Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam, bersikap inklusif, rasional dan filosofis
dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat
beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (UU No. 2 Tahun 1989).
Dan bisa

LATAR BELAKANG MASALAH


Di zaman modern pada saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan
suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi, social, dan
intelktual seseorang. Dari tahun ketahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan
untuk oknum-oknum tertentu IPTEK merupakan suaut kebutuhan primer.
Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping ditentukan oleh peribadahannya
kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-Qur’an sendiri Allah menyatakan bahwa hanya orang
yang berilmulah yang benar-benar takut kepada allah
Dialog antara Allah dengan malaikat ketika Allah mau menciptakan manusia dan
malaikat mengatakan bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah,
Allah membutikan keunggulan manusia daripada malaikat dengan kemampuan manusia
menguasai ilmu melalui kemampuan menyebutkan nama-nama. IPTEK dan seni dalam
praktek mampu mengangkat harkat dan martabat manusia karena melalui IPTEK dan seni
manusia mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang disediakan oleh Allah. Karena itu
dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni, nilai-nilai Islam tidak boleh diabaikan agar hasil
yang diperoleh memberikan kemanfaatan sesuai dengan fitrah hidup manusia.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep IPTEKS seni dalam islam ?


2. Bagaimana korelasi antara iman , ilmu dan amal di dalam kehidupan ?
3. Bagaimana menjelaskan keutamaan orang beriman ?
4. Bagaimana komitmen islam dalam ilmu pengetahuan ?

TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah agar mampu :
1. Mengetahui dan menjelaskan tentang konsep IPTEK dalam islam.
2. Mengetahui apa saja yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam islam.
3. Menjelaskan korelasi antara iman, ilmu dan amal di dalam kehidupan.
4. Menjelaskan keutamaan orang yang berilmu.
5. Mengetahui komitmen islam terhadap lmu pengetahuan.
6. Mengetahui modernisasi pendidikan dalam islam.
7. Mengetahui komitmen islam terhadap ilmu pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN
ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI
DALAM ISLAM
1.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam
Pengetahuan dapat di artikan sebagai hasil tahu manusia terhadap sesuatu objek yang
dihadapi, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Maka , pengetahuan
adalah segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra manusia . Konsekwensi logis dari
pengetahuan akan melahirkan berbagai pengalaman manusia , akan tetapi pengalaman
manusia ini terkadang kebenarannya tidak mutlak dan perlu diuji lagi.

Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan , sedangkan
dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tanggapan panca indera
dan instuisi, sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diinterpretasi ,
diorganisasi dan disistematisasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif , sudah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara alamiah. Secara etimologis kata ilmu berarti
kejelasan , karena segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai cirri kejelasan (M.
Daud Ali, 1998:69)

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya ,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu
pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan
netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk
merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan
teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-ketimpangan
dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta.
Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan
manusia dan atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab itu kebenaran
ipteks sangat relatif. Sumber ipteks dalam islam adalah wahyu allah. Ipteks yang islami selalu
mengutamakan kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Untuk
itu ipteks dalam pandangan islam tidak bebas nilai. Integrasi ipteks dengan agama merupakan
suatu keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses sekularisasi yaitu pemisah
antaradoktrin-doktrin agama dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(Hamda Mansoer,2004:93)

Tujuh factor yang menjadi pendorong bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada abad
yang lalu, antara lain:

1. kesatuan agama dan budaya agama islam

2. arabisasi dan peranan bahasa arab

3. akademi, sekolah, observasi, dan perpustakaa

4. kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK

5. Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur

6. Penelitian, eksperimen dan penemuan baru

7. Perdagangan internasional

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni
merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian
dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan
kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari
ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya
terus bertambah.
Menurut Ernst Diez dalam Muhammad abdul jabbar (1998:2) cirri ciri seni islam atau
seni islamisadalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada allah.
Syarat-syarat ilmu.

Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsure
pokok sebagai berikut:

1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang jelas. Obyek
studi sebuah ilmu ada dua yaitu obyek material dan obyek formal.
2. Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja yag jelas. Ada
tiga metode kerja suatu bidang studi yaitu metode deduksi, induksi dan edukasi.
3. Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatannya.
Bidang studi tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis,hukum—hukum, generalisasi,
kecenderungan umum, konsep-konsep, dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis dan
koheren.

1.2 B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan


Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembangannya adalah iman. Iman
adalah kepercayaan terhadap wujud zat yang maha mutlak yang menjadi tujuan hidup
manusia. Iman merupakan fundamen dalam sistem ajaran islam. Iman merupakan potensi
dasar yang harus di kembangkan dan pengembangannya adalah dalam bentuk amal. Iman
tanpa amal sama saja potensi yang tak dikembangkan.

Di dalam pengetahuan teknologi , dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan
dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul islam, yang terkandung
tiga unsure pokok yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Dengan kata lain ilmu , dan amal sholeh.

Ada tiga inti ajaran islam yaitu iman , islam , dan ikhsan. Ketiga inti ajaran itu
terintegrasi didalam sebuah sistem ajaran yang disebut dinul islam Dalam QS 14 (ibrahim)
:24-25 yang artinya : “tidaklah kamu perhatikan bagaimana allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik (dinul islam)seperti sebatang pohon yang baik, akarnya
kokoh (menghujam kebumi)dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan
buahnya setiap musim dengan seizing tuhannya,. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat”.

Ayat diatas menggambarkan keutuhan antara iman , ilmu dan amal atau aqidah. Syari’ah dan
akhlak dengan menganalogikan bangunan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang baik.
Akarnya menghujam ke bumi , bbatangnya menjulang tinggi ke langit , cabangnya atau
dahannya rindang, dan buahnya amat lebat.

Islam melihat bahwa IPTEKS dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan. Sains
tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan segala prilaku
manusia termasuk didalam sains dan teknologi . islam melihat sains sebagai suatu perkara
yang amat penting karena dengan sains dan teknologi manusia dapat :

1. Mengenal tuhannya
2. Menegakkan hakikat kebenaran
3. Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir
4. Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya
5. Membantu manusia dalam melaksanakan syariat
6. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak di
bangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya pengembangan ipteks yang lepas dari
keimanan dan ketakwaan , tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Apabila IPTEKS tidak
dikembangkan di atas dasar iman , maka yang akan timbul adalah kerusakan dan kehancuran
bagi kehidupan umat manusia.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah
memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang
artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat
sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan
mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam
hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

BAB III

1.3 C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu


Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut
tidak di bangun diatas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya pengembangan
ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan
menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan dan alam lingkungannya bahkan akan
menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya


karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Akal berfungsi
untuk berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada allah Swt, akan
memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi
lingkungannya. Allah berjanji dalam QS 58(al-Mujadalah) :11 yang artinya “allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”

Disamping itu Rasullulah SAW banyak memberikan perumpamaan tentang


keutamaan orang yang berilmu dengan sabdanya : “carilah ilmu walaupun di negeri china,
mencari ilmu itu wajib bagi kaum muslim laki-laki dan perempuan sejak dari ayunan sampai
ke liang lahat”.

Berikut ini adalah beberapa ayat al-Qur’an dan hadist yang dapat dijadikan sebagai
dalil orang yang beriman dan berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang istimewa.

1. Surat az-Zumar ayat : 9 yang artinya “katakanlah : “adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
2. Surat father ayat : 28 yang artinya : “sesungguhnya yang takut kepada allah diantara
hamba-hambNya adalah ulama.
3. Hadits riwayat bukhori yang artinya : “barang siapa melalui sesuata jalan untuk mencari
ilmu, maka allah memudahkan jalan baginya kesurga.
4. Hadist riwayat tirmidzi (sunan tirmidzi juz 4) yang artinya : “dunia dilaknat, dilaknat apa
yang ada di dalamnya kecuali zikir kepada allah Taa’ala dan orang alim (berilmu)atau
penuntut ilmu”
5. Hadits riwayat tirmidzi yang artinya :”keutamaan orang pandai terhadap orang yang
beribadah adalah sebagai mana keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara
kalian.”dilanjutkan :”sesungguhnya allah , malaikatNya, penghuni langit dan bumi sampai
semut didalam lubangnya dan juga ikan , mendoakan kepada orang yang mengajarkan
kebaikan kepada manusia (ulama).
Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan usaha untuk mengorganisasikan yang berasal dari pengalaman dan
pengamatan dalam kehidupan sehai-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara
cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara objektif, tujuannya untuk
menggambarkan dan member makna terhadap dunia faktual. Analisis ilmu itu objektif dan
menyampingkan unsure pribadi , pemikiran logika diutamakan , netral dalam arti tidak
dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian, karena dimulai dengan fakta. Ilmu
merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang
dipelajarinya dalam ruang dan waktu yang jauh dan dapat diamati panca indera manusia.

Dari sejumlah pengertian yang ada , sering ditemukan kerancuan antar pengertian
pengetahuan dan ilmu. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Dari asal katanya bahwa
pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris yaitu knowledge , sedangkan ilmu diambil dari
kata science dan peralihan dari kata arab ilm.

Menjelaskan keutamaan-keutamaan orang yang berilmu , Al-Gazali mengatakan “barang


siapa berilmu , membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, bagaikan
matahari, selain menerangi dirinya uga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi
yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya.

Dan menurut al-Gazali mengatakan juga “seluruh manusia akan binasa, kecuali orang
yang berilmu. Orang-orang berilmu pun akan celaka jika tidak mengamalkan ilmunya. Dan
orang yang mengamalkan ilmunya pun akan binasa kecuali orang-orang yang ikhlas”

BAB IV
1.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungan
Kemajuan IPTEK tidak dipungkiri telah mengantar manusia kepada kemudahan,
efektivitas Sdan efisiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu
dianggap sebagai suatu yang mustahil.
Namun disisi lain kemajuan IPTEK juga telah membawa akses yang negative dan
destruktif yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan
lingkungannya. Dalam (QS. Ar-Rum:45) menyebutkan “telah timbul kerusakan di darat di
lautan karena ulah tangan manusia”.
Untuk itu ilmuan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dari
kelompok-kelompok perusak (ya’juj dan ma’juj). Ilmuan harus mempunyai tanggung jawab
karena diberi amanahAllah untuk berbuat baik terhadap lingkungan
Ada dua fungsi manusia didunia yaitu sebagai ‘abdun (hamba allah)dan sebagai
khalifah allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah mengaktualisasikan ketaatan,
ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan allah. Adapun tugas utamanya
sebagai khalifah allah di muka bumi adalah memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga
keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk
mengeksplorasi , menggali sumber daya alam , serta memanfaatkannya dengan sebesar-
beesar kemanfaatanuntuk kehidupan umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak
negatif lingkungan , karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.
Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS , fungsi hidup manusia sebagai khalifah
akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan
manusia akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam karena allah menciptakan manusia.
Seandainya allah tidak menciptakan manusia. Maka tidak perlu menciptakan alam. Oleh
karena itu maka manusia mendapat amanah dari allah untuk memelihara alam agar terjaga
kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat untuk
berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan menciptakan
teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan peradaban di muka
bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam
sangat mempengaruhi bagi kemajuan agama islam.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu
dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at
Islam.

Daftar pustaka

Mansoer,Hamdan,dkk.2004.ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam


islam.Jakarta:Departemen agama RI.
Aminuddin,dkk.2005.islam pengetahuan dan teknologi .Bandung:PT Ghalia
Indonesia.
Imtihana,Aida,dkk.2009.pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi
umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar,Amsal.2010.filsafat ilmu.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai