Anda di halaman 1dari 3

1.

Judul Artikel/Jurnal
Praktik sumber daya manusia strategis dan kinerja inovasi - Peran mediasi
dalam kapasitas manajemen pengetahuan.

2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kapasitas manajemen pengetahuan
dalam hubungan antara praktik sumber daya manusia strategis dan kinerja
inovasi dari pandangan yang berbasis pengetahuan. Apakah memiliki pengaruh
atau sebaliknya.

3. Teori Yang Digunakan Atau Di Rujuk Dalam Artikel Tersebut


Teori yang digunakan dalam studi ini mengikuti/mengacu pada prosedur Baron
dan Kenny (1986) untuk menganalisis pengaruh mediasi kapasitas manajemen
pengetahuan antara praktik sumber daya manusia strategis dan kinerja inovasi.
Dalam teori ini terdapat beberapa tahapan dalam menganalisa pengaruh
mediasi tersebut. Langkah pertama adalah memeriksa hubungan antara variabel
bebas dan variabel dependen. Langkah kedua adalah memeriksa pengaruh
mediator serta kapasitas manajemen pengetahuan terhadap variabel
independen dan praktik sumber daya manusia strategis. Langkah ketiga adalah
memeriksa hubungan antara mediator dengan variabel dependen. Dan langkah
keempat adalah memasukan mediator, kapasitas manajemen pengetahuan, ke
dalam model untuk memeriksa apakah hal tersebut mengurangi efek/pengaruh
anteseden menjadi tidak signifikan atau sebaliknya.

4. Instrumen Penelitian
Intrumen atau alat/metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan survei kuesioner untuk mengumpulkan data untuk menguji validitas
model dan hipotesis penelitian. Variabel dalam kuesioner meliputi informasi latar
belakang, praktek sumber daya manusia strategis, kapasitas manajemen
pengetahuan dan kinerja inovasi. Semua variabel independen dan dependen
menggunakan skala Likert (Linkert Style) mulai dari "sangat tidak setuju" hingga
"sangat setuju". Populasi untuk penelitian ini adalah 5000 perusahaan Taiwan
teratas yang terdaftar di buku tahunan yang diterbitkan oleh China Credit
Information Service Incorporation. Penelitian ini menggunakan metode stratified
random sampling untuk memilih 150 perusahaan di masing-masing dari
tingkatan. Penulis mendistribusikan 750 kuesioner dan meminta kuesioner untuk
diselesaikan oleh eksekutif puncak (Presiden, Wakil Presiden, Direktur, atau
Manajer Umum) yang mengetahui topik penelitian ini. Dari 157 kuesioner yang
dikembalikan, 11 tidak lengkap. Sisa 146 kuesioner yang benar dan lengkap
adalah untuk analisis kuantitatif. Jumlah tersebut mewakili tingkat respons yang
dapat digunakan yaitu sebesar 19,47%. Penelitian ini menguji kemungkinan bias
non-respon dengan membandingkan karakteristik responden dengan sampel
asli.

5. Temuan/Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk menguji hipotesis pada
sampel 146 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sumber
daya manusia strategis berhubungan positif dengan kapasitas manajemen
pengetahuan yang pada gilirannya berpengaruh positif terhadap kinerja inovasi.
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa kapasitas manajemen pengetahuan
memainkan peran mediasi antara praktik sumber daya manusia strategis dan
kinerja inovasi.

6. Keterbatasan Penelitian Dan Celah Untuk Pengembangan Penelitian


Selanjutnya.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan pertama
adalah masalah endogenitas yang mungkin terjadi. Tidak semua perusahaan
bebas untuk melakukan manajemen pengetahuan dan pilihan praktik sumber
daya manusia mengingat kontinjensi tertentu yang mereka hadapi.
Kedua, masalah yang umum terjadi pada studi tingkat organisasi mengenai
apakah respons individu dapat mewakili tingkat situasi perusahaan yang
dimaksud. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini meminta para
eksekutif yang sudah terbiasa dengan topik untuk melengkapi kuesioner.
Namun, masalah ini mungkin masih ada sebagai batasan penelitian ini. Selain
itu, penelitian ini menggunakan data laporan sendiri yang kemungkinan memiliki
varians metode umum. Meskipun uji satu faktor Harman tidak menunjukkannya
sebagai masalah yang signifikan, permasalahannya mungkin masih ada.
Penelitian di masa depan dapat mengambil manfaat dari penggunaan ukuran
objektif untuk kinerja inovasi yang dapat diverifikasi secara independen.
Ketiga, penelitian ini melakukan uji t-statistik dan chi-square untuk
memverifikasi bahwa bias non-respons bukanlah masalah yang signifikan.
Namun, tingkat pengembalian survei yang rendah masih merupakan batasan
potensial dalam penelitian ini. Selain itu, karena penelitian ini hanya menyelidiki
perusahaan Taiwan, batasan budaya potensial mungkin ada dan penelitian
selanjutnya diharapkan dapat melakukan pekerjaan/penelitian empiris dalam
konteks budaya yang berbeda untuk menggeneralisasi atau memodifikasi
konsep.
Keterbatasan terakhir adalah penggunaan desain penelitian cross-
sectional. Meskipun hasilnya konsisten dengan penalaran teoritis, desain cross-
sectional mungkin tidak mengesampingkan kausalitas mengenai hubungan yang
dihipotesiskan. Penelitian yang akan datang mungkin bisa membahas masalah
ini dengan menggunakan desain longitudinal dalam menggambarkan
kesimpulan kausal. Sudut pandang penelitian ini menyoroti pentingnya peran
mediasi kapasitas manajemen pengetahuan saat memeriksa hubungan antara
praktik SDM strategis dan kinerja inovasi

Anda mungkin juga menyukai