Anda di halaman 1dari 4

BIODATA DIRI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“TEORI EKONOMI MAKRO”

Dosn Pengampu
Dr(c) Iswadi, M.Pd

Oleh:
Evi cahyanti (43181340316054)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIBUANA
2018
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Nama saya adalah Evi Cahyanti terlahir pada tanggal 28 februari 1995 di Nipah Panjang
Tanjung Jabung Timur Jambi, dari rahim seorang Ibu bernama Siti Fatimah yang telah bersedia
mendedikasikan hidupnya hingga saat ini untuk berdiri dan menopang jalan buah hatinya
menuju kesuksesan dunia&akhirat, dan Ayahku adalah Hadi Yanto sosok bayangan yang setia
menemaniku dalam hidup, satu-satunya pahlawan yang tak pernah kesiangan bagi keluarga
kami. Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara, bukan sedih ataupun kecewa. Entah
apa itu namanya, tetapi aku merasa punya beban sebagai anak sulung. Aku merasa punya
tanggung jawab lain untuk mereka, dimana aku harus menjaga mereka, merawat mereka dan
memberikan contoh yang baik bagi mereka. Terbaginya perhatian mama dan abah untukku dan
kehadiran mereka membuatku harus mandiri dengan keadaan ini.
Memasuki usia sekolah Taman Kanak-kanak(TK)(2000) aku tinggal dengan kakek dan
nenek- ku juga kedua sepupuku, hingga aku berusia 11 tahun. tak kenal perlakuan manja dari
mama dan abah aku tumbuh menjadi gadis kecil yang mandiri di bawah asuhan kakek dan
nenek. Aku bahkan selalu berada di peringkat 3 besar di Sekolah dasar hingga Sekolah
Menengah Pertama dan pernah menjuari beberapa perlombaan Puisi, Olimpiade Ipa, dan
paduan suara. Lulus dari sekolah menengah pertama, SMPN 30 TANJUNG JABUNG
TIMUR(2011) aku masuk pondok pesantren ASSALAM Muba Sumatera Selatan atas
permintaan keluargaku, awalnaya aku menjalaninya dengan setengah hati, aku bahkan pernah
menangis agar di pindahkan ke SMA saja, namun setelah aku mencoba menjalaninya dengan
ikhlas, aku menemukan kenyamanan yang mungkin tak akan aku dapat jika aku bersekolah di
SMA.
Tahun 2015 aku lulus dari pondok pesantren Assalam, aku berencana meneruskan ke
perguruan tinggi yang ku impikan namun Allah memiliki rencana lain, takdir Allah menahanku
setahun lebih lama lagi di tempat ini(pondok pesantren Assalam), kepala yayasan pondok
memimntaku untuk mengabdi, membagikan ilmu kepada adik-adik tingkat ku, apapun itu aku
mencoba menjalaninya dengan hati lapang, hingga d penghujung tahun ajaran 2015/2016 aku
mulai mengikuti berbagai tes masuk perguruan tinggi, mulai dari jalur SBMPTN, tes beasiswa
ke Mesir, tes LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, namun lagi-lagi
takdir Allah tak membawaku ke salah satu diantaranya. Akhirnya aku memutuskan untuk
mengikuti ujian masuk perguruan tinggi melalui jalur mandiri di salah satu perguruan tinggi
negeri yogyakarta, tetapi mungkin yogyakarta bukanlah tempat yang ditakdirkan untukku
menuntut ilmu, orang tua ku tak merestui keputusanku, dan akhirnya di sini lah aku, Bekasi
salah satu kota di jawa barat, tepatnya di STIE TRIBUANA.
Sulit menerima apa yang tidak kita inginkan, namun tetaplah berhusnudzon kepada ALLAH,
Manusia Hanya Bisa Berencana, dan ALLAH yang Memutuskan.
Sesuatu yang menurut kita baik belum tentu baik menurut ALLAH, namun sebaliknya sesuatu
yang menurut kita tidak baik mungkin saja adalah yang terbaik bagi ALLAH.ALLAH yang
menciptakan kita dan kehidupan pasti lebih tau apa yang terbaik bagi makhluk yang di
ciptakanya. Janganlah berhenti untuk percaya bahwa ALLAH selalu membersamai dan
hentikanlah segala buruk sangka yang hanya menambah kekhawatiran.

