Anda di halaman 1dari 9

oksigen terikat pada dua hidrogen (namun karena struktur orbit atom,

atom-atom ini tidak berbentuk linear). Hidrogen, dengan muatan positifnya


tetap tertarik pada oksitosin molekul air lainnya. Di es, atraksi ini cukup kuat
untuk membentuk ikatan yang lemah namun stabil antara molekul air
sehingga membentuk kristal. Kadang-kadang kita bisa memikirkan atom
hidrogen sebagai membentuk "setengah" ikatan dengan dua atom oksigen,
sehingga menahan kedua atom oksigen itu bersama-sama. Ikatan hidrogen
sangat penting dalam molekul biologis dimana, misalnya, ikatan hidrogen
mengikat untaian DNA.
Sebab hidrogen netral hanya memiliki satu elektron, ia harus
membentuk kovalen ikatan dengan hanya satu atom lainnya. Namun,
diketahui bahwa di bawah kondisi tertentu, Sebuah atom hidrogen tertarik
oleh kekuatan yang agak kuat pada dua atom, sehingga membentuk ikatan
hidrogen di antara mereka, dengan energi ikatan dari urutan 0,1 eV Dipercaya
bahwa ikatan hidrogen sebagian besar bersifat ion dalam charac- ter, terbentuk
hanya antara atom yang paling elektronegatif, terutama F, 0, dan N. I n bentuk
ionik ekstrem dari ikatan hidrogen
Kembali ke pokok pembahasan, yaitu Mekanika Kuantum sebagai
suatu ikatan. Mari kita mulai dengan satu atom H. Kami menemukan proton
pada r = o maka kita mengetahui bentuk mekanika kuantum dasar bahwa
energi keadaan dasar yang kemudian diberikan energi sebesar Eo = -13,6 eV.
Apa yang terjadi jika kita menambahkan satu proton atau H + ke sistem yang
R. Energi potensial untuk elektron saat itu :

Fungsi eigen terendah dengan nilai eigen -13.6eV adalah :


dimana ao adalah jari-jari Bohr. Tapi sekarang kita punya dua proton. Jika
proton benar-benar terpisah maka solusi umum terhadap potensial 10 adalah
superposisi linier, yaitu, ψ (r) = αξ (r) + βξ (r - R) dengan nilai eigen terendah
yang merosot dari E0 = E0 = -13,6 eV. Jika R tidak terbatas, dua fungsi eigen
yang sesuai dengan nilai eigen terendah Eb dan Ea dapat didekati dengan ψb =
ξ (r) + ξ (r-R) dan ψa = ξ (r) -ξ (r-R). Lihat gambar 3.

Gambar 3. Potensi dua proton dengan fungsi gelombang


ikatan dan anti-ikatan elektron
Energi rata-rata (atau nilai yang diharapkan Eb) adalah

dimana < ∙ >≡ ∫ ∙ dr dan sama,

Oleh karena itu, energi total untuk keadaan ψb sekarang adalah :

2|Fisika Zat Padat (IKATAN)


total
dengan menganggap angka-angka minimal dari Eb adalah 1,5 A .
Lihatlah gambar 4

Gambar 4: energi sebagai fungsi antara jarak dengan mereka (proton)


dari bonding dan anti-binding fungsi gelombang dari elektron

….. 19

yang sesuai dengan formulir kontrubusi ionik.

…………….. 20

Dan α merupakan konstanta maelung, turunkan ini membutuhkan


sedikit usaha. Yaitu dengan ditambahkan energi kinetik elektron, yang
berbentuk:

……………... 21

3|Fisika Zat Padat (IKATAN)


Dan yang terakhir, tambahkan energi pengganti, dengan adanya
konsekuensi dari prinsip pauli. Yang dituliskan:

……………….. 22

letakkan semua ini secara bersamaan yang di peroleh pada unit bohr
radius :

…… 23

persamaan ini mengilustrasikan kenapa mereka (proton) di katakan


bonding and anti-bonding, karena pada kasus bonding energinya
tenggelam (kelelep) ketika jarak anatara proton dikurangi seperti halnya
R> R0 .

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen sangat mirip dengan ikatan Hidrogen, Dengan
memperpanjang masalah ini ke kombinasi linear orbital atom untuk
setiap atom. N atom akan menyebabkan tingkat N, di mana keadaan dasar
memiliki fungsi gelombang ikatan.
Ikatan kovalen terjadi apabila dua atom atau lebih saling
memberikan elektronnya dan akan membentuk elektron urunan (sharing
electron). Dengan mengetahui bahwa tiap-tiap elektron beredar
mengelilingi intinya maka pada elektron urunan tersebut di atas beredar
bersama-sama di antara atomatom dan menghasilkan gaya tarikan antara
elektron dengan atom induknya. Sebagai contoh molekul hidrogen 2H,

