Anda di halaman 1dari 8

1.

Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses
belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa
sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2003).

Secara garis besar menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat pengetahuan (kognitif)
mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,
menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang
sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima
dari orang lain.

Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan merupakan Hasil dari proses mencari tahu, dari yang
tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu
ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun
melalui penga

2. Definisi Keterampilan

Dalam rangka meningkatkan kinerja seorang pegawai atau karyawan maka salah faktor
penunjang adalah tingkat keterampilan pegawai atau karyawan itu sendiri. Semakin tinggi
tingkat keterampilan seorang pegawai atau karyawan, maka akan dapat meningkatkan
kinerja. Apa sebenarnya pengertian keterampilan (skill) itu?

Menurut Gordon (1994 : 55) pengertian ketrampilan adalah kemampuan untuk


mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada
aktivitas psikomotor.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan (skill) berarti
kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang
membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).

Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat dikategorikan menjadi
empat, yaitu:

a. Basic literacy skill


Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan
orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.

b. Technical skill
Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki,
seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer.
c. Interpersonal skill
Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi
dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan
pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
d. Problem solving
Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, beragumentasi dan
penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan
alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik

C. Ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang akuntan profesional


mencakup :

Setiap individu yang menginginkan untuk menjadi akuntan profesional harus memiliki
beberapa keahlian sebagai berikut :

1. Professional Skills

1. Ilmu akuntansi, keuangan dan imu pengetahuan terkait lainnya Pengetahuan mengenai
ilmu akuntansi, keuangan dan ilmu terkait lainnya haruslah mencakup pokok-pokok bahasan
sebagai berikut :

 Akuntansi keuangan dan laporan keuangan


 Akuntansi manajemen dan pengendalian manajemen
 Perpajakan
 Hukum bisnis dan perdagangan
 Audit dan assurance
 Keuangan dan manajemen keuangan dan
 Etika dan nilai – nilai profesional.

2. Pengetahuan mengenai kegiatan bisnis dan pengorganisasian Pengetahuan dalam bidang


ini haruslah meliputi pokok – pokok bahasan sebagai berikut :

 Ilmu ekonomi
 Lingkungan bisnis
 Corporate Governance
 Etika bisnis
 Pasar uang
 Metode kuantitatif
 Perilaku organisasi
 Manajemen strategis dan pengambilan keputusan
 Pemasaran serta
 Perdagangan internasional dan globalisasi

3. Pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi informasi Pengetahuan dan kompetensi


di bidang teknologi informasi haruslah meliputi bidang – bidang berikut ini :

 Pengetahuan umum teknologi informasi


 Pengetahuan mengenai pengendalian teknologi informasi
 Kompetensi di bidang pengendalian teknologi informasi dan
 Kompetensi sebagai perancang atau penilai atau manajer sistem informasi maupun
gabungan kompetensi – kompetensi tersebut.

2. Intellectual Skills

Intellectual skills terbagi dalam 6 tingkatan, yaitu pengetahuan (knowledge), aplikasi


(application), analisis (analysis), sintesa (synthesis) yang menggabungkan pengetahuan dari
beberapa bidang, memprediksikan dan menerik kesimpulan dan evaluasi (evaluation). Hal ini
sangat penting bagi setiap individu agar dapat meraih tingkatan tertinggi pada setiap
kualifikasi yang dibutuhkan.

Intellectual skills memungkinkan seorang akuntan profesional untuk menyelesaikan masalah,


membuat keputusan dan memakai judgement yang tepat pada setiap kondisi organisasi yang
bersifat kompleks. Keahlian ini seringkali diperoleh melalui adanya pendidikan umum yang
luas.

Intellectual skills yang dibutuhkan mencakup beberapa hal sebagai berikut :

 Kemampuan untuk menempatkan, mendapatkan , mengorganisasikan dan memahami


informasi yang berasal dari manusia, media cetak dan media elektronik.
 Kemampuan untuk menyelidiki, menelitim, berpikir dengan logika, mengetahui sebab
akibat dan menganalisa secara kritis
 Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang tidak
terstruktur dan tidak biasa terjadi.

