PERHITUNGAN CADANGAN
Blok
Conto
Gambar 3.3 : Sketsa konsep model blok pada badan bijih besih
1
X
n k 1
- Median (med) adalah nilai tengah pada sekelompok data yang telah diurutkan
dari yang terkecil hingga yang terbesar.
- Modus (mod) adalah nilai dari sekelompok data yang memiliki frekuensi
tertinggi atau nilai yang sering muncul.
- Quartil bawah, tengah, atas (25%, 50%, 75% percentiles). Jika memiliki n
buah data yang telah diurutkan, maka quartil bawah (25% percentiles) adalah
data yang terletak pada urutan (n/4), quartil tengah adalah median, dan quartil
atas adalah data yang terletak pada urutan (3n/4).
- Nilai jarak (range), merupakan selisih antara nilai data terbesar dengan nilai
data terkecil.
- Variansi adalah ukuran sebaran data
S2 i
- Histogram, suatu populasi data dapat disajikan dalam bentuk tabel frekuensi
dan histogram. Dalam tabel frekuensi, populasi data dibagi ke dalam beberapa
kelas, yang kemudian ditentukan jumlah data yang berada dalam tiap kelas
(frekuensi). Hasil dari tabel frekuensi kemudian digambarkan dalam suatu
histogram.
Lebar kelas umumnya ditentukan dengan :
x max x min
C=
k
Dimana k merupakan banyaknya kelas.
Banyaknya kelas dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
k = 1 + 3,322 log n (H.A. Sturgers, 1926)
Dimana k merupakan banyaknya kelas dan n merupakan banyaknya data.
- Ukuran kemiringan kurva (skewness,α), menyatakan simetris atau tidaknya
suatu kurva histogram.
n
3
i
1
α= = i 1
3
n
Suatu histogram dikatakan negative skewness jika med > μ, dan positive
skewness jika med < μ
n
4
i
1 i 1
Kurtosis =
n
Keterangan :
= kemiringan garis regresi (slope)
= perpotongan garis regresi
= simpangan baku
3.3 Metode Estimasi Sumberdaya
3.4 Penaksiran perlu dilakukan untuk menentukan nilai data pada titik-titik
lokasi (grid) yang belum memiliki nilai, dengan menggunakan distribusi nilai pada
titik-titik data di sekitarnya, melalui suatu pembobotan. Pembobotan ini pada
umumnya didasarkan pada :
1. Jarak antara grid yang akan ditaksir dengan grid penaksir.
2. Kecenderungan penyebaran data.
3. Posisi antara grid yang ditaksir dengan grid penaksir dalam ruang.
Dimana
wj : faktor bobot data grid j (grid penaksir)
dj : jarak antara grid j dengan grid yang ditaksir
n : faktor eksponen.
Tabel 3.1 : IDW Pangkat Orde
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa semakin besar pangkat yang
digunakan maka semakin besar pula bobot titik data terdekat, sehingga untuk n yang
sangat besar akan menghasilkan metode penaksiran jarak terdekat. Batasan dari
metode ini antara lain hanya memperhatikan faktor jarak, belum memperhatikan
faktor spasial antar titik data, sehingga data dengan jarak yang sama akan
menghasilkan nilai penaksiran yang sama walaupun pola sebarannya berbeda.
Contoh Perhitungan Inverse Distance Squared (IDS) /lingkaran :
8 g/t
2.5 m
10 m 5m
20 g/t
10 g/t
5m
3 g/t
Permodel Ore
an (Ore Body
Body) Wirefram
es
Analisis Block
Statistik & Modelli
Geostatistik ng
Estimasi
Sumberda
ya
Tabulasi
Sumberdaya/resou
rces