Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Disusun oleh kelompok 3:

1. Annisa Caesarya O 6. Murni yunita sari

2. Nova dwi astuti 7. Mugiati Lastriningsih

3. Meiseila putri zuldia 8. Faiz ma’ruf

4. Nurhaliza 9. Aldi alfaridzie

5. Amelia Widiastuti

1. Pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah
upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, pencegah dan menumbuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun
masyarakat. Demikian pengertian pelayanan kesehatan menurut Lovey dan loomba.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu


tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum yang dimaksud dalam UUD 45.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan


a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka


akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat
seperti leser, terapi penggunaan gen, dan lain-lain.

b. Nilai masyarakat

Dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan


pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda.

c. Aspek legal dan etik

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau


pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula
tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku
pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayan
kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan
atika yang ada di masyarakat.

d. Ekonomi

Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih


diperhatikan dan mudah dijangkau, begitu juga sebaliknya.

e. Politik

Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada semakin


berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan.

3. Pembiayaan pelayanan kesehatan.


Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konsitutif dalam
proses kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan, tidak mungkin bisa mungkin
langsung beraktifitas seperti biasa. Dalam kehidupan berbangsa pembangun
kesehatan sesungguhnya bernilai sangat investatif. Nilai investasinya terletak
pada tersedianya sumber daya yang senantiasa” siap pakai” dan tetap
terhindar dari serangan berbagai penyakit. Namun, masih banyak orang
menyepelekan hal ini negara, pada beberapa kasus juga demikian. Minimnya
anggaran negara yang di peruntukan bagai sektor kesehatan, dapat di
pandang sebagai rendahnya apresiasi akan pentingnya bidang kesehatan
sebagai elemen penyangga, yang bila terabaikan akan menimbulkan
rangkaian problem baru yang justru akan menyerap keuangan negara lebih
besar lagi. Sejenis pemborosan baru yang muncul karna kesalahan kita
sendiri.
Konsep visi Indonesia sehat 2010, pada prinsipnya menyerapkan
pendekatan sentralistik dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
sebuah paradigma yang nyatanya cukup bertentangan dengan anutan
desentralisasi, dimana kewenangan daerah menjadi otonom untuk
menentukan arah dan model pembangunan di wilayahnya tanpa harus terikat
jauh dari pusat.
a. Pembiyaan kesehatan dalam system kesehatan nasional
Subsistem pembiyaan kesehatan adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan beerbagai upaya penggalian, pengalokasian dan
pembelanjaan dana kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Tujuan dari penyelenggaraan subsistem pembiyaan kesehatan adalah
tersedianya pembiyaan kesehatan dalam jumlah yang mencukupi,
teralokasi secara adil, merata dan memanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna, untuk menjamin terselenggaraanya pembangunan
kesehatan guna meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
b. Unsur-unsur pembiyaan kesehatan
1) Dana
Dana di gali dari sumber pemerintah baik dari sector
kesehatan dan sector lain terkait dari masyarakat, maupun swasta
serta sumber lainnya di gunakan untuk mendukung pelaksaan
pembangunan kesehatan. Dana yang tersedia harus mencukupi dan
dapat di pertanggug jawabkan.
2) Sumber daya
Sumber daya pembiyaan kesehatan terdiri dari pengelola,
standar, regulasi, dan kelembagaan yang digunakan secara
berhasil dan berdaya guna dalam upaya pengalihan, pengalokasian
dan pembelanjaan dan kesehatan untuk mendukung terselenggara
pembangun kesehatan.
3) Pengelola dan kesehatan
Prosedur atau mekanisme pengelolaan dana kesehatan
adalah seperangkat aturan yang di sepakati dan secra konsisten di
jalankan oleh para pelaku subsistem pembiyaan kesehatan.

4. Agensi pelayanan kesehatan


a. Teori system
System: komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah
tercapainya tujuan yang telah di tetapkan.