Visi:
Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Karena.....

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-
Thabrani) dan,

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS.
Al-Isra:7)

“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.”


(Muttafaq ‘alaih)

Misi:
Berusaha adalah langkah pertama yang harus dijadikan pijakan seorang muslim dalam meraih
impian dan harapan. Karena sebaik apapun visi seseorang dalam hidup tak akan ada artinya
tanpa aksi untuk mewujudkanya jadi nyata. Misi saya dalam mewujudkan visi hidup saya
adalah berikut
1. Berupaya dengan sebaik-baiknya dalam al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar,
bagaimana saya dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain apabila saya
tidak dapat melaksanakan (al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar) mengajak pada
kebaikan dan mencegah keburukan,hal ini merupakan misi saya yang paling utama
dalam menjadi pribadi yang bermanfaat. Dengan tidak lupa intropeksi diri, berbenah
diri sendiri, dan berkaca pada kesalahan, demi menjadi insan yang lebih baik.
2. Melakukan setiap kewajiban dengan baik, dengan benar, sehingga tidak merepotkan
orang lain. Salah satu kewajiban saya adalah Belajar. Belajar dalam berbagai hal,
pendidikan, agama, belajar peduli terhadap lingkungan sekitar, belajar peka terhadap
situasi, belajar membantu orang lain karena keinginan sendiri, bukan karena syarat-
syarat tertentu,karena perasaan ingin dihargai, ingin di puji, apalagi dengan pamrih
materi, bukan membantu malah akan menjadi beban bagi orang lain. Karena ingin maka
kita melakukanya.
3. Lulus studi s1 ekonomi tepat waktu. Dengan lulus tepat waktu maka saya tidak akan
memperpanjang beban orang tua terhadap saya, justru sebaliknya saya dapat membantu
meringankan beban mereka. Dengan harapan paling utama dapat membantu biaya
pendidikan adik-adik saya, disamping itu juga saya mampu berbagi pengetahuan
kepada orang lain dengan mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dari bangku
perkuliahan.
4. Menjaga nama baik Keluarga serta membahagiakan Orang tua dan kelurga, dengan
menghormati orang tua dan keluarga, tidak membuat orang tua kecewa, menjaga
ucapan dan prilaku, mendengarkan nasihat orang tua, tidak berprilaku tercela, dan
menjaga rahasia(Aib) keluarga. Orang tua adalah sosok yang paling penting dalam
hidup seorang anak, mengapa?? Karena....

Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah
tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (Hadits riwayat Tirmidzi).
5. Berusaha menjalin hubungan baik kepada setiap orang. Meskipun kepribadian saya
yang terkadang agak sulit untuk bisa berinteraksi dengan orang lain, tapi saya mencoba
untuk bisa menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang, agar bisa memberi
manfaa satu sama lain, melayani dan di layani dalam lingkaran kasih. Dengan tetap
mengingat batasan yang benar dan batas kesanggupan diri sendiri. Batasan yang benar
adalah tidak melegalkan kejahatan demi bermanfaat kepada sesama. kesanggupan diri
berarti segala sesuatu memiliki batasan yang tidak dapat dipaksakan.

Pentup
Dengan adanya vivsi misi hidup tersebut,kita membutuhkan orang lain yang mendukung visi
misi hidup kita. Contohnya saya membutuhkan orang tua untuk mendukung visi misi hidup
saya dengan memberikan support secara penuh. Saya juga membutuhkan teman-teman saya
dalam mendukung visi misi hidup saya, dengan cara membantu saya dalam mengerjakan
tugas,mengajarkan saya tentang sesuatu dan mengajak saya dalam melakukan hal kebaikan.
Saya juga membutuhkan peran seorang guru/ dosen dalam membimbing dan mengajarkan saya
suatu ilmu yang dapat diterapkan suatu hari.dengan adanya dukungan dari orang-orang tersebut
dapat memudahkan kita dalam mencapai visi hidup kita masing-masing. Jadi itulah visi misi
hidup saya, mungkin terlihat sedikit religius tapi itulah memang yang harus kita lakukan
sebagai umat beragama melibatkan ALLAH dalam setiap tindakan kita. Karena apa yang kita
lakukan ini juga semua merupakan kehendak ALLAH.
WAssalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai