PENGENDAPAN
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
Melakukan interpretasi data wireline log secara kualitatif.
Mengevaluasi parameter-parameter dalam analisis kualitatif data wireline log yang meliputi zona batuan
reservoir, jenislitologi, serta jenis cairan pengisi formasi.
Menentukan jenis-jenis dan urutan litologi denganmenggunakan data wireline log .
Menentukan ada atau tidaknya kandungan hidrokarbon padasuatu formasi menggunakan data
wireline log.
Menentukan lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan data
wireline log.
1.2 Tujuan
Mengetahui informasi-informasi seperti litologi, porositas,resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon berdasarkan
data wireline log
Mengetahui keterdapatan hidrokarbon dalam suatu lapisandengan menggunakan data wireline log .
Mengetahui lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbonberdasarkan interpretasi datawireline log.
DASAR TEORI
2.1 Well Logging
Well logging
merupakan suatu teknik untuk mendapatkan databawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang
dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri batuandi bawah permukaan
(Schlumberger, 1958).Tujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan informasilitologi, pengukuran
porositas, pengukuran resistivitas, dan kejenuhanhidrokarbon. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan log ini
adalahuntuk menentukan zona, dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir.
Pelaksanaan wireline logging merupakan kegiatan yang dilakukandari memasukkan alat yang disebut sonde ke
dalam lubang pemboransampai ke dasar lubang. Pencacatan dilakukan dengan menarik sondetersebut dari dasar
lubang sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan kecepatan yang tetap dan menerus. Kegiatan ini
dilakukan segera setelah pekerjaan pengeboran selesai ( lihat Gambar 1.1). Hasil pengukuran atau pencatatan
tersebut disajikan dalam kurva log vertikal yang sebandingdengan kedalamannya dengan menggunakan skala
tertentu sesuai keperluan pemakainya.Tampilan data hasil metode tersebut adalah dalam bentuk log yaitu grafik
kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam
sebuah sumur (Harsono,1997). Dari hasil kurva-kurva yang menunjukkan parameter tersebut
dapatdiinterpretasikan jenis-jenis dan urutan-urutan litologi serta ada tidaknyaKomposisi hidrokarbon pada
suatu formasi di daerah penelitian. Dengan kata lain metode well logging merupakan suatu metode yang
dapatmemberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif adanya Komposisi
hidrokarbon.
Dalam pelaksanaan well logging truk logging diatur segaris dengankepala sumur, kabel logging dimasukkan
melalui dua buah roda-katrol.Roda katrol atas diikat pada sebuah alat pengukur tegangan kabel. Didalam kabin
logging atau truk logging terdapat alat penunjuk beban yang menunjukkan tegangan kabel atau berat total alat.
Roda katrol bawah diikat pada struktur menara bor dekat dengan mulut sumur. Setelah alat-
alat logging disambungkan menjadi satu diadakan serangkaian pemeriksaan ulang dan kalibrasi sekali lagi
dilakukan supaya yakin bahwa alat berfungsi dengan baik dan tidakterpengaruh oleh suhu tinggi atau lumpur.
Alat logging kemudian ditarikdengan kecepatan tetap, maka dimulailah proses perekaman data.
Untukmengumpulkan semua data yang diperlukan, seringkali diadakan beberapa kali perekaman dengan
kombinasi alat yang berbeda (Harsono,1997). Sistem pengiriman data di lapangan dapat menggunakan
jasasatelit atau telepon, sehingga data log dari lapangan dapat langsungdikirim ke pusat komputer untuk diolah
lebih lanjut perbedaan elektrokimia antara air di dalam formasi dan lumpur pemboran,akibat adanya perbedaan
salinitas antara lumpur dan Komposisi dalambatuan maka akan menimbulkan defleksi positif atau atau negatif
darikurva ini (Bassiouni, 1994).Gambar 1.2 Metode log SP (modified from Bassiouni, 1994).Potensial ini
diukur dalam milivolts (mV) dalam skala yang relatif yang disebabkan nilai mutlaknya (absolute value)
bergantung pada sifat-sifat dari lumpur pemboran. Dibagian yang shaly , defleksi SP maksimum ke arah kanan
yang dapat menentukan suatu garis dasar shale. Defleksidari bentuk log shale baselinemenunjukan zona batuan
permeabel yangmengandung fluida dengan salinitas yang berbeda dari lumpur pemboran(Russell, 1951).Log
SP hanya dapat menunjukkan lapisan permeabel, namun tidakdapat mengukur harga absolut dari permeabilitas
maupun porositas darisuatu formasi. Log SP sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti resistivitas
formasi, air lumpur pemboran, ketebalan formasi dan parameter lain. Jadi pada dasarnya jika salinitas
Komposisi dalam lapisanlebih besar dari salinitas lumpur maka kurva SP akan berkembang negatif dan jika
salinitas Komposisi dalam lapisan lebih kecil dari salinitas lumpur maka kurva SP akan berkembang positif.
