Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan menguraikan dan menganalisa data yang diperoleh

peneliti dari angket yang telah disebarkan kepada responden sebagai sumber data

primer. Adapun data lain diperoleh melalui wawancara, pengamatan atau

observasi, dan studi pustaka yang digunakan peneliti sebagai data sekunder atau

penunjang guna melengkapi dan memperluas data utama.

Data penelitian ini adalah hasil dari kuesioner yang disebarkan kepada 210

orang.. Sampel diperoleh dengan purposive sampling dengan target penelitian ini

adalah karyawan marketing PT. Bank Bukopin, Tbk.

Analisis yang akan disajikan terdiri dari tiga bagian, yaitu analisis data

responden, analisis deskriptif data penelitian dan SEM. Teknik analisis yang

digunakan pada analisis data responden dan data penelitian adalah analisis

deskriptif, dimana semua data yang diperoleh disusun ke dalam tabel melalui

perhitungan distribusi frekuensi dan persentasenya.

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden

Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok

subjek yang diteliti. Analisis data responden dibutuhkan untuk mengetahui

informasi mengenai latar belakanng responden. Informasi tersebut dapat dijadikan

bahan untuk menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini adalah
deskriptif responden berdasarkan usia, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan,

jabatan, gaji.

4.1.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut adalah gambaran jenis kelamin responden:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin F %
1 Pria 130 61,9
2 Wanita 80 38,1
Total 210 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, lebih dari

setengahnya adalah pria, yaitu sebanyak 61,9%, selanjutnya wanita sebanyak

38,1%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden


4.1.2 Responden Berdasarkan Usia

Berikut adalah gambaran usia responden:

Tabel 4.2 Usia Responden

No Usia f %
1 21-25 tahun 57 27,1
2 26-30 tahun 76 36,2
3 31-35 tahun 50 23,8
4 36-40 tahun 14 6,7
5 > 40 tahun 13 6,2
Total 210 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, kurang dari

setengahnya berusia 26-30 tahun, yaitu sebanyak 36,2%, selanjutnya 21-25 tahun

sebanyak 27,1%; 31-35 tahun sebanyak 23,8%; hanya sebagian kecil berusia 36-

40 tahun (6,7%) dan lebih dari 40 tahun (6,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik berikut:

Gambar 4.2 Usia Responden


4.1.3 Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berikut adalah gambaran masa kerja responden:

Tabel 4.3 Masa Kerja Responden

No Masa Kerja f %
1 0-4 tahun 155 73,8
2 5-9 tahun 31 14,8
3 10-14 tahun 12 5,7
4 15-19 tahun 7 3,3
5 >=20 tahun 5 2,4
Total 210 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, lebih dari

setangahnya dengan masa kerja 0-4 tahun (73,8%), selanjutnya 5-9 tahun (14,8%),

dan sebagian kecil lainnya lebih dari 10 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik berikut:

Gambar 4.3 Masa Kerja Responden


4.1.4 Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut adalah gambaran pendidikan responden:

Tabel 4.4 Pendidikan Responden

No Pendidikan f %
1 D3 37 17,6
2 S1 151 71,9
3 S2 22 10,5
Total 210 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, lebih dari

setengahnya dengan pendidikan S1, yaitu sebanyak 71,9%, selanjutnya D3

(17,6%) dan S2 (10,5%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.4 Pendidikan Responden

4.1.5 Responden Berdasarkan Jabatan

Berikut adalah gambaran jabatan responden:

Tabel 4.5 Jabatan Responden

No Jabatan f %
1 Staf 140 66,7
2 Officer 58 27,6
3 Pimcapem 3 1,4
4 Manager 4 1,9
5 Kadiv 5 2,4
Total 210 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, lebih dari

setengahnya adalah staf, yaitu sebanyak 66,7%, selanjutnya officer (27,6%),

hanya sebagian kecil saja pimcapem, kadiv dan manager. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.5 Jabatan Responden

4.1.6 Responden Berdasarkan Gaji

Berikut adalah gambaran gaji responden:

Tabel 4.6 Gaji Responden

No Gaji f %
1 < 2.000.000 16 7,6
2 2.000.000 - 2.999.999 26 12,4
3 3.000.000 - 3.999.999 50 23,8
4 4.000.000 - 4.999.999 42 20,0
5 >=5.000.000 76 36,2
Total 210 100,0
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 210 responden, kurang dari

setengahnya dengan gaji lebih dari 5.000.000, yaitu sebanyak 36,2%, selanjutnya

3.000.000 – 3.999.999 sebanyak 23,8%; 4.000.000-4.999.999 sebanyak 20%;

hanya sebagian kecil dengan penghasilan kurang dari 3.000.000. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.6 Gaji Responden

4.2. Analisis Model Pengukuran

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan nilai muatan faktor standar

(standardized loading factor) dan kesalahan pengukuran (measurement error)

untuk model pengukuran (measurement model) pada masing-masing variabel

dengan menggunakan Structural Equation Model. Terdapat 5 (lima) variabel pada

penelitian ini, yaitu gaya kepemimpinan transformasional, transaksional, fairness

perception, leader trust dan komitmen organisasi dengan menggunakan 1 tahap

saja. Berikut hasil pengolahan analisis dengan menggunakan LISREL 8.80.


a. Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional

Gambar 4.1 Pengujian Confirmatory Faktor Analisis Variabel Gaya


Kepemimpinan Transformasional

Tabel 4.4 Parameter Estimasi nilai Loading Gaya Kepemimpinan


Transformasional

Variabel λ thitung ket Variabel λ thitung ket


Transformasional Transformasional
TSF1 0,83 14,57 Valid TSF9 0,5 7,62 Valid
TSF2 0,5 7,46 Valid TSF10 0,65 10,36 Valid
TSF3 0,73 11,98 Valid TSF11 0,72 11,89 Valid
TSF4 0,72 11,82 Valid TSF12 0,85 15,1 Valid
TSF5 0,78 13,21 Valid TSF13 0,69 10,39 Valid
TSF6 0,8 13,84 Valid TSF14 0,73 12,04 Valid
TSF7 0,73 12,13 Valid TSF15 0,79 13,51 Valid
TSF8 0,67 10,81 Valid TSF16 0,8 13,71 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai Lamda (bobot pengaruh)

pada masing-masing indikator terhadap pada model tersebut membuktikan bahwa

pada model pengukuran CFA variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional

mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini

berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai thitung masing-masing

lebih besar 1,971. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model

pengukuran CFA dapat mengukur variabel Gaya Kepemimpinan

Transformasional dengan baik, sehingga seluruh indikator pada model Gaya

Kepemimpinan Transformasional layak untuk diuji lebih lanjut dan dapat

dianalisis oleh Structural Equation Model (SEM).

b. Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional


Gambar 4.2 Pengujian Confirmatory Faktor Analisis Variabel Gaya
Kepemimpinan Transaksional

Tabel 4.5 Parameter Estimasi nilai Loading Gaya Kepemimpinan


Transaksional

Variabel λ thitung ket Variabel λ thitung ket


Transaksional Transaksional
TSK1 0,82 14,41 Valid TSK11 0,87 15,76 Valid
TSK2 0,68 11,03 Valid TSK12 0,88 16,12 Valid
TSK3 0,75 12,76 Valid TSK13 0,87 16,01 Valid
TSK4 0,86 16,67 Valid TSK14 0,92 17,44 Valid
TSK5 0,88 16,19 Valid TSK15 0,81 14,12 Valid
TSK6 0,84 15,01 Valid TSK16 0,82 14,13 Valid
TSK7 0,85 15,42 Valid TSK17 0,81 14,15 Valid
TSK8 0,86 15,58 Valid TSK18 0,88 16,22 Valid
TSK9 0,89 16,62 Valid TSK19 0,84 15,15 Valid
TSK10 0,71 11,87 Valid TSK20 0,89 16,55 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai Lamda (bobot pengaruh)

pada masing-masing indikator terhadap pada model tersebut membuktikan bahwa

pada model pengukuran CFA variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional

mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini

berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai thitung masing-masing

lebih besar 1,971. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model

pengukuran CFA dapat mengukur variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional

dengan baik, sehingga seluruh indikator pada model Gaya Kepemimpinan

Transaksional layak untuk diuji lebih lanjut dan dapat dianalisis oleh Structural

Equation Model (SEM).


c. Variabel Fairness Perception

Gambar 4.3 Pengujian Confirmatory Faktor Analisis Variabel


Fairness Perception

Tabel 4.6 Parameter Estimasi nilai Loading Fairness Perception

Variabel λ thitung ket


Fairness
FP1 0,87 15,21 Valid
FP2 0,88 15,58 Valid
FP3 0,57 8,55 Valid
FP4 0,76 12,59 Valid
FP5 0,64 9,89 Valid
FP6 0,6 9,11 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai Lamda (bobot pengaruh)

pada masing-masing indikator terhadap pada model tersebut membuktikan bahwa


pada model pengukuran CFA variabel Fairness Perception mempunyai validitas

yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas

yang baik, dimana nilai thitung masing-masing lebih besar 1,971. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur

variabel Fairness Perception dengan baik, sehingga seluruh indikator pada model

Fairness Perception layak untuk diuji lebih lanjut dan dapat dianalisis oleh

Structural Equation Model (SEM).

d. Variabel Leader trust

Gambar 4.3 Pengujian Confirmatory Faktor Analisis Variabel Leader


trust

Tabel 4.7 Parameter Estimasi nilai Loading Leader trust


Variabel λ thitung ket Variabel λ thitung ket
Leader Trust
LT1 0,78 14,41 Valid LT11 0,77 15,76 Valid
LT2 0,67 11,03 Valid LT12 0,82 16,12 Valid
LT3 0,56 12,76 Valid LT13 0,67 16,01 Valid
LT4 0,69 16,67 Valid LT14 0,33 17,44 Tidak Valid
LT5 0,83 16,19 Valid LT15 0,86 14,12 Valid
LT6 0,83 15,01 Valid LT16 0,55 14,13 Valid
LT7 0,57 15,42 Valid LT17 0,81 14,15 Valid
LT8 0,87 15,58 Valid LT18 0,48 16,22 Tidak Valid
LT9 0,89 16,62 Valid LT19 0,71 15,15 Valid
LT10 0,45 11,87 Tidak Valid LT20 0,51 16,55 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai Lamda (bobot pengaruh)

pada masing-masing indikator terhadap pada model tersebut membuktikan bahwa

pada model pengukuran CFA variabel Leader trust mempunyai validitas yang

baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang

baik, dimana nilai thitung masing-masing lebih besar 1,971. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur

variabel Leader trust dengan baik, sehingga seluruh indikator pada model Leader

trust layak untuk diuji lebih lanjut dan dapat dianalisis oleh Structural Equation

Model (SEM).
e. Variabel Komitmen Organisasi

Gambar 4.3 Pengujian Confirmatory Faktor Analisis Variabel


Komitmen Organisasi

Tabel 4.8 Parameter Estimasi nilai Loading Komitmen Organisasi

Variabel λ thitung ket Variabel λ thitung ket


Komitmen Organisasi
KO1 0,76 12,8 Valid KO15 0,56 8,62 Valid
KO2 0,76 12,95 Valid KO16 0,69 11,3 Valid
KO3 0,73 12,13 Valid KO17 0,28 4,02 Valid
KO4 0,62 9,83 Valid KO18 0,35 5,22 Valid
KO5 0,67 10,9 Valid KO19 0,37 5,42 Valid
KO6 .67 10,97 Valid KO20 0,78 13,33 Valid
KO7 .73 12,26 Valid KO21 0,72 12,06 Valid
KO8 .67 10,9 Valid KO22 0,81 14,27 Valid
KO9 .45 6,77 Valid KO23 0,88 16,18 Valid
KO10 .61 9,58 Valid KO24 90 16,68 Valid
KO11 0,6 9,52 Valid KO25 .86 15,52 Valid
KO12 0,7 11,61 Valid KO26 .50 7,65 Valid
KO13 0,47 7,15 Valid KO27 0,82 14,42 Valid
KO14 0,31 4,58 Valid
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai Lamda (bobot pengaruh)

pada masing-masing indikator terhadap pada model tersebut membuktikan bahwa

pada model pengukuran CFA variabel Komitmen Organisasi mempunyai validitas

yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas

yang baik, dimana nilai thitung masing-masing lebih besar 1,971. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur

variabel Komitmen Organisasi dengan baik, sehingga seluruh indikator pada

model Komitmen Organisasi layak untuk diuji lebih lanjut dan dapat dianalisis

oleh Structural Equation Model (SEM).


Berikut ini ditampilkan nilai construct reliability (CR) untuk setiap konstruk pada
model pengukuran :
Tabel 4.4 Construct Reliability Model Pengukuran

Construct Variance
Variabel Kesimpulan
Reliability Extraced
Transformasional 0,945 0,525 Valid
Transaksional 0,979 0,703 Valid
Fairness Perception 0,869 0,533 Valid
Leader Trust 0,948 0,501 Valid
Komitmen 0,95 0,514 Valid

Berdasarkan nilai standardized loading factor dan measurement error

serta rumus untuk menghitung Construct Reliability. Terlihat dari tabel diatas

menunjukkan bahwa nilai Construct Reliability tiap variabel laten melebihi batas

ambangnya yaitu 0,60 dan Variance Extraced tiap variabel laten melebihi batas

ambangnya yaitu 0,50. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada

tiap konstruk adalah cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator-

indikator pada tiap konstruk cukup konsisten untuk mengukur konstruknya yaitu

gaya kepemimpinan transformasional dan traksaksional seta fairness perception,

leader trust dan komitmen organisasi pada instrument penelitian ini.


2. Analisis Model Keseluruhan (Overall Model)

Setelah sebelumnya diketahui bahwa model yang diusulkan bersifat unique,

maka dengan menggunakan model usulan pada gambar 4.2 tersebut berserta data

yang telah diperoleh, dengan bantuan output SIMPLIS pada LISREL, selanjutnya

dapat dilihat bagaimana pengujian kesesuaian model keseluruhan yang diusulkan.

Untuk lebih jelasnya nilai secara statistik hubungan antar variabel dan ketentuan

Goodness of fit dari hasil diagram jalur dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Indeks Goodness of Fit pada Model Pertama Penelitian SEM
Fit Score
Good Fit Acceptable Fit Result
Measure Research

χ2/df 0 ≤ χ2/df ≤ 2 2 ≤ χ2/df ≤ 3 1.90 Good Fit


0 ≤ RMSEA ≤ 0.05 < RMSEA ≤
RMSEA 0.066 Good Fit
0.05 0.08
NFI 0.90 ≤ NFI ≤ 1.00 0.85 < NFI ≤0.90 0.93 Good Fit
0.90 ≤ NNFI ≤ 0.85 < NNFI
NNFI 0.97 Good Fit
1.01 ≤0.91
CFI 0.90 ≤ CFI ≤ 1.02 0.85 < CFI ≤0.92 0.97 Good Fit
IFI 0.90 ≤ IFI ≤ 1.00 0.85 < IFI ≤0.90 0.97 Good Fit
RFI 0.90 ≤ RFI ≤ 1.00 0.80 < RFI ≤0.90 0.93 Good Fit

Dari Goodness of fit Statistics pada tabel dapat dinyatakan bahwa

RMSEA, NFI, NNFI,CFI, IFI, dan RFI menghasilkan kesimpulan Good Fit

ataupun acceptable fit. Dari kombinasi berbagai ukuran kecocokan tersebut,

secara umum dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model pada

penelitian ini adalah cukup baik.


3. Analisis Model Struktural Pertama

Dari model struktural dapat diketahui bagaimana pengaruh antar variabel

laten, dalam hal ini yaitu faktor faktor yang mempengaruhi repurchase loyalty.

Berdasarkan hasil output LISREL pada lampiran, berikut ini adalah Gambar serta

tabel yang menunjukan hasil estimasi parameter Standaridized (nilai bobot)

model struktural pertama untuk model tersebut.


Gambar 4.2 Nilai thitung Jalur Structural Equation Model (SEM)
Gambar 4.1 Koefisien Loading Faktor Structural Equation Model (SEM)
Tabel 4.6 Paramater Estimasi Standardized Model 1 Struktural
Ekosgen ke Endogen

Variabel Laten Eksogen → Estimasi


Hipotesis Tvalue Keterangan
Endogen Standardized
Transformasi terhadap fairness
H1 0,32 4,35* Signifikan
Perception
Transaksional terhadap fairness
H2 0,45 6,00* Signifikan
Perception
Transformasi terhadap leader
H3 0,18 2,12* Signifikan
trust
Transaksional terhadap leader
H4 0,18 2,00* Signifikan
trust
Fairness Perception terhadap
H5 0,22 2,26* Signifikan
komitmen organisasi
Leader trust terhadap komitmen
H5 0,64 8,32* Signifikan
organisasi
Ket : *) signifikan pada α= 5% (Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)

Dari tabel dapat dilihat bahwa langkah-langkah pengujian hipotesis untuk

pengujian keberartian faktor faktor repurchase loyalty pada Karyawan PT. Bank

Bukopin, Tbk sebagai berikut :

 Hipotesis Uji Struktural Pertama:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transformasional Pada Fairness perception

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transformasional Pada Fairness perception

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971
 Kesimpulan

Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 4,35 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya kepemimpinan

transformasional pada Fairness perception. Besarnya pengaruh positif antara

Gaya kepemimpinan transformasional pada Fairness perception adalah sebesar

0,32, yang artinya Fairness perception responden pada Studi kasus Karyawan PT.

Bank Bukopin, Tbk, dapat diterangkan oleh Gaya kepemimpinan

transformasional sebesar 0.32, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

 Hipotesis Uji Struktural Kedua:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transaksional Pada Fairness perception

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transaksional Pada Fairness perception

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971

 Kesimpulan
Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 6,00 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya kepemimpinan

transaksional pada Fairness perception. Besarnya pengaruh positif antara Gaya

kepemimpinan transaksional pada Fairness perception adalah sebesar 0,45, yang

artinya Fairness perception responden pada Studi kasus Karyawan PT. Bank

Bukopin, Tbk, dapat diterangkan oleh Gaya kepemimpinan transaksional sebesar

0.45, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

 Hipotesis Uji Struktural Ketiga:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transformasional Pada Leader trust

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transformasional Pada Leader trust

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971

 Kesimpulan

Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 2,12 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya kepemimpinan

transformasional pada Leader trust. Besarnya pengaruh positif antara Gaya


kepemimpinan transformasional pada Leader trust adalah sebesar 0,18, yang

artinya Leader trust responden pada Studi kasus Karyawan PT. Bank Bukopin,

Tbk, dapat diterangkan oleh Gaya kepemimpinan transformasional sebesar 0.18,

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

 Hipotesis Uji Struktural Keempat:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transaksional Pada Leader trust

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan

transaksional Pada Leader trust

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971

 Kesimpulan

Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 2,00 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya kepemimpinan

transaksional pada Leader trust. Besarnya pengaruh positif antara Gaya

kepemimpinan transaksional pada Leader trust adalah sebesar 0,18, yang artinya

Leader trust responden pada Studi kasus Karyawan PT. Bank Bukopin, Tbk,
dapat diterangkan oleh Gaya kepemimpinan transaksional sebesar 0.18,

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

 Hipotesis Uji Struktural Kelima:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Fairness perception Pada

Komitmen organisasi

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Fairness perception Pada

Komitmen organisasi

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971

 Kesimpulan

Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 2,26 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Fairness perception pada

Komitmen organisasi. Besarnya pengaruh positif antara Fairness perception pada

Komitmen organisasi adalah sebesar 0,22, yang artinya Komitmen organisasi

responden pada Studi kasus Karyawan PT. Bank Bukopin, Tbk, dapat diterangkan

oleh Fairness perception sebesar 0.22, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel

lain.
 Hipotesis Uji Struktural Keenam:

H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Leader trust Pada Komitmen

organisasi

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Leader trust Pada Komitmen

organisasi

 Kriteria Uji :

Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel


Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
tabel (0.05,210-2)
dengan t =t = 1,971

