Anda di halaman 1dari 16

1.

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS INVESTASI


Pengertian investasi di dalam akuntansi meliputi semua penanaman dana
perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak ada
hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. Sedangkan definisi investasi
menurut PSAK nomor 13 adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti
bunga, royalty, dividen, uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan.
Sedangkan definisi investasi menurut pemerintahan adalah asset yang
dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalty
atau manfaat social sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan buku “Modern Auditing” karya
William C. Boynton Dkk (2003) aktivitas invetasi adalah pembelian dan penjualan
tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual
kembali. Aktivitas invesatasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument
keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
Berdasarkan tujuan investasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek tujuannya untuk menghindari terjadinya kas yang
menganggur. Yang tergolong dalam katagori investasi jangka pendek adalah
sertifikat-sertifikat pemerintah, promes-promes dan obligasi-obligasi yang sangat
laku dijual.
2. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang diadakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengendalikan sebagian atau sepenuhnya perusahaan-perusahaan anak atau
perusahaan-perusahaan yang berafiliasi.
2. Untuk menghasilkan pendapatan lain-lain yang relative permanen.
3. Mengadakan hubungan usaha
4. Menciptakan dana-dana khusus
Investasi-investasi jangka panjang ini dapat berbentuk:
a. Saham-saham dari perusahaan lain
b. Obligasi-obligasi dari perusahaan lain
c. Hipotik
d. Promes-promes
e. Pinjaman-pinjaman atau uang muka yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan
anak
f. Dana-dana khusus
g. Aktiva-aktiva tetap yang digunakan dalam perusahaan
h. Nilai kontan dari asuransi jiwa
i. Investasi dalam perusahaan-perusahaan firma atau perusahaan-perusahaan lain
yang tidak mengeluarkan saham-saham
j. Sertifikat-sertifikat deposito.

 Investasi jangka panjang dalam bentuk saham


Investasi dalam bentuk saham dapat dilakukan dalam bentuk saham biasa
maupun saham preferren, bila :
a. Tujuan membeli saham preferren yaitu untuk memperoleh pendapatan tetap
setiap periode berupa dividend.
b. Tujuan membeli saham biasa yaitu untuk mengontrol perusahaan lain melalui
hak suara
 Ada dua jenis investasi yang dilakukan perusahaan pada perusahaan lain, yaitu :
1. Investment in Debt Securities (Investasi dalam bentuk obligasi)
Yaitu instrument yang menunjukkan hubungan creditor dengan sebuah
perusahaan (Kieso). Sedangkan menurut PSAK 50, yaitu securities yang menunjukkan
hubungan hutang-piutang antara kreditor dengan perusahaan yang menerbitkan
securities.
a. Held to maturity (investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo)
Jika perusahaan mempunyai tujuan secara sungguh-sungguh untuk
memiliki sekuritas sampai jatuh tempo, yaitu investasi jangka panjang dan tidak
direncanakan untuk dijual lagi, penilaiannya menggunakan amortisasi cost,
yaitu harga beli setelah dikurangi dengan amortisasi premium atau discount.
b. Trading security (securities perdagangan)
Yaitu securities yang dibeli dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual
kembali dalam jangka pendek atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
Tujuannya yaitu untuk mendapatkan capital gain.
c. Available for sale (securities yang tersedia untuk dijual)
Investasi dikelompokan ke dalam golongan ini jika tidak akan dimiliki
sampai jatuh tempo, tetapi juga tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek
dan penilaiannya menggunakan harga wajar/fair value.
Perbedaan antara harga pasar dengan nilai bukunya dilaporkan dalam rekening
Unrealized Holding Gain or Loss yang merupakan bagian dari Other
Comprehensive Income dan dilaporkan sebagai bagian dari Stockholder’s
Equity.
2. Investment in Equity Securities
Investment Equity Securities, yaitu investasi dalam bentuk saham.
a. Holding of less than 20%
b. Holding between 20% and 50%
c. Holding of more than 50%
Investment in equity securities

Jumlah saham Metode pencatatan Penilaian di neraca


< 20% Cost method Fair market value
20% - 50% Equity method Equity
> 50% Consolidation method -

1. Cost method
Metode ini dipakai jika investasi saham dalam perusahaan lain jumlahnya
kurang dari 20% dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan penerbit saham tersebut.
Dalam metode ini investasi akan dicatat dalam neraca sebesar harga pokoknya (cost)
yaitu harga beli saham ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pada waktu
perubahan penerbit.
saham memperoleh laba atau rugi, tidak dicatat oleh investor, tetapi baru dicatat jika
laba atau rugi tersebut telah dibagikan dalam bentuk dividen oleh penerbit saham.
2. Equity method
Pada saat investor memiliki antara 20% sampai 50% saham biasa sebuah
perusahaan, maka umumnya investor ini dianggap mempunyai pengaruh signifikan
atas kegiatan-kegiatan keuangan dan operasi perusahaan penerbit saham. Setiap akhir
periode harga pokok tersebut disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan penerbit saham. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang salam
perkiraan investasi dalam saham.
3. Consolidation method
Pada saat perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa dari perusahaan
lainnya, maka induk perusahaan biasanya perlu menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Laporan konsolidasi merupakan laporan keuangan dari suatu kelompok
perusahaan yang disajikan sebagai suatu kesatuan ekonomi.

Held to Maturity Sec. Available for Sale Trading Securities


1. Jurnal Pembelian
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Cash Cash Cash
2. Penerimaan bunga dan amortisasi
a. Amortisasi discount
Cash Cash Cash
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
b. Amortisasi premium
Cash Cash Cash
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec Interest Revenue Interest Revenue
Interest Revenue
3. Jurnal Penyesuaian
a. Amortisasi discount
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
b. Amortisasi premium
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec Interest Revenue Interest Revenue
Interest Revenue
4. Jurnal pembalik
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
Interest Receivable Interest Receivable Interest Receivable
Cash Cash Cash
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue

1. Jurnal penjualan
a. Jurnal amortisasi
1. Amortisasi discount
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
2. Amortisasi premium
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
b. Bunga berjalan
Cash Cash Cash
Interest Revenue Interest Revenue Interest Revenue
c. Jurnal penjualan
1. Bila Gain
Cash Cash Cash
Held to Maturity Sec Available for sales Trading Securities
Gains on Sales Gains on Sales Gains on Sales
2. Bila Loss
Cash Cash Cash
Loss on Sales Loss on Sales Loss on Sales
Held to Maturity Available for sales Trading Securities
Sec

Fair Value Securities


Cost Method Equity Method
1
. Pada saat dibeli dicatat sebesar harga perolehannya
Available for sale securities xx Investment in Co. X xx
Cash xx Cash xx
2
. Pengumuman pembagian deviden
No, entry Investment in Co. X xx
Revenue from investment Co.X xx
3
. Penerimaan dividen
Cash xx Cash xx
Dividend Revenue xx Investment in Co. X xx
4
. Dijual yaitu selisih harga jual dengan harga beli maka akan terjadi gain atau
loss.
Cash Xx Cash xx
Available for sale securities xx Investment in Co. X xx
Gain on Sale xx Gain on Sale of inv / stock xx
5
. Penilaian persediaan per 31 Desember berdasarkan fair value
Securities fair value adjustment Xx No, entry
Unrealized holing gain xx

