwa E-commerce sedang laris di Indonesia menjelang tanggal akhir pengumpulan
tugas.[10]

Dari situs web komunitas yang ia buat, lahirlah Kaskus yang mula-mula dijadikan sebagai ajang
berbagi untuk kalangan mahasiswa Indonesia di Seattle dan Amerika Serikat. Dosennya pun
menyukai situs web komunitas yang dibuat Andrew dan banyak memberi masukan perihal
Kaskus. Andrew pun memutuskan untuk meneruskan eksistensi Kaskus sehingga tak hanya
sekadar tugas kampus belaka.[11] Andrew kemudian mengajak Ronald dan Budi untuk ikut serta
mengelola Kaskus. Ronald ditugaskan untuk menerjemahkan artikel-artikel yang dibuat Andrew
ke dalam bahasa Inggris mengingat kalangan mahasiswa asing juga membuka Kaskus, sementara
Budi mengunggah foto-foto acara mahasiswa yang diadakan di Seattle.[12]

Pada tahun 2000, Ronald dan Budi memutuskan untuk berhenti membantu Andrew mengelola
Kaskus namun keduanya tetap berharap agar Andrew tetap meneruskan Kaskus.[13]

Karena pendapatan yang didapatkan dari Kaskus masih kurang, Andrew pun sempat bekerja
sebagai pengiris tomat di dapur dan kemudian kasir di Burger King[14] dan sebagai tukang
fotokopi dokumen yang dimiliki oleh orang Thailand.[15] Pada pertengahan 2004, Andrew
bertemu dengan Ken Lawadinata, salah seorang saudaranya dan orang yang kelak menjadi CEO
Kaskus.[16] Sejak awal 2006, melalui pemasangan lamaran pekerjaan di monster.com, ia pun
diberi pekerjaan menyalin lirik lagu dari situs lain dan menampilkannya ke lyrics.com yang
dimiliki oleh seorang pria Vietnam-Amerika yang bernama Alex.[17]

Pendidikan
 SD: Tarakanita Pluit Jakarta
 SMP: Tarakanita Pluit Jakarta
 SMA: Gandhi National School, Ancol '98 Jakarta
 Universitas : Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara, 1998
 Universitas : Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle, 1999 - 2003
 Universitas : Master of Computer Science, City University, Seattle. 2004 - 2006.

Karier
 Kerja paruh waktu web desain di kemana.com dan indotradezone.com (1998)
 Web desainer Thor Loki, Seattle, Amerika Serikat (2003 - 2006)
 Web desainer lyrics.com, Seattle, Amerika Serikat (2007 - 2008)
 Pendiri & CTO Kaskus (1999 -sekarang)

Mendirikan Kaskus
Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba
ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program
Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science pada tahun 1999,
pria yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang
menjadi yang terbesar di Indonesia.[18] "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat
program dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama
Kaskus." Ujar Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.

Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$
3 (Rp 30.000,-) untuk menyewa server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih
untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal
tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat
Indonesia yang berada di Luar negeri.[19]

Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang
memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung perkembangan
Kaskus. Berdasarkan survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna Internet di Indonesia. Dengan
jumlah yang luar biasa tersebut, ia mengasumsikan bahwa masing-masing pengguna Internet
adalah target pasar yang potensial

Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan
Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena
saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika
pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.

Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk
memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya
oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching
pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan
professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia.
Saat ini tercatat Kaskus memiliki 4.366.134 member(update pertanggal 20 Mei 2012 pada pukul
13.21) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun
baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.

Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian
Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan
nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site pada tahun 2008, dan dari Indosat dengan
nominasi Kaskus The Online Inspiring Award pada tahun 2009

Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim
pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).

Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Forum Jual
Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari
seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam
sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).

Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus
mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Indonesia, sehingga nantinya
orang luar negerilah yang akan membeli content itu.

Penghargaan
 2005, 2006: The best Indonesian Communities versi Alexa.com dan Wikipedia.
 2008: Oleh Microsoft : KASKUS Web Site that recognized as Indonesia Inovative Top Web Site
(2008)
 2009: Oleh Indosat : KASKUS - The Online Inspiring Award 2009
 2009: Oleh Presiden RI : KASKUS - The Biggest Market 2012
 2012: Oleh Menteri koperasi dan UKM : Tokoh Pemuda Penggerak Kewirausahaan [1]
 2013: Oleh Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI)
 2013: Oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (Kemenkumham RI) : Hak Cipta dan
Inovator Konten Multimedia dan E-Commerce
Yoris Sebastian
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nama : Yoris Sebastian Nisiho


TTL : Ujungpandang, 5 Agustus 1972
Pendidikan : Jurusan Ekonomi Akutansi Universitas Atmajaya, Jakarta
Nama Usaha : OMG Creative Consulting
Penghargaan
2008 Winner of Asia Pasific Entrepreneur Award for << Most Promising Category >> oleh
Enterprises Asia From Malaysia
2006 Winner of International Young Creative Entrepreneur of The Year – In Music Sector – By
British Council in London
2003 Winner of Ypung Marketer Award – by IMA (Indonesian Marketing Association) Mark
Plus & Majalah Swa

Yoris Sebastian

Kompas/Arbain Rambey

Informasi pribadi

5 Agustus 1972 (umur 45)


Lahir
Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, Indonesia

Pekerjaan pengusaha, pendiri OMG Creative Consulting

Media sosial

Situs web http://yorissebastian.com

Yoris Sebastian (lahir di Ujung Pandang, 5 Agustus 1972; umur 45 tahun[1]) adalah seorang
pengusaha asal Indonesia yang dikenal bergerak dalam bidang industri kreatif.[1] Pada usia 26
tahun, Yoris terpilih menjadi GM (General Manager) Hard Rock Cafe Indonesia, menjadi GM
termuda se-Asia dan termuda kedua di dunia.[2] Pada usia 34 tahun, selepas keluar dari Hard
Rock, ia mendirikan sebuah perusahaan konsultan kreatif OMG (Oh My Goodness).[3]

Yoris terkenal dalam hal inovasi dan ide kreatif.[4] Pria yang suka minum air putih ini
menunjukkan konsistensinya dalam membuat ide-ide kreatif yang tidak biasa yang dalam bahasa
Inggris dikenal juga sebagai berpikir out of the box.[4] Menurutnya, ide kreatif akan segera
berkembang bila dimulai dengan hal yang kecil (start small).[5]

Karier
Pada usia 19, selepas kuliah di SMA Pangudi Luhur, ia magang di Majalah Hai.[butuh rujukan] Di
sanalah Yoris mulai berkecimpung dalam dunia kreatif.[butuh rujukan] Kemudian ia meneruskan
kariernya di Hard Rock Café Jakarta sebagai General Manager pada usia 26 tahun.[4] Ia
dinobatkan sebagai GM Hard Rock Café termuda di Asia dan termuda kedua di dunia.[2]

Yoris memperkenalkan program I like Monday di Hard Rock Café Jakarta pada 2003.[butuh rujukan]
Ketika semua tempat hiburan menitikberatkan pengadaan acara pada hari libur dan akhir
minggu, Yoris mengadakan acara musik di hari Senin yang merupakan hari paling sepi
kunjungan.[2] Yoris juga membuat program bertajuk Destination Nowhere yang berarti Tujuan
Tidak Kemanapun, juga pada 2003.[butuh rujukan] Sebuah acara jalan-jalan yang jadwalnya tidak
disampaikan pada pesertanya.[2] Dalam pesawat saat berada diudara , acara ini membawa Band
Cokelat yang juga melakukan peluncuran album di atas ketinggian 30.000 kaki.[butuh rujukan] Hal
ini kemudian diabadikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).[2]

Yoris sekarang memimpin OMG (Oh My Goodness) Creative consulting yang berdiri pada 1
April 2007.[1] Usaha menjual ide-ide kreatif kepada klien.[1] OMG telah menjadi konsultan
pengembangan bisnis konsep ruang rapat fPod di fX Jalan Sudirman, Jakarta; kreatif konseptor
Rasuna Epicentrum yang mengusung konsep The Creative Capital of Jakarta; event consultant
Black Innovation Award 2009 dan International Young Creative Entrepreneur Award British
Council Indonesia; pemasaran dengan konsep word of mouth untuk XL dan kosmetik Caring
Colours; konsultan pemasaran kreatif film remaja Queen Bee (2009) dan Ketika Cinta Bertasbih
(2009); sampai konsep bisnis inovatif untuk Avia Tour.[1]

Penghargaan
Yoris yang dilahirkan di Ujung Pandang, 5 Agustus 1972 telah mendapat beragam penghargaan,
di antaranya

 British Council's International Young Creative Entrepreneur Award [6],


 Asia Pacific Entrepreneur Award Winner 2008(Most Promising Entrepreneurs)[7],
 Young Marketers Award Winner dari IMA and Markplus, dan Future CEO to Watch dari majalah
SWA[1].

Pemikiran
Ide Kreatif

Yoris telah menunjukkan bahwa ide adalah hal yang perlu apresiasi.[butuh rujukan] Menurutnya, ide
kreatif tidak datang begitu saja.[8] Akan tetapi harus dilatih dan dikembangkan.[butuh rujukan]
Sepuluh tahun lalu mungkin publik tidak akan membayangkan bahwa ide akan dihargai, tetapi
ditangan Yoris, ide bisa menjadi hal yang diperhitungkan.[8] Ia membuktikan bahwa dunia kreatif
mampu membawa sesorang popularitas dan kecukupan materi.[butuh rujukan] Creatif is a habit not
genetic.[8] Begitu Yoris mendefinisikan kreatifitas.[butuh rujukan] Bagi Yoris, orang yang ber-IQ
rendah belum tentu tidak memiliki ide kreatif.[butuh rujukan] Sebaliknya, orang yang ber-IQ tinggi
juga belum tentu memiliki banyak ide kreatif.[butuh rujukan] Semuanya berproses.[butuh
rujukan]
kreatifitas membutuhkan latihan yang konsisten.[8]

Berpikir out of the box, bagi Yoris, memang diperlukan.[butuh rujukan] cara berpikir ini mengajak si
individu untuk berpikir dari yang biasa.[butuh rujukan] Ketika ide itu berbeda, maka itulah berpikir
out of the box.[9] Berpikir seperti ini bukan berarti harus benar-benar berbeda dan baru.[butuh rujukan]
Ide-ide yang sudah ada bisa dikembangkan dan dimodifikasi.[butuh rujukan] Akan tetapi, dalam
ekseskusi ide, Yoris menegaskan bahwa penting untuk berpikir inside the box.[9] Menurutnya,
eksekusi model ini memberikan gambaran akan batasan-batasan yang harus dimengerti.[9]
Artinya, suatu ide yang akan dieksekusi jangan sampai keluar dari karakteristik dasarnya.[9]

Yoris menyontohkan acara yang pernah ia lakukan yakni peluncuran album Band Padi di atap
Mall Sarinah.[butuh rujukan] Acara tersebut cukup meriah.[butuh rujukan] Banyak wartawan meliput.[butuh
rujukan]
Keramaian itu hingga menyebabkan kemacetan.[4] Akan tetapi, beberapa waktu setelahnya,
penjualan album itu tidak memuaskan.[butuh rujukan] Ternyata publik menilai album itu memang
tidak terlalu bagus.[butuh rujukan] Ide peluncuran album Padi itu memang out of the box, tetapi ide
itu tidak sejalan dengan karakter kualitas albumnya.[4]

Sementara, menurut Yoris, ide bisa berasal dari mana saja.[butuh rujukan] Bisa dari internet, majalah,
koran, tv, radio atau apapun.[butuh rujukan] Baginya, kunci memunculkan sebuah ide kretaif yang
inovatif adalah membiasakan diri berpikir kreatif.[4] Ia selalu berpijak pada sebuah visi: Passion
for knowledge, passion for innovation, and passion for achievement.[4]

Ketika ditanya mengenai idola, Yoris menyebutkan beberapa tokoh dunia yang memang terlihat
sepak terjangnya dalam dunia inovasi.[butuh rujukan] Ia sebutkan Walt Disney, Steve Jobs, Madonna,
dan Donald Trump sebagai idolanya.[4] Ia menganggap bahwa mereka adalah inovator yang
sukses berkat ide kreatif mereka.[butuh rujukan] Walt Disney berhasil mempioniri pembuatan wahana
hiburan Disneyland dan Walt Disney World Theme Park.[4] Steve Jobs sendiri adalah inovator,
pendiri, dan penemu Apple Computer. Sementara, Donald Trump adalah Bos Properti di AS dan
Madonna adalah penyanyi terkanal juga berasal dari Negeri Paman Sam itu.[4]

Mee-too-isme

Yoris merasa optimis bahwa dunia inovasi di Indonesia tidak akan kalah dengan luar negeri.[butuh
rujukan]
Menurutnya penghargaan kreativitas seharusnya menjadi prioritas.[butuh rujukan] Selain itu, ia
menentang sekali paham “me-too-ism”.[10] Paham ini merupakan rekaan Yoris untuk
megibaratkan kebiasaan mencontek.[butuh rujukan] Maksudnya, kebiasaan membuat tiruan ide dari
orang atau tempat lain harus diubah.[4] Ide-ide yang ada harus dikembangkan, bukan hanya
dicontoh mentah-mentah.[butuh rujukan] Ia menyontohkan keberhasilan facebook dan twitter yang
ternyata ditanggapi dengan tidak kreatif.[4] Beberapa individu membuat facebook versi
Indonesia.[4]

Yoris sayangkan hal itu karena seharusnya yang diambil adalah pelajaran serta semangat untuk
membuat ide baru ang orisinil.[butuh rujukan] Yoris selalu menegaskan bahwa kunci sukses dalam
menerjuni dunia inovasi adalah mengerjakan sesuatu sesuai passion.[butuh rujukan] Artinya, perlu
adalanya pengenalan diri atas apa yang disukai dan itulah yang ditekuni.[10] Yoris menyebut hal
itu sebagai "happynomic".[butuh rujukan] Ia menambahkan, mengerjakan sesuatu yang disukai saja
tidak cukup.[butuh rujukan] Apa yang dikerjakan harus memberikan nilai ekonomi.[butuh rujukan]
Baginya, uang memang bukan tujuan utama, tetapi jangan sampai apa yang dikerjaan rugi.[10]
Bagi Yoris, yang peting adalah do it if you like it.[butuh rujukan] Jadi, apa yang disukai, itu yang
dieksekusi dan dikembangkan.[10]

Meski putus kuliah, ia tidak pernah mengajak orang lain untuk mengikuti dirinya.[11] Ia
sampaikan bahwa bisa saja berhenti kuliah, kalau memang sudah ada yang bisa menjamin masa
depannya.[butuh rujukan] Tetapi baginya, sebagai prioritas hidup adalah belajar dan belajar.[butuh
rujukan]
Karena dari sanalah ide-ide kreatif muncul.[11]
Biografi Billy Boen Young on Top

Billy Boen adalah entrepreneur muda asal Indonesia. Billy lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus
1978. Pada usia yang relatif muda, Billy (panggilan Billy Boen) telah menjadi pimpinan di
beberapa perusahaan. Pada 2005, ketika usianya baru 26 tahun, Billy dinobatkan menjadi
General Manager PT Oakley Indonesia.

Biografi Billy Boen Young on Top dari Biografi Web


Ia menjadi GM Oakley termuda di dunia kala itu. Pada akhir 2006, bersama Rudhy Buntaram,
pemilik Optik Seis, Billy kemudian mendirikan Jakarta International Management (JIM) dan
Jakarta International Consulting (JIC) pada akhir 2009. Sekarang, Billy yang merupakan lulusan
Utah State University dan State University of West Georgia di Amerika Serikat ini adalah
partner dan Presiden Direktur Rolling Stone Cafe Jakarta.

April 2009, Billy menulis buku berjudul “Young On Top” yang diterbitkan oleh GagasMedia. Di
5 bulan pertama, buku itu pun dicetak ulang sebanyak lima kali. Di dalam buku tersebut, Billy
menuliskan 30 kunci sukses di usia muda.

Karier Billy Boen


Billy Boen menyelesaikan pendidikan S-1 bidang manajemen dari Utah State University (USU),
Amerika Serikat, hanya dalam waktu 2 tahun 8 bulan, mulai 1996 hingga 1999. Dalam periode
itu juga, Billy menjadi presiden PERMIAS (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat)
di kampusnya. Ia juga bergabung dengan persatuan mahasiswa di USU yang bernama Sigma
Chi. Billy meneruskan studinya ke State University of West Georgia untuk gelar MBA. Studi S-2
ini ia tempuh dalam tempo setahun dengan predikat kelulusan cum laude, di usia 22 tahun.
Seusai lulus, ia memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.

Dengan prestasi seperti ini, sepulang ke Tanah Air dan bergabung dengan PT Berca Sportindo,
distributor tunggal Nike di Indonesia. Posisi awalnya sebagai Asisten Manajer Lini Produk
Divisi Footwear. Setahun kemudian, ia naik pangkat menjadi manajer di divisi yang sama.
Setengah tahun berikutnya, ia dipromosikan menjadi manajer (yang lebih senior) untuk semua
divisi: footwear, apparel, aksesori, dan perlengkapan. Setahun berselang, ia menempati pos
Manajer Penjualan & Pemasaran Nike (korporat).

Tahun 2005, Billy keluar PT Berca Sportindo dan bergabung dengan Oakley Indonesia yang
berkantor pusat di Bali. Saat itulah, Billy yang kala itu berusia 26 tahun diberi posisi sebagai
General Manajer (GM). Hanya dalam tiga tahun, Billy berhasil menaikkan penjualan Oakley
hingga tiga kali lipat. Karyawannya pun bertambah, dari 80 menjadi 240 orang. Pada 2008, saat
berusia 29 tahun, ia digaet Grup MRA (Mugi Rekso Abadi), dengan jabatan sebagai Kadiv.
F&B. saat itu, Billy membawahi tiga entitas bisnis milik Grup MRA, yakni Hard Rock Cafe
Jakarta, Hard Rock Cafe Bali, dan Haagen-Dazs, dengan total 500 karyawan.

Bersama Rudhy Buntaram, pemilik Optik Seis, Billy mendirikan Jakarta International
Management (JIM) pada Desember 2006 dan Jakarta International Consulting (JIC) pada
Desember 2009. JIM bertujuan melayani semua kebutuhan di industri fashion. JIM sendiri
memiliki beberapa divisi, yakni: agensi model (JIM Models), manajemen artis (JIM Artists),
fashion event organizer (JIM Events), fotografi (JIM Photography), fashion consulting (JIM-
DARE Fashion), dan JIM-F performing academy (bekerja sama dengan FashionTV Indonesia).
sementara, JIC merupakan konsultan di bidang pemasaran, khususnya pengembangan merek.
Dalam menjalankan usahanya, JIC bekerja sama dan bermitra dengan dengan perusahaan lain.
Pemikiran Billy Boen
Banyak orang yang memiliki pemikiran negatif atas sebuah kesuksesan. Bagi Billy, salah satu
sebabnya adalah karena ketika mereka sudah berusaha, mereka masih juga belum berhasil. Inilah
yang membuat mereka berpikir bahwa keberuntungan belum ada di pihaknya. Ketika mereka
melihat ada orang yang mereka anggap berhasil, mereka berpikir bahwa keberhasilan itu semata-
mata mereka capai karena adanya unsur keberuntungan (luck). Bagi Billy, sukses adalah ketika
seseorang mampu meraih, mencapai, melakukan apa yang ingin dia raih, capai, dan lakukan.