Dan bilamana salinitas Komposisi dalam lapisan sama dengan salinitas lumpur maka defleksikurva SP akan
merupakan garis lurus sebagaimana pada shale (Doveton,1986).Kurva log SP tidak mampu secara tepat
mengukur ketebalanlapisan karena sifatnya yang lentur. Perubahan dari posisi garis dasar serpih (Shale
BaseLine) ke garis permeabel tidak tajam melainkan halussehingga garis batas antara lapisan tidak mudah
ditentukan.Kegunaan Log SP adalah untuk (Exploration Logging, 1979) :1. Identifikasi lapisan-
lapisan permeabel.2. Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan batasan
lapisan tersebut.3. Menentukan nilai resistivitas air-formasi (Rw).4. Memberikan indikasi
kualitatif lapisan serpih.
Gambar 1.3 Pembacaan kurva log SP (Bassiouni, 1994).
Dari berbagai kondisi batuan dan Komposisi yang ada di dalamnya,bentuk-bentuk kurva SP adalah
sebagai berikut :
Pada lapisan shale, kurva SP berbentuk garis lurus. Pada lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi
kurvanyaakan berkembang negatif (ke arah kiri dari garis shale). Pada lapisan permeabel mengandung
hidrokarbon, defleksi SPakan berkembang negatif.Pada lapisan permeabel mengandung air tawar, defleksi SP
akanberkembang positif.
Pada lapisan permeabel yang mengandung air asin, harga resistivitasnya rendah karena air asin mempunyai
salinitas yangtinggi sehingga konduktivitasnya tinggi. Pada lapisan yang mengandung hidrokarbon
resistivitasnya tinggi. Pada lapisan yang mengandung sisipan shale, harga resistivitasnyamenunjukkan
penurunan yang selaras dengan persentase sisipantersebut.Pada lapisan kompak harga resistivitas tinggi, karena
lapisankompak mempunyai porositas mendekati nol sehingga celah antar butir yang menjadi media penghantar
arus listrik relatif kecil.
Menurut Sonnenberg (1991), kegunaan log densitas adalah untuk : Mengukur nilai porositas, Korelasi antar
sumur pemboran, Mengenali komposisi atau indikasi fluida dari formasi.
Ahli geologi telah sepakat bahwa penentuan lingkunganpengendapan dapat dilihat dari bentuk kurva log
terutama log gamma ray danspontaneous potential (Walker, 1992). Bentuk tipikal log denganbeberapa fasies
pengendapan yang merupakan indikasi dari bentuk kurva log GR atau SP secara umum dapat dilihat pada
Gambar 1.9. Bentuk kurva log yang tidak spesifik dari setiap lingkungan pengendapan membuat interpretasi
berdasarkan data tersebut sangat beresiko tinggi. Interpretasi lingkungan pengendapan yang cukup akurat
didapat dari data core. Bentuk kurva log GR ,SP dan resistivitas memiliki suatu urutanvertikal, yaitu :
1. Cylindrical
Bentuk silinder pada log GR atau SP dapat menunjukkan sedimentebal dan homogen yang dibatasi oleh
pengisian channel atauchannel-fills dengan kontak yang tajam. Cylindrical merupakan bentuk dasar
yangmewakili homogenitas dan ideal sifatnya. Bentukcylindrical diasosiasikandengan endapan
sedimen braided channel, estuarine atau sub-marinechannel fill, anastomosed channel, eolian dune, tidal sand.
3. Bell Shaped
Profil berbentuk bell menunjukkan penghalusan ke arah atas,kemungkinan akibat
pengisian channel atau channel fills. Pengamatanmembuktikan bahwa besar butir pada setiap level cenderung
sama,namun jumlahnya memperlihatkan gradasi menuju berbutir halus denganlempung yang bersifat radioaktif
makin banyak ke atas. Bentuk bell dihasilkan oleh endapan point bars, tidal deposits, transgressive
shelf sands, sub marine channel dan endapan turbidit.
4. Funnel Shaped
Profil berbentuk corong atau funnel menunjukkan pengkasaran kearah atas yang merupakan bentuk kebalikan
dari bentuk bell . Bentuk funnel kemungkinan dihasilkan sistem progradasi seperti sub marine fanlobes,
regressive shallow marine bar, barrier islandsatau karbonatterumbu depan yang berprogradasi di atas mudstone,
delta front atau distributary mouth bar , crevasse splay, beach and barrier beach,strandplain, shoreface,
prograding shelf sands dan submarine fan lobes
5. Symmetrical
regresi (Walker 1992). Penghalusan ke atas bentuk bell shape atau bell merupakan indikasi peristiwa regresi,
sedangkan pengkasaran ke atas funnel shape atau corong mewakili peristiwa transgresi sedangkankonstan yaitu
cilindrical shape mengindikasikan transisi. Penentuan lingkungan pegendapan pertama kali diarahkan kepada
skala yang besar kemudian akan dianalisis ke dalam skala kecil dengan kombinasi datayang ada yaitu
data cutting dan karakter wireline log
.
2.3.1 Contoh Interpretasi Lingkungan Pengendapan Delta Dari DataLog
Delta merupakan suatu endapan progradasi yang tidak teratur yangterbentuk pada lingkungan subaerial
yang secara langsung dikontrol olehsungai (Gambar 1.10). Morfologi delta dan bentuk penyebaran
sedimenpada delta dikontrol oleh tiga proses utama yaitu : influx fluvial, tidal, wave atau gelombang. Menurut
Serra (1990), secara umum lingkungan pengendapandelta dapat dibagi dalam beberapa subfasies
sebagai berikut :
1.Delta Plain
Merupakan bagian delta yang bersifat subaerial yang terdiri dari channel aktif dan channel yang
ditinggalkan atau abandoned channel.Delta plain cenderung tertutup oleh vegetasi yang rapat. Subfasies
delta plain dibagimenjadi:
a) Upper delta plain
Merupakan bagian dari delta yang terletak diatas area tidal ataulaut. Endapannya secara umum terdiri dari
: Endapan distributary channel yang berpindah Merupakan endapan braided atau meandering , tanggulalam
atau natural levee, dan endapan point bar.Endapan distributary channel ditandai dengan adanya bidang erosi
padabagian dasar urutan lingkungan dan menunjukkankecenderungan menghalus ke atas. Struktur sedimen
yang dijumpai umumnya adalah cross bedding, ripple crossstratification, scour and fill, dan lensa-lensa
lempung. Endapan point bar terbentuk apabila terputus dari channel-nya. Endapantanggul alam terbentuk dan
memisahkan diri dengan interdistributary channel. Sedimen pada bagian ini berupa pasir halus dan rombakan
material organik serta lempung yangterbentuk sebagai hasil luapan material selama terjadi banjir. Lucustrine
delta fill dan endapaninterdistributary flood plain. Lingkungan pengendapan ini mempunyai kecepatan
aruspaling kecil, dangkal, tidak berelief, dan proses akumulasisedimen berjalan lambat. Interdistributary
channel danflood plain, endapan yang terbentuk merupakan endapan yangberukuran lanau sampai lempung
yang dominan. Struktur sedimen yang terbentuk adalah laminasi sejajar danburrowing structure endapan pasir
yang bersifat lokal, tipis, dan kadanghadir karena adanya pengaruh gelombang.
Endapan delta front ditunjukkan oleh sikuen mengkasar ke atas atau coarsening upward dalam skala yang relatif
besar yang menunjukkan perubahan lingkungan pengendapan secara vertikal ke atas. Sikuen ini hasil
dariprogradasi delta front yang mungkin diselingi oleh sikuendistributary channel dari sungai atau tidal pada
saat progradasisungai berlangsung. Fasies pengendapan delta front dibagimenjadi beberapa subfasies dengan
karakteristik gradasi lingkungan yang berbeda yaitu :
-Distal bar
Memilki urutan lingkungan pengendapan cenderungmenghalus ke atas. Umumnya tersusun atas pasir halus
denganstruktur sedimen laminasi. Fosil pada lingkungan ini jarang dijumpai.
-Distributary mouth bar
Menurut Walker (1992), distributary mouth bar memilliki kecepatan yang paling tinggi dalam sistem
pengendapan delta.Sedimen umumnya tersusun atas pasir yang diendapkan melaluiproses fluvial dan
merupakan tempat terakumulasinya sedimenyang ditranspor oleh distributary channel dan
diantara mouthbars akan terendapkan sedimen berukuran halus. Pasokan sedimen yang menerus akan
menyebabkan terjadinya pengendapan mouth bars yang menuju ke arah laut. Struktur sedimen yang terbentuk
pada lingkungan ini antara lain:current ripple, cross bedding, dan massive graded bedding.
-Channel
Menurut Walker (1992), channel ditandai adanya bidangerosi pada bagian dasar urutan lingkungan
pengendapannya dan cenderung menghalus ke atas. Sedimen umumnya berukuran pasir . Struktur sedimen
yang terbentuk adalah cross bedding,ripple cross stratification,scour and fill.
-Subaquaeous levees
Merupakan kenampakan lain dari lingkungan pengendapan delta front yang berasosiasi dengan
active channel mouth bar. Lingkungan ini sulit dibedakan dan diidentifikasi dengan lingkungan lainnya pada
endapan delta masa lampau. Menurut Serra (1990), prodelta merupakan subfasies transisi antara delta
front dengan endapan normal marine shelf yang berada di bawah kedalaman efektif erosi gelombang yang
terletakdi luar delta front.Sedimen yang ditemukan pada lingkungan iniadalah sedimen yang berukuran paling
halus. Endapan prodelta didominasi oleh sedimen berukuran lanau dan lempung dankadang-kadang dijumpai
lapisan tipis batupasir. Struktur sedimenyang sering dijumpai adalah masif, laminasi,
dan burrowing structure.Seringkali dijumpai cangkang organisme bentonik yang tersebar luas dan
mengindikasikan tidak adanya pengaruh air tawar atau fluvial.
BAB IVPEMBAHASAN
D a t a l o g m e r u p a k a n s a l a h s a t u k r i t e r i a u t a m a s e b a g a i d a s a r dal am pros es
pengam bil an keputusan geol ogi pada eksplorasi
m i gas. Log di gunakan untuk m el akukan korel asi zona z onap r o s p e k t i f s u m b e r
data untuk membuat peta kontur struktur dan isopach, menentukan
k a r a k t e r i s t i k f i s i k b a t u a n s e p e r t i l i t o l o g i , porosit as, geom et ri pori dan
perm eabili t as. Dat a loggi ng di gunakan u n t u k m e n g i d e n t i f i k a s i z o n a - z o n a
produktif, menentukan k a n d u n g a n fl ui da dal am reservoar s ert a
m emperki rakan cadangan hi drocarbon. L o g a d a l a h g a m b a r a n k e d a l a m a n d a r i
suatu perangkat kurva yang mewakili parameter -parameter yang diukur
s e c a r a t e r u s m e n e r u s di dal am suatu sum ur ( S chlumberger, 1986). Param et er
yan g bi as ad i u k u r a d a l a h s i f a t k e l i s t r i k a n , t a h a n a n j e n i s b a t u a n , d a y a
hantar listrik, sifat keradioaktifan, dan sifat meneruskan gelombang
s u a r a Pada log ini diketahui terdapat data-data wireline pada 4komposite log yang meliputi kurva
Gamma Ray Log (GR), kurva Caliper Log (CALI), kurva Density Log (RHOB), kurva Neutron Log (NPHI),
sertakurva Resistivity Log (LLD, LLS). Berikut pembahasan dari masing ±masing komposite log. Dari data
log, kita dapat menginterpretasikanapakah pada daerah tersebut memiliki kandungan hidrokarbon atau tidak.
Metode yang digunakan yaitu metode interpretasi pintas (quick look). Hal ini berdasarkan pada data-data yang
terdiri dari:
-Kurva Gamma Ray Log (GR)
-Kurva Density Log (RHOB)
-Kurva Neutron Log (NPHI)
- Kurva Resistivity Log (ILM,ILD dan SFLU
Berdasarkan kurva GR, kita melihat bahwa pada kurva GR menunjukkan nilai GR menuju pada minimum. Hal
ini dapat mengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang mendekati minimum kemungkinan merupakan
lapisan reservoir . Lapisan reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya harga
kurva gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yang rendah. Dalam identifikasi litologi berdasarkan
kurva log Gamma Ray yangpertama ditentukan adalah Shale Base Line dan Sand Base Line dari kurva log
Gamma Ray tersebut. Shale base line yang merupakan garis lempung ini adalah garis yang ditarik dari titik yang
memiliki harga palingtinggi yang mengisyaratkan bahwa daerah tersebut perupakan daerah impermeabel,
sedangkan sand base line merupakan garis yang ditarik darititik yang memiliki harga yang paling kecil dalam
kurva log gamma rayyang juga mengisyaratkan bahwa daerah tersebut adalah daerah yangpermeabel. Log
Gamma ray yang memiliki skala 0 sampai 300
inikemudian dianggap mempunyai persentase 100%. Maka selanjutnyabarulah ditentukan daerah interes yang
menjadi kandidat batuanpermeabel dimana kandidat ini adalah zona yang terletak diantara 50%-80% (sering
juga disebutcut off ). Daerah yang terletak pada zona inilahyang dianggap sebagai zona clean sand . Selain
itu, dari kurva ini juga dapat ditentukan batas-batas perlapisandengan mengambil patokan adanya perubahan
pola kurva (defleksi kurva)merupakan tanda bahwa terdapat perubahan litologi. Namun yang perlu diingat
kurva Gamma Ray ini tidak mengisyaratkan besar butir tetapihanya memberikan informasi tentang distribusi
butir dan kandungan lempungnya
3.Sandstone
Berdasarkan data log PT-3, litologi ini terdapat di kedalaman 4030 ± 4030 feet.
Litologi ini dicirikan dengan data log Gamma Ray Yang rendah yaitu sekitar 40 - 60 gAPI, hal ini karena pada
lapisan ini hampir tidak mempunyai kandungan radioaktif atau dapat dikatakan mempunyaiintensitas radioaktif
yang sangat rendah. Dari hasil log neutron (NPHI)yang menunjukan angka yang besar maka dapat diketahui
bahwa batuanini memiliki porositas yang besar. Dan dengan melihat dari Log Density (RHOB) maka dapat
diketahui pula bahwa batuan ini memiliki densitasyang rendah yang dimungkinkan berasal dari jumlah porositas
yang banyak, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik(permeable).Pada lapisan batupasir
sangat jarang terjadi runtuhan dindingakrena disebabkan nilai permeabilitasnya sangat besar sehingga
tekananLog pada sumur dinding tidak terlalu signifikan. Pada tekanan lapisan inizona pemboran harus
melakukan casing hal ini dilakukan agar tekanangas dan bor tidaka menganggu kerentanan dinding sehingga
perlu dijagabesaran tekanan formasi untuk menjaga agar tidak terjadinya blow up. Untuk lebih menentukan
apakah zona pemboran ini bersifatekonomis maka dioverlay dengan data-data seismik untuk melihat
mainstructure serta sebaran batuan reservoir yang ada dengan melihatamplitudo anomali yang terbentuk pada
seismik tersebut untuk melihatnilai amplitudo yang terbentuk pada zono reservoir. D a r i a n a l i s i s h a s i l
i n t e r p r e t a s i f l u i d a m a s i n g ± m a s i n g l o g sebagai berikut :
3. ZonaSaline Water
Zona saline water pada data wireline log dapat dikenali dari logresistivitasnya (kurva LLD dan kurva LLS).
Log ini digunakan untukmendeterminasi zona hidrokarbon dan zona air. Zona air akan menunjukkan harga
tahanan jenis formasi yang lebih rendah daripadazona minyak. Dari log resistivitas yang diberikan terlihat
bahwadefleksinya melurus, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa zona inimerupakan zonasaline water. Bila
defleksinya membelok(resistivitasnya semakin membesar) maka merupakan fresh water. Selain itu zona air
juga dapat dikenali bila tidak menunjukkanadanya separasi antara kurva log densitas (RHOB) dengan kurva
logneutron (NPHI). Kurva densitas (RHOB) lapisan tersebut berada disebelah kanan kurva neutron. Saline
water menunjukkan harga kurvaNPHI dan RHOB yang kecil.Maka berdasarkan pengamatan pada data log
didapatkan zona prospek gas berada pada :
4.2 Hasil Korelasi Masing ± masing Komposit Log
Hasil korelasi dari masing masing komposit log diatas adalahkorelasi tentang lingkungan pengendapan. Berikut
lingkunganpengendapan dari masing masing komposit logLingkungan pengendapan pada masing masing
komposit ini beradapada data log PT-3 kedalaman 4000- 4100, WP-6 kedalaman 4000-4200,PTD ± 7
kedalaman 4000- 4050, PT 2 kedalaman 4000 ± 4020 dari hasilpembacaan Log Gamma Ray dan kandungan
litologi yang adamenunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan yang ditunjukkan oleh
intepretasi data log berada pada lingkungan pengendapan delta plain. Halini terlihat dari log Gamma ray yang
ada menunjukan bentuk seperti funnelshapped dimana bentuknya coarsening upward dimana
adanyaperselingan antara shale dan sandstone. Pengaruh gelombang padalingkungan pengendapan ini sangat
tinggi. Endapan yang ada merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau bay fill deposit, dimana
endapannyameliputi
ditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log
Gamma ray yang adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana bentuknya coarseningupward dimana
adanya perselingan antara shale dan sandstone.Pengaruh gelombang pada lingkungan pengendapan ini sangat
tinggi.Dimana litologi yang terdapat pada interval kedalaman ini adalahperselingan antara shale dan sandstone
dan juga limestone. Lingkunganpengendapan ini mempunyai kecepatan arus paling kecil, dangkal,
tidakberelief, dan proses akumulasi sedimen berjalan lambat. Endapan yangterbentuk merupakan endapan yang
berukuran lanau sampai lempungyang dominan dengan demikian endapan secara khusus terdapat pada
daerah shallow marine.
Dilihat dari bentuk kurva gammaray yangberbentuk funnel shaped. atau berbentuk corong yang
menunjukkanpengkasaran keatas yang merupakan kebalikan dari bentuk bell. Kurvayang terbentuk
cenderung agak tajam atau melengkung yaitu bentukkurva yang funnel yang dapat menunjukkan sedimen yang
tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian chanel dengan kontak yang tajamLingkungan pengendapan
pada masing masing komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4620-4700, WP-
6kedalaman 4580 -4790, PTD ± 7 kedalaman 4510- 4530, PT 2 kedalaman4570 ± 4650. Dari hasil pembacaan
Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan
yangditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari
log Gamma ray yang adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana bentuknya coarseningupward
dimana adanya perselingan antara shale dan sandstone. Dimanalitologi yang paling dominan adalah
lempung. Pengaruh gelombang padalingkungan pengendapan ini sangat tinggi. Endapan yang ada
merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau bay fill deposit, maka kemungkinanlingkungan
pengendapannya berada pada fasies Sub marine. Dilihat daribentuk kurva gammaray yang berbentuk funnel
shaped. atau berbentuk corong yang menunjukkan pengkasaran keatas yang merupakankebalikan dari bentuk
bell. Kurva yang terbentuk cenderung agak tajamatau melengkung yaitu bentuk kurva yang funnel yang
dapatmenunjukkan sedimen yang tebal dan homogen yang dibatasi olehpengisian chanel dengan kontak yang
tajam