Anda di halaman 1dari 13

“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Bumi tempat kita berpijak ini semakin lama kondisinya semakin memprihatinkan. Hal
tersebut tentunya disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Manusia cenderung
mementingkan kepentingannya sendiri tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan.
Pencemaran sungai oleh limbah pabrik maupun limbah rumah tangga, dan pembuangan
sampah di sembarang tempat adalah sebagian penyebab kerusakan lingkungan.
Terjadinya pencemaran dapat merusak ekosistem sungai, limbah pabrik juga
merugikan penduduk di sekitar sungai, karena bau tidak sedap dari limbah tersebut. Dari sini
tentunya dearah aliran sungai menjadi tercemar, dan mengakibatkan ekosistem sungai hancur.
Sungai yang selanjutnya bermuara ke laut apabila sungai tercemar, secara otomatis laut pun
juga akan ikut tercemar. Kondisi yang demikian tentunya sangat mengancam kehidupan para
generasi mudah selanjutnya. Namun, semua itu dapat dicegah apabila pelaku yang tidak
memikirkan akibatnya itu mengubah perilakunya secara bijaksana.
Ratusan pabrik dibangun berderet di sepanjang aliran Sungai Brantas. PT Cheil
Jedang Indonesia (selanjutnya disingkat PT CJI) merupakan salah satu perusahaan yang
berada di tepi Sungai Brantas. Perusahaan ini berkonsentrasi mempriduksi bumbu masak.
Perusahaan yang berlokasi di Jatirowo, Ploso, Jombang ini tentunya sudah berusaha mengolah
limbahnya sebelum dilepas ke bantaran sungai. Meski demikian, masyarakat sekitar pabrik
suatu ketika masih bergejolak melakukan demo karena mereka merasa lingkungannya
tercemari limbah.
Situasi inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengetahui dan membahas lebih
lanjut bagaimana terjadinya pencemaran lingkungan sekitar khususnya mengenai pencemaran
sungai oleh limbah PT CJI. PT CJI telah berusaha untuk mengolah limbahnya sesuai dengan
standart baku mutu.

2.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu :
“Apakah limbah pabrik PT CJI masih berbahaya bagi kelestarian lingkungan setelah
diolah sesuai dengan baku mutu pengolahan limbah pabrik?”
2.3 Tujuan Penelitian

“SMA Negeri Ploso” 1


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Penelitian kami ini di lakukan bertujuan untuk mengetahui “Alasan apakah limbah
pabrik PT CJI masih berbahaya bagi kelestarian lingkungan setelah diolah sesuai dengan baku
mutu pengolahan limbah pabrik.”

2.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat diketahui manfaat penelitian ini yaitu
untuk:
1. Menambah wawasan serta informasi bagi semua orang yang membacanya.
2. Meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
3. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

“SMA Negeri Ploso” 2


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

3.1 Pengertian dan Karakteristik Limbah


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis
limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimaksud meliputi (1)
berukuran mikro, (2) dinamis, (3) berdampak luas (penyebarannya), (4) berdampak jangka
panjang (antar generasi). Berukuran mikro maksudnya unsur-unsur yang terkandung di dalam
limbah berukuran sangat kecil. Tidak bisa dilihat dengan mata terlanjang. Keberadaannya
ditunjukkan melalui uji laboratorium. Dinamis maksudnya limbah mempunyai kemampuan
bersenyawa dengan zat-zat yang mencampurinya. Berdampak luas maksudnya limbah apabila
bercampur dengan air sungai kemanapun limbah itu dialirkan ke sepanjang aliran sungai itulah
limbah itu berdampak. Berdampak jangka panjang maksudnya limbah memiliki dampak tidak
hanya saat limbah dibuang, tetapi sampai berapa lama senyawa limbah itu bisa mempengaruhi
dan selama itulah limbah berdampak pada lingkungan.

3.2 Dampak limbah terhadap Lingkungan


Akibat limbah PT CJI Jombang ekosistem disekitarnya terancam terganggu
keseimbangannya. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan yang merupakan kesatuan utuh
(menyeluruh) dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan stabilitasi dan
produktivitas lingkungan hidup.
Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 17 UU 23 Tahun 1997 tentang lingkungan hidup,
bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi
jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
Selanjutnya pasal 43 ayat (1) UU Lingkungan Hidup menyebutkan, bahwa barang siapa yang
dengan melanggar ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, sengaja melepaskan atau
membuang zat, energi, dan / atau komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk diatas
atau kedalam tanah, kedalam udara atau kedalam air permukaan, melakukan impor, ekspor,
memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut, menjalankan instalasi yang
“SMA Negeri Ploso” 3
“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk menduga bahwa perbuatan
tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan umum atau nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam ) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- ( Tiga ratus juta
rupiah). Selain itu pula, PT CJI juga telah melakukan pembuangan limbah cair ke sungai.
Perbuatan ini selain melanggar UU Lingkungan Hidup, juga melanggar UU No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air. Dengan membuang limbah cair ke sungai, berarti membuang limbah
berbahaya dan beracun ke sumber air. Sebagaimana yang sebutkan Pasal 24 UU SDA, sungai
merupakan sumber air.
Sebagaimana yang disebutkan Pasal 24 UU SDA, bahwa setiap orang atau badan
usaha dilarang melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya sumber air dan
prasarananya, meng-ganggu upaya pengawetan air dan mengakibatkan pencemaran
lingkungan dan dapat dipidanakan dan dicabut ijinnya.

3.3 Jenis Limbah


Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

1. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
(PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah
dapat diukur dengan menggunakan metode Titrimetrik.
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metode SSA.
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD).
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN.
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik.
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA.
2. Limbah padat

“SMA Negeri Ploso” 4


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada
umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah
padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit
telur, dan lain-lain.

3. Limbah gas dan partikel


Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang
mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon
(asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.

4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat
merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak
digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah
B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar,
bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji
dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan
awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah
menguap
b. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
c. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan
lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari
hasil proses tersebut.
d. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup
stabil dan banyak mengandung padatan organik.
3.4 Pengelolahan Limbah

“SMA Negeri Ploso” 5


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,


kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat
dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan ersuspensi, mikroba patogen,
dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di
alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan
padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses
pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal , equalization
and storage, serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang
sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang
berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization,
chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut
dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan
pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge,
anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological
contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane
separation, serta thickening gravity or flotation.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

“SMA Negeri Ploso” 6


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan


sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion,
pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.

3.5 Standar Baku Mutu Air


Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutu air, adalah batas kadar yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi
sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan, baku mutu limbah cair adalah batas kadar
yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber
pencemaran ke dalam air pada sumber air, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya
baku mutu air. Baku mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain yang ada atau harus ada , dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang
adanya dalam air laut.
Air ternyata dapat mengandung bebagai macam bahan-bahan. Misalnya saja
seperti logam, endapan-endapan, mineral-mineral, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-
bahan berbahaya ini mungkin saja terlarut dalam air selama perjalanan air. Air yang
mengalir melalui suatu saluran mungkin saja melalui daerah industri, daerah padat
penduduk, dan daerah pembuangan limbah. Kontak air dengan bahan-bahan berbahaya
ini menyebabkan air terkontaminasi sehingga air mengandung bahan-bahan berbahaya
yang semestinya tidak terkandung di dalam air.
Baku mutu air merupakan suatu ukuran atau tingkat tercemarnya air oleh bahan-
bahan tertentu. Terdapat berbagai jenis atau berbagai macam baku mutu air. Hal ini
ditentukan berdasarkan tingkat tercemarnya air. Air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari harus memiliki tingkat pencemaran yang rendah. Air yang sudah tercemar
dengan bahan-bahan yang berbahaya sebaiknya tidak dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari.

“SMA Negeri Ploso” 7


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Uji Coba Laboratorium penelitian ini dilakukan di:
Lokasi : Laboratorium IPA SMA Negeri Ploso, Jombang
Waktu : Rabu, pukul 11.30

4.2 Populasi dan Sampel


Populasi : sungai, limbah
Sampel : limbah PT CJI

4.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian komparatif. Yang di maksud
dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang membandingkan data-data yang ada. Sesuai
dengan pengertian tersebut kami membandingkan data-data yang kami dapat antara limbah
sebelum diolah dengan limbah sudah diolah. Selain itu kami juga mengaitkan data-data yang
ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa
menjadi penelitian yang benar dan tepat.

4.4 Alat dan Bahan


Alat:
1. Botol Aqua Bekas 5. Statif dan Klem
2. Tabung Reaksi dan Erlenmeyer 6. Pipet
3. Indikator Universal 7. Corong
4. Buret dan Gelas Ukur

Bahan :
1. Sampel Limbah Pabrik Cheil Jedang Indonesia (Jatirowo, Ploso, Jombang)
2. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
3. Phenol Phethalin (PP)
4. Kertas Lakmus Merah dan Biru
4.5 Teknik Pengumpulan Data
“SMA Negeri Ploso” 8
“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Teknik pengumpulan data (1) menggunakan kertas lakmus. Memasukkan sampel


limbah sebelum dan sesudah diolah pada tabung yang berbeda. Kemudian mencelupkan
kertas lakmus warna merah dan warna biru pada masing-masing limbah sebelum dan sesudah
diolah pada tabung. Mengamati kertas lakmus pada tabung yang berisi limbah sebelum dan
sesudah diolah. Uji coba pada limbah sebelum dan sesudah diolah dilakukan dua kali
percobaan. Hasil percobaan limbah sebelum diolah kertas lakmus yang berwarna merah tidak
berubah, sedangkan yang berwarna biru berubah menjadi merah (bersifat basa). Hasil
percobaan limbah sesudah diolah kertas lakmus yang berwarna merah dan biru tidak berubah
(bersifat netral).
Teknik pengumpulan data (2) menggunakan indikator universal (untuk menghitung pH).
Memasukkan sampel limbah sebelum dan sesudah diolah pada tabung yang berbeda.
Mencelupkan indikator universal pada masing-masing tabung limbah. Setelah itu mengamati
perubahan warna pada indikator universal. Kemudian mencocokkan perubahan warna pada
alat ukur indikator. Hasil menggunakan indikator universal limbah sebelum diolah mengandung
9 pH (cenderung basa), sedangkan limbah sesudah diolah mengandung 6,5 pH (cenderung
asam).
Teknik pengumpulan data (3) membuktikan bahwa limbah sebelum diolah bersifat basa
dengan cara menghitung konsentrasi molaritas. Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan
bahwa limbah PT CJI bersifat basa karena saat dilakukan titrasi terjadi perubahan warna merah
muda.

4.6 Teknik Analisis Data


Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama
memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan
baik. Limbah yang belum diolah dan yang sudah diolah dimasukkan kedalam tabung dan di
perlakukan sama. Kemudian menguji asam atau basa dan pHnya. Selanjutnya ditetesi Phenol
Phetelin (PP). Setelah ditetesi PP limbah ditetesi larutan Natrium Hidroksida (NaOH) sampai
berubah warna.

“SMA Negeri Ploso” 9


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Cara Kerja ( Uji Laboratorium)


1. Menggunakan Kertas Lakmus Merah dan Biru
a. Masukkan sampel limbah sebelum diolah dan sesudah diolah pada tabung yang
berbeda.
b. Celupkan kertas lakmus biru dan merah pada cairan limbah pada tabung tersebut.
c. Mengamati Kertas Lakmus tersebut.
Hasil Uji: 1. Limbah Sebelum Diolah : Merah Merah Basa
Biru Merah
2. Limbah Sesudah Diolah : Merah Merah Netral
Biru Biru

2. Menggunakan Indikator Universal (untuk menghitung pH)


a. Masukkan sampel limbah sebelum diolah dan sesudah diolah pada tabung yang
berbeda.
b. Celupkan indikator Universal pada cairan limbah pada tabung tersebut.
c. Mengamati perubahan warna tersebut.
d. Mencocokkan perubahan warna pada alat ukur indikator.
Hasil Uji Laboratorium:
1. Limbah Sesudah diolah: 6,5 pH
2. Limbah Sebelum diolah: 9 pH
3. Menentukan Konsentrasi (molaritas) Larutan
a. Air limbah 25 ml (limbah sesudah dan sebelum diolah), dimasukkan erlenmeyer
kemudian ditetesi Phenol Phetelin (3 tetes).
b. NaOH 125ml dicampur dengan Aquades, kemudian dikocok.
c. Masukkan campuran aquades dan NaOH ke burret.
d. Air limbah diletakkan di bawah burret, sambil keran burret diputar sampai air menetes
perlahan-lahan.
e. Erlenmeyer yang berisi air limbah sebelum dan sesudah diolah digoyang-goyangkan
sampai warnanya berubah.
f. Aquades dan NaOH yang terletak di burret dilihat berkurangnya.
“SMA Negeri Ploso” 10
“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Hasil Pengujian:
1. Sebelum Diolah
Percobaan X =Selisih Volume (ml)
1 0,4
2 0,3
3 0,5
4 0,5
5 0,5
x 2,2
Rata-rata 0,44
2. Sesudah Diolah
Percobaan X = Selisih Volume (ml)
1 0,4
2 0,3
3 0,5
4 0,5
5 0,5
x 2,2
Rata-rata 0,44

Larutan X NaOH
25 ml sampel limbah + 0,4 ml mol
0,4ml .mol
Molaritas = = 0,016 M dalam 25 mol
25ml
0,4 ml mol x dalam 25 mol
Konsentrasi larutan X x dalam 600 mol
600mol
Konsentrasi Larutan X = x 0,4 = 9,6
25mol

Kesimpulan: Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa limbah PT CJI
bersifat basa. Karena saat dilakukan titrasi terjadi perubahan warna menjadi merah muda.

5.2 Pembahasan
Upaya yang telah dilakukan ialah limbah harus diolah sesuai dengan standart baku
mutu supaya sumber mata air tidak tercemar dan merugikan masyarakat sekitar. Begitu juga
dengan adanya biota yang hidup di sungai apabila limbah tidak diolah juga dapat
mengakibatkan biota yang hidup bisa terancam punah.

“SMA Negeri Ploso” 11


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

Dari hasil pengamatan diperoleh, air limbah berbau dan keruh karena diduga
mengandung Asam Sulfida dan Natrium apabila bercampur dengan air akan menjadi NaOH.
Dugaan itu diketahui karena ketika limbah ditetesi larutan NaOH langsung berubah warna
menjadi merah muda.
Dampak yang ditimbulkan dari limbah PT CJI adalah (1) rusaknya ekosistem, (2)
pencemaran air, dan (3) pencemaran udara (aroma tidak sedap). Limbah PT CJI berbahaya
apabila dibuang langsung ke sungai.

“SMA Negeri Ploso” 12


“Lomba Kegiatan Ilmiah untuk Siswa SMA Tingkat Nasional 2011”

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa PT. CJI telah
melakukan pengolahan limbah sesuai dengan baku mutu pengolahan limbah. Hasil
penelitian menunjukkan pH air sebelum dilakukan pengolahan sesuai baku mutu sebesar 9
(bersifat basa). Sedangkan setelah dilakukan pengolahan sesuai baku mutu pH air menjadi
6,5. Hal ini menunjukkan air sungai tidak berbahaya asalkan tidak digunakan untuk mandi,
masak dan minum masyarakat karena belum netral (masih bersifat asam) dan bisa berisiko
tinggi. Walaupun tidak berbahaya tetapi limbah pabrik PT. CJI masih berbau menyengat dan
keruh. Alasan mengapa llimbah PT CJI berbau dan keruh yaitu karena limbah mengandung
Asam Sulfida dan Natrium.
Dampak dari pembuangan limbah PT. CJI apabila dalam pengolahan tidak sesuai
dengan baku mutu bisa menyebabkan kerusakan ekosistem dan pencemaran lingkungan.
Pencemaran yang dimaksud bisa pencemaran udara dan pencemaran air. Jika limbah tidak
diolah dan langsung dibuang di sungai sehingga terkontaminasi dengan air maka akan
merusak sumber mata air, sedangkan masyarakat sangat membutuhkan air untuk
kehidupan sehari-sehari. Jika mata air tercemari maka masyarkat akan sedih sehingga
mengeluarkan air mata.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyarakan agar :
1. Kita tidak boleh membuang sampah sembarangan di sungai.
2. Tidak membuang limbah yang berbahaya bagi keselamatan ekosistem lingkungan.
3. Memanfaatkan atau menggunakan sumber daya air dengan sebaik-baiknya agar
tidak merusak sumber mata air yang ada.
4. Jika membuang limbah harus diolah terlebih dahulu agar tidak berbahaya bagi
keselamatan ekosistem.

“SMA Negeri Ploso” 13

Anda mungkin juga menyukai