Sistem imun merupakan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun ini dijalankan oleh
antibodi, yaitu suatu protein yang akan memberikan pertahanan dengan melawannya
ketika terjadi infeksi yang disebabkan oleh patogen, yaitu mikroorganisme. Ketika antibodi
sudah tidak mampu melawan patogen tersebut, maka akan menimbulakan beberapa
penyakit. Untuk mengobati ataupun mencegah timbulnya penyakit tersebut dapat
dilakukan dengan rekaya genetika yaitu dengan antibodi monoklonal.
Monoklonal antibodi terdiri dari empat tipe, antara lain sebagai berikut :
1. Mouse
Tipe ini merupakan antibodi monoklonal pertama yang digunakan. Didalam tipe ini
keseluruhan protein yang digunakan merupakan protein dari tikus sehingga efek
klinis yang diperoleh berkurang akibat dari respon tubuh atau interaksi antibodi
pada manusia dengan antibodi monoklonal tersebut. Tipe ini juga dapat
menyebabkan komplikasi.
2. Chimeric
Tipe ini merupakan perbaikan dari tipe sebelumnya (mouse) yang bertujuan untuk
mengurangi efek samping yang ditimbulkan. Pada tipe chimeric ini, daerah
konstan antibodi tikus (biru) digantikan dengan antibodi manusia (kuning). Adapun
contoh dari Chimeric adalah Rituximab.
3. Humanized
Pada tipe ini, antibodi monoklonal yang terbentuk terdiri dari antibodi tikus pada
loop CDR dan sisanya berasal dari antibodi manusia. Contoh untuk tipe
humanized adalah Omalizumab.
4. Human
Antibodi monoklonal tipe human ini protein telah sepenuhnya berasal dari
manusia. Immunoglobulin dari tikus diganti dengan immunoglobulin dari manusia.
Contoh dari tipe human ini adalah Adalimumab, dimana antibodi ini spesifik untuk
inflamasi sitokin TNFα.
Produksi antibodi monoklonal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui
hibridoma (menggunakan mencit/murin) dan phage (menggunakan mikroba).
1. Hibridoma
DAPUS
Parham, Peter. 1950. The Immune System – Fourth Edition. New York : Garland Science