4|Fisika Zat Padat (IKATAN)


elektron-elektron urunannya menjadi milik kedua proton. Dalam hal ini
gaya tarik yang dilakukan oleh elektron urunan dan proton lebih besar
dari gaya tolak di antara elektron maupun proton. Akan tetapi bila kedua
proton saling mendekat maka gaya tolak akan meningkat.
Pada kedudukan setimbang, energi total molekul 2 H adalah –4,5
eV. Berarti untuk memecahkan molekul tersebut menjadi dua atom
diperlukan energi 4,5 eV. Di samping itu gaya tolak antara dua atom
dapat muncul dari prinsip larangan Pauli. Dalam hal ini, suatu sistem
tidak boleh dua elektron dalam tingkat kuantum yang sama sehingga
beberapa elektron dipaksa ke tingkat energi yang lebih tinggi dari pada
yang ditempatinya semula. Akibatnya, sistem tersebut akan memiliki
energi yang lebih besar daripada sebelumnya dan menjadi tidak stabil.
Dengan kata lain elektron-elektron akan lari menjauh satu dengan yang
lainnya untuk menghindari pembentukan sistem tunggal.
Keadaan fisis ikatan kovalen dalam zat padat sama seperti dalam
molekul. Telah diuraikan di atas gaya tariknya berasal dari konsentrasi
muatan elektron sepanjang garis yang menghubungkan inti berurutan,
sedangkan gaya tolaknya berasal dari prinsip larangan Pauli. Beberapa
kristal yang memiliki ikatan kovalen adalah intan, silikon, germanium
dan timah putih.
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2 ada 3 gaya
yang bekerja yaitu:
a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari
atom yang lainnya. Besarnya gaya c ini lebih besar dari jumlah gaya a
dan b.
Keterangan : Gaya c > a dan b

5|Fisika Zat Padat (IKATAN)


Ikatan kovalen pada H2, 2 elektron disharing oleh 2 atom dan
orbit dari 2 elektron itu juga disharing oleh 2 atom. Ikatan kovalen
merupakan gaya tarik-menarik yang terjadi ketika setiap atom memasok
1 elektron yang tidak berpasangan untuk dipasangkan dengan yang lain,
dan ada satu ruang kosong untuk menerima elektron dari atom yang lain,
sehingga 2 elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.
Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat
terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F = 1, O = 2, Li =1.
Sifat-sifat Kristal kovalen:
1. Tidak larut dalam zat cair biasa
2. Penghantar yang buruk
3. Tembus cahaya (contoh : intan)
4. Beberapa kristal kovalen sangat keras (intan, silikon karbid utk
ampelas), karena energi kohesif kristal ini besar
5. Sebagian kristal, titik lelehnya sangat tinggi (intan = 4000 K)

3. Ikatan Logam

Dalam ikatan logam adalah kombinasi dari perspektif yang


dibahas di atas. Idenya adalah untuk mempertimbangkan awan elektron
yang hanya terikat lemah pada kisi atom. Energi elektrostatik total dapat
ditulis sebagai

e2 e2 1 e2 n ( r1 ) n ( r2 )
Ecl =−∫ drn ( r ) ∑ +∑ '
+ . ∫ dr 1 dr 2
R r − R R−R R − R
' 2 |r 1 − r 2|
........24

Ekspresi terakhir ini mengarah ke minimum pada rs / a0 = 1,6.


Dengan membandingkan nilai eksperimen dan hasilnya yang merupakan

6|Fisika Zat Padat (IKATAN)


faktor antara 2 dan 6. Apa yang salah. Nah, kami menangani masalah ini
pada tingkat semiklasik, tanpa menggabungkan semua interaksi elektron-
elektron dalam teori kuantum. Ini sangat sangat sulit, namun dalam kasus
kepadatan besar ini dapat diperkirakan dan kesepakatan yang lebih baik
dengan eksperimen diperoleh.
Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh
gaya tarik menarik-menarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda.
Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik oleh inti atom tetangganya
yang bermuatan +, dan elektron ini disharing dengan gaya tarik yang
sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat jumlah elektron valensi
yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang besar, maka e-
memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian
menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kationkation
tersebut. Elektron ini disebut “delocalized electron” dan ikatannya juga
disebut “delocalized bonding”.
Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation
yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan
elektron sebagai semennya.
Pada umumnya unsur dalam sistem periodik adalah logam, atom
logam dapat berikatan sambung menyambung kesegala arah sehingga
dapat menjadi molekul yang besar, akibatnya ikatanya kuat dan
menjadikan logam berbentuk padat.
Sifat-sifat kristal logam yaitu: tidak tembus cahaya, permukaannya
mengkilap, memiliki konduktivitas yang baik, dapat dilarutkan dan
dicampurkan dengan logam lain seehingga membentuk senyawa baru.

7|Fisika Zat Padat (IKATAN)


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya ada tiga efek yang berkontribusi dalam pengikatan padatan:
1. Van der Waals (seperti interaksi dipole-dipole)

8|Fisika Zat Padat (IKATAN)


2. Ionik (daya tarik Coulomb antara ion-ion)
3. Mekanika kuantum (tumpang tindih fungsi gelombang)
Selain itu kita memiliki dua efek yang mencegah keruntuhan dari padatan:
1. Coulomb
2. Mekanika kuantum (Pauli)

B. Kritik
Didalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan maka dari itu penulis meminta agar pembaca dapat memberi
kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah ini yang membahas
tentang ilmu pengetahuan fisika khususnya Fisika Zat Padat. Yang nantinya
dapat berguna dalam semua bidang ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Charle Kittlel, 2011. Introduction to Solid State Physics, New Caledonia.


Kittel, C. (1986). Introduction to Solid State Physics. 6th ed. New York: John Wiley
& Sons.
Nyoman, Suwitra. 1989. Pengantar Fisika Zat Padat. DepDikBud: Dikti.
Steven H. Simon, 2011. Lecture Notes for Solid State Physics, Oxford University.
\\\\

9|Fisika Zat Padat (IKATAN)

Anda mungkin juga menyukai