)
1(2) – Desember 2012 : 139-143
139
Laboratorium Riset Genetika, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau
Manis Padang-25163
*)
Koresponden : dewi_roesma@yahoo.com
Abstract
mengenai analisis morfologi ikan pektoral (P) dan jumlah jari-jari bercabang
P.binotatus Valennciennes 1842 (Pisces: pada sirip anal (A). Hasil pengamatan
Cyprinidae) dari beberapa lokasi di setiap karakter dianalisis dengan Kruskall-
Sumatera Barat yang bertujuan untuk Wallis dan Mann-Whitney U menggunakan
mengetahui variasi morfologi dan karakter program SPSS ver.19 (Sprent,1989),
morfologi ikan P. binotatus dari beberapa analisis komponen utama (PCA) dengan
lokasi di Sumatera Barat. program MVSP 3.1 dan analisis UPGMA
dengan program NTSYS ver.2.0.2i (Soakal,
Metode Penelitian 1961, cit. Rohlf, 2001).
jumlah jari-jari bercabang pada sirip rendah (Salibutan, Batang Kuranji, S.Asam
pektoral (P) dan jumlah jari-jari bercabang dan Maninjau). Karakter-karakter morfologi
pada sirip anal (A). yang memperlihatkan ukuran tubuh ikan P.
Jumlah karakter yang bervariasi ini binotatus lebih ramping dan kecil adalah
menandakan bahwa adanya variasi panjang standar (PS), tinggi badan (TB),
morfologi ikan P. binotatus dari beberapa tinggi batang ekor (TBE), panjang batang
lokasi di Sumatera Barat. Mayr (1977) ekor (PBE), lebar badan (LB), panjang
menyatakan bahwa perubahan secara dasar sirip dorsal (PDSD), panjang sirip
morfologi maupun genetik merupakan suatu ekor bagian atas (PSEBA) dan panjang sirip
mekanisme yang dapat terjadi karena ekor bagian bawah (PSEBB).
adanya faktor eksternal seperti perbedaan Menurut De Silva et al. (2006) P.
geografis dan perbedaan lingkungan. bimaculatus di Sri Lanka yang ditemukan
Hasil analisis Mann-Whitney U di sungai daerah perbukitan dengan arus
pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi yang deras mempunyai bentuk tubuh yang
di Sumatera Barat didapatkan tingkat memanjang dengan sirip ekor yang lebih
disimilaritas yang paling tinggi pada lokasi panjang dan kepala yang lebih pendek.
Batang Sinamar dan lokasi Batang Kuranji Berdasarkan hasil semua analisis yang
dengan nilai disimilaritas 68,75%, yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat
terdiri dari 22 karakter yaitu 13 karakter variasi morfologi ikan P. binotatus dari
morfometri (PT, PS, PK, PsSD, TB, TBE, beberapa lokasi di Sumatera Barat. Hasil
PBE, DM, JDM, PDSA, PSEBT, PsuRA penelitian ini sejalan dengan hasil
dan PsuM) dan sembilan karakter meristik penelitian aspek genetik yang telah
(PreD, LL, AD, APe, BTE, D, Pe, P dan A). dilakukan oleh Roesma (2011) yang
Tingkat disimilaritas yang paling rendah menyatakan bahwa sampel P. binotatus dari
dari semua lokasi ikan P. binotatus beberapa lokasi di Sumatera Barat telah
didapatkan pada lokasi Maninjau dan lokasi memberikan suatu gambaran adanya
S.Asam dengan nilai disimilaritas 9,38%, kompleksitas dengan diperolehnya
yang terdiri dari tiga karakter morfometri perbedaan sekuen gen sitokrom b DNA
(PBE, PSP dan PsuRA). mitokondria yang sekaligus menyatakan
Hasil analisis plot PCA (Gambar 2) adanya variasi genetik yang cukup
pada ikan P. binotatus memperlihatkan bermakna.
adanya variasi karakter morfologi yang
signifikan pada semua lokasi. Karakter Kesimpulan
yang menunjukkan adanya variasi
morfologi ikan P. binotatus dari beberapa 1. Pada Ikan P. binotatus dari
lokasi di Sumatera Barat ada lima karakter beberapa lokasi di Sumatera Barat
morfologi, satu karakter morfometri yaitu dapat diamati adanya variasi
panjang standar (PS) dan empat karakter morfologi.
meristik yaitu jumlah sisik sepanjang gurat 2. Karakter yang memperlihatkan
sisi (LL), jumlah sisik awal sirip pelvik variasi morfologi ikan P. binotatus
(APe), jumlah jari-jari bercabang sirip dari beberapa lokasi di Sumatera
pektoral (P) dan jumlah jari-jari bercabang Barat adalah panjang standar (PS),
sirip anal (A). panjang kepala (PK), tinggi batang
Keseluruhan hasil analisis statistik ekor (TBE), panjang batang ekor
pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi (PBE), diameter mata (DM),
di Sumatera Barat membuktikan adanya panjang dasar sirip anal (PDSA),
perbedaan karakter morfologi antara lokasi panjang sirip ekor bagian atas
dataran tinggi, menengah dan rendah. Hasil (PSEBA) dan panjang sirip ekor
penelitian menggambarkan bahwa ikan P. bagian bawah (PSEBB), panjang
binotatus lokasi dataran menengah dan sungut rahang atas (PSuRA) dan
tinggi (Batang Sinamar dan Batang panjang sungut moncong (PSuM).
Gumanti) memiliki ukuran tubuh yang lebih
ramping dan kecil dari lokasi dataran
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 139-143
142
Tabel 2. Disimilaritas pada ikan P. binotatus dari beberapa lokasi di Sumatera Barat
Salibutan Kuranji S.Asam Maninjau Gumanti Sinamar
Populasi
Disimilaritas
Salibutan
Kuranji 34,38% (11)
S.Asam 53,13% (17) 40,63% (13)
Maninjau 28,13% (9) 25% (8) 9,38% (3)
Gumanti 50% (16) 40,63% (13) 43,75% (14) 21,88% (7)
Sinamar 65,63% (21) 68,75% (22) 53,13% (17) 46,88% (15) 62,5% (20)
Keterangan : % = nilai Disimilaritas
(..) = jumlah karakter yang berbeda
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 139-143
143
Salibutan
0.3
0.2 Kuranji
Axis2
0.1
S.Asam
0.0
Maninjau
-0.1
Gumanti
-0.2
Sinamar
-0.3
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Axis 1
Gambar 2. Plot Principle Component Analisys (PCA) pada ikan P. binotatus dari beberapa
lokasi di Sumatera Barat berdasarkan data morfologi.