2. SISTEM DAN PROSEDUR

a. Pengendalian intern dari investasi-investasi


Penyimpanan efek-efek investasi harus dipisahkan dari pencatatannya.
Persediaan efek-efek harus sering diperiksa untuk mencegah kemungkinan
kecurangan. Pembelian dan penjualan efek-efek hanya dilakukan setelah disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
1) Investasi dalam saham-saham
Program pemeriksaan untuk investasi dalam saham-saham:
 Catat dan periksa sertifikat-sertifikat saham
 Konfirmasi sertifikat-sertifikat saham yang disimpan oleh pihak lain
 Bandingkan harga pasar dari saham-saham itu dengan harga pokoknya
 Periksa pembelian-pembelian dan penjualan-penjualan saham-saham
 Verifikasi dividen-dividen yang diperoleh dari saham-saham investasi
 Susunan laporan keuangan yang dikonsolidasi, jika perusahaan yang
diperiksa mempunyai perusahaan-perusahaan anak atau berafiliasi dengan
perusahaan-perusahaan lain.
2) Investasi dalam obligasi-obligasi
Program pemeriksaan untuk investasi dalam obligasi-obligasi:
a. Catat dan periksa obligasi-obligasi
b. Konfirmasi obligasi-obligasi yang disimpan oleh pihak lian
c. Bandingkan harga pasar dengan harga pokok dari obligasi-obligasi
investasi
d. Periksa pembelian-pembeliandan penjualan-penjualan obligasi
e. Verifikasi pendapatan dari obligasi
f. Verifikasi bunga obligasi yang masih harus diterima dan amortisasi agio
dan disagio pinjaman obligasi.
3) Investasi dalam hipotik
Seorang penanam modal dalam hipotik biasanya menyelenggarakan buku-buku
sebagai berikut:
a. Satu atau beberapa perkiraan pengendali dalam buku besar umum
b. Sebuah buku besar pembantu, dimana untuk tiap pinjaman hipotik dicatat
nilai minimalnya, pembayaran cicilan-cicilan dan bunga, suku bunga,
jaminannya dan lain-lain
c. Perjanjian pinjaman hipotik
d. Promes-promes hipotik
e. Polis-polis asuransi untuk aktiva-aktiva tetap yang dipakai jaminan hipotik
f. Laporan-laporan penilaian
g. Kutipa-kutipan
Program-program pemeriksaan untuk investasi-investasi dalam hipotik:
1. Catat dan periksa tiap hipotik
2. Periksa polis-polis asuransi dan laporan-laporan penilaian
3. Periksa bukti pembayaran pajak
4. Konfirmasi saldo dari tiap hipotik
5. Konfirmasi hipotik-hipotik dan promes-promes yang disimpan oleh pihak lain
6. Periksa penerimaan cicilan-cicilan pokok pinjaman dan bunga, periksa
pengeluaran-pengeluaran.
7. Verifikasi bunga yang menunggak
8. Konfirmasi dana yang dibukukan
b. Dokumen dan catatan yang umum
Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus investasi :
1. Sertifikat saham
Suatu formulir yang menunjukkan jumlah lembar saham. Sebagai bukti tentang
asersi keberadaan atau keterjadian.
2. Sertifikat obligasi
Suatu formulir yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh
pemegang obligasi.
3. Kontrak obligasi
Suatu kontrak yang menyatakan syarat diterbitkannya obligasi oleh sebuah
korporasi.
4. Pemberitahuan pialang
Suatu dokumen yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi dan
sebagai sumber utama untuk mencatat transaksi investasi yang memberikan
bukti tentang asersi penilaian dan alokasi.
5. Laporan pialang
Suatu laporan yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang, harga pokok,
dan nilai pasar wajar pada akhir bulan.
6. Buku harian
Jurnal umum untuk mencatat pos-pos akrual dan penyesuaian pasar menurut
metode wajar serta laba yang dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas.
7. Buku tambahan investasi
Digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan
mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang berlainan.
3. Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan
1. Mengotorisasi transaksi investasi
Transaksi investasi dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen baik aktivitas
pembelian sekuritas maupun penjualan sekuritas.
2. Menerima atau menyerahkan sekuritas
2.1 Penerimaan/ pengamanan/ penyerahan sekuritas
Sekuritas biasanya ditahan oleh seorang pialang yang bertanggung jawab
untuk mengamankan sekuritas bersama dengan penerimaan dan penyerahan
sekuritas entitas yang bersangkutan.
2.2 Penerimaan laba periodic
Cek-cek, dividen, dan bunga segera disetorkan secara utuh apabila sekuritas
disimpan ditempat yang aman, maka dividend an pendapatan bunga akan
disetorkan langsung kea kun entitas oleh pialang.
3. Mencatat transaksi
3.1 Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba
Dicatat berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat. Harus ada
pemisahan antara aktivitas pencatatan dan penyelenggaraan pengawasan
sekuritas.
3.2 Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi perubahan nilai wajar dan
situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi secara periodic harus
dianalisis dan dicatat.
4. Menyelesaikan transaksi
4.1 Penerimaan kas.
Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa
dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas telah diciptakan untuk
penerimaan kas dan untuk transaksi dana dari akun pialang ke rekening giro
utama.
4.2 Pengeluaran kas.
Pengeluaran kas harus mencakup perbandingan pengeluaran dengan
pemberitahuan pialang yang mendasari dan pengendalian atas transfer dana
kea kun pialang dari rekening giro utama.
4.3 Menilai kinerja dan pelaporan investasi.
Dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja investasi yang buruk
dan/atau pelaporan yang salah.