3. Technical and Functional Skills

Kemampuan ini terdiri dan kemampuan umum dan juga kemampuan yang spesifik terhadap
akuntansi yang mencakup :

 Aplikasi matematis dan statistik serta keahlian information and technology


 Decision modeling dan analisa risiko
 Pengukuran
 Pelaporan
 Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku

4. Personal skills

Kemampuan ini terkait dengan perilaku dan sikap dari akuntan profesional. Mengembangkan
sikap dan perilaku ini dapat membantu pembelajaran dan perbaikan individual yang
mencakup :

 Self Management
 Inisiatif, kemampuan untuk mempengaruhi dan self learning
 Kemampuan untuk memilih dan membagi prioritas dengan sumber yang terbatas dan
mengelola pekerjaan yang tenggat waktu yang sangat ketat
 Kemampuan untuk mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahan
 Pertimbangan atas implikasi terhadap professional values, etik dan perilaku dalam
pembuatan keputusan dan
 Skeptisme professional

5. Interpersonal and Communication Skills

Kemampuan ini memungkinkan akuntan profesional untuk bekerja dengan pihak luar
organisasi, menerima dan mengirimkan informasi, memberikan pertimbangan yang memadai
dan membuat keputusan secara efektif. Komponen yang tercakup dalam keahlian ini adalah
 Bekerja dengan pihak lain dalam suatu proses konsultasi, untuk bertahan dan
menyelesaikan masalah
 Bekerja dalam tim
 Berinteraksi dengan individu yang berbeda secara cultural dan intelektual
 Menegosiasikan kesepakatan dan penyelesaian yang dapat diterima di dalam
lingkungan profesi
 Bekerja secara efektif di dalam yang multicultural
 Menyajikan, mendiskusikan, melaporkan dan mempertahankan pendapat secara
efektif melalui komunikasi formal dan informal baik tertulisl maupun lisan.
 Mendengar dan membacaa secara efektif, termasuk kepekaan terhadap perbedaan
budaya dan bahasa.

6. Organizational and business management skills

Keahlian di bidang ini telah menjadi bagian yang semakin penting bagi akuntan profesional.
Akuntan dituntut untuk berperan lebih aktif dalam kegiatan operasional organisasi.
Sebelumnya tugas akuntan mungkin hanya terbatas pada penyediaan data yang akan
digunakan oleh pihak lain, namun sekarang akuntan sering menjadi bagian dari kelompok
pembuat keputusan. Sebagai konsekuensinya, sangatlah penting bagi seorang akuntan untuk
memahami seluruh aspek di dalam pengelolaan organisasi. Oleh sebab itu, akuntan
profesional perlu untuk memiliki pengetahuan bisnis, kesadaran politik dan pengetahuan
global yang luas.

Keahlian di bidang ini mencakup :

 Perencanaan strategis, manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia dan


pengambilan keputusan
 Kemampuan untuk mengatur dan mendelegasikan tugas, memotivasi dan
mengembangkan sumber daya manusia
 Kepemimpinan dan
 Pertimbangan dan kearifan professional

7. Attitude

Proses pendidikan akuntan profesional harus mencakup nilai dan perilaku yang mengarah
kepada komitmen untuk :

 Kepentingan publik dan sensitifitas terhadap tanggung jawab sosial


 Pengembangan diri dan belajar terus menerus
 Dapat diandalkan, bertanggung jawab, tepat waktu dan saling menghargai
 Hukum dan peraturan yang berlaku
 Pendekatan setiap program terkait dengan pembelajaran nilai – nilai profesional, etika
dan perilaku akan mencerminkan tujuan, lingkungan budaya dan negara masing –
masing, setidaknya program tersebut harus mencakup :
 Prinsip – prinsip etika
 Perbedaan rincian peraturan, kerangka kerja dalam beretika serta kelebihan dan
kekurangannya
 Penguasaan prinsip etika dasar dari integritas, objektifitas, komitmen atas kompetensi
dan keahlian profesi yang memadai dan mampu menjaga rahasia
 Perilaku profesional dan kepatuhan terhadap standar – standar teknis.
 Konsep atas independensi, skeptisme, akuntabilitas dan harapan publik
 Etika dan tanggung jawab sosial profesi
 Etika dan hukum termasuk hubungan antara hukum, peraturan dan kepentingan umum
 Akibat dari perilaku tidak etis terhadap individu, profesi dan masyarakat luas
 Etika di dalam kegiatan bisnis dan good governance
 Etika dan profesionalisme akuntan ; whistle blowing, konflik kepentingan, dilema
etika dan resolusinya.

