Anda di halaman 1dari 2

Hipertensi

A. Definisi Hipertensi

Definisi hipertensi menurut Baradero, Dayrit, dan Siswandi (2005), hipertensi


merupakan peningkatan pada tekanan darah sistolik serta tekanan diastolik secara tetap atau
konsisten. Menurut Battegay, Lip, dan Bakris (2005), hipertensi ketika nilai tekanan darah
pada sistolik dan diastoliknya lebih besar sama dengan 140/90 mmHg. Menurut Tambayong
(2000), hipertensi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu golongan hipertensi ringan ketika
tekanan darah diastolik 95-104. Golongan hipertensi sedang pada saat tekanan diastoliknya
105-114. Golongan hipertensi berat ketika tekanan diastoliknya lebih besar dari 115. Nilai
atau batas normal tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik menurut Institusi
Kesehatan Nasional JNC 7 ialah tekanan sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan
diastolik kurang dari 80 mmHg termasuk ke dalam kategori tekanan darah nomal.

Berikut adalah acuan untuk skala hipertensi:

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 < 80

Pra-Hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi-Tingkat 1 140-159 90-99

Hipertensi-Tingkat 2 >160 >100

B. Jenis-Jenis Hipertensi,

1. Hipertensi primer. Klien dengan hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik)
terjadi kombinasi elevasi sistolik dan diastolik. Faktor penyebab hipertensi jenis ini tidak
dapat diidentifikasi, serta umumnya berkaitan dengan homeostatik. Pada hipertensi ini,
tekanan darah naik dapat naik sewaktu-waktu, dan tetap tinggi karena terjadinya
peningkatan progresif dan terjadi terus-menerus dalam resistansi arteri prefer. Kenaikan
tekanan darah secara terus menerus ini dapat disebabkan karena retensi ginjal yang tidak
sesuai dengan garam dan air, serta kondisi abnormal pada dinding pembuluh darah.
Tingkat keparahannya berhubungan dengan jumlah dan besarnya faktor risiko, lamanya
keberadaan faktor risiko, serta status penyakit yang menyertainya. Komplikasi hipertensi
ini akan meningkat saat tekanan darah meningkat, baik sistolik maupun diastolik.
2. Hipertensi sekunder. Klien dengan hipertensi diastolik penyebabnya dapat diidentifikasi
dengan keadaan sakit atau masalah yang spesifik sehingga penyebab utamanya dapat
diperbaiki dengan pelaksanaan regimen pengobatan. Pada hipertensi sekunder, terjadi
kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu seperti penyempitan arteri renalis atau
penyakit parenkhim ginjal, berbagai obat-obatan, disfungsi organ, dan berbagai penyebab
lainnya. Tingkat keparahan hipertensi jenis ini bergantung pada penyebab pokoknya,
faktor-faktor personal lingkungan, serta status penyakit yang menyertainya.

C. Patofisiologi

Kondisi stres atau emosi dapat memicu sistem saraf simpatik bekerja lebih aktif
sehingga mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah. Selain mengakibatkan vasokontriksi,
sistem saraf simpatik akan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresi epenefrin, kortisol,
dan streroid. Ketiga hormon ini juga menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah. Bila
pembuluh darah vasokontriksi, akan menyebabkan penurunan aliran darah yang akan menuju
ke ginjal. Kemudian ginjal akan melepaskan renin. Renin, akan merangsang pembentukkan
angiostensin I yang akan diubah menjadi angiostensin II. Peran angiostensin II, dan
menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Patofisiologi hipertensi primer bersifat kompleks karena merupakan gabungan antara


genetik dan lingkungan yang dapat menyebabkan resistensi perifer dan volume darah
meningkat. Jika resistensi perifer dan volume darah meningkat, akan meningkatkan tekanan
darah. Mekanisme patofisiologi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sistem saraf simpatis
dan sistem renin-angiostensin-aldesteron. Pada orang normal, sistem saraf simpatis
berkontriksi dalam mempertahankan tekanan darah yang cukup. Namun, pada penderita
hipertensi, aktivitas yang berlebih dari sistem saraf simpatis akan menghasilkan peningkatan
produksi dari Catecholamin. Peningkatan sistem saraf simpatis juga dapat menyebabkan
peningkatan denyut jantung dan vasokontriksi sistemik sehingga memperbesar tekanan darah.
Jika tekanan darah meningkat, akan menyebabkan terjadinya hipertensi pada pembuluh
darah.

Anda mungkin juga menyukai