11
12
Vs + Vml = Vmb
Jumlah berat adalah additive, maka :
Vml
Vml
Vs
( mb ml )Vml
s mb
Ws Vs x s
Bila dimasukkan dalam persamaan (3)
Ws
( mb ml )Vml
s
s mb
13
Vs
( ml )
x100 mb
x100
Vmb
s ml
(%) Berat solid :
sV s
( ml ) s
x100 mb
x100
mbVmb
( s ml ) ml
( mb ml )
(35.8 mb )
Keterang
Ws = berat solid/zat pemberat, kg Barite/bbl lumpur. Sedangkan jika yang
digunakan sebagai pemberat adalah bentonite dengan SG = 2.5 maka
untuk tiap barrel lumpur diperluk.
Sand content
Ws 398
( mb ml )
(2.5 mb )
14
Shale shaker
Gambar 2.1
Shale shaker
Degasser
15
Gambar 2.2
Degasser
Desander
Fungsinya membersihkan lumpur dari partikel-partikel padatan
yang berukuran kecil yang biasanya lolos dari shale shaker.
Gambar 2.3
Desander
Desilter
16
Gambar 2.4
Desilter
Dimana:
n
= Kandungan pasir
Vs
x100%
Vm
17
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mud balance
Retort Kit
Multi mixer
Wetting Agent
Sand content Set
Gelas ukur 500 cc
Gambar 2.5
Mud Balance
Gambar 2.6
Retort Kit
18
Gambar 2.7
Multi mixer
Gambar 2.8
Wetting Agent
Gambar 2.9
Sand Content Set
19
Gambar 2.10
Gelas Ukur
2.3.2 Bahan
1. Barite
2. Bentonite
3. Air tawar (aquades)
Gambar 2.11
Barite
Gambar 2.11
Bentonite
20
Gambar 2.13
Aquades
Mengisi cup dengan air hingga penuh, lalu ditutup dan dibersihkan
bagian luarnya. Keringkan dengan kertas tisue
Mencek pada level glass bila tidak seimbang atur calibration screw
sampai seimbang.
21
2.4.2
1.
Sand content
Isi tabung gelas ukur dengan lumpur pemboran dan tandai,
tambahkan air pada batas berikutnnya. Tutup mulut tabung dan kocok
dengan kuat.
2.
3.
4.
N
O
1
2
3
4
5
Komposisi Lumpur
Lumpur dasar (LD)
LD + 2 gr Barite
LD + 5 gr Barite
LD + 10 gr Barite
LD + 15 gr Barite
Densitas (ppg)
Sand Content
8,65
8,70
8,75
8,75
8,80
(% Volume)
0,50
0,58
0,59
0,75
0,78
22
2.6 PEMBAHASAN
2.6.1
Pembahasan Praktikum
Pada percobaan ini kita ingin menentukan densitas dan sand conten
dari lumpur, yang merupakan sifat fisik dari lumpur sendiri. Jika densitas
lumpur terlalu besar dari pada tekanan formasi, dapat mengakibatkan loss
circulation, sedangkan jika densitas lumpur terlalu kecil dari pada tekanan
formasi, dapat mengakibatkan kick yang dapat berujung pada blow out.
Pada tabel 2.1 kita mempunya lumpur dasar yaitu campuran antara
air sebesar 350 cc dan bentonite sebesar 25. Lumpur dasar kita ini belum
kita tambahkan barite atau calcium carbonate. Densitas lumpur dasar kita
sebesar 8.65 ppg dan sand contentnya (kandungan pasir) sebesar 0.50.
Kemudian kita tambahkan Barite kedalam lumpur dasar kita tadi
sebesar 2 gram maka densitasnya naik menjadi 8.70 namun sand contenya
tetap sebesar 0.50. Kita tambahkan lagi Barite sebesar 5 gram kedalam
lumpur dasar kita tadi, maka densitasnya naik lagi menjadi 8.75 ppg dan
sand contenya tetap. Artinya penambahan Barite kedalam lupur hanya
menaikan densitasnya saja. Barite tidak mempengaruhi sand content pada
lumpur dasar kita.
Kemudia lumpur dasar kita tadi kita tambahkan lagi calcium
carbonate sebesar 10 gram namun tidak ada Barite yang kita tambahkan,
maka densitas lumpur naik menjadi 8.75 ppg setara dengan penambahan
Barite sebesar 5 gram tadi dan sand contenya juga naik menjadi 0.75. Lalu
kita tambahkan lagi calcium carbonate sebesar 15 gram kedalam lumpur
dasar kita, maka densitasnya semakin naik menjadi 8.80 ppg dan sand
contenya tetap yaitu 0.75. Artinya penambahan calcium carbonate ini
selain menambah densitas juga menaikan sand contend pada lumpur dasar
kita tadi.
Dalam dunia perminyakan yang lebih efisien kita gunakan sebagai
additive untuk menaikan densitas lupur adalah Barite, karena Barite tidak
menaikan sand content pada lumpur dasar kita (hanya menaikan densitas
23
2.6.2
Pembahasan Soal Analisis
1. Dilihat dari data percobaan tersebut, jelaskan apakah Barite dan
CaCO3 memiliki fungsi yang sama ?
Jawab:
Ya, karena CaCO3dan Barite memiliki fungsi yang sama sebagai zat
additive (material pemberat) untuk menaikkan densitas lumpur.
CaCO3 dan Barite juga digunakan pada lumpur di dasar minyak.
2. Jika saudara bekerja sebagai Mud Engineer pada suatu operasi
pemboran. Dari dua jenis material pemberat diatas, material manakah
yang akan saudara gunakan ? Berikan alasannya!
Jawab:
Dari dua material diatas saya akan cenderung memilih Barite, karena
kandungan pasirnya kecil dan sangat ekonomis bila digunakan untuk
meningkatkan densitas lumpur.
3. Barite (BaSO4) memiliki SG dari 4,2 4,5. Dari data diatas
perkirakan SG dari Barite tersebut. Jika diketahui SG Bentonite = 2,6
(
air
= 8,33 ppg).
Jawab:
ml x SG Barite ml
Vs lumpur m
=
Vml
0,50 =
24
= 17,493 ppg
SG Barite
SG Barite
= 4,2 ppg
17,493 ppg
4,165 ppg
25
26
Hitung jumlah barite yang diperlukan (dalam lb) dan 200 bbl lumpur
11 ppg menjadi 11,5 ppg dengan menggunkana barite (SG = 4,2).
Jawab:
Diketahui:
mb
= 11,5 ppg
ml = 11 ppg
Vml
= 200 bbl
= 200 bbl x 42 gal = 8400 gal
SG
= 4,2
= 4,2 x 8,33
= 34,986 ppg
=
=
( 11,5-11 )
x Vml x Barite
s-mb
( 11,5-11 )
x 8400 gal x 3 4,986 5 ppg
3 4,986 -11,5
=
6256,544324 lb
9. Sebutkan hal hal yang terjadi akibat sand content terlalu besar !
Jawab:
Akibatnya adalah:
sirkulasi lumpur.
Dapat merusak peralatan pemboran, karena sand content bersifat abrasive.
Rusaknya peralatan pemboran akibat sand content yang abrasive, akan
memperbesar cost.
2.7
KESIMPULAN
27
Bentonite
Barite
: Bahan pemberat.