Teori system: menentukan kesatuan, keutuhan bagian-bagian


keseluruhan system yang bekerja sama dan system tersebut

b. System terdiri dari


1) Input
Subsitem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah system, seperti system pelayanan:
a) Potensi masyarakat
b) Tenaga kesehatan
c) Sarana kesehatan
2) Proses

Kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan menjadi


sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, yaitu sebagai
kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

3) Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses output pelayanan
kesehatan: Pelayanan yang berkualitas, efektif dan efisien, serta
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuhn
dan sehat optimal.
4) Dampak
Akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari seistem, relative lama
waktunya. Dampak system pelayanan kesehatan adalah masyarakat
sehat, angka kesakitan dan kematian menurun umpan balik
(feedback). Suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan dan ini
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi berupa kualitas tenaga kesehatan.
5) Lingkungan
Semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan
c. Tingkat pelayanan kesehatan

Menurut Leauel dan Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan


harus memandang tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan
yaitu:

1) Healt promotion (promosi kesehatan)


Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan.
2) Spesifik protection (pelindungan khusus)
Masyatrakat terlindung dari bahaya atau penyakit tertentu.
3) Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
Sudah dimulai timbulnya gejala penyakit
4) Disability limitation (pembatasan cacat)
Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakan tidak
mengalami dampak kecacatan yang ditimbulkan.
5) Rehabilitation (rehabilitas)
Dilaksanakan setelah pasien didiagnosa sembuh.
d. Lembaga pelayanan kesehatan
1) Ra. wat jalan
2) Institusi
3) Hospice
4) Community basic agency
5. Undang undang pelayanan kesehatan
Dasar hukum pemberian pelayanan kesehatan secara umum diatur dalam
pasal 53 UU kesehatan, yaitu:
1) Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan
masyarakat.
3) Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
harus mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding
kepentingan lainnya.

Kemudian dalam pasal 54 UU kesehatan juga mengatur pemberian


pelayanan kesehatan, yaitu:

1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung


jawab, aman, bermutu, serta merata, dan nondiskriminatif.
2) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
1.
3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.

Secara khusus dalam pasal 29 ayat 1 huruf b UU rumah sakit: rumah sakit
mempunyai kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi, dengan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

6. Masalah system pelayanan kesehatan


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atau kebutuhan
pelayanan kesehatan. Namun demikian masih banyak masalah yang harus
dipecahkan dan tantangan baru muncul sebagai akibat perubahan social
ekonomi agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Diantara banyaknya permasalahan tersebut yaitu:
a. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi yang tidak merata
1) Data statistic jumlah tenaga kesehatan di Indonesia
2) Studi kasus
3) Analisis penyebab masalah
4) Usaha perbaikan
7. Tantangan pelayanan kesehatan
Sejak 2004 telah disepakati oleh pimpinan Negara-negara ASEAN bahwa
integrasi pelayanan sector kesehatan merupakan prioritas integrasi menuju
komunitas ekonomi ASEAN. Tantangan pelayanan kesehatan yaitu sebagai
berikut:
Petama, keahlian yang dimiliki Indonesia akan berhadapan dengan keahlian
serupa dengan Negara-negara tetangga
Kedua, masyarakat Indonesia harus sudah bias memanfaatkan pelayanan
kesehatan secara optimal
Ketiga, menyoroti cakupan penduduk yang menikmati asuransi kesehatan,
akan jelas tergambar betapa menyedihkan kondisi Indonesia.
a. Keterbatasan kualitas dan kuantitas SDM
b. Akses jangkauan dan disparitas
c. Focus pelayanan kesehatan primer pada kuratif
d. Sarana, prasarana, dan alat kesehatan
8. Provider pelayanan kesehatan
Provider pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut:
1) Pembayaran berdasar pelayanan (fee for service) pembayaran peritem
pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan pengobatan dan
tindakan diidentifikasi satu per satu kemudian dijumlahkan dan ditagih
rekeningnya
2) Pembayaran berdasar kasus (case payment). Pembayaran bagi paket
pelayanan atau episode pelayanan. Pembayaran tidak disarankan oleh
item, kemudian dijumlahkan seperti pada nomer 1. Daftar pembayaran
mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya yang
diberikan kepada pasien tertentu disuatu rumah sakit, seperti yang terjadi
pada pembayaran berdasarkan “diagnosis-related groups”
3) Pembayaran berdasarkan hari (daily charge) pembayaran langsung
dilanjutkan tetap perhari bagi pelayanan atau hospitalisasi
4) Gaji (salary) pendapatan pertahun yang tidak berdasarkan beban kerja
atau biaya pelayanan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai