Definisi Hipertensi
Definisi Hipertensi
A. Definisi Hipertensi
B. Jenis-Jenis Hipertensi,
1. Hipertensi primer. Klien dengan hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik)
terjadi kombinasi elevasi sistolik dan diastolik. Faktor penyebab hipertensi jenis ini tidak
dapat diidentifikasi, serta umumnya berkaitan dengan homeostatik. Pada hipertensi ini,
tekanan darah naik dapat naik sewaktu-waktu, dan tetap tinggi karena terjadinya
peningkatan progresif dan terjadi terus-menerus dalam resistansi arteri prefer. Kenaikan
tekanan darah secara terus menerus ini dapat disebabkan karena retensi ginjal yang tidak
sesuai dengan garam dan air, serta kondisi abnormal pada dinding pembuluh darah.
Tingkat keparahannya berhubungan dengan jumlah dan besarnya faktor risiko, lamanya
keberadaan faktor risiko, serta status penyakit yang menyertainya. Komplikasi hipertensi
ini akan meningkat saat tekanan darah meningkat, baik sistolik maupun diastolik.
2. Hipertensi sekunder. Klien dengan hipertensi diastolik penyebabnya dapat diidentifikasi
dengan keadaan sakit atau masalah yang spesifik sehingga penyebab utamanya dapat
diperbaiki dengan pelaksanaan regimen pengobatan. Pada hipertensi sekunder, terjadi
kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu seperti penyempitan arteri renalis atau
penyakit parenkhim ginjal, berbagai obat-obatan, disfungsi organ, dan berbagai penyebab
lainnya. Tingkat keparahan hipertensi jenis ini bergantung pada penyebab pokoknya,
faktor-faktor personal lingkungan, serta status penyakit yang menyertainya.
C. Patofisiologi
Kondisi stres atau emosi dapat memicu sistem saraf simpatik bekerja lebih aktif
sehingga mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah. Selain mengakibatkan vasokontriksi,
sistem saraf simpatik akan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresi epenefrin, kortisol,
dan streroid. Ketiga hormon ini juga menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah. Bila
pembuluh darah vasokontriksi, akan menyebabkan penurunan aliran darah yang akan menuju
ke ginjal. Kemudian ginjal akan melepaskan renin. Renin, akan merangsang pembentukkan
angiostensin I yang akan diubah menjadi angiostensin II. Peran angiostensin II, dan
menyebabkan meningkatnya tekanan darah.