3. AUDIT INVESTASI
1. Compliance Test
Berikut daftar pertanyaan-pertanyaan pengendalian intern untuk investasi dalam efek-
efek (saham-saham dan obligasi)

DAFTAR PERTANYAAN PENGENDALIAN INTERN


Efek-efek investasi, sementara dan jangka panjang

Nama Perusahaan:
Tanggal Pemeriksaan:

Kelemahan
No. Pertanyaan Ya Tidak Catatan
Besar Kecil
Apakah semua dokumen investasi ada
1
dibawah pengendalian dari penyimpan?
Apakah diadakan perjanjian uang jaminan
2 dengan penyimapanan efek-efek
investasi?
Apakah dilakukan penyimpanan efek-
3
efek investasi yang bebas?
Apakah dokumen-dokumen investasi
4
dalam peti penyimpanan?
Apakah peti oenyimpanan efek-efek
5 investasi itu harus dibuka oleh lebih dari
satu orang?
Apakah dokumen-dokumen investasi
6 secaraberkala diperiksa dan
direkonsilisasi dengan catatan akunting?
Apakah penyimpanan efek-efek investasi
7
menguasai catatan akunting?
Apakah disimpan efek-efek yang terdaftar
8
atas nama perusahaan langganan?
Jika efek-efek yang didaftarkan tidak
harus nama perusahaan langganan,
9 apakah endosemen dari efek-efek itu
belangko atau atas nama penyimpanan
atau orang lain?
Apakah efek-efek yang dijaminkan atau
10 yang disimpan untuk pihak lain dicatat
dan disimpan terpisah?
Apakah untuk tiap efek investasi
11
diselenggarakan akuntingnya terpisah?
Apakah pendapatan dari semua investasi
12
dicatat tepat dalam akunting?
Apakah pembelian-pembelian dan
13 penjualan-penjualan investasi telah
mendapat pengesahan?
14 Apakah risalah rapat dari dewan direksi
mengesahkan pembelian efek-efek dari
perusahaan lain?

Apakah diselenggarakan catatan yang


memadai, dimana terdapat kepentingan
15 pengendalian baik dengan pemebelian
maupun dengan pengumpulan
kepentingan?
Apakah dialkukan pengendalian yang
16 tepat terhadap efek-efek yang dihapuskan
sampai nol?
17 Apakah semua obligasi asuransi cukup?

Disusun Oleh: Diperiksa Oleh:

Tanggal: Tanggal:

