CHAPTER 2
Semen Portland
Tersusun atas 3 mineral utama, yaitu :
Tricalcium Silicate (C3S)
Calcareous
(limestone, marl, karang-karangan yang
Argillaceous
(clay, shale, slate, ash yang mengandung
Proses Peleburan
Dry Process
Wet Process
Proses Pembakaran
Proses Penggilingan
Proses Pembakaran
Proses Peleburan
Dry Process
Material
Proses Peleburan
Wet Process
Material calcareous dicampur air agar
Proses Pembakaran
Tahapan Temperature
Proses Pendinginan
Proses Penggilingan
Selama
proses
penggilingan
ini
biasanya ditambahakan gypsum sekitar
3 5 % untuk mengontrol pembebasan
CaO guna menghindari flash setting.
Bubuk semen yang dihasilkan kemudian
ditempatkan di silo-silo dan dipak.
Klasifikasi Semen
Portland
dengan
sampai
dengan
tekanan
dengan
sampai
dengan
tekanan
Tahapan Penyemenan
CHAPTER 3
Kegiatan Penyemenan
Primary Cementing
Poor Boy
Stinger
Perkins
Single Stage Cementing
Multi Stage Cementing
Secondary Cementing
Squeeze Cementing
Re-Cementing
Plug Back Cementing
Primary Cementing
cementing
adalah
Macam Primary
Cementing
Poor Boy
Biasanya
dipakai
conductor casing
untuk
penyemenan
Penyemenan Perkins
plug
Umumnya
digunakan
untuk
melakukan
penyemenan terhadap conductor casing dan
surface casing.
pada
formasi-formasi lemah sehingga tidak terjadi
atau terbentuk rekahan.
Memungkinkan
pemilihan
penyemenan
daripada formasi.
Memungkinkan penyemenan keseluruhan total
panjang casing.
Memastikan penyemenan efektif di sekeliling
shoe dari rangkaian casing sebelumnya.
Squeeze Cementing
Tujuan :
Menutup formasi yang sudah tidak produktif.
Menutup zona loss circulation.
Mengurangi WOR, GOR, WGR
Memperbaiki kebocoran yang terjadi pada
casing.
Memperbaiki primary cementing
Jenis Squeeze
Cementing
Berdasarkan Tekanan
High Pressure Squeeze Cementing (HPSC)
Low Pressure Squeeze Cementing (LPSC)
Teknik Pemompaan
Running Squeeze
Hesitation
Metode Pemompaan
Brandenhead Squeeze Method
Packer Squeeze Method
Berdasarkan Tekanan
fract
Material semen LPSC berukuran lebih besar.
Kriteria LPSC yang berhasil menurut API :
Fluid loss (50 200 cc)
Water Solid Ratio (0.4%)
Karakteristik Formasi
Squeeze Pressure
Teknik Pemompaan
Running Squeeze
Pemompaan semen secara lambat, akan tetapi
Hesitation
Pemompaan semen dgn volume dan interval
Metode Pemompaan
Re-Cementing
Re-Cementing
dilakukan
untuk
menyempurnakan primary cementing yang
gagal dan untuk memperluas perlindungan
casing di atas top semen.
Tujuan :
Menutup atau meninggalkan sumur.
Menutup zona air di bawah zona minyak agar water-oil ratio
Kelebihan :
Tingkat akurasi tinggi
Mengurangi kontaminasi semen
Kekurangan :
Volume semen yg diturunkan sedikit
Tidak cocol untuk sumur dalam
Balance Plug
Additif
EXTENDER
Weighting Agent
Material
CHAPTER 4
THICKENING TIME
CHAPTER 5
RETARDER
ACCELERATOR
FREE WATER
CHAPTER 6
FILTRATION LOSS
CHAPTER 7
Additif
Friction reducer
COMPRESSIVE STRENGTH
CHAPTER 8
terjadi perekahan.
Menahan goncangan selama operasi
pemboran dan produksi.
Menyekat lubang dari fluida formasi yang
korosif.
Menyekat antar lapisan yang permeabel.
CHAPTER 9
CHAPTER 10