Anda di halaman 1dari 1

METODE PENYEMENAN

Berdasarkan pada metode yang digunakan, proses penyemenan dapat dibedaka menjadi dua jenis,
yaitu single stage cementing, dan multy stage cementing.
a. Single Stage Cementing
Single stage cementing umumnya digunakan untuk melakukan penyemenan terhadap pipa konduktor dan
surface. Sejumlah lumpur disiapkan dan dipompakan ke dalam casing.
Perlu dicatat pula bahwa seluruh bagian internal dari peralatan casing, termasuk float shoe, wiper plug
dan lain sebagainya merupakan peralatan yang dengan mudah dapat hancur bila dibor.
b. Multi Stage Cementing
Multi stage cementing diterapkan pada penyemenan rangkaian casing yang panjang khususnya guna :
Mengurangi tekanan total pemompaan .
Mengurangi tekanan total hidrostatis pada formasi-formasi lemah sehingga tidak terjadi atau terbentuk
rekahan.
Memungkinkan pemilihan penyemenan daripada formasi.
Memungkinkan penyemenan keseluruhan total panjang casing.
Memastikan penyemenan efektif di sekeliling shoe dari rangkaian casing sebelumnya.
Pada multi stage cementing sebuah stage cementer dipasang pada posisi tertentu pada rangkaian
casing. Posisi stage cementer ditentukan oleh panjang total kolom semen dan kekuatan formasi.
Untuk pekerjaan two-stage cementing, sebuah one-stage cementer digunakan pada rangkaian casing.
Casing lalu diturunkan ke dasar lubang. Kemudian casing disirkulasikan dengan sejumlah volume sebesar
dua kali kapasitas lubang. Tahap pertama penyemenan ditujukan sebagai operasi tahap tunggal, akan
tetapi bagian top kolom semen berakhir tepat dibawah stage cementer.
Tahap kedua diawali dengan menjatuhkan sebuah opening bomb dari permukaan sehingga
memungkinkan untuk jatuh pada opening seat pada stage collar. Saat bomb telah ditempatkan, tekanan
pemompaan sebesar 1200 - 1500 psi diatas tekanan sirkulasi diterapkan pada penyeretan pin penahan dan
memungkinkan sebuah bottom sleeve bergerak turun. Gerakan sleeve akan membuka terminal, sehingga
menetapkan hubungan antara bagian dalam (internal) casing dengan annulus. Lumpur kemudian
disirkulasikan guna mengkondisikan sumur yang ditujukan untuk memulai tahap kedua.
Volume semen yang diperlukan untuk tahap kedua lalu dipompakan dan diikuti dengan sebuah closing
plug. Bubur semen melewati terminal dari stage cementer dan akan ditempatkan pada annular area. Jika
plug telah mencapai stage cementer maka tekanan sebesar 1500 psi diatas tekanan yang diperlukan untuk
mensirkulasikan semen diterapkan pada closing plug sehingga mendorong upper sleeve turun dan dengan
demikian akan menutup terminal dan menyekat ruang antara casing dengan annulus. Sehingga dengan
demikian keseluruhan rangkaian casing telah disemen.

Anda mungkin juga menyukai