2. Subtantive Test
 Audit Ivestasi Saham dan Obligasi
Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan sebuah aktvitas yang berkaitan
dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lain yang mencakup
sertifikat deposito, saham preferen, saham biasa, serta obligasi korporasi dan
pemerintah.
1. Tujuan Audit
Melakukan audit spesifik berkenaan dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh
transaksi invesatsi jangka pendek dan jangka panjang. Berikut merupakan
pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan :
a. Kategori asersi keberadaan atau keterjadian:
Audit saldo akun bertujuan untuk memastikan pendapatan investasi,
keuntungan dan kerugian yang direalisasi, serta keuntungan dan kerugian
penahanan yang belum direalisasi termasuk dalam laba yang dihasilkan dari
transaksi dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan.
b. Juan Kategori asersi kelengkapan:
Bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi dan peristiwa investasi
selama periode berjalan terhadap laporan laba rugi termasuk dalam akun-
akun laporan laba rugi.
c. Kategori hak dan kewajiban:
Bertujuan untuk meamastikan bahwa aktivitas investasi yang dicatat benar-
benar dimiliki oleh entitas oleh entitas pelapor.
d. Kategori penilaian atau alokasi:
Bertujuan untuk memastikan bahwa semua pendapatan atas investasi dan
keuntungan serta kerugian yang direalisasi dan belum direalisasi dilaporkan
dalam jumlah yang benar.
e. Kategori penyajian dan pengungkapan:
Bertujuan untuk memastikan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan keuangan.
 Tujuan-tujuan dari pemeriksaan investasi
Tujuan-tujuan sebenarnya dari pemeriksaan investasi adalah sebagai berikut:
a. Membuktikan bahwa investasi-investasi itu ada dan benar-benar milik
perusahaan
b. Membuktikan penilaian yang sewajarnya dari investasi itu.
c. Membuktikan klasifikasi yang tepat dari investasi-investasi dan transaksi-
transaksi ivestasi.
d. Menentukan bahwa pencatatan investasi itu dilakukan dengan cara yang
cermat.
e. Membuktikan pemisahan transaksi-transaksi investasi tahun yang sekarang
dari tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.
f. Menentukan bahwa pengungkapan-pengungkapan yang berhubungan
dengan investasi dalam laporan keuangna adalah memadai
2. Pertimbangan Perencanaan Audit
a. Materialitas
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat
materialitas bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, akan tetapi jarang bersifat
signifikan bagi hasil operasi entitas diluar sector jasa keuangan. Sekuritas yang
ditahan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca
maupun laporan laba rugi tegantung pada entitasnya.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan volume
transaksi investasi yang umumnya rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva
yang bisa dicuri dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Cara
spesifik klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa mengundang kontroversi,
mempengaruhi metode penilaian, upaya mendapatkan laba, dan persyaratan
pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu.
c. Risiko Prosedur Analitis
Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi cara signifikan
dari satu perusahaan ke yang lain. Karenanya, prosedur analitis dapat
membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat
membandingkan hasil-hasil actual atas jumlah investasi dan laba investasi dengan
yang didokumentasi dari rencana manajemen.
d. Risiko Pengendalian
Pemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian adalah relevan
bagi audit atas siklus investasi. Masing-masing kategori akivitas pengendalian yang
berlaku untuk aktifitas investasi harus didukung oleh beberapa dokumen dan
catatan yang umum digunakan dalam aktivitas investasi diikuti dengan uraian
tentang fungsi investasi serat aktivitas pengendalian tertentu berkenaan dengan
masing-masing hal tersebut. Selain itu, efektifitas pengendalian atas aktivitas
investasi harus dipantau secara ketat oleh auditor internal dan komite audit dari
dewan direksi.
3. Pengujian Substantif Atas Investasi
a. Menentukan Risiko Deteksi
Untuk menentukan risiko deteksi bagi asersi siklus investasi, auditor
mungkin perlu menggabungkan penilaian risiko inheren dan pengendaliannya atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan yang
unik. Kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai risiko secara
memadai berkaitan dengan penggunaan nilai wajar, bila diperlukan, dan klasifikasi
yang tepat atas investasi yang seringkali berarti bahwa tingkat risiko ditetapkan
untuk asersi penilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan.
b. Merancang Pengujian Substantif
Kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah kemungkinan pengujian
yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian dapat mempermudah pencapaian
tingkat risiko deteksi yang rendah akan dapat diterima yang mungkin diperlukan
untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan.
c. Prosedur Awal
Prosedur pertama yaitu dimana auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis
dan industri klien. Kedua, kecocokan antara saldo investasi awal dengan jumlah
yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Kemudian, skedul
semua investasi yang disiapkan klien, atau penambahan dan pelepasan yang terjadi
selama periode berjalan, dicek ketepatan matematis dan kesesuaiannya dengan
catatan akuntansi yang mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa
skedul dan buku tambahan investasi telah sesuai dengan saldo akun pengendali
buku besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar untuk
melakukan pengujian substantive tambahan.
d. Prosedur Analitis
Prosedur analitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-
akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun
sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspektasi lainnya. Ketika
melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, penting bagi auditor untuk
memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam
sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas entitas. Auditor harus
mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara
terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir.
4. Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing debet dan
kredit dalam berbagai akun investasi. Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk
aktivitas investasi yang mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu
auditor mengenai sumber dari mana debit dan kredit itu dapat divouching.
Pemeriksaan yang cermat atas dokumentasi pendukung dapat membrikan bukti yang
berhubungan dengan salah satu dari kelima kategori asersi.
5. Pengujian Rincian Saldo
a. Memeriksa dan Menghitung Sekuritas yang Ada di Tangan
Dalam melaksanakan pengujian ini petugas yang menyimpan sekuritas harus
hadir sepanjang perhitungan, suatu tanda terima harus diperoleh dari petugas
tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan semua sekuritas harus berada dibawah
kendali auditor sampai perhitungan selesai. Dalam memeriksa sekuritas, auditor
harus mengamati hal-hal seperti nomor sertifikat pada dokumen, nama pemilik,
uraian tentang sekuritas itu, jumlah saham, dan nama penerbitnya. Pengujian
substantif ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan.
b. Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain
Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga keamanannya harus
dikonfirmasi. Auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan menerima
jawaban langsung dari petugas penyimpanan sekuritas. Data yang dikonfirmasi
sama dengan data yang harus dicatat apabila auditor mampu memeriksa sekuritas
tersebut. Konfirmasi ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau
keterjadian, hak dan kewajiban, dan kelengkapan.
c. Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan
Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan dihitung
ulang. Auditor dapat secara independen memverifikasi pendapatan dividen dengan
merujuk pada tanggal pengumuman, jumlh, dan tanggal pembayaran yang
diperlihatkan dalam buku catatan tersebut. Rekalkulasi saldo pendapatan investasi
terutama bersangkutan dengan asersi penilaian atau alokasi.
6. Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi
Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit
yang signifikan berkenaan dengan evaluasi atas klasifikasi investasi yang tepat, dan
nilai wajar investasi.
a. Klasifikasi Investasi yang Tepat
Kelayakan penerapan FASB No.115, Accounting for Certain Investments in
Debt and Equity Securities, oleh klien akan tergantung pada klasifikasi sekuritas
oleh entitas sebagai :
1. Sekuritas yang ditahan sampai jatuh tempo, yang dilaporkan pada biaya
amortisasi
2. Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilporkan pada nilai wajar dengan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukkan dalam laba
3. Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar
dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak termasuk
dalam laba serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.
Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu investasi,
auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen mendukung atau
bertentangan dengan maksud manajemen yang telah dinyatakan.
b. Mengaudit Nilai Wajar Investasi
GAAP mengharuskan manajemen untuk menentukan apakah penurunan
nilai wajar dibawah dasar biaya yang diamortisasi dari investasi tertentu adalah
bersifat tidak sementara yang seringkali melibatkan estimasi hasil dari peristiwa
masa depan. Oleh karenanya, auditor harus mengevaluasi apakah manajemen telah
mempertimbangkan informasi yang relevan dalam menentukan apakah ada kondisi
penurunan nilai yang bersifat tidak sementara. Contoh factor-faktor yang dapat
menunjukkan kondisi penurunan nilai yang tidak bersifat sementara yaitu :
1. Nilai wajar secara signifikan berada dibawah harga pokok
2. Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik yang
mempengaruhi investasi tertentu
3. Kondisi keuangan penerbit sedang memburuk, dsb.

DAFTAR PUSTAKA
Adikoesoema, R.Soemita.1983.”Auditing (Norma-Norma dan Prosedur
Pemeriksaan).Bandung: TARSITO
Boynton, William C, DKK.2003.”Modern Auditing”.Jakarta: ERLANGGA
PSAK Nomor 13 tentang “Akuntansi untuk Investasi”

Anda mungkin juga menyukai