Billy sadar bahwa pencapaiannya juga tentunya ditunjang unsur keberuntungan. Akan tetapi,
bagi Billy, keberuntungan itu adalah faktor ‘X’, sebuah faktor yang berada di luar kontrol
manusia. Seseorang tidak bisa membuat dirinya beruntung. Baginya, tidaklah masuk akal bila
ada seseorang berbicara bahwa ia ingin memenangkan undian esok hari. Daripada berharap
untuk beruntung, akan lebih baik kalau seseorang segera bertindak (Just Perform). Artinya,
tidak perlu memperdulikan hal-hal yang memang tidak perlu, fokus, dan melakukan semua hal
dengan sebaik-baiknya. “Forget about luck and do your best what is within your control!”,
begitulah yang sering diucapkannya.

Bagi Billy, daripada berharap untuk beruntung, lebih baik energi dalam tubuh seseorang
dihabiskan untuk berpikir dan melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin. Kalaupun hasilnya
tidak sesuai harapan, setidaknya seseorang akan merasa sedikit puas karena ia telah berusaha
untuk melakukannya sebaik mungkin. Baginya, kegagalan dari hasil performa terbaik akan lebih
ringan rasanya dibandingkan dengan kegagalan akibat performa yang ala kadarnya.

“Young on Top”
April 2009, ketika usianya 30 tahun, Billy menerbitkan sebuah buku berjudul “Young On Top”
yang diterbitkan oleh penerbit GagasMedia. Buku ini ia selesaikan dalam waktu dua setengah
tahun. Secara umum, buku ini ditujukan kepada anak-anak muda untuk bisa meraih kesuksesan
terutama di dalam pekerjaannya atau di dunia bisnis. Dalam buku tersebut, Billy memberikan 30
kunci sukses di usia muda. Beberapa contoh diantaranya adalah untuk menjadi seseorang yang
terbuka, berpikiran positif, tepat waktu, tidak pernah putus asa, dan selalu bertindak lebih dari
biasanya.
Pada bagian pertama buku Young on Top, Billy menjelaskan tentang arti pentingnya
membangun motivasi, keyakinan, dan optimis dalam menjalani hidup. Segala kegiatan atau
pekerjaan yang dilakukan harus berkualitas dan mencapai hasil yang maksimal. Bagian kedua,
Billy membahas bagaimana cara mencapai kesuksesan di usia muda dengan senantiasa
mengembangkan kemampuan diri untuk menguasai secara detail bidang pekerjaan yang ditekuni.
Di bagian ketiga, Billy memberikan beberapa tips menarik mengenai pemikiran-pemikiran
penting yang harus dimiliki seseorang ketika ingin meraih perjalanan karier yang cemerlang.
Bagi Billy, seseorang harus selalu aktif dalam mengasah kemampuan, mengedepankan dan
mengembangkan sikap tidak berpuas diri dalam menggali ilmu pengetahuan dan informasi, serta
tetap rendah hati.

Agama Billy Boen


Banyak yang bertanya, Agama om Billy apa? Agama Billy Boen adalah katolik. Mari kita
simak langsung tweet beliau tentang agamanya :

Anda mungkin juga menyukai