Lkti Air
Lkti Air
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian kami ini di lakukan bertujuan untuk mengetahui “Alasan apakah limbah
pabrik PT CJI masih berbahaya bagi kelestarian lingkungan setelah diolah sesuai dengan baku
mutu pengolahan limbah pabrik.”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk menduga bahwa perbuatan
tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan umum atau nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam ) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- ( Tiga ratus juta
rupiah). Selain itu pula, PT CJI juga telah melakukan pembuangan limbah cair ke sungai.
Perbuatan ini selain melanggar UU Lingkungan Hidup, juga melanggar UU No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air. Dengan membuang limbah cair ke sungai, berarti membuang limbah
berbahaya dan beracun ke sumber air. Sebagaimana yang sebutkan Pasal 24 UU SDA, sungai
merupakan sumber air.
Sebagaimana yang disebutkan Pasal 24 UU SDA, bahwa setiap orang atau badan
usaha dilarang melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya sumber air dan
prasarananya, meng-ganggu upaya pengawetan air dan mengakibatkan pencemaran
lingkungan dan dapat dipidanakan dan dicabut ijinnya.
1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
(PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah
dapat diukur dengan menggunakan metode Titrimetrik.
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metode SSA.
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD).
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN.
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik.
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA.
2. Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada
umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah
padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit
telur, dan lain-lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan :
1. Sampel Limbah Pabrik Cheil Jedang Indonesia (Jatirowo, Ploso, Jombang)
2. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Phenol Phethalin (PP)
4. Kertas Lakmus Merah dan Biru
4.5 Teknik Pengumpulan Data
“SMA Negeri Ploso” 8
“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian:
1. Sebelum Diolah
Percobaan X =Selisih Volume (ml)
1 0,4
2 0,3
3 0,5
4 0,5
5 0,5
x 2,2
Rata-rata 0,44
2. Sesudah Diolah
Percobaan X = Selisih Volume (ml)
1 0,4
2 0,3
3 0,5
4 0,5
5 0,5
x 2,2
Rata-rata 0,44
Larutan X NaOH
25 ml sampel limbah + 0,4 ml mol
0,4ml .mol
Molaritas = = 0,016 M dalam 25 mol
25ml
0,4 ml mol x dalam 25 mol
Konsentrasi larutan X x dalam 600 mol
600mol
Konsentrasi Larutan X = x 0,4 = 9,6
25mol
Kesimpulan: Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa limbah PT CJI
bersifat basa. Karena saat dilakukan titrasi terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
5.2 Pembahasan
Upaya yang telah dilakukan ialah limbah harus diolah sesuai dengan standart baku
mutu supaya sumber mata air tidak tercemar dan merugikan masyarakat sekitar. Begitu juga
dengan adanya biota yang hidup di sungai apabila limbah tidak diolah juga dapat
mengakibatkan biota yang hidup bisa terancam punah.
Dari hasil pengamatan diperoleh, air limbah berbau dan keruh karena diduga
mengandung Asam Sulfida dan Natrium apabila bercampur dengan air akan menjadi NaOH.
Dugaan itu diketahui karena ketika limbah ditetesi larutan NaOH langsung berubah warna
menjadi merah muda.
Dampak yang ditimbulkan dari limbah PT CJI adalah (1) rusaknya ekosistem, (2)
pencemaran air, dan (3) pencemaran udara (aroma tidak sedap). Limbah PT CJI berbahaya
apabila dibuang langsung ke sungai.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa PT. CJI telah
melakukan pengolahan limbah sesuai dengan baku mutu pengolahan limbah. Hasil
penelitian menunjukkan pH air sebelum dilakukan pengolahan sesuai baku mutu sebesar 9
(bersifat basa). Sedangkan setelah dilakukan pengolahan sesuai baku mutu pH air menjadi
6,5. Hal ini menunjukkan air sungai tidak berbahaya asalkan tidak digunakan untuk mandi,
masak dan minum masyarakat karena belum netral (masih bersifat asam) dan bisa berisiko
tinggi. Walaupun tidak berbahaya tetapi limbah pabrik PT. CJI masih berbau menyengat dan
keruh. Alasan mengapa llimbah PT CJI berbau dan keruh yaitu karena limbah mengandung
Asam Sulfida dan Natrium.
Dampak dari pembuangan limbah PT. CJI apabila dalam pengolahan tidak sesuai
dengan baku mutu bisa menyebabkan kerusakan ekosistem dan pencemaran lingkungan.
Pencemaran yang dimaksud bisa pencemaran udara dan pencemaran air. Jika limbah tidak
diolah dan langsung dibuang di sungai sehingga terkontaminasi dengan air maka akan
merusak sumber mata air, sedangkan masyarakat sangat membutuhkan air untuk
kehidupan sehari-sehari. Jika mata air tercemari maka masyarkat akan sedih sehingga
mengeluarkan air mata.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyarakan agar :
1. Kita tidak boleh membuang sampah sembarangan di sungai.
2. Tidak membuang limbah yang berbahaya bagi keselamatan ekosistem lingkungan.
3. Memanfaatkan atau menggunakan sumber daya air dengan sebaik-baiknya agar
tidak merusak sumber mata air yang ada.
4. Jika membuang limbah harus diolah terlebih dahulu agar tidak berbahaya bagi
keselamatan ekosistem.