 Kesimpulan

Berdasarkan output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung= 8,32 ≥t

tabel = 1,974 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Leader trust pada Komitmen

organisasi. Besarnya pengaruh positif antara Leader trust pada Komitmen

organisasi adalah sebesar 0,64, yang artinya Komitmen organisasi responden pada

Studi kasus Karyawan PT. Bank Bukopin, Tbk, dapat diterangkan oleh Leader

trust sebesar 0.64, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Tidak Langsung


Dalam penelitian ini terdapat hipotesis untuk pengaruh tidak langsung. Analisis

pengujian hipotesis dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%, sehingga

menghasilkan critical t-value sebesar ± 1.96. Hipotesis diterima apabila t-value

yang didapat ≥ 1.96, sedangkan hipotesis tidak didukung apabila t-value yang

didapat < 1.96. berikut ini adalah output dari pengujian hipotesis untuk menjawab

pengaruh tidak langsung.

Indirect Effects of KSI on ETA

TSF TSK
-------- --------
KO 0.16 0.18
(0.05) (0.05)
2.95 3.23

Berdasarkan output di atas yang berisi kesimpulan hasil hipotesis model

penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh tidak langsung yang signifikan

berdasarkan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel α=5% (1.96) atau Leader trust

dan fairness perception signifikan sebagai mediator, atau dengan kata lain , Gaya

kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap komitmen organisasi

melalui fairness perception dan leader trust dengan nilai thitung sebesar 2,95 dan

nilai bobot pengaruh sebesar 0,16. Demikian pun pada kepemimpinan

transaksional dengan nilai thitung sebesar 3,23 dan bobot pengauh sebesar 0,18.
Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin

dan masa kerja dengan komitmen karyawan.

a. Hubungan Jenis kelamin Dengan Komitmen karyawan

Hubungan jenis kelamin dengan komitmen karyawan dapat diketahui

dengan melakukan pengujian asosiasi dengan menggunakan bantuan software

SPSS menggunakan analisis uji chi kuadrat, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Jenis kelamin Dengan Komitmen karyawan

Komitmen
Total
Rendah Sedang Tinggi p-value
f % f % f % f %
Pria 46 21,9% 68 32,4% 16 7,6% 130 61,9%
Jenis Kelamin
Wanita 38 18,1% 38 18,1% 4 1,9% 80 38,1% 0,09
Total 84 40,0% 106 50,5% 20 9,5% 210 100,0%
Keterangan: uji chi kuadrat diuji dengan taraf siginifikan 5%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 130 responden dengan jenis

kelamin pria, sebanyak 21,9% dengan komitmen rendah, 32,4% komitmen sedang

dan 7,6% komitmen yang tinggi. Sementara dari 80 responden dengan jenis

kelamin wanita, sebanyak 18,1% dengan komitmen rendah, 18,1% komitmen

sedang dan 1,9% komitmen yang tinggi.

Pengujian asosiasi dilakukan dengan uji chi kuadrat . Hasil uji akan

menolak Ho jika p-value bernilai kurang dari α (p-value<α). Hasil uji gamma

menghasilkan p-value 0,09. Jika dibandingkan dengan taraf signifikan α = 5%,

maka p-value ini bernilai lebih besar sehingga Ho diterima. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis

kelamin dengan komitmen karyawan.

b. Hubungan Masa Kerja Dengan Komitmen karyawan

Hubungan masa kerja dengan komitmen karyawan dapat diketahui

dengan melakukan pengujian asosiasi dengan menggunakan bantuan software

SPSS menggunakan analisis uji chi kuadrat, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Masa kerja Dengan Komitmen karyawan

Komitmen
Total
Rendah Sedang Tinggi p-value
f % f % f % f %
0-4 tahun 76 36,2% 70 33,3% 9 4,3% 155 73,8%
5-9 tahun 5 2,4% 23 11,0% 3 1,4% 31 14,8%
Masa
10-14 tahun 2 1,0% 7 3,3% 3 1,4% 12 5,7%
Kerja 0,00
15-19 tahun 1 0,5% 3 1,4% 3 1,4% 7 3,3%
>=20 tahun 0 0,0% 3 1,4% 2 1,0% 5 2,4%
Total 84 40,0% 106 50,5% 20 9,5% 210 100,0%
Keterangan: uji chi kuadrat diuji dengan taraf siginifikan 5%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 155 responden dengan masa

kerja 0-4 tahun, sebanyak 36,2% dengan komitmen rendah, 33,3% komitmen

sedang dan 9,4% komitmen yang tinggi. Sementara dari 31 responden dengan

masa kerja 5-9 tahun, sebanyak 2,4% dengan komitmen rendah, 11% komitmen

sedang dan 1,4% komitmen yang tinggi.


Dari 7 responden dengan masa kerja 10-14tahun, sebanyak 0,5% dengan

komitmen rendah, 1,4% komitmen sedang dan 1,4% komitmen yang tinggi.

Sementara dari 5 responden dengan masa kerja lebih dari 20 tahun, 1,4%

komitmen sedang dan 1% komitmen yang tinggi.

Pengujian asosiasi dilakukan dengan uji chi kuadrat . Hasil uji akan

menolak Ho jika p-value bernilai kurang dari α (p-value<α). Hasil uji gamma

menghasilkan p-value 0,00. Jika dibandingkan dengan taraf signifikan α = 5%,

maka p-value ini bernilai lebih kecil sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan

komitmen karyawan.
Dimensi Afektif Dimensi Afektif Dimensi Afektif
Hipotesis Thitung SLF Thitung SLF Thitung SLF
TSF → LT 2.28 0.18 2.28 0.18 2.28 0.18
TSK → LT 3.09 0.25 3.09 0.25 3.09 0.25
TSF → KO 1.51 0.11 2.27 0.18 1.46 0.12
TSK → KO 5.43 0.49 4.41 0.36 4.38 0.37
LT → KO 4.11 0.26 3.46 0.23 3.46 0.25
Kecocokan Model
2
χ /df 1.840 1.807 1.814
RMSEA 0.063 0.062 0.063
CFI 0.980 0.980 0.970

Dari tabel dapat dilihat pengujian hipotesis pada dimensi-dimensi komitmen

organisasi (afektif, kontinu dan normatif) pada Karyawan PT. Bank Bukopin, Tbk

bahwa pemodelan masing-masing dimensi hampir sama dengan pemodelan

secara keseluruhan baik dari signifikansinya, hanya saja pada model ke – 2

(dimensi kontinu), gaya kepemimpinan transformasional mempunyai nilai thitung

yang lebih besar dari 1.97 yaitu sebesar 2.27, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara

signifikan terhadap komitmen organisasi yaitu pada dimensi kontinu dengan bobt

pengaruh sebesar 0.18.

Masing-masing pemodelan pada setiap dimensi pun dapat diterima karena

memiliki kecocokan yang sangat baik dimana nilai χ2/df , RMSEA dan CFI pada

batas kriteria yang menunjukan good fit.


Hubungan Antara Dimensi Kepemimpinan Transformasional dengan

Dimensi Komitmen Organisasi

Correlations

Afektif Kontinu Normatif


Idealized Correlation
.317 .327 .278
Influence Coefficient
(Attribute) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N
210 210 210
Idealized Correlation
.453 .462 .374
Influence Coefficient
(Behavior) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N
210 210 210
Spearman's Inspirational Correlation
.301 .317 .237
rho Motivation Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 210 210 210
Intelectual Correlation
.362 .371 .290
Stimulation Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 210 210 210
Individualized Correlation
.409 .427 .368
Consideration Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 210 210 210

Terlihat pada tabel pengujian korelasi spearman antara dimensi pada variabel

gaya kepemimpinan transformasional terhadap dimensi komitmen organisasi,

secara keseluruhan mempunyai hubungan yang signifikan, hal ini terlihat dari

nilai pvalue yang kurang dari ≤α=0.05. dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa seluruh dimensi transformasional berhubungan secara signifikan

terhadap masing-masing dimensi komitmen organisasi (Afektif, Normatif, dan

Kontinu). Adapun dimensi yang paling dominan terhadap masing-masing dimensi

komitmen organisasi adalah Idealized Influence (Behaviour), hal ini terlihat nilai

bobot korelasi spearman yang lebih tinggi dibandingkan dimensi


transformasional lainnya, yaitu pada Afektif sebesar 0,453, selanjutnya pada

Kontinu sebesar 0,462 dan pada Normatif sebesar 0,374.

Anda mungkin juga menyukai