D. Softskill atau keterampilan yang dibutuhkan seorang Akuntan dalam melaksanakan


profesinya

 Jujur, Seorang akuntan harus jujur dalam membuat laporan keuangan, tidak boleh
memanipulasi angka sedangkan auditor harus memberikan keputusan yang benar.
 Disiplin, Akuntan harus melaporkan dan memberikan keputusan tepat pada waktunya
sesuai dengan periode yang berlaku.
 Bertanggung Jawab, Mampu mempertanggungjawabkan atas laporan keuangan yang
sudah dibuat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diberikan.
 Ramah, Bersikap ramah kepada sesama akuntan serta klien mereka. Dengan
keramahannya, klien akan merasa lebih comfort dalam bekerjasama dengannya.
 Sopan, Selain ramah seorang akuntan juga harus memiliki sifat sopan agar terjalin
kerjasama yang baik.
 Cepat beradaptasi, Adaptasi diperlukan untuk mempermudah mereka dalam
pengerjaan tugasnya. Adaptasi yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang
maksimal.Hardworker, Laporan keuangan akan selesai dibuat dan diputuskan
dengan tepat waktu apabila akuntan dan auditornya mau bekerja keras dalam
penyelesaian ugas mereka masing-masing.
 Teliti, Akuntan harus teliti dalam menginput angka sesuai dengan transaksi yang
sudah dilakukan, sedangkan auditor harus teliti dalam mengoreksi angka yang sudah
dibuat oleh akuntan.
 Cerdas, Akuntan harus mampu memahami sepenuhnya prinsip dan aturan yang
mendasari penyiapan infomasi akuntansi, sedangkan auditor harus cerdas daam
mencari bukti-bukti untuk membantunya dalam mengaudit laporan
keuangan.sehingga dihasikan keputusan yang tepat.
 Peka, Akuntan dan Auditor harus peka terhadap lingkungan sekitar, walaupun daam
melakukan pekerjaan dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.
 Empati, Akuntan dan auditor memiliki kemampuan memahami, merasakan, peduli,
hangat, akrab dan kekeluargaan dengan lingkungan sekitar tempat mereka bekerja.
 Perhatian, Hampir sama dengan empati, sifat perhatian juga harus dimiliki oleh
Akuntan dan Auditor dalam bekerja.
 Teamwork, Dengan kerjasama yang baik, pekerjaan yang dilakukan akan sesuai
dengan apa yang diharapkan bahkan bisa selesai dengan tepat waktu.
 Leadership, Selain sifat-sifat diatas, sifat selanjutnya yang harus dimiliki oleh
seorang Akuntan dan Auditor adalah mampu menjadi seorang pemimpin dalam
organisasinya. Hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama diantara sesame
Akuntan dan Auditor.
 Loyalitas, Akuntan dan Auditor harus loyal terhadap pekerjaannya agar apa yg
dihasilkan menjadi yang terbaik.
 Komunikasi, Akuntan harus berkomunikasi dengan sesama akuntan agar dalam
proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah sedangkan auditor
memerlukan komunikasi yang baik dalam penyampaian keputusan yang diambil
kepada kliennya.
 Critical Observation, Harus mampu mengamati suatu masalah yang terjadi dalam
pelaporan dan pengambilan keputusan secara kritis.
 Problem Solving, Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam proses pelaporan
dan pengambilan keputusan.
 Complication, Mampu mengatasi kesulitan yang terjadi dalam membuat laporan
keuangan dan mengambil keputusan.

Akuntan adalah posisi kerja disuatu organisasi atau perusahaan untuk melakukan administrasi
rekening, mengaudit rekening dan memberikan nasihat keuangan. Informasi keuangan yang
dihasilkan oleh seorang akuntan akan berguna untuk perencanaan, pengenalian dan
pertanggungjawaban. Akuntan dapat mengkhususkan diri di daerah tertentu seperti audit,
konsultasi manajemen, penyesuaian, akuntansi forensik, perpajakan, jaminan, dan keuangan
perusahaan.

Pada umumnya, tugas dan tanggung jawab akuntan termasuk:

 Membuat dan mengatur transaksi keuangan serta melakukan pembukuan


 Perhitungan gaji dan pengendalian pendapatan dan pengeluaran perusahaan
 Membuat informasi audit keuangan
 Membuat dan menganalisa laporan dan anggaran bisnis
 Menganalisa resiko berdasarkan laporan dan anggaran bisnis
 Menangani kasus-kasus defisit dan kepailitan
 Menghitung pajak yang terutang, mempersiapkan pembayaran pajak, memastikan
pembayaran sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan hukum
 Mengaudit transaksi keuangan sesuai prosedur pengendalian akuntansi
 Menjaga informasi rahasia dan mengamankan catatan rekening

Pekerjaan profesi ini cenderung berbasis di kantor dengan jam kerja regular. Berkutat dengan
angka dan pencatatan detail membutuhkan seseorang dengan pribadi yang terorganisir dan
terstruktur. Seorang akuntan diandalkan perusahaan untuk menciptakan sistem informasi
yang memiliki struktur yang mudah diikuti karyawan dari lini manajemen, pimpinan,
pemegang saham dan pengambil keputusan.

Profesi akuntan di Indonesia secara umum meminta qualifikasi pendidikan Diploma atau
Strata 1 jurusan akuntansi, bisnis atau ekonomi. Setelah mendapat pekerjaan ini, pada saat
pelatihan, pekerja harus menyelesaikan tiga tahun pengalaman kerja. Jadi, bisa jadi nilai lebih
bila seseorang lulus dengan bekal pengalaman magang atau sertifikasi yang diakui secara
nasional.

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa jenis sertifikasi akuntan di
Indonesia:

Certified Public Accounting (CPA)

Merupakan sertifikasi akuntan publik di Indonesia yang diselenggarakan oleh Institut


Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Certified Internal Accounting (CIA)


CIA adalah sertifikasi internal auditor yang diterima global. Sertifikasi ini merupakan standar
umum untuk menjalankan profesi internla audit.

Certified Professional Management Accountant (CPMA)

Serifikasi CPMA dikeluarkan oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI).

Certified Information System Auditor (CISA)

CISA adalah sertifikasi untuk profesi auditor Sistem Informasi yang diakui di kalangan
Internasional.

Bersertifikat Konsultan Pajak (BAP)

BAP adalah gelar bagi peserta yang telah lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)
yang diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI).

Sertifikasi PSAK (SPSAK)

Tujuan sertifikasi ini adalah mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Sertifikasi ini diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).

Melangkah lebih jauh, seorang akuntan dapat diklasifikasikan pada tipe-tipe dibawah ini:

Akuntan Publik

Profesi ini memiliki tipe klien tersendiri, klien mereka termasuk perusahaan, pemerintah dan
individu. Mereka memenuhi berbagai tugas akuntansi, audit, pajak, dan konsultasi.

Akuntan Manajemen

Akuntan Manajemen juga disebut akuntan biaya, manajerial, akuntan perusahaan atau
akuntan pribadi. Profesi ini merekam dan menganalisis informasi keuangan dari klien di
mana mereka bekerja, dan menyediakan informasi akuntansi untuk penggunaan internal oleh
manajer, bukan masyarakat.

Sarjana Akuntansi dengan sertifikasi CPA

Profesi ini bekerja di pemerintahan untuk menjaga dan memeriksa catatan instansi
pemerintah, mengaudit perusahaan swasta dan individu yang kegiatannya berada di bawah
peraturan pemerintah atau perpajakan. Profesi ini juga bisa menjadi auditor pemerintah untuk
memerika keuangan bada pemerintah atau perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah.

Ada jenjang karir di bidang akuntansi untuk baik lulusan universitas maupun SMK. Agar
dapat mahir dalam bidang ini setidaknya memakan tiga tahun pengalaman kerja. Jadi,
pengalaman magang yang relevan sangat penting karena bisa dipertimbangkan oleh
perusahaan pencari tenaga kerja. Biasanya, akuntan dan auditor bekerja di kantor, meskipun
beberapa bekerja dari rumah. Sedangkan auditor kemungkinan akan melakukan perjalanan ke
tempat kerja klien mereka.
Mereka yang berprestasi dapat menjadi supervisor, manajer atau mitra. Akuntan juga dapat
membuka kantor akuntan publik mereka sendiri, atau transfer ke posisi manajemen dan
internal perusahaan swasta.

Akuntan juga dapat menjadi seorang akuntan spesialis, tergantung pada jenis klien yang
mereka layani atau jenis pasar yang mereka layani. Dengan profesi akuntan spesialisasi,
orang tersebut memiliki tigas dan kewenangan untuk meningkatkan kualitas atau informasi
akuntansi bagi mereka yang berada dalam posisi pengambilan keputusan atau (disebut juga
tim manajemen atau tim manajemen risiko). Akuntan juga dapat mengkhususkan diri pada
industri tertentu, contohnya pada industri kesehatan, ritel, pertambangan dan lainnya.

Karir pada akuntansi sering dimulai sebagai staf akuntan biaya atau auditor internal junior
atau associate accountant. Profesi ini dapat terus naik dengan syarat prestasi dan sertifikasi
menuju posisi manajer akuntansi, kepala biaya akuntan, direktur anggaran atau manajer audit
internal. Namun tidak menutup kemungkinan bila menuju posisi akuntan pengendalian,
bendahara, wakil presiden keuangan, petugas keuangan kepala (CFO) atau presiden
perusahaan.

Sedangkan gaji untuk seorang staf akuntan sangat bervariasi sesuai dengan besar kecil
perusahaan dan UMR setempat. Namun survei dari Kelly Service mengungkapkan bahwa
untuk posisi staf akuntan dapat meraih gaji diangka 7 juta dengan minimal pendidikan strata
1 dan pengalaman selama 